Anda di halaman 1dari 30

YO

TO\°•"'
SERVICE TRAiliQIN3

- - -

NEW
STEP
TRAINING
MANUAL 91%


PT.TOYOTA-ASTRA MOTOR
TRAINING CENTER
AIR CONDITIONER

GARS BESAR AIR CONDITIONING


Apakah air conditioning itu ......................................................... 7-1

HEATER.................................................................................... 7-2
1. Prinsip dasar.................................................................. 7-2
2. Tipe Heater ................................................................... 7-2

COOLER.................................................................................... 7-3
1. Teori dasar pendinginan.................................................. 7-3
2. Siklus pendingin............................................................ 7-4
3. Kompresor.................................................................... 7-5
4. Magnetic clutch ........................................................... 7-9
5. Condenser ................................................................. 7-10
6. Receiver / Dryer .......................................................... 7-11
7. Unit pendingin ............................................................. 7-12
8. Expansion Valve!........................................................... 7-12
9. P r es u re sw i tc h ............................................................. 7-17
0. Alat pencegah pembekuan............................................... 7-16
1. Mekanisme pencegah resin mati...................................... 7-18
10. Peralatan idle - up ........................................................ 7.19
2. Sistem pelindung tali penggerak kompresor.......................... 7-19
3. Sistem kontrol kompresor dua tingkat.................................. 7-20
4. Magnetic Valve ............................................................. 7-20
GARIS BESAR AIR CONDITIONER — Apakah Air Conditioner itu ?

GARIS BESAR AIR CONDITIONER


APAKAH AIR CONDITIONER ITU ?
Air Conditioner adalah peralatan untuk :

· Mengontrol temperatur
· Mengontrol sirkuiasi udara
· Mengontrol kelembaban
· Memurnikan udara (purification)

OHP 1

Air Conditioner ialah istilah urnum untuk perlengkapan Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan
yang memelihara udara di dalam ruangan agar tem- untuk suatu air conditioner terdiri atas cooler, heater,
peratur dan kelembabannya menyenangkan. Apabila moisture controller dan ventilator.
di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas
Air Conditioner untuk mobil pada umumnya terdiri dan-
yang diambil agar temperatur turun disebut pendingi- heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture
nan. remover) dan pengatur aliran udara,
Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas
yang diberikan agar temperatur naik . (disebut pe-
manasan). Sebagai tambahan, kelembabannya ditam-
bah atau dikurangi agar terasa nyaman.
O GARIS BESAR AIR CONDITIONER — Heater

HEATER TIPE AIR MIX


Suatu alat yang memanaskan udara di dalam mobil Tipe ini menggunakan air mix control damper yang
atau udara segar dari luar yang dihisap ke dalam mengubah temperatur udara dengan cara mengatur
ruang dan digunakan untuk pemanasan disebut perbandingan udara dingin yang melewati heater core
heater. Ada beberapa tipe heater, terrnasuk heater air dan yang tidak melewali healer core. Dowasa inl
panas (hot water heater), heater pembakaran (com- heater lipe ini banyak digunakan.
bustion heater) dan heater gas buang (exhaust
heater), tetapi biasanya yang digunakan adalah
heater air panas.

1. PRINSIP DASAR

Pada heater sistem air panas, air pendingin mesin


disirkulasikan melalui healer core agar heater core
menjadi panas. Kemudian blower meniupkan udara
dingin melalui heater core panas untuk memanaskan
udara. A ir mix c on t r ol da mper

Heater core

OHP2
Heater core
TIPE WATER FLOW CONTROL
Tipe ini mengontrol temperatur dengan cara mengatur
Engine sejumlah air yang melewati heater core dengan
Coolan t sebuah water valve. Hal ini menyebabkan perubahan
(Hot water)
temperatur heater core itu sendiri dan penyetelan
temperatur udara yang melalui heater core.
Sistem heater tipe ini digunakan untuk heater
belakang pada vans dan lain-lain.

Heater core
OHP2

Secara aramiah, karena air pendingin berfungsi sebagai


sumber panas, healer core tidak akan panas selama
temperatur air pendingin rendah, dan udara yang melewati
heater core tetap dingin.

2. TIPE HEATER
Ada dua tipe heater air panas, dibedakan dalam sistern yang
digunakan untuk mengatur temperatur. Salah satunya ialah
tipe camps_ ran udara (air mix type) dan yang larnnya tipe pengaturan aliran air (water flow control type).

