Anda di halaman 1dari 24

Teknik Ototronik

BAB 17 Untuk memanaskan udara, per-


tukaran hawa panas dilakukan oleh
AUTOMATIC AIR inti pemanas, yang diletakkan di
CONDITIONING engine coolant yang panas karena
reaksi mesin, kemudian dialirkan
dengan blower. Pemanas ini, dengan
17.1 Sistem Pendingin Udara demikian masih dalam keadaan
dingin sampai temperatur mesin
Pendingin udara (Air condition- membuatnya panas. Maka fungsi
ning) A/C mengontrol temperatur pemanas ini belum berlaku, sesaat
udara di dalam ruangan kendaraan. mesin baru dihidupkan.
Fungsinya mengurangi kelembaban,
disamping mengontrol pemanasan 17.1.2 Pendingin
atau pendinginan udara. A/C juga
berfungsi menghilangkan gangguan Untuk mendinginkan udara eva-
semacam pembekuan, pengembunan porator bertindak sebagai penukar
di permukaan kaca. udara panas. Bila A/C dinyalakan,
• Kontrol temperatur dan kompresor mulai bekerja dan me-
kelembaban ngirim zat pendingin (refregerant) ke
• Kontrol sirkulasi udara evaporator.
• Saringan Udara dan Pembersih Evaporator didinginkan oleh zat
Udara pendingin, yang mendinginkan udara
dari blower. Sistem pemanas ber-
17.1.1 Pemanas gantung kepada temperatur mesin
(kondisi mesin), sedangkan sistem
pendingin bekerja secara mandiri.

Gambar 17.1 Sistem pemanas


Gambar 17.2 Sistem pendingin
Keterangan:
1. Pemanas udara dengan blower
2. Udara panas 17.1.3 Pengurang Kelembaban
3. Udara keluar ke ruangan kemudi
4. Udara tekan Udara didinginkan ketika
5. Suply bahan bakar melewati evaporator. Kandungan air
6. Sistem gasbuang dalam udara akan diembunkan dan
7. ECU melekat ke sirip evaporator. Maka
8. Thermostat. kelembaban udara di interior
kendaraan menjadi berkurang. Air

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 411


Teknik Ototronik

yang menempel di sirip menjadi • Percampuran gas dan cairan zat


embun dan ditampung dalam saluran, pendingin (refregerant) yang dingin
selanjut-nya keluar. ini mengalir ke evaporator, yang
menguapkan cairan tersebut. Panas
17.2 Komponen Sistem dari udara yang melewati eveporator
Pendingin diserap oleh zat pendingin (refre-
gerant). Maka zat pendingin (refre-
Siklus sistem pendingin terjadi gerant) yang masih cair berphase
secara siklus tertutup (sirkulasi menjadi gas di dalam evaporator dan
berulang). kembali lagi ke kompresor seterusnya
Gas ditekan oleh kompresor, begitu siklus
2 Bar
sistem pendingin terjadi secara
Gas Blower berulang-ulang.
15 Bar

Compresor 17.2.1 Kompresor


Condensor
Evapurator Kompresor digerakkan oleh tali
kipas dari puli engine. Fungsi dari
Cair 15 Bar Cair 2 Bar
kompresor adalah menekan zat
Filter Katup expansi pendingin (refregerant) dari bentuk
gas tekanan rendah menjadi gas
tekanan tinggi.
Gambar 17.3 Siklus zat pendingin
(refregerant)

• Kompresor menekan zat pendingin


(refregerant) berphase gas dengan
tekanan 15 bar.
• Zat pendingin (refregerant) mengalir
ke kondensor, di dalam kondensor
gas ini didinginkan lalu mengembun
dan menjadi cair dengan tekanan 15
bar.
• Zat pendingin (refregerant) ber- Gambar 17.4 Kompresor
bentuk cair ini mengalir melewati
pengering dengan fungsi menyaring Secara umum kompresor dapat
zat dari uap air yang bersirkulasi dan dibedakan menjadi 2 macam:
disimpan didalam dryer (filter air).
1. Kompresor model torak.
• Zat pendingin (refregerant) cair Untuk menghisap dan menekan
yang sudah melewati filter ini zat pendingin (refregerant) dilaku-
mengalir ke katup ekspansi, tekanan kan oleh gerakan torak (piston) di
menjadi kecil 2 bar setelah melewati dalam silinder kompresor.
katup expansi, zat pendingin (refre-
gerant) menjadi campuran gas dan
cair.

