Anda di halaman 1dari 5

KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER PENDEK 2009-2010

PRODI TEKNIK KIMIA – FTI – UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)


Senin, 19 Juli 2010 / Siti Diyar Kholisoh, ST, MT

KOMPETENSI DASAR:
Berikut ini adalah kompetensi dasar yang terkait dengan materi kuliah “Kinetika Reaksi Homogen –
Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)”:
1. Memahami gambaran reaksi yang berlangsung pada sistem alir (kontinyu).
2. Memahami perbedaan antara sistem alir dengan sistem batch (yang sudah dipelajari pada materi2
sebelumnya).
3. Memahami perbedaan2 mendasar antara sistem reaktor alir tangki ideal (Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk (RATB) = Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) = Mixed Flow Reactor (MFR))
dan sistem reaktor alir pipa ideal (Reaktor Alir Pipa (RAP) = Plug Flow Reactor (PFR) =
Reaktor Aliran Sumbat (RAS)).
4. Mampu melakukan perhitungan2 sederhana untuk kinetika reaksi homogen pada sistem reaktor
alir tangki ideal dan pipa ideal, dengan menggabungkannya dengan konsep2: (a) persamaan
kecepatan/kinetika reaksi (bentuk hukum pangkat & bentuk non-hukum pangkat), (b) hubungan
stoikiometri reaksi (untuk kasus reaksi tunggal & reaksi kompleks), (c) sistem constant-density &
variable-density, serta (d) persamaan2 pendukung, seperti persamaan keadaan gas ideal,
persamaan/korelasi Arrhenius untuk pengaruh T terhadap k, hubungan kesetimbangan reaksi, dsb.

SOAL-SOAL LATIHAN:

1. Umpan gas dengan CA0 = 100 mM, CB0 = 250 mM, dan CI0 = 50 mM, dialirkan ke dalam sebuah
reaktor alir steady-state, melalui reaksi: A + 3 B → 6 R
Reaksi dijaga pada kondisi suhu dan tekanan tetap, serta CA = 40 mM pada aliran keluaran reaktor.
Manakah limiting reactant dalam kasus ini? Berapakah CB, XA, dan XB?

1 3
2. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase gas: N 2 + H 2 → NH 3
2 2
berlangsung dalam sebuah reaktor alir pada kondisi isotermal dan isobarik, dengan umpan yang
berupa campuran ekuimolar N2 dan H2, dengan 40%-mol inert.
(a) Susunlah tabel stoikiometri reaksi ini secara lengkap (didasarkan pada limiting reactant-nya).
(b) Jika umpan masuk reaktor dengan tekanan total 16,4 atm dan suhu 1727oC, hitunglah
konsentrasi semua zat/komponen yang terlibat, pada keluaran reaktor (pada tingkat konversi
limiting reactant sebesar 60%).

3. Dekomposisi gas ozon (O3) untuk menghasilkan oksigen (O2) berlangsung menurut persamaan
reaksi: 2 O3 → 3 O2 atau: 2 A → 3 R
C 2
Persamaan kinetika yang teramati dari eksperimen berbentuk: −rA = k A
CR
Reaksi ini berlangsung dalam sebuah RATB steady (volume = 2 liter) pada suhu dan tekanan tetap.
A murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju alir 1 liter/menit. Laju alir gas keluaran reaktor
= 1,30 liter/menit.
(a) Berapakah XA (the fractional conversion of A) pada kondisi ini?
(b) Jabarkan persamaan untuk CA dan CR sebagai fungsi XA.
(c) Perkirakan nilai k dan tuliskan juga satuannya.