OHP2
GARIS BESAR AIR CONDITIONER — Cooler

COOLER Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan Ice


dalam kotak terisolasi. Cairan yang mudah menguap
Cooler ialah alat untuk mendinginkan dan menghi- pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam
langkan kelembaban udara di dalam kendaraan bejana.
atau udara segar dari luar yang dihisap ke dalam
kendaraan untuk membuat udara terasa nyaman. Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam
menyerap panas dari udara di dalam kotak, berubah
1. TEORI DASAR PENDINGINAN menjadi gas dan keluar.

Kita merasa sedikit dingin setelah berenang Pada saat ini temperatur udara di dalam kotak lebih
meskipun saat hari panas. Hal ini disebabkan air di dingin daripada sebelum kran dibuka.
badan menyerap panas dan menguap.

OHP3 Cairan (yang mudah menguap)

Dengan alasan yang sama kita merasa dingin saat OHP3


mengoleskan alkohol pada lengan, alkohoi menyerap
panas dan terjadi penguapan. Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu
Kita dapat membuat suatu benda menjadi lebih di- benda. Akan tetapi cairan harus ditambah karena
ngin dengan menggunakan gejala alam ini yaitu habis. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang
cairan ketika menguap menyerap panas. menggunakan metode di mana gas dikembalikan
menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap
menjadi gas.

OH P3

7-3
GARIS BEAR AIR CONDITIONER — Cooler

SIKLUS PEND1NGINAN , xspansion valve reerubah (=an rolrlgeran1


menjadi campuran dan cairan yang bertempe-
Kornpresor molepaskan refrigerant yang ratur dan bertekanan rendah.
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi
Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini
karena menyerap panas dari evaporator ditam-
mengalir ke dalam condenser. Di dalam con-
bah pangs yang dihasilkan kompresor saat
denser, gas refrigerant mengembun kembali
langkah pengeluaran (discharge stroke).
menjadi cairan.
2'. Gas refrigerant ini mengalir ke dalam con -
denser. Di dalam condenser, gas refrigerant
mengembun kembali menjadi cairan.

3% Cairan refrigerant ini mengalir ke dalam recei-


ver yang menyimpan dan menyaring cairan
refrigerant sampai evaporator memerlukan
refrigerant.

Liquid R-12 evaporates


Cooled air
Heat sen s it iz in g tu be 171111711t1171140r111717717=11r$
E x pa ns ion valv e
alma=
ININ/INNISMNOINNIt

1.111/INNININININNI IN
Low-press
low-temp.
liquid
llllll 11.0.1410141111

Low-press low-Evap&ator
temp. gas
Liquid refrigerant
Air Blower Air

High-temp.
high-press gas

Cooling fan

R ec e i v e r / D r y e r

Compressor

41 11 I11t . 4444 444 444 4 . 11. 011r . 1 4. 11 / 11. . 11. 1 111. M. 111 11. 4 11. ll lll HUI SO INI 444 l llllll llllll 01 . 111. 1114 . 11M 1 , . . 1 lllllll M1 Nip t

P“St1140.9111.1. ttttt N. t t t t t . t tt t n. 1 11n 11 ,


t tt 11t 11. 1

t t t t t t t r o t t m o t t o w t t o o . l l l l l M M 1 . 1 1 l l l l l M O D •
..41111 n t IM 1 1 , 1 1, 1 1, 0 111 . 0i mo st i op r l l ll l op t

Condenser (liquefies) Air ---,–


High-Press.
high-temp. liquid

______ : High pr es s u r e s ide

7–4
_____ L o w p r e s s u r e s i d e
:

OHP6
HEATER DAN COOLER — Cooler

1. KOMPRESOR Kompresor claret diklasifikasikan sebagai berikut :

Kompresor ialah pompa untuk menaikkan tekanan


refrigerant. Meningkatnya tekanan berarti me-
iTipe Crank
Tipe Reciprocating
naikkan temperatur. Uap refrigerant bertekanan
Tipe Swash plate
tinggi di dalam condenser akan cepat mengembun
dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya.
Tipe Rotary Tipe Through vane

TIPE CRANK
Di dalam tipe reciprocating, putaran crank shaft
diubah menjadi gerakan piston bolak-balik.