412 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Kompresor torak terdiri dari: Prinsip kerja: Piston akan ber-


 Gerakan tegak lurus gerak ke kanan dan kiri sesuai
 Gerakan memanjang dengan putaran piringan pengatur
 Gerakan aksial yang dikombinasikan dengan tangkai
 Gerakan radial untuk menekan zat pendingin (refre-
 Gerakan menyudut gerant). Saat piston bergerak ke
dalam katup penghisap terbuka
membuat tekanan berbeda dan
menghisap zat pendingin (refre-
gerant) ke silinder. Sebaliknya ketika
piston bergerak keluar katup peng-
isap menutup untuk menekan zat
pendingin (refregerant). Karena zat
pendingin (refregerant) ditekan katup
pelepas membuka dan zat pendingin
(refregerant) dikirim keluar. Katup,
penghisap dan katup pelepas juga
mencegah zat pendingin (refre-
gerant) mengalir balik.

Gambar 17.5 Kompresor Torak Gerakan 2. Kompresor model Rotari


aksial (berlawanan).
Gerakan rotor di dalam stator
Kompresor torak dengan gerakan kompresor akan menghisap dan
aksial terdiri dari sejumlah piston menekan zat pendingin (refre-
berpasangan diset pada piring gerant).
goyang pada interval 72° untuk
kompresor 10 silinder atau pada
interval 120° untuk kompresor 6
silinder. Saat salah satu sisi piston
berada pada langkah kompresi, maka
sisi yang lain berada pada langkah
hisap.

Gambar 17.7 Kompresor Rotari

Rotor adalah bagian yang ber-


putar di dalam stator. Rotor terdiri dari
dua baling – baling. Langkah hisap
terjadi saat pintu masuk mulai terbuka
dan berakhir setelah pintu masuk
Gambar 17.6 Prinsip Kerja Kompresor tertutup, pada waktu pintu masuk
gerakan aksial (berlawanan) sudah tertutup dimulai langkah tekan,
sampai katup pengeluaran mem-
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 413
Teknik Ototronik

buka, sedangkan pada pintu masuk


secara bersamaan sudah terjadi
langkah hisap demikian seterusnya.

Gambar 17.8 Prinsip Kerja Kompresor


Rotari Gambar 17.9 Kopling Magnet

Keuntungan kompresor rotari Keterangan :


 Karena setiap putaran meng- 1. Saklar 5. Kumparan
hasilkan langkah – langkah 2. Plat penekan 6. Kompresor
hisap dan tekan secara ber- 3. Roda pulley 7. Pegas plat
4. Poros 8. Baterai
samaan, maka momen putar
lebih merata akibatnya getaran/ Bila sakelar dihubungkan, mag-
kejutan lebih kecil. net listrik akan menarik plat penekan
 Ukuran dimensinya dapat sampai berhubungan dengan roda
dibuat lebih kecil & menghemat pulley poros kompresor terputar.
tempat. Pada waktu sakelar putuskan
pegas plat pengembali akan menarik
Kerugian : plat penekan sehingga putaran motor
 Sampai saat ini hanya dipakai penggerak terputus dari poros kom-
untuk sistem AC yang kecil saja presor (putaran motor penggerak
sebab pada volume yang besar, hanya memutar pulley saja).
rumah dan rotornya harus besar
pula dan kipas pada rotor tidak 17.2.3 Kondensor
cukup kuat menahan gesekan.
Dalam kondensor akan terjadi
17.2.2 Kopling Magnet perubahan bentuk zat pendingin (re-
fregerant), karena kondensasi yang
Supaya hubungan kompresor dilakukan oleh kondensor.
dengan motor penggeraknya dapat Perubahan bentuk itu dari gas
diputuskan dan dihubungkan (pada menjadi cair.
saat AC dihidupkan dan dimatikan), Supaya pendingin/kondensasi
maka kita perlukan sebuah kopling dari zat pendingin (refregerant) lebih
magnet yang dipasang pada poros sempurna maka pasang kondensor
kompresor, bersama roda puli. perlu diperhatikan arah aliran udara
yang membantu proses pendinginan
kondensor, pada mobil ditempatkan
414 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

biasanya di depan radiator supaya


dapat dialiri udara waktu mobil
berjalan

Gambar 17.11 Kondensor dengan


Gambar 17.10 Kondensor Pendingin Kipas Listrik

Adakalanya pemasangan kon- 17.2.4 Dryer/ Reciever


densor di depan radiator tidak dileng-
kapi dengan kipas–kipas pendingin, Dryer/Reciever diskonstruksi be-
tapi kipas pendingin mesin diganti rupa tabung silinder yang didalam-
dengan yang lebih besar supaya nya terdapat gel silika yang menyerap
pendinginan mesin akan dapat di- uap air pada zat pendingin (refre-
laksanakan bersama – sama dengan gerant).
pendinginan kondensor. Pada bagian atas dryer/reciever
Sistem ini merugikan bila sistem kebanyakan dilengkapi dengan kaca
AC tidak dipakai, karena kipas yang pengontrol untuk melihat zat pen-
besar akan makan daya mekanis dingin (refregerant) yang beredar
mesin, akibatnya boros bahan bakar. dalam sistem kurang atau cukup.
Untuk itu memakai kipas pen-
dingin listrik tersendiri pada kon-
densor adalah solusi lain meskipun
kondensor dipasang di depan
radiator, diatas atap mobil ataupun di
bawah lantai dan dimana saja
memungkinkan.

