Batch-OL
CA, mol/L 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 1,0 1,3 2,0
rA, mol/(L.min) 0,1 0,3 0,5 0,6 0,5 0,25 0,10 0,06 0,05 0,045
0.042
REAKTOR BATCH-Smith
1. Dekomposisi nitros oksida mengikuti order
dua. Kecepatan reaksi spesifik untuk reaksi
2 N2O ---- 2 N2 + O2
adalah k = 977 m3/(mol.detik) pd 895oC
Hitung konversi pada 10 detik dan 10 menit
dalam sebuah reactor Batch. Kecepatan
reaksi ke kiri diabaikan dan tekanan awal
adalah 1 atm.
REAKTOR BATCH-Smith
2. Reaksi penyabunan ;
NaOH (aq) + C2H5(CH3CO) ---- Na(CH3CO) (aq) + C2H5OH (aq)
Adalah order dua dan tidak bolak-balik pada konversi
rendah.Dalam sebuah reactor batch dimasukkan larutan
aqueous yang mengandung NaOH dan etil asetat, keduanya
mempunyai konsentrasi awal sama 0,1 M. Setelah 15 menit
konversi etil asetat adalah
18 %.
Untuk konsentrasi awal yang mengandung NaOH dan etil
asetat yang sama 0.2 M, berapa waktu yang diperlukan
untuk memperoleh konvsersi 30 %. Dan berapa volum yang
diperlukan untuk menghasilkan 50 kg sodium asetat
REAKTOR BATCH-Smith
3. Dalam sebuah reactor batch dimasukkan suatu
larutan aqueous etil asetat untuk dilakukan
penyabunan dengan NaOH. Konsentrasi awal etil
asetat 0,5 g/liter dan NaOH 0,1 M. Nilai konstanta
kecepatan reaksi order dua ( liter/(mol.min)
adalah:
2. Cracking of butane.
Data kecepatan spesifik cracking butane adalah :