D i sch ar ge se r vi ce va l ve
(High pressure charging valve)
Suction service valve
(Low pressure charging valve)

Valve core
Valve stopper,

Discharge valve ---


— Suction valve

Va l v e p l a t e - -
Piston

Seal plate
Connection rod —

Shaft seal

Crank shaft

OHP 8

Compression Mechanism Suction


Discharge
Valve stopper Discharge valve

Valve plate Suction valve

OHP 8

7—5
HEATER DAN COOLER -- Cooler

TIPE SWASH PLATE


Sejumlah piston disusun pada swash plate dengan interval 72 derajat untuk kompresor 10 silinder atau interval 120
derajat untuk kompresor 6 silinder. Apabila salah satu sisi piston melakukan langkah kompresi, sisi lainnya melakukan
langkah hisap.

Swash plate
Compression Mechanism

Shaft seal
Valve plate

Discharge valve

Shaft

OHP• 9

Discharge valve

Suction valve
OHP 9
HEATER DAN COOLER — Cooler

T1PE THROUGH VANE

Masing-masing vane dari through vane membentuk


komponen integral dengan lawannya. Ada dua
pasang vane yang disusun saling tegak lurus.
Apabila rotor berputar, vane bergeser pada arah
radial sehingga ujung-ujungnya bersentuhan de-
ngan permukaan dalam silinder.

Vane
OHP 10
Compression Mechanism

Discharge valve
• BEGINNING OF SUCTION BEGINNING OF
SUCTION - Discharge port COMPLETE COMPRESSION

[=>

DISCHARGE BEGINNING OF COMPRESION


COMPLETE DISCHARGE COMPLETE

OHP 11
HEATER DAN COOLER Cooler
-

OLI KOMPRESOR Di camping oli yang terkumpul di dalam evaporator IN


Oli kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan- menganggu perpindahan panas di dalam evaporator
bantalan kompresor dan permukaan yang ber - sehingga kepastian kapasitas pendinginan akan
gesekan. monjadi berkurang.

Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan Bila di dalam sirkulasi R-12 tidak terdapat oli maka
pelumasan. Oli kompresor bersirkulasi melalui siklus kapasitas mendinginkannya dianggap 100%.
pendinginan, maka harus menggunakan oli khusus Selanjutnya kapasitas ini makin berkurang sebanding
yang disarankan. dengan bertambahnya oli yang bersirkulasi seperti
pada kurva di bawah. Karena itu jumlah oli di dalam
Oli yang disarankan : kompresor harus tepat.
·..........................Kompresor tipe Crank Shaft
.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS

·.........................Kompresor tipe Swash Plate 99

.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS 98


Cool 97
·Kompresor tipe Trough Vane ing
cap 96
................DENSOOIL 7 acit 95
y 94
OO Jumlah Oil Kompresor (%)
93

Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar 92

bersama-sama dengan refrigerant dan bersirkulasi di 91

dalam siklus pendingin.

Bila jumlah oli yang keluar dE ri kompresor ke dalam Oil ratio in R-12 % (weight)
siklus pendingin sangat sedikit, tidk akan merugikan
bahkan memperbaiki pelumasan katup. Sebaliknya
bila oli yang bersirkulasi jumlahnya cukup banyak (g) Penambahan Oli Setelah Pergantian Part
akan berakibat sebagai berikut : Fungsional

1). Bila di yang bersirkulasi bersama refrigerant Bila part fungsional rusak saat pendingin sedang
cukup banyak, kebutuhan oli di crankcase menjadi bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan terting-
berkurang sehingga pelumasan tidak berlangsung gal di dalam siklus refrigerant. Dengan demikian,
dengan sempurna dan menyebabkan kompresor. evaporator atau kondenser harus diganti dengan
terbakar. yang baru disebabkan adanya kerusakan, maka
ba nyakny a o li yang ters isa pad a par t yang
2). Jumlah oli yang bersirkulasi bersama refrigerant dilepaskan harus diganti.
dalam siklus refrigerant selalu tidal< konstan.
Sehingga oli berkumpul di dalam evaporator dan Bila part fungsional diganti, jumlah oli yang perlu di-
ini akan mengakibatkan tiba-tiba kembali dalam tambah sebagai berikut :
jumlah besar ke kompresor.
· Bila receiver diganti 20 cc (0.7 fl OZ)
·Bila condenser
diganti40 — 50
cc
(1,4 —1,7 fl OZ)
·Bila evaporator
diganti40 —50 cc
(1,4 —1,7 fl OZ)