Gambar 17.12 Dryer/reciever dilengkapi


kaca intip

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 415


Teknik Ototronik

Adakalanya pada dryer/reciever untuk menyesuaikan jumlah pen-


dipasangkan dua buah sakelar yang dingin yang mengalir.
bekerja berdasarkan tekanan atau
temperatur (saklar menghubung bila
tekanan atau temperatur dalam
saringan melebihi dari batas max-
ximal).
Kadang – kadang dryer/reciever
dilengkapi pula dengan tutup
pengaman yang terbuat dari wood
metal. Tutup pengaman ini akan cair
bila temperatur zat pendingin
(refregerant) sudah mencapai batas
yang di tentukan.

17.2.5 Katup Expansi

Tekanan zat pendingin (refre- Gambar 17.13 Katup Ekspansi tipe Box
gerant) yang berbentuk cair dari Prinsip Kerja : Temperatur di
kondensor, saringan harus diturunkan sekeliling soket evaporator berubah
supaya zat pendingin (refregerant) tergantung dari beban pendinginan.
menguap, dengan demikian pe-
nyerapan panas dan perubahan • Jika beban pendinginan kecil,
bentuk zat pendingin (refregerant) temperatur di sekeliling soket eva-
dari cair menjadi gas akan ber- porator menurun dan temperatur
langsung dengan sempurna sebelum yang ditransmisikan dari batang
keluar evaporator. pendeteksi panas ke gas dalam
Untuk itulah pada saluran masuk diafragma juga ikut turun.
evaporator dipasang katub ekspansi. Menyebabkan gas berkonstraksi,
Bekerjanya katup ekspansi diatur akibatnya jarum katup tertekan
sedemikian rupa agar membuka dan oleh soket tekanan pendingin dari
menutupnya katup sesuai dengan evaporator dan pegas tekanan
temperatur evaporatur atau tekanan menekan dan bergerak ke kanan.
di dalam sistem. Penutupan katup akan menurun-
kan jumlah aliran pendingin dan
 Katup ekspansi tipe Box menurunkan kemampuan pen-
dinginan.
Katup ini akan mendeteksi tem-
peratur pendingin (beban pen- • Jika beban pendinginan besar,
dinginan) di sekeliling soket eva- temperatur sekeliling soket eva-
porator melalui batang pendeteksi porator meningkat dan menyebab-
panas dan mentransmisikannya ke kan gas menyebar. Akibatnya
gas yang ada di dalam diafragma. jarum katup bergerak ke kiri, me-
Perubahan tekanan gas karena nekan pegas penekan. Pembuka-
adanya perubahan temperatur dan an katup akan meningkatkan
keseimbangan antara tekanan soket jumlah sirkulasi pendingin dan
evaporator menyebabkan pegas membuat kemampuan pendingin-
tekanan menggerakkan jarum soket an naik.
416 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

 Katup ekspansi tipe kontrol


tekan dan temperatur
Komponen yang mendeteksi
temperatur pada katup expansi
terletak di sisi luar soket evaporator.
Di atas diafragma yang mengarah ke
tabung pendeteksi panas terdapat
gas pendingin dan tekanan gas
berubah tergantung dari temperatur
pada soket evaporator. Tekanan
pendingin pada soket evaporator ada
di bagian bawah diafragma.

Gambar 17.15 Prinsip Kerja Katup


Ekspansi
Keterangan :
Pt = Tekanan cairan diatas
membran.
Pp = Tekanan Pegas
Pe = Tekanan zat pendingin
(refregerant) yang keluar dari
evapurator

Supaya pengaturan menutup dan


membuka disesuaikan dengan tekan-
an yang ada, maka dapat ditulis
persamaan :

Pt = Pp + Pe

Gambar 17.14 Katup Ekspansi tipe


Bila tekanan evaporator naik, Pe juga
Kontrol tekan dan temperatur naik, Pt turun (lihat persamaan), Pp
akan mendorong katup ke atas
Keseimbangan antara kekuatan kembali sampai menutup saluran. Zat
untuk menekan diafragma ke atas pendingin (refregerant) tidak mengalir
(tekanan pendingin pada soket ke evaporator ----- Suhu evaporator
evaporator + daya pegas) dan naik kembali dan tekanannya akan
tekanan pendingin dari tabung pen- turun katup akan bekerja seperti
deteksi panas akan menggerakkan semula, demikian seterusnya.
jarum katup untuk menyesuaikan
dengan aliran pendingin.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 417