4. Oksidasi formaldehida yang menghasilkan asam formiat berlangsung dalam fase gas pada sebuah
reaktor alir steady menurut reaksi sbb:
HCHO + ½ O2 → HCOOH … (i)
2 HCHO → HCOOCH3 … (ii)
Laju alir volumetrik umpan = 100 dm3/min pada 5 atm dan 140oC (tekanan & suhu tetap). Umpan
reaktor mengandung: HCHO 66,7%-mol dan O2 33,3%-mol.
(a) Berapakah laju alir mol total umpan? Berapakah laju alir mol HCHO dalam umpan?
(b) Susunlah tabel stoikiometri reaksi untuk kasus ini (dalam mol/menit) yang dinyatakan sebagai
fungsi molar extent of reaction (i) dan (ii).
(c) Berapakah konversi HCHO? Diketahui: yield HCOOH terhadap O2 = 40% dan komposisi
molar HCOOH dalam aliran keluar reaktor = 35%.
(d) Berapakah selektivitas produk HCOOH dan HCOOCH3 masing-masing terhadap reaktan
HCHO?

5. Gas A murni diumpankan dengan laju alir 50 liter/detik (25°C, 1 atm) ke dalam sebuah well-mixed
CSTR (volume: 1000 L), yang dijaga pada kondisi 200°C dan 2 atm. Di dalamnya berlangsung
reaksi: A → 2 R. Berkurangnya A mengikuti kinetika order satu. Gas keluaran reaktor mengandung
A dengan komposisi 15 %-mol.
(a) Berapakah kecepatan reaksi berkurangnya A, -rA (mol/liter-detik)?
(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? Tuliskan juga satuannya.

6. Reaksi fase gas penguraian t-butyl peroxide:


2 (CH3)3CO → 2 (CH3)2CO + C2H6 atau: 2A→2B+C
dengan keberadaan N2 (D) sebagai carrier-gas berlangsung dalam sebuah RATB bervolume 0,276
liter. Umpan A masuk dengan laju alir FA0 = 6,97 x 10-6 mol/detik pada suhu dan tekanan tetap
(481,5 K dan 27 torr). FD0/FA0 = 7,8. Jika konversi A pada keluaran reaktor = 0,158 dan reaksi ini
berorder satu terhadap reaktannya, tentukan nilai konstanta kecepatan reaksinya (dan tuliskan juga
satuannya)!

7. Tinjaulah reaksi homogen fase-gas: A + 2 B → R + S.


Kecepatan reaksi ini berorder satu terhadap A dan berorder nol terhadap B. Umpan yang dialirkan
ke dalam sebuah reaktor alir (kontinyu) mengandung 40%-mol A dan 60%-mol B. Pada keadaan
steady, aliran keluaran reaktor mengandung 20%-mol A.
(a) Untuk reaktor yang digambarkan tersebut di atas, hitunglah konversi A (XA)!
(b) Dengan umpan ini, berapakah konversi maksimum A yang mungkin dicapai?

8. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB/CSTR Steady-State) Tinjaulah sebuah reaksi homogen
fase-cair: A P, dengan persamaan kinetika: −rA = k C An , dengan orde reaksi (n) dan konstanta
kecepatan (k) yang tidak diketahui. Percobaan reaksi dilakukan dengan memvariasikan laju alir ke
dalam sebuah CSTR (VR = 10 liter). Pengukuran pada keadaan steady dilakukan pada 2 laju alir
yang berbeda dan pada suhu yang sama. Jika CA0 = 0,10 molar, serta diperoleh data sbb.:
Laju alir (liter/detik) CA (molar)
0,5 0,027
1,5 0,059
(a) Tentukan orde reaksi ini (n)!
(b) Berapakah nilai k pada suhu ini? Tuliskan juga satuannya.

9. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap
Konversi Reaktan) Umpan gas (60oC, 1 atm) yang mengandung 50%-mol A dan tidak
mengandung R dialirkan ke dalam sebuah CSTR (20 liter) yang beroperasi pada T dan P yang
sama. Reaksi homogen yang berlangsung adalah: A → 2 R, dengan laju reaksi berorde dua. Pada
laju alir umpan sebesar 5 liter/ menit, A terkonversi sebesar 80%.
(a) Berapakah laju alir yang diperlukan untuk mencapai konversi A sebesar 90%?
(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? (Tuliskan juga satuannya)

10. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR [liter]) yang
beroperasi secara steady pada P dan T tetap (1,2 atm dan 210oC). Gas A murni diumpankan ke
dalam reaktor dengan laju alir FA0 [mol/menit]. Persamaan kinetika yang dianggap mewakili reaksi
 
ini berbentuk:  
  Dua percobaan pada kondisi tersebut di atas menghasilkan data sbb:

VR/FA0 3,0 1,8
FA/FA0 (= f) 0,2 0,3
Tentukan nilai k1 dan k2! Tuliskan juga satuannya.
11. Gas A murni pada 3 atm dan 30oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume
= 1 liter), pada berbagai laju alir yang berbeda. Reaksi yang terjadi: A → 3 R dan konsentrasi A
yang keluar reaktor diukur pada setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut, tentukan orde
reaksi dan konstanta kecepatan reaksi penguraian A ini!
Q0 (liter/menit) 0,06 0,48 1,5 8,1
CA (mmol/liter) 30 60 80 105

12. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR liter). P0 = 2
atm dan T0 = 170oC (kondisi tekanan & suhu tetap). Umpan berupa gas A murni dialirkan dengan
laju alir FA0 mol/menit. Dua percobaan pada kondisi steady menghasilkan data sbb.:
FA0/VR 0,10 0,15
FA/FA0 (= f) 0,20 0,30
Tentukan orde reaksi dan konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

13. Reaksi homogen fase-gas reversible: 2 A ⇔ B + C dipelajari dalam sebuah RATB yang beroperasi
pada kondisi steady. A murni diumpankan pada 600 K dan 40 atm (T & P tetap). Pada kondisi ini,
equilibrium conversion of A = 90%. Sebuah percobaan dengan rasio VR/FA0 = 2,61 [VR dalam liter;
FA0 dalam mol/detik] menghasilkan konversi A = 70%. Jika orde reaksi ini sesuai dengan
kemolekulan reaksinya, berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya (ke arah kanan dan juga
kiri)? Tuliskan juga satuannya.

14. Reaksi homogen fase-cair: A → 2 R berlangsung dalam RATB bervolume 5 liter. Umpan masuk
mengandung A dengan CA0 = 1 mol/liter (CR0 = 0). Berdasarkan data eksperimen sbb.:
Nomor Eksperimen T (oC) q0 (cc/detik) CR (mol/liter)
1 13 2 1,8
2 13 15 1,5
3 84 15 1,8
(a) Berapakah orde reaksi ini? Petunjuk: Gunakan data pada T yang sama.
(b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada 13 dan 84oC? Tuliskan juga satuannya.
(c) Dengan pendekatan korelasi Arrhenius, tentukan nilai A dan Ea reaksi ini!

15. (Kinetika Reaksi Kompleks (Seri-Paralel) dalam RATB Steady-State) Tinjaulah reaksi homogen
fase-cair dengan skema kinetika berikut:
A→B+C rB = k1 CA
A+C→2D rD = 2 k2 CA CC
Reaksi berlangsung dalam sebuah RATB isotermal pada steady-state, dengan CA0 = 3 mol/liter
(CB0 = CC0 = CD0 = 0). Jika reaktor dioperasikan pada waktu tinggal, τ, sebesar 15 menit, dan
konsentrasi A dan B yang keluar reaktor masing-masing sebesar CA = 1,5 mol/liter dan CB = 1,2
mol/liter, hitunglah:
(a) CC dan CD keluar reaktor
(b) harga k1 dan k2 (beserta satuannya)

16. Reaksi homogen fase-cair bolak-balik: 2 A ⇔ B berlangsung dalam sebuah RATB steady. Umpan
reaktor berupa A dan B dengan konsentrasi: CA0 = 1,5 mol/m3 dan CB0 = 0,5 mol/m3.
Kesetimbangan reaksi ini tercapai pada rasio CA/CA0 = 0,20. Pengoperasian reaktor dengan waktu
tinggal τ = 1,07 jam menghasilkan rasio CA/CA0 = 0,60. Jika reaksi tersebut di atas elementer,
berapakah nilai k1 dan k2? Tuliskan juga satuannya.