Bila kompresor yang diganti, oli yang harus diisikan ke

7-8
dalam kompresor baru harus sama jumlahnya dengan oli yang tersisa di dalam kompresor lama.
HEATER DAN COOLER — Cooler

2. MAGNETIC CLUTCH CARA KERJA

Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan Apabila mesin hidup, maka pull berputar karena ge-
dan melepaskan kompresor dari mesin. Komponen rakan oleh shaft melalui tali penggerak (drive belt),
utamanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. tetapi kompresor tidak berputar kecuali magnetic
clutch dialiri arus. Pada saat sistem air condition
PRINSIP
ON, amplifier mengalirkan arus listrik ke stator coil.
Apabila arus listrik dialirkan ke koil, dalam gambar Selanjutnya gaya electro magnet pada stator akan
sebeiah kin, akan timbul gaya magnet pada besi II dan menarik pressure plate dan menarik plat terhadap
gaya magnet pada besi 1. permukaan gesek pada puli. Pergesekan antara
permukaan dan plat menyebabkan clutch assembly
berputar sebagai satu unit dan menggerakkan kom-
pressor.
c= 1 =- Attractive force
Attraction Electromagnet
Switch czr-4>
Iron (1) Iron

Battery

,==>. Attractive force

Pressure plate F'ulley Stator


OHP 12 OHP 12

KONSTRUKSI
TIPE-TIPE DARI MAGNETIC CLUTCH
Magnetik clutch terdiri dari stator, rotor dengan pull,
dan pressure plate untuk mengikat drive pulley dan Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai den-
kompresor secara magnet. gan bentuk kompresor dan jarak mesin seperti
berikut
Stator diikat pada kompresor housing, dan pressure
plate dipasangkan pada kompresor shaft. Tipe F, tipe G : Untui. kompresor tipe crank shaft.
Tipe R, tipe P : Untuk kompresor tipe swash plate
(Jua ball bearing terletak di antara permukaan dalam dan tipe through vane.

Rotor with pulley

Pressure plate

Clutch pulley

Pressure plate

F TYPE CLUTCH
rotor dan depart housing dad kompresor.
HEATER DAN COO LER — C ooler

3. CONDENSER
Condenser digunakan untuk mendinginkan dan
menyerap partas dari gas refrigerant yang tefah
ditekan oleh kompresor hingga bertemperatur tinggi,
tekanan gas yang tinggi, dapat mengubah gas ini
Stator coil kembali menjadi cair.

Gas refrigerant bertemperatur dan bertekanan tinggi ini


karena dikompresikan oleh kompresor, jumlah panas
- - - Pr ess ur e p la te
yang dilepaskan refrigerant gas di dalam condenser
Compressor shaft sama dengan panas yang diserap di dalam evaporator
ditambah panas kerja yang diperlukan kompresor
untuk menekan refrigerant. Makin besar jumlah panas
yang dilepaskan di dalam condenser, makin besar
pula efek mendinginkan yang akan diperoleh dari
evaporator. Karena itu condenser dipasang di
bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan
G TYPE CLUTCH oleh aliran udara dari kipas radiator mesin dan
aliran udara yang terjadi selama kendaraan
bergerak.
Stator
Belakangan ini ada beberapa model yang dilengkapi
dengan sebuah kipas exklusif untuk condenser.
Stator coil

Heated vapor
Clutch ks IN• 80°C
____________VAPOR ____________
From
compressor

Pulley

R TYPE CLUTCH
LIQUEFIED
Cooled liquid
(57°C) 4=1 ot>
To receiver

P TYPE CLUTCH
OHP 12
HEATER DAN COOLER Cooler —

4. RECEIVER/DRYER
Fungsinya untuk menampung sementara refrigerant yang telah Sight-glass
menjadi cair oleh condenser untuk kemudian mensuplaynya
sesuai dengan beban pendinginan, dan itu untuk Fusible plug
membersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi 0-ring
siklus refrigerant.
Untuk itu di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver dan
dryer. Pada sisi atasnya terdapat sight glass untuk melitiat
0-ring
kondisi aliran refrigerant.