Teknik Ototronik

17.2.6 Evaporator penyerapan panas ini dapat


berlangsung dengan sempurna,
Bentuk dan konstruksi evaporator pipa – pipa evaporator juga diperluas
tidak berbeda dari kondensor, tapi permukaannya dengan memberi
fungsi kedua – duanya berlainan. kisi – kisi (elemen) dan kipas listrik
Pada kondensor panas zat pendingin (blower), supaya udara dingin juga
(refregerant) harus dikeluarkan, agar dapat dihembus ke dalam ruangan.
terjadi perubahan bentuk zat pen- Pada rumah evaporator bagian
dingin (refregerant) dari gas ke cair. bawah dibuat saluran/pipa untuk
Prinsip ini berlaku sebaliknya keluarnya air yang mengumpul di-
pada evaporator, zat pendingin (refre- sekitar evaporator akibat udara yang
gerant) cair dari kondensor harus lembab. Air ini juga akan membersih-
dirubah kembali menjadi gas dalam kan kotoran–kotoran yang menempel
evaporator, dengan demikian eva- pada kisi–kisi evaporator, karena
porator harus menyerap panas, agar kotoran itu akan turun bersama air.

Gambar 17.16 Posisi Evapurator pada sistem pendingin

17.3 Electric Air Conditioning 1. Kepala dingin


1

Sistem pedingin mengalami 3


perkembangan karena kebutuhan 2. Tidak berkeringat

akan kenyamanan berkendara, 3


kondisi yang diinginkan pengendara
adalah: Kepala sejuk (dingin), badan 3. Tanpa aliran
2
sejuk kecepatan aliran uadar rendah,
daerah punggung (tempat duduk) 4. Kaki hangat
4 2
tidak berkeringat, dan kaki hangat.

Gambar 17.17 Suasana ruangan

418 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 17.17 diatas meng- mengaktifkan pengaturan temperatur


gambarkan suasana ruangan yang udara yang dikehendaki, mengguna-
dikendaki oleh pengemudi dan kan selektor temperatur dan menekan
penumpang kendaraan, dengan switch AUTO. Sistem akan segera
kontrol elektronik pada sistem AC menyesuaikan dan menjaga tem-
memungkinkan suasana tersebut peratur sesuai dengan level yang
diaplikasikan. disetel oleh kontrol otomatis dari
Kendaraan yang sudah dileng- ECU.
kapi dengan sistem auto A/C, dengan

Gambar 17.18 Skema Sistem AC dengan Elektronik water-side control


Keterangan :
1. Blower 10. Kompresor
2. Evapurator a). Udara segar
3. Sensor temperatur b). Sirkulasi Udara
4. Unit pemanas c). Anti Beku
5. Katup selenoid d). Bypass AC
6. Sensor temperatur udara keluar e). Ventilasi
7. Setelan pendinginan f). Saluran daerah kaki
8. Sensor temperatur ruangan g). Saluran kondensasi
9. ECU

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 419


Teknik Ototronik

17.3.1 Komponen Electric Air


Conditioning (Auto AC)

Dalam sistem Auto AC terdiri dari


beberapa komponen dasar, yaitu :
Sensor, ECU, dan Aktuator. Gambar 17.19 Konponen Utama Sistem
Auto AC

Gambar 17.20 Lokasi Komponen Sistem Auto AC

17.3.2 Lokasi dan Prinsip Kerja 8. Sensor temperature engine


Komponen 9. Switch A/C pressure
10. Air mix servomotor
Komponen pendukung secara 11. Air inlet servomotor
menyeluruh untuk mengaplikasikan 12. Airflow servomotor
kebutuhan akan kondisi ruangan 13. Blower motor
kemudi yang nyaman, diperlukan 14. Kontrol Blower (mengontrol
komponen sebagai berikut: blower motor)
1. A/C ECU (atau A/C amplifier)
2. Engine ECU
3. Control panel
4. Sensor temperatur interior
5. Sensor temperature sekeliling
(Ambient temperatur sensor)
6. Sensor sinar matahari
7. Evaporator temperature sensor
420 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

1. A/C ECU

A/C ECU menghitung temperatur


dan volume udara untuk dihembus-
kan dan menentukan dengan lubang
angin mana yang akan digunakan
berdasarkan informasi temperatur
yang dideteksinya.
Hasil perhitungan ini dipakai
untuk mengontrol posisi plat yang
mengatur percampuran aliran udara,
kecepatan motor blower.