17. Reaksi fase-cair antara amonia dan formaldehida menghasilkan heksamina dipelajari pada suhu
36oC dalam sebuah reaktor alir bejana (VR = 490 cc) yang diaduk dengan kecepatan 1800 rpm.
Reaksi yang terjadi: 2 NH3 + 3 HCHO → produk atau: 2 A + 3 B → produk, dan kinetika
reaksinya berorder 1 terhadap A dan berorder 2 terhadap B. Dua aliran umpan reaktor dengan debit
masing-masing 1,5 cc/detik mengandung A dan B (masing-masing) dengan: CA0 = 4,02 mol/liter
dan CB0 = 6,32 mol/liter. Jika A keluar reaktor dengan konsentrasi sebesar CA = 0,4124 mol/liter,
tentukan nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.
18. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase-cair: A → B + C, dipelajari melalui beberapa eksperimen
dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) bervolume 3 liter pada steady state, dan
diperoleh data berikut:
Eksperimen Q (cm3/detik) T (oC) CA (mol/liter)
1 0,50 25 0,025
2 6,00 25 0,100
3 1,50 35 0,025
CA0 untuk masing-masing tempuhan eksperimen adalah 0,250 mol/L. Dengan menganggap bahwa
kecepatan reaksi mempunyai bentuk:
 Ea  n
(−rA ) = k C An = ko exp  −  C A
 RT 
dengan ko dan Ea menyatakan parameter persamaan Arrhenius, maka tentukan harga-harga:
(a) orde reaksi (n)
(b) konstanta kecepatan reaksi (k) pada 25oC dan 35oC
(c) ko dan Ea. Tuliskan juga satuannya.

19. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam PFR/ RAP Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan
terhadap Konversi Reaktan) Reaksi homogen fase-cair: A → P berlangsung dengan mengikuti
bentuk kinetika berorder dua. Reaksi dilangsungkan dengan mengumpankan A (pada konsentrasi
0,12 molar) ke dalam sebuah steady-state plug flow reactor (bervolume 10 liter). Pada laju alir
umpan sebesar 1 liter/menit, 75% A terkonversi.
(a) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan juga satuannya.
(b) Berapakah A yang terkonversi jika laju alir umpan diperbesar menjadi 3 liter/menit?

20. (UAS Genap 2009-2010): Reaksi homogen fase gas pembentukan karbon disulfida (CS2) dari
metana (CH4) dan sulfur (S2): CH4 + 2 S2 → CS2 + 2 H2S atau: A + 2 B → C + 2 D
berlangsung dalam reaktor alir pipa (RAP) ideal pada 600oC dan 1 atm (dengan T dan P tetap).
Reaksi ini diyakini berorder satu terhadap masing-masing reaktan. Umpan reaktor berupa gas S2
dan CH4 dengan perbandingan mol = 2:1. Eksperimen dengan volume reaktor (VR) = 67 cm3 dan
FA0 = 0,119 mol/jam menghasilkan XA = 0,180.
(a) Berapakah order total (atau keseluruhan) reaksi ini?
(b) Kasus ini merupakan sistem reaksi dengan constant-density atau bukan? Jelaskan.
(c) Tentukan nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.
Catatan: Gas-gas dapat dianggap berkelakuan ideal. R = 82,05 cm3.atm/(mol.K)

21. (Reaksi Homogen Kompleks (Reversibel) dalam PFR Steady-State) Sebuah plug flow reactor (VR
= 2 m3) mereaksikan umpan berupa cairan (100 liter/menit) yang hanya mengandung reaktan A
(CA0 = 100 mmol/liter). Reaksi ini berlangsung reversibel: A ⇔ R, dengan:
−rA = (0, 04 menit −1 ) C A − (0, 01 menit −1 ) CR
Tentukan nilai konversi kesetimbangan reaksi ini (XAe), dan selanjutnya tentukan nilai konversi A
aktual (XA) keluaran reaktor!