Bila refrigerant mengandung kotoran (abu), kotoran ini


cenderung akan menimbulkan karat pada komponen-
komponen yang fungsional. Dan juga dapat menjadi beku di
dalam expansion valve orifice dan plug orifice lalu menghalangi
aliran refrigerant, atau membeku di dalam evaporator dan Bolt
menghalangi aliran refrigerant. Untuk mencegah gangguan
seperti ini, maka diberi desiccant.
Fusible plug dipasang di bagian atas receiver/dryer berfungsi
sebagai
alat

Melt metal (special solder)


Receiver tube
FUSIBLE PLUG OHP 13

Receiver body pengaman.


Fusible plug ini disebut melt bolt, terdiri dari solderan khusus
pada
REFERENSI
lubang
di Belakangan ini peberapa model menggunakan
tengah model receiver/dryer yang lebih kecil dan ringan
OHP 13 baut. bila dibandingkan dengan model sebelumnya. Di
Apabila samping itu metode penyambungan pipanya juga
ventilasi condenser rusak, atau beban pendinginan berlebi- berbeda.
han, maka tekanan pada sisi tekanan tinggi dari condenser dan
receiver menjadi abnormal dan dapat menyebabkan
pecahnya komponen. Bila tekanan dan temperatur pada sisi
tekanan tinggi meningkat dan mencapai 30 kg/cm2 G (427 psi
2,942 kpa) dan temperatur naik menjadi 95° sampai 100° C
(203° sampai 212° F), maka solderan khusus di dalam
fusible plug akan meleleh dan memungkinkan refrigerant
keluar, dengan demikian mencegah rusaknya perlengkapan Fusible plug
yang digunakan iii dalam siklus refrigerant.

–11
HEATER DAN COOLER --- Cooler

5. UNIT PENDINGIN Expansion valve tipe thermal digunakan pada pen-


Unit pendingin terdiri dari evaporator, blower motor dingin untuk kendaraan Toyota.
dan kipas, expansion valve di n bak penguras yang M esk ipun beban pa da eva pora tor beru bah , ken disi
dipasang di dalam kendaraan. saluran keluarnya harus dipelihara agar cairan refri-
Pada beberapa unit pendingin model tertentu, blow- gerant melepaskan panas laten penguapan dari
er motor dan kipas tidak termasuk di dalam unit udara sekelilingnya, untuk memperoleh kemampuan
pendingin. Oak penguras juga berfungsi sebagai penuh sirkulasi refrigerant. Setiap saat Thermal
kotak dari unit air condition untuk menampung air expansion valve berfungsi mengatur aliran refrige -
pengembunan dari evaporator dan menyalurkannya rant agar refrigerant gas meninggalkan evaporator
keluar kendaraan. Hal ini dirancang untuk mence- sebagai uap yang telah dipanaskan dan perbedaan
gah kebocoran air ke dalam ruang penumpang. temperatur antara uap refrigerant dan uap jenuh
pada saat ini tetap konstan.
Expansion valve dan evaporator akan diterangkan
kemudian. Karena itu, dengan menggunakan thermal expansion
valve memungkinkan penampungan ke dalam evapora-
tor hanya sejumlah refrigerant yang akan divapkan eva-
Evaporator
porator. Hal ini memungkinkan penggunaan kemam-
puan evaporator secara penuh, dengan demikian selu-
ruh komponen pendingin dapat bekerja dengan lembut
dan efisiensi yang lebih balk. Jumlah refrigerant
yang mengalir ke expansion valve ditentukan oleh
gerakan vertikal needle valve, bergantung dari
perbedaan antara tekanan uap di dalam heat
sensitizing tube dan, jumlah tekanan Ps dan Pe ,
yang mana Ps adalah tekanan ke bawah oleh
pressure spring dan Pe adalah tekanan uap di
dalam evaporator.