Gambar 17.22 Sensor Temperatur


Interior

3. Sensor temperatur sekeliling.

Sensor terperatur sekeliling meng-


Gambar 17.21 Posisi A/C ECU gunakan thermistor yang dipasang
didepan kondensor. Ia mendeteksi tem-
2. Sensor temperatur interior peratur di luar dari kendaraan.
Digunakan oleh A/C ECU untuk
Sensor temperatur interior ter- mengontrol fluktuasi temperature
buat dari thermistor yang dipasang interior dari pengaruh fluktuasi tem-
dalam panel instrumen bersama peratur luar interior.
aspirator. Aspirator menggunakan
hembusan udara dari blower untuk
menghisap udara dalam kendaraan
untuk mendeteksi temperatur rata-
rata dalam interior.
Digunakan oleh A/C ECU se-
bagai basis pengontrolan temperatur.

Gambar 17.23 Karakter Sensor Temp.


Sekeliling

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 421


Teknik Ototronik

4. Sensor Sinar Matahari

Sensor Sinar Matahari memakai


photodiode dan dipasang diatas
panel instrumen. Ia mendeteksi jum-
lah sinar matahari yang datang.
Volume sinar matahari yang
tersensor dipakai untuk mengontrol
fluktuasi temperatur interior akibat
pengaruh dari fluktuasi sinar mata-
hari.
Karakter sensor bila volume sinar Gambar 17.25 Sensor Temp. Evapurator
semakin banyak, tegangan sinyal se-
makin besar sinar matahari ber- 6. Sensor Temperature Engine
banding lurus dengan tegangan. (ECT Sensor)

Sensor temperatur engine (ECT)


memakai thermistor (NTC). Sensor
mendeteksi temperatur engine cool-
ant dan meneruskan sinyalnya dari
engine ECU.
Posisi sensor terdapat pada blok
mesin, sensor ini dipakai juga untuk
sistem yang lain, contoh ECU Engine
menggunkan sensor ini untuk pe-
ngontrolan sistem injeksi (EFI).
Dalam hal ini oleh A/C ECU
dipakai untuk mengontrol temperatur,
Gambar 17. 24 Karakter sensor sinar kontrol pemanasan dan lain-lain.
matahari Misal jika mesin terlalu panas maka
Sistem AC akan di non aktifkan.
5. Sensor Temperatur Evaporator

Sensor temperatur evaporator


menggunakan thermistor (NTC) yang
dipasang di evaporator. Ia men-
deteksi temperatur udara yang me-
lewati evaporator (temperatur per-
mukaan eveporator).
Sensor yang terkirim ke A/C ECU
diproses untuk mencegah pembeku-
an, temperatur serta kontrol ter-
sendatnya aliran udara.

Gambar 17.26 Karakter Sensor ECT

422 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

7. Servo Motor stroke diaktifkan. Bila kontak gerak


yang mensinkronkan dengan putaran
Air mix servomotor terdiri dari servomotor telah mencapai posisi full-
motor, limiter, potentiometer, kontak stroke, maka sirkuit akan membuka
penggerak dll. Seperti ditampilkan untuk menghentikan motor.
dalam gambar. Alat ini diaktifkan
dengan sinyal dari ECU.

Gambar 17.28 Kelistrikan Air mix


Servomotor

8. Air inlet servomotor

Air inlet servomotor terdiri dari


motor, gear, moving plate, dll, seperti
terlihat pada gambar.
Gambar 17.27 Air mix servo motor

Cara kerja
• Bila air mix damper di setel ke
HOT, terminal MH akan menjadi
sumber daya dan terminal MC akan
menjadi ground untuk memutar
servomotor. Bila terminal MC menjadi
sumber daya dan terminal MH
menjadi ground, servomotor berputar
berlawanan arah, mengubah air mix
damper ke COOL.
• Kontak gerak dari potensiometer Gambar 17. 29 Air Inlet Servomotor
yang bergerak sinkron dengan
putaran servomotor, menimbulkan Cara kerja
sinyal elektrik sesuai dengan posisi • Menekan switch kontrol air inlet
damper, dan memberi umpan balik akan menimbulkan sirkuit ground
posisi damper yang sebenarnya pada servomotor dan memungkinkan
kepada ECU. Bila damper datang arus ke motor menggerakkan air inlet
dengan posisi yang dikehendaki, air damper.
mix servomotor menghentikan arus • Bila damper dipindah ke posisi
ke servomotor. FRESH atau RECIRC, kontak antara
• Air mix servomotor dilengkapi moving plate dengan motor terlepas
dengan limiter untuk menghentikan dan sirkuit menjadi terbuka serta
arus ke motornya bila gerakan full- menghentikan motor.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 423
Teknik Ototronik

Gambar 17.30 Kelistrikan Air inlet


servomotor

9. Airflow servomotor
Airflow servo motor terdiri dari
motor, kontak gerak, sirkuit plate,
sirkuit motor drive dan lain-lain seperti
ditunjukkan dalam gambar.

