Anda di halaman 1dari 28

Batch-OL

1. Direncanakan untuk mengubah bahan A menjadi R dalam sebuah


reactor batch. Ini adalah suatu reaksi cairan , stoikiometri adalah
A -- R dan kecepatan reaksi diberikan pada table dibawah ini.
Hitung waktu reaksi yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi
dari CAo = 1,3 mol/liter menjadi CAf = 0,3 mol/liter.

CA, mol/L 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 1,0
1,3 2,0

rA, mol/(L.min) 0,1 0,3 0,5 0,6 0,5 0,25 0,10 0,06 0,05
0,045 0.042
REAKTOR ALIR PIPA-OL

1. Suatu umpan “ aqueous” A dan B ( 400


liter/menit, 100 mmol A/liter, 200 mmol
B/liter) diubah menjadi produk dalam
sebuah PFR. Dengan kinetika reaksi
sbb:
A + B -----R
-rA = 200 CA CB mol/(liter.min )
Hitung voum reactor untuk memperoleh
konversi A, 99,9 %.
REAKTOR ALIR PIPA-OL

2. Suatu umpan gas murni A ( 2 mol/liter,


100 mol/minit ) terdekomposisi menjadi
beberapa produk dalam sebuah RAP.
Kinetika perubahan ditunjukkan oleh :
A ---- 2,5 (produk)
-rA = ( 10 min-1) CA
Hitung konversi yang dihasilkan dalam
reactor yang bervolum 22 liter
REAKTOR ALIR PIPA-OL

3. Pada 650oC phosphine ( uap )


terdekomposisi sebagai berikut :
4 PH3 ------ P4 (gas) + 6 H2
-rphos = ( 10-jam) Cphos
Hitung volum PFR yang beroperasi pada
649oC dan 11,4 atm yang dibutuhkan
untuk merubah 75 % dari 10 mol/jam
phosphine, umpan terdiri dari 2/3
phosphine dan 1/3 inert.
REAKTOR ALIR PIPA-OL
4. Suatu aliran reaktan gas murni A ( CAo = 660
mmol/liter) dimasukkan dalam sebuah RAP
pada kecepatan alir FAo = 540 mmol/min dan
terpolimerisasi sebagai berikut
3 A ---- R
-rA = 54 CA mmol/(liter.min)
Hitung volum reactor yang dibutuhkan untuk
menurunkan konsentrasi A pada arus keluar
reactor sebesar CAf = 330 mmol/liter.
REAKTOR ALIR PIPA-OL
5. Satu liter/detik suatu campuran 20% ozone
dan 80% udara pada 1,5 atm dan 93oC dialir-
kan melalui sebuah PFR. Pd kondisi ini ozone
terdekomposisi dengan reaksi homogen :

2 O3 ----- 3 O2
-rozone = k Cozone 2, k= 0,05 liter/mol.det
• Hitung volum reactor yang diperlukan
jika 50% ozone terdekomposisi
REAKTOR ALIR PIPA-OL
6. Suatu umpan aqueous mengandung A
( 1 mol/liter) dimasukkan dalam sebuah
RAP yang bervolum 2 liter dan bereaksi :
2 A ---- R
-rA = 0,05 CA2 mol/(liter.det)
Hitung konsentrasi A keluar reactor jika
kecepatan umpan 0,5 liter/min
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK-OL

1. Direncanakan untuk mengganti sebuah


RATB yang ada dengan RATB yang
bervolum dua kali. Untuk umpan yang
sama dan dengan kecepatan umpan
yang sama pula, 10 mol A/liter, tentukan
konversi baru ? Kinetika reaksi sebagai
berikut :
A ------ R
-rA = CA1,5 dan konversi awal 70 %
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK-OL