Marilah kita ambil contoh pendingin dengan beban yang


besar.Bila beban pendingin cukup besar maka keadaan
Ex pan s ion v a lv e refrigerant sebagai berikut :
OHP 14 Temperatur gas pada evaporator outlet akan tinggi.
Akibatnya temperatur dan tekanan dalam heat sen-
EXPANSION VALVE sitizing tube juga tinggi dan ball akan tertekan ke
bawah untuk memungkinkan sejumlah besar refri-
Setelah melewati receiver dan dryer, refrigerant cair gerant dapat bersirkulasi. Sebaliknya bila beban
diinjeksikan keluar melalui orifice. Refrigerant segera pendinginnya kecil, maka hanya sejumlah kecil saja
berubah menjadi kabut yang tekanan dan temper- refrigerant yang disirkulasikan.
aturnya rendah. Alat untuk melakukan ini disebut
expansion valve.
Expansion valve dapat diklasifikasikan menjadi seba-
gai berikut :
· Expansion valve tekanan konstan.
· Expansion valve tipe thermal.
HEATER DAN COOLER — Cooler

Berdasarkan
letak di
mana
tekanan
jenuh
diambil,
terdapat dua
tipe thermal
expansion
valve yaitu
tipe inner
equalizing
dan external
equalizing.
Akan tetapi
prinsip
kerjanya
sama.

Ca pilla r y tu be
Diaphragm chamber
OHP 14
Diaphragm

Equalizer circuit
(for internal)
equalizer type)

INLET
Valve

Equalizer pipe

Pressure spring

Heat sensitizing tube

OUTLET
HEATER DAN COOLER — Cooler

Bila jumlah refrigerant di dalam evaporator berku-


) Thermal Expansion Valve Tipe Inner rang, refrigerant akan menguap lebih cepat dan
menyebabkan panjang superheated vapor bertam-
Eqt alizing bah.
Bile tekanan uap refrigerant bekerja stabil, rnaka
berlaku rumus Pf = Pe + Ps. Pembukaan needle valve Setanjutnya tekanan di dalam heat sensitizing tube
saat ini tetap sehingga aliran refrigerant akan kon- naik dan needle valve membukanya bertambah, aki-
stan. batnya aliran refrigerant ke evaporator bertambah.
Sebaliknya bita jumlah refrigerant di dalam evapora-
Di dalam evaporator yang menggunakan expansion tor bertambah, panjang bagian superheated vapor
valve tipe ini, refrigerant pada outlet selalu dalam ben- (uap yang dipanaskan) berkurang. Tekanan di
tuk uap yang tetah dipanaskan (superheated vapor) dalam heat sensitizing tube turun dan membukanya
sepanjang L (lihat diagram). needle valve menjadi berkurang.

Diaphragm

Pf = Gas pressure within sensitizing tube


Ps = Spring hold down pressure
Pe = Vapor pressure within evaporator

Liquid

______1 Gas

SUPERHEATED VAPOR PART (L)

OHP 15
HEATER DAN COOLER — Cooler

Thermal Expansion Valve Tipp Pada expansion valve tipe external equalizing ke-
kurangan ini diatasi dengan cara menyalt. rkan
External Equalizing tekanan dari ujung evaporator ke bawah diaphragma,
Akibat tahanan saluran, antara inlet dan outlet eva- dan tidak menggunakan tekanan outlet expansion
porator terdapat penurunan tekanan. Apabila perbe- valve untuk mengoperasikan expansion valve.
daan tekanan ini besar, pada tipe internal equalizing
diperlukan superheating (pemanasan) yang lebih
besar untuk membuka valve. Hal ini karena tekanan
inlet evaporator langsung bekerja pada diaphragm.

EVAPORATOR
FungsiDiaphragm
evaporator kebalikan dari condenser. Capillary tube
Keadaan refrigerant sebelum expansion valve masih
4111•••••

100% cair. Segera setelah tekanan cairan turun, Pf = Gas pressure within sensitizing tube
cairan mulai mendidih kembali sambil menyerap Ps = Spring hold down pressure
panas dari udara yang melewati sirip-sirip pendinginEqualizer pipe
Pe = Vapor pressure within evaporator
P dan mendinginkan udara.
evaporator,
Pressure
spring