Gambar 17.31 Airflow Servomotor


Bila switch kontrol airflow diaktif- menjadi terbuka, dan masukan B
kan, sirkuit motor penggerak akan akan menjadi D sebab sirkuit ground
menentukan, posisi damper mana ditimbulkan. Hasilnya output D akan
yang akan diambil , sisi kanan atau menjadi 1 dan output C akan menjadi
kiri, dan mengatur aliran arus ke O dan memungkinkan adanya arus
motor untuk menjadikan kontak gerak untuk motor dari D ke C. Setelah
berhubungan dengan motor. motor berputar dan menggerakkan B
Bila kontak gerak bergerak untuk melepaskan kontak dengan
menuju posisi yang sesuai dengan DEF, masukan B akan menjadi 1
posisi kontrol airflow, maka kontak sebab sirkuit akan menjadi terbuka.
dengan sirkuit plate terputus dan Hasilnya kedua output C dan D akan
sirkuit menjadi terbuka serta motor menjadi O, arus ke motor akan
berhenti. terputus dan motor berhenti.
Bila switch kontrol airflow
dipindah dari FACE ke DEF Masukan 17.3.3 Pengaturan Sistem
A akan menjadi 1 sebab sirkuit
424 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

Untuk mendapatkan temperatur masi yang diberikan oleh masing-


udara yang dikehendaki (sesuai masing sensor.
setelan), dengan hasil yang cepat Kalkulasi temperatur ini ber-
dan akurat, maka diperlukan teknik- dasarkan temperatur interior, tem-
teknik pengaturan pada komponen- peratur sekeliling, dan jumlah sinar
kompponen yang bisa mempercepat matahari yang berkaitan dengan tem-
proses tersebut. Adapun teknik peratur yang dikehendaki.
pengaturan yang dipakai dalam Meski auto A/C mengontrol
sistem ini diantaranya adalah: temperatur lebih banyak atas dasar
informasi temperatur interior , tetapi
17.3.3.1 Pengaturan TAO juga mempertimbangkan temperatur
(Temperature Air Outlet) sekeliling serta sinar matahari untuk
lebih memperoleh hasil yang tepat.
TAO adalah suatu sistem yang TAO (Temperatur Air Outlet )
digunakan gunakan pada sistem auto akan mempunyai temperatur rendah
AC. Dimana mengontrol temperature pada kondisi berikut ini:
untuk segera menyesuaikan tem- • Penyetelan temperatur rendah
peratur interior dengan temperatur • Temperatur Interior tinggi
yang dikehendaki, ECU menghitung • Temperatur sekeliling tinggi
temperatur luar berdasarkan infor- • Sinar matahari kuat

Gambar 17.32 Pengaturan Sistem TAO

17.3.3.2 Pengaturan Temperatur


Airflow (Aliran Udara)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 425


Teknik Ototronik

Agar dengan segera diperoleh


temperatur yang sesuai dengan yang
disetel dalam interior, kontrol tem-
peratur airflow mengubah ratio dari
udara panas dan dingin melalui
penyesuaian posisi air mix damper
( terbuka).
Pada beberapa model katup
udara pembuka udara juga membuka
sesuai dengan posisi damper.
 Kontrol MAX
Bila temperatur di setel pada
MAX COOL atau MAX HOT, air mix
damper sepenuhnya ke sisi COOL
atau sisi HOT, mengabaikan panas
luar/TAO. Ini dinamakan kontrol "MAX
COOL " atau kontrol "MAX HOT l."
 Kontrol Normal
BIla temperatur disetel antara
18.5-31.5°C (65.3-88.7°F), posisi air Gambar 17.33 Pengaturan Temperatur
Airflow (Aliran udara)
mix damper mengontrol berdasarkan
panas luar (TAO) agar diperoleh
temperatur interior yang sesuai
dengan yang disetel.
 Kalkulasi bukaan air mix damper
Perkiraan bukaan air mix damper
adalah 0% bila di digerakkan
sepenuhnya ke sisi COO, dan 100%
bila digerakkan sepenuhnya ke sisi
HOT. Temperatur evaporator men-
dekati temperatur luar (TAO) bila
bukaan adalah 0%. Bila bukaan
mencapai 100% temperatur, inti Gambar 17.34 Pengaturan Temperatur
Airflow dengan Damper
pemanas dikalkulasi dari temperatur
engine coolant untuk menyamakan
dengan temperatur luar/TAO . 17.3.3.3 Pengaturan Aliran Udara
ECU mengalirkan konduksi daya
ke servomotor untuk mengontrol Bila A/C disetel antara heater
bukaan air mix damper agar sesuai dan cooler, A/C mode akan otomatis
dengan bukaan damper saat itu . Ini mencari aliran udara paling nyaman
dideteksi oleh potensiometer sampai yang dikehendaki.
dicapai bukaan yang ditargetkan. Kontrol airflow control disetel
sebagaimana berikut ini:
• Bila menurunkan temperatur interior:
FACE