2. Suatu umpan “aqueous” A dan B ( 400


liter/menit, 100 mmol A/liter, 200 mmol
B/liter) diubah menjadi produk dalam
sebuah RATB. Dengan kinetika reaksi
sbb:
A + B -----R
-rA = 200 CA CB mol/(liter.min )
Hitung volum reactor untuk memperoleh
konversi A, 99,9 %.
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK-OL
3. Suatu umpan gas murni A ( 1 mol/liter)
dimasukkan dalam sebuah RATB yang
bervolum 2 liter dan bereaksi sbagai
berikut :
2 A ------ R
-rA = 0,05 CA2 mol/(liter.det)
Hitung kecepatan umpan (liter/min)
untuk memperoleh konsentrasi keluar
reactor CA= 0,5 mol/liter
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK-OL
4. Reaktan gas A terdekomposisi sebagai
berikut :
A ----- 3 R
-rA = ( 0,6 min-1) CA
Hitung konversi A dalam umpan yang
terdiri 50% A dan 50% inert ( denga Vo =
180 liter/min, CAo = 300 mmol/liter) jika
dimasukkan dalam RATB yang bervolum
1 m3.
REAKTOR BATCH-Smith
1. Dekomposisi nitros oksida mengikuti
order dua. Kecepatan reaksi spesifik
untuk reaksi
2 N2O ---- 2 N2 + O2
adalah k = 977 m3/(mol.detik) pd 895oC
Hitung konversi pada 10 detik dan 10
menit dalam sebuah reactor Batch.
Kecepatan reaksi ke kiri diabaikan dan
tekanan awal adalah 1 atm.
REAKTOR BATCH-Smith
2. Reaksi penyabunan ;
NaOH (aq) + C2H5(CH3CO) ---- Na(CH3CO) (aq) + C2H5OH (aq)
Adalah order dua dan tidak bolak-balik pada konversi
rendah.Dalam sebuah reactor batch dimasukkan
larutan aqueous yang mengandung NaOH dan etil
asetat, keduanya mempunyai konsentrasi awal sama
0,1 M. Setelah 15 menit konversi etil asetat adalah
18 %.
Untuk konsentrasi awal yang mengandung NaOH dan
etil asetat yang sama 0.2 M, berapa waktu yang
diperlukan untuk memperoleh konvsersi 30 %. Dan
berapa volum yang diperlukan untuk menghasilkan 50
kg sodium asetat
REAKTOR BATCH-Smith
3. Dalam sebuah reactor batch dimasukkan suatu
larutan aqueous etil asetat untuk dilakukan
penyabunan dengan NaOH. Konsentrasi awal
etil asetat 0,5 g/liter dan NaOH 0,1 M. Nilai
konstanta kecepatan reaksi order dua (
liter/(mol.min) adalah:

k, liter/(mol.min) Suhu, ToC


23,5 0
92,4 20
Reaksi tidak bolak-balik, hitung waktu yang
diperlukan untuk penyabunann 95 % ester
pada suhu 40oC ?
REAKTOR BATCH-Smith

• Reaksi fasa gas homogen order satu,


A --- 3 R, pertama dipelajari dalam
sebuah reactor batch tekanan
tetap.Pada tekanan 2 atm dan diawali
dengan zat A murni, volum meningkat 75
% dalam 15 menit.Jika reaksi yang sama
dilakukan dalam volum yang tetap dan
tekanan awal 2 atm, berapa waktu yag
diperlukan untuk mencapai tekanan 3
atm
REAKTOR BATCH-SCOTT FOGLER
1. Reaksi fasa cair elementer :
A + B ------- C
Dilakukan dalam sebuah reactor bervolum 500
liter. Konsentrasi larutan A dan B keduanya 2
M dimasukkan ke dalam reactor dan kecepatan
reaksi spesifik adalah 0,01 L/(mol.min). Hitung
waktu yang diperlukan untuk memperoleh
konversi 90% jika digunakan reactor batch
.Dengan asumsi umpan stoikiometri ( 10 mol
A/min) dimasukkan ke dalam reactor alir, hitung
volum reactor PFR dan space time untuk
memperoleh konversi 90%
REAKTOR ALIR PIPA-SCOTT FOGLER
1. Reaksi nonelementer fasa gas tidak-bolak-balik :
A + 2 B ------- C
Dilakukan secara isothermal dalam sebuah reactor batch
tekanan tetap.Umpan pada suhu 227oC, tekanan 1013
kPa dan komposisinya 40 % A dan 60 % B. Data
laboratorium yang diambil pada kondisi yang sama
ditunjukkan sebagai berikut :

-rA,(mol/(l.det) x108 0,010 0,005 0,002 0,001


X 0,0 0,2 0,4 0,6
Hitung volum PFR yang diperlukan untuk memperoleh
konversi 30% A untuk suatu kecepatan alir volumetric 2
m3/min.
REAKTOR ALIR PIPA-SCOTT FOGLER
2. Reaksi fasa gas elementer :
A3 ----- 3 A
Dilakukan dalam sebuah reactor alir.
Kecepatan reaksi spesifik pada 50oC adalah
10-4 /min dan energi aktivasi 85 kJ/mol. Umpan
A3 murni dimasukkan ke dalam reactor PFR
pada 10 atm dan 127oC dan kecepatan aliran
molar 2,5 mol/min. Hitung volum reactor dan
space time untuk mencapai konversi 90%
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS

1. Suatu reaksi gas order nol, A ---- r B


dilakukan dalam sebuah reactor batch
volum tetap, dengan 20 % inert dan
tekanan naik dari 1 menjadi 1,3 atm
dalam waktu 2 menit. Jika reaksi yang
sama terjadi dalam reactor batch dengan
tekanan tetap, berapa konversi dalam 4
menit jika umpan pada 3 atm dan terdiri
dari 40 % inert
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
2. Cracking of butane.
Data kecepatan spesifik cracking butane
adalah :

K = exp ( 35,2 – 30203/T ) , mol/(L.J.atm). K


Dengan reaksi sebagai berikut :
C4H8 ------- C4H6 + H2
Reaksi pada 922 K, 1 atm dan volum tetap
dengan campuran awal 10 mol steam dan 1
mol butane . Hitung waktu dan volum reactor
untuk konversi 30 %.
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS

3. Reaksi order satu A ----- 2,5 B dilakukan


dalam sebuah reactor batch pada tekanan
2 atm dengan kandungan inert 20 % dan
volum meningkat 60 % dalam 20 menit. Di
dalam reactor volum tetap, hitung waktu
yang diperlukan untuk mencapai 8 atm jika
tekanan awal 5 atm, 2 atm terdiri dari inert.
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
4. Proses reaksi sebuah batch mempunyai
down time 0,5 jam/batch. Kecepatan
spesifik 0,2 L/mol.jam dan konsentrasi
awal 8 mol/liter. Hitung konversi pada
produksi harian maksimum
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
5. Reaksi fasa gas bolak-balik, A == 2 B
dilakukan pada 540oF dan 3 atm dalam
sebuah PFR. Umpan mengandung 30%
mol A dan sisanya inert , total 75
mol/jam. Persamaan kecepatannya :
rA = 1,6 ( nA/V – 182 (nA/V)2 ) mol/ft3.min
Hitung volum yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu campuran A dan B
ekuimolar ( nA = nB ). Basis 1 mol umpan
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
6. Reaksi A ---B dilakukan pada 1000 R
dan 3 atm dalam sebuah PFR.
Kecepatan umpan pada 50 lbmol/jam
mengandung 30 % mol A dan sisanya
inert, persamaan kecepatan :
rA = 48,6 CA lbmol/ft3.jam
Untuk konversi 95 %, berapa volum
reactor dan space timenya ?.
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
7. Dekomposisi etanol :
C2H5OH -------- C2H4 + H2O
Dilakukan dalam sebuah PFR pada
423 K dan 2 atm dengan kecepatan
reaksi :
rA = 0,52 CA2 mol/liter.det
Kecepatan umpan 10 liter/det A murni.
Hitung volum reactor untuk konversi 50
%.
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS

8. Reaksi fasa gas, A --- 2 B dilakukan


pada 400 K dalam sebuah RAP dengan
diameter 6 cm. Umpan mengandung
berturut-turut 50 % mol A dan sisanya
inert dengan massa molekul 40 dan 20..
Kecepatan umpan total 400 kg/jam,
tekanan masuk 5 atm dan kecepatan
spesifik 2000/jam. Hitung panjang reactor
untuk konversi A 35 %.
REAKTOR BATCH-STANLEY WALAS
9. Reaksi 2 A ---- B, suatu campuran 0,5
mol uap per mol butadiene dimerisasi
dalam sebuah RAP pada 640oC dan 1
atm.. Kecepatan spesifik reaksi ke kanan
k= 118 mol/L.jam.atm2 dan konstanta
kesetimbangan 1,27. Hitung panjang dari
tabung jika berdiameter 10 cm. Untuk
konversi 40% bila kecepatan umpan total
9 kmol/jam.
10. Pirolisis gas aseton dilakukan dalam
sebuah PFR yang berukuran panjang
85 cm dan berdiameter 4 cm pada
520oC dan 1 atm. Kecepatan spesifik, k
= exp ( 34,34 – 34222/T ), /det. Hitung
kecepatan aliran untuk konversi 35%.
CH3COOCH3 ----- CH2CO + CH4

Anda mungkin juga menyukai