1 Liquid

Refrigerant inlet F-1 Gas


Evaporator tube

SATURATED :-________
VAPOR PART SUPERHEATED VAPOR PART (L)
OHP 15
C H E A T E R D A N C O O L E R — C o o l e r

Evaporator dibuat dari alumunium. Seperti halnya condenser,


evaporator konstruksinya
Tipe evaporator : soderhana tetapi
rnortipakan komponen
· Tipe Plate Fin penting di dalam sistem
· Tipe Serpentine Fin pendingin. Konstruksi dan
· Tipe Drawn Cup kondisi operasi evaporator
berada di sisi temperatur
rendah mempunyai efek
yang besar efisionsi
pendinginan,
PLATE FIN TYPE
Pembekuan dan
pembentukan es terjadi
terutama pada sirip (fin)
evaporator. Ketika udara
hangat mengenai sirip-sirip
evaporator dan menjadi
dingin sampal di bawah
temperatur pengembunan,
uap air mengembun dan
menempel pada sirip
evaporator dalam bentuk tetesan air. Bila pada saat ini sirip telah menuju
dingin sampc di bavvah C (320 F), air yang menempel dapat menjadi es.
Bila hal ini terjadi efisir'nsi pemindahan panas pada evaporator akan
turun, aliran udara yang melewati evaporator berkurang dan kemarnpuan
pendingin menjadi rendah.

nawmcmclociocicaciaozica
M 4
,

11111 11710/1/ /// // //10///// /

Tube
Fin
SERPENTINE TYPE

Plate Plate

7-16
DRAWN CUP TYPE
HEATER DAN COOLER — Cooler

6. PRESSURE SWITCH TIPE


Ada dua tipe pressure switch yang digunakan, yaitu
Pressure switch dipasang di antara receiver dan
expansion valve. Fungsinya untuk mendeteksi bila tipe dual yang memakai satu switch untuk mende-
tekanan pada sisi tekanan tinggi siklus refrigerant teksi tekanan tertalu tinggi dan tekanan terlalu ren-
adalah tinggi dan mematikan swit magnetic clutch dah dan tipe single dengan switch terpisah untuk
ketika keadaannya tidak normal, menyetop kerja switch tekanan tinggi dan switch tekanan rendah.
kompresor untuk mencegah kesulitan yang timbul Konstruksi pressure switch tipe dual ditunjukkan
dari komponen-komponen yang berhubungan de- pada gambar di bawah ini
ngan siklus refrigerant.

Pressure

Diaphragm

Expansion valve

C
o
n
d
e
n Contact points Terminals
s

ti

Spring
APABILA TEKANAN TERLALU TINGGI OHP 16

Tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu tinggi, akan


menyebabkan gangguan atau kerusakan pada ber- ' DIAGRAM STRUKTURAL
bagai komponen.

Apabita dideteksi tekanannya terlalu tinggi, kira-kira


27 kg/cm2 (38 psi, 2648 kpa) switch menjadi OFF.
Dan magnetic clutch OFF dan kompresor berhenti
berpular.

APABILA TEKANAN TERLALU RENDAH


Bila jumlah refrigerant di dalam siklus berkurang
banyak karena kebocoran dan lain-lain, pelumasan
yang dihasilkan kompresor akan kurang dan bila kom-
presor bekerja terus akan menyebabkan keausan.

Berkurangnnya refrigerant, tekanan akan turun sam-


pai 2,1 kg/cm2 (30 psi, 206 kpa) atau lebih rendah
menyebabkan pressure switch OFF. Hal ini akan
menyebabkan magnetic clutch OFF dan kompresor
berhenti berputar.

DIAGRAM OPERATIONAL

OHP 16
HEATER DAN COOLER — Cooler

7. ALAT Pada tipe ini,


thermistor dipasang )
PENC ada fin evaporator.
EGAH Sinyal-sinyal dari
PEM thermistor digunakan
BEKU untuk mengontrol
temperatur. Sila
AN temperatur fin turun,
(ANT magnetic clutch
I OFF, dan kompresor
FROS berhenti berputar.
TING
TIPE EPR
DEVI
(EVAPORATOR
CES) PRESSURE
Biia udara hangat REGULATOR)
meiewati fin
evaporator dan Dengan tipe ini,
menjadi dingin, jumlah refrigerant
kelembaban dari yang mengalir dari
udara tadi evaporator ke
menempel pada kompresor diatur dan
fin evaporator. tekanan di dalam
Bila temperatur fin evaporator dijaga
turun menjadi 00 C tetap 1,9 kg/cm2
(32° F) atau Iebih atau lebih tinggi
rendah, maka agar temperatur fin
kelembaban yang evaporator ticiak
menempei tadi turun sampai di
akan mengembun bawah 0° (32° F).
dan membeku.
Akibatnya fin
evaporator tertutup
es dan efek
pendinginan akan
berkurang.
Keadaan ini harus
dicegah. Salah
satu dari dua
metode inilah
yang biasanya
digunakan untuk
mencegah
pembekuan.