426 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

• Bila temperatur interior dan se- EX -HI relai secara langsung


kelilingnya stabil, setel: BI-LEVEL memassakan motor bila MAX airblow
• Bila memanaskan interior: FOOT diperlukan. Saat relai ini mencegah
hilangnya tegangan dari power
transistor, tegangan yang diselamat-
kan bisa dimanfaatkan untuk mem-
bangkitkan kecepatan blower secara
maksimum.
Kontrol Manual
Kecepatan blower bisa disesuai-
kan secara manual dengan selektor
kecepatan blower

Gambar 17.35 Pengaturan aliran udara


dengan damper

17.3.3.4 Kontrol Kecepatan Blower

Volume udara dikontrol secara


otomatik dari kecepatan motor blower
berdasarkan selisih antara temperatur
interior dengan temperatur yang
disetel.
Gambar 17.36 Kontrol Kecepatan Blower
• Bila ada perbedaan temperatur yang
besar: Kecepatan motor blower Hi
17.3.3.5 Kontrol Air Inlet
• Bila perbedaan temperatur hanya
kecil: Kecepatan motor blower Lo
Kontrol air inlet normalnya mem-
Auto control bawa udara dari luar. Bila perbedaan
Arus ke motor blower dikontrol suhu antara udara luar dan interior
dengan menyesuaikan arus dasar sangat besar, kontrol saklar air inlet
dari power transistor. Berdasarkan otomatis akan berputar mengambil
perbedaan antara temperatur interior udara dari perputaran kembali udara
dan temperatur yang disetel, kecepat- interior, agar proses pendinginan
an blower secara terus menerus berlangsung efektif.
dikontrol dengan mempertimbangkan
nilai temperatur luar.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 427
Teknik Ototronik

Fungsi kontrol air inlet adalah


sebagai berikut:
• Normal: FRESH
• Bila temperatur interior tinggi:
RECIRC

Gambar 17.38 Pemeriksaan Secara


visual dan aural

Data-data yang dapat diperiksa


antara lain.
1. Apakah sabuk/tali kipas longgar?
Jika sabuk/tali kipas longgar atau
akan longgar sehingga meng-
akibatkan usang dan menimbulkan
suara.
2. Jumlah udara yang ditiupkan tidak
mencukupi. Periksa adanya
kotoran atau sumbatan di filter
udara.
Gambar 17.37 Kontrol Air Inlet 3. Suara bising dekat kompresor
Periksa pemasangan baut kom-
17.4 Diagnosa Kerusakan presor dan bracket.
4. Suara bising di dalam kompresor
Diagnosa kerusakan dapat di- Suara bising bisa disebabkan
lakukan dengan cara-cara sebagai adanya kerusakan di komponen
berikut: internal.

17.4.1 Pemeriksaan Secara Visual 5. Sirip kondensor penuh dengan


debu dan kotoran. Jika sirip
dan Aural
kondensor dipenuhi debu dan
kotoran, efisiensi pendinginan
Cara pemeriksaan secara visual
kondensor bisa menurun drastis.
dan aural adalah dengan indra
Cuci semua kotoran dan debu dari
penglihatan, pendengaran dan
kondensor.
penciuman.
6. Oli mengotori penghubung atau
sambungan sistem pendingin
Adanya noda oli pada sambungan
atau hubungan mengindikasikan
adanya kebocoran pendingin di
tempat itu. Jika ditemukan noda
428 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

oli, komponen harus di kencang- daerah gangguan atau penyebabnya.