22. Dekomposisi dimethyl ether (CH3)2O (E) menjadi CH4, H2, dan CO merupakan reaksi irreversible
berorder satu. Reaksi ini dilangsungkan dalam sebuah PFR steady (VR = 23,3 m3). Umpan reaktor
yang berupa eter murni masuk pada 504oC dan 1 bar (reaktor beroperasi pada T dan P tetap),
dengan laju alir 0,1 mol/detik. Jika 60% eter terkonversi pada aliran keluar reaktor, berapakah
konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini?

23. Reaksi homogen fase gas ireversibel elementer: A + B R berlangsung dalam sebuah reaktor alir
pipa steady-state pada kondisi isotermal. Reaktor bervolume 0,1 liter dan percobaan dilakukan
dengan mengukur konsentrasi A yang keluar reaktor pada berbagai variasi laju alir volumetrik
umpan (q0), dengan data sbb.:
Percobaan q0 (liter/jam) CA (mmol/liter)
1 10 85
2 4,1 66
3 2,5 50
4 1,5 33
Umpan reaktor mengandung A dan B dengan perbandingan ekuimolar. Jika konsentrasi A di dalam
umpan tetap, sebesar CA0 = 100 mmol/liter, tentukan persamaan laju reaksinya.

24. (UAS Gasal 2009-2010) Studi kinetika reaksi homogen fase-gas: CH3CHO → CH4 + CO pada
518oC dan 1 atm dipelajari melalui sebuah RAP ideal (ID = 3,3 cm; L = 80 cm). Reaksi
berlangsung secara isotermal pada tekanan tetap. Umpan reaktor berupa asetaldehida murni (BM
asetaldehida = 44 g/mol), dengan variasi data pada kondisi steady sbb.:
Laju alir umpan (g/jam) 135 41 22 14
Fraksi asetaldehida terurai 0,05 0,15 0,25 0,35
(a) Berdasarkan semua data di atas, buktikanlah bahwa reaksi ini berorder satu!
(b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini? Tuliskan juga satuannya.

25. Reaksi fase-gas: A → P + Q berlangsung dalam sebuah RAP isotermal (VR = 1080 liter). Gas A
murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju 1,5 liter/detik, dan tekanan reaktor dijaga tetap
pada 150 kPa. Reaksi ini berorder tiga terhadap konsentrasi reaktannya. CA0 = 0,030 mol/liter dan
konversi reaktan pada keluaran reaktor = 50%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan
juga satuannya.

26. Reaksi homogen fase-gas: A → 3 R pada 215oC dan 5 atm (T dan P tetap) dilaporkan mempunyai
persamaan kecepatan berorde ½ terhadap A. Umpan berupa A dan inert dengan perbandingan
ekuimolar diumpankan ke dalam sebuah PFR yang beroperasi secara steady, dengan waktu tinggal
τ = 32 detik. CA0 = 0,0625 mol/liter dan A terkonversi 80% pada aliran keluaran reaktor. Tentukan
nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

27. Reaksi homogen fase-gas penguraian phosphine: 4 PH3 → P4 + 6 H2 diyakini berorder satu pada
649oC. Studi kinetika ini dipelajari dengan sebuah RAP bervolume 150 liter dan beroperasi pada
649oC dan 460 kPa (T dan P tetap). Umpan berupa PH3 murni dialirkan dengan laju molar FA0 = 40
mol/jam. Kondisi reaksi menghasilkan XA = 80%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini?

*** Selamat belajar… J ***

Anda mungkin juga menyukai