TIPE
THERMISTOR
Fr clutch off ketika
o rpm mesin turun
m
ev
ap
or
at Spring
or Diaphragm
OHP 17
4 To compressor
8.
MEKAN
ISME
PENCEG
AH Slide valve
MESIN
MATI
(STABI
Bleed port
LIZER
PUTAR
AN
MESIN) sampai batas
minimum agar
Bila pada saat mesin tidak mati.
idling
kompresor Untuk
bekerja, output mendeteksi
mesin rendah putaran mesin,
dan bahkan dipasangkan
mesin mati. sirkuit
Mekanisme penghitung
ini berfungsi pulsa dari
menjadikan kumparan primer
magnetic ignition coil.

Amplifier

EP
R
Evaporator

C o m p r e s s o r

OHP 17
HEATER DAN COOLER — Cooler

9. PERALATAN IDLE UP
Air cleaner
Ketika kendaraan melalui jalan yang macet atau diam
di tempat, yang mana mesin tetap hidup, yaitu ketika
pada putaran idle atau mendekati idle, output mesin
kecil, bila pada saat ini kompresor dihidupkan akan
Air flow
memerlukan tenaga mesin yang lebih besar ke- meter
mungkinan overheating atau mesin mati.

Karena itu ditambahkan peralatan untuk


menaikkan putaran idling untuk membiarkan cooler
bekerja bila air conditioning diperlukan saat lalu lin-
tas macet berat atau dalam keadaan diam di tern- Throttle
lever
pat.

Peralatan idle-up berbeda bergantung pada tipe


mesiri dan sistem bahan bakar mesin. Sebagai can-
ton, dalam suatu mesin dengan karburator, sebuah OHP 18
VSV (Vacuum Switching Valve) dan menggunakan
actuator untuk membuka throttle dan meningkatkan 10. SISTEM PELINDUNG TALI PENG -
kecepatan idling bila pendingin (AC) bekerja. GERAK KOMPRESOR
Apabila kompresor macet disebabkan rusak, r aka
sistem ini akan meng-offkan magr?etic clutch dan VSV
idle-up agar tali penggerak tidak putus, di samping itu
menyebabkan switch lamp untuk AC b3rkedip untuk
memberitahukan adanya kerusakan pada pendingin.

Intake
manifold
OHP 18

Unta mesin dengan EFI, sebuah VSV dan diaphrag-


_____________4
LCompressor
ma digunakan yang menyebabkan udara melalui
surge tank. EFI ECU kemudian menginjeksikan tam-
bahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan udara
bypass untuk meningkatkan idling mesin.

7-19
HEATER DAN COOLER —. Cooler

11. SISTEM KONTROL KOMPRESOR 12. MAGNETIC VALVE


DUA TINGKAT (MODE EKONOMI) Magnetic valve digunakan pada unit pendingin tipe
Pada air condition tipe air mix, kompresor berputar dual dan terletak di antara receiver dan expansion
valve.
dengan kapasitas penuh sampai temperatur limit un-
tuk frost (membeku) pada evaporator tercapai (3° C Pengontrolan temperatur dilakukan dengan cara
, 37 0 F). Akibatnya bila beban panasnya rendah, membuka atau menutup magnetic valve untuk mem-
pendinginan menjadi berlebihan dan banyak tenaga buka atau menutup siklus pei
mesin terserap.
Sistem ini menghemat pemekaian kompresor. Coil
Apabila switch air conditioner diset ke "ECONO",
kompresor akan off, bila pada temperatur fin evapo-
rator mencapai 10 0 C (50° F) dan bukan 3° (37° F)
seperti dalam keadaan normal. Dengan demikian
dapat menghemat tenaga dan kompresor bekerja
normal untuk mencapai tempera:ur rendah.

Evaporator

Termistor

Amplifier

8
=n1
A/Cj:2— ON
OFF Cooling unit (Front)
Compressor
3 4 °C Compressor Blower motor
ECON Receiver
OFF 0N

= - Evapo
Magnetic Expansion
10 11 °C valve halve-------------
Cooling unit (Rear)
Switch r Blower
motor E f L I M
'

Evaporator
Magnetic Expansion
valve
Condenser

Anda mungkin juga menyukai