kan kembali atau diganti untuk Ini penting untuk menegaskan nilai
mencegah kebocoran gas. kerugian yang tepat dan mendiag-
nosis gangguan.
7. Suara bising di dekat blower
Pasang manometer gauge
Putar motor blower ke LO, MED,
manometer biru untuk tekanan
dan HI. Jika suara tidak normal
rendah, dan menometer merah untuk
terdengar atau rotasi motor tidak
tekanan tinggi, dengan penunjukan
tepat, ganti motor blower. Benda
manometer kita dapat menyimpulkan
asing yang terjebak di blower juga
gangguan yang terjadi :
mengakibatkan suara bising dan
pengencangan motor yang tidak
1. Kondisi Normal
tepat mengakibatkan perputaran
Bila putaran mesin pendingin
yang tidak tepat. Jadi, periksa hal
berjalan normal, nilai ukuran tekanan
itu sebelum mengganti motor
menunjukkan sebagai berikut :
blower.
• Sisi tekanan rendah.
8. Pemeriksaan kuantitas pendingin 0.15 to 0.25 MPa (1.5 to 2.5
melalui sight-glass kgf/cm²)
Jika jumlah gelembung • Sisi tekanan tinggi
banyak terlihat lewat sight-glass, 1.37 to 1.57 MPa (14 to 16
pendingin akan tidak mencukupi, kgf/cm²)
jadi isi kembali sampai cukup.
Bersamaan periksa juga noda oli,
seperti yang digambarkan
sebelumnya, untuk memastikan
tidak ada kebocoran pendingin.
Jika gelembung tidak bisa terlihat
lewat sight-glass, bahkan pada
saat kondensor didinginkan
dengan mengucurkan air, masih
terdapat banyak pendingin di
sistem, putuskan pengisian Gambar 17.39 Kondisi Normal
pendingin sampai tinggal jumlah
yang sesuai. 2. Jumlah zat pendingin (refregerant)
tidak cukup.
Seperti ditunjukkan dalam
17.4.2 Pemeriksaan dengan Alat
ilustrasi, bila zat pendingin
Bantu (refregerant) tidak cukup, ukuran
tekanan untuk kedua sisi, sisi tekanan
Pemeriksaan sistem AC dapat
rendah dan sisi tekanan tinggi akan
dilakukan dengan menggukana alat
menunjukkan lebih rendah dari nilai
bantu manometer tekanan rendah
normal yang seharusnya.
dan tekanan tinggi.
- Gejala
Pentingnya pemeriksaan tekanan
• Tekanan di kedua sisi menjadi
pada sistem AC, dengan memeriksa
rendah , yakni sisi tekanan
tekanan zat pendingin (refregerant)
rendah maupun tinggi.
saat pengatur udara bekerja dan
membuat anda bisa memeriksa
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 429
Teknik Ototronik

•Gelembung bisa dilihat dari - Penyebab


gelas periksa. • Zat pendingin (refregerant)
• Pendinginan tidak cukup berlebihan.
- Penyebab • Kondensor pendinginan
• Volume zat pendingin lemah.
(refregerant) rendah
- Cara memperbaiki
• Gas bocor
• Sesuaikan volume zat
-Cara memperbaiki
pendingin (refregerant).
• Periksa kebocoran gas dan
• Bersihkan kondensor.
perbaiki.
• Periksa sistem pendingin
• Isi kembali zat pendingin
kendaraan (electric fan,
(refregerant)
engine coolant dll.)

Gambar 17.40 Zat pendingin (refregerant) Gambar 17.41 Zat pendingin (refregerant)
kurang Berlebihan

3. Zat pendingin (refregerant) 4. Kelembaban dalam siklus zat


berlebihan atau pendinginan tidak pendingin (refregerant)
cukup. Bila kelembaban merembes
Bila zat pendingin (refregerant) kedalam sistem perputaran zat
berlebihan atau pendinginan di pendingin (refregerant), ukuran
kondensor tidak cukup dingin, ukuran tekanan terlihat normal ,saat pengatur
tekanan pada kedua sisi, sisi tekanan udara mulai bekerja. Setelah
rendah maupun tinggi menjadi lebih beberapa lama, sisi tekanan rendah
tinggi dari nilai normal yang secara pelan-pelan menunjukkan
seharusnya. kevakuman. Setalah beberapa menit,
ukuran tekanan pulih kembali ke
- Gejala tekanan normal, hal ini akan terjadi
• Tekanan menjadi tinggi di berulang-ulang. Gejala ini terjadi bila
kedua sisi, sisi tekanan kelembaban kembali merembes
rendah maupun tinggi. menjadikan beku dan meleleh
• Gelembung tidak terlihat pada perputaran refrigerant di dekat katup
kaca periksa , meski pada ekspansi.
putaran mesin rendah.
• Pendinginan tidak cukup.

430 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

- Gejala - Penyebab
• Normal pada saat pengatur • Kompresor rusak.
udara mulai bekerja. Setelah - Cara memperbaiki
beberapa lama sisi tekanan • Periksa dan perbaiki kompresor
rendah perlahan-lahan
menunjukkan kevakuman.
- Penyebab
• Perembesan kelembaban
- Cara memperbaiki
• Ganti receiver/dryer.
• Ganti dengan tuntas refrigerant.
Penggantian ini membuat kelem-
baban hilang dari perputaran.
Gambar 17.43 Tekanan dalam kompresor
rusak

6. Penyumbatan di dalam siklus zat


pendingin (refregerant)
Bila zat pendingin (refregerant)
gagal bersirkulasi (karena ada
sumbatan di jalur perputarannya)
ukuran tekanan pada sisi tekanan
rendah menunjukkan kevakuman.
Gambar 17.42 Drier Kotor Ukuran tekanan pada sisi tekanan
tinggi menjadi lebih rendah dari nilai
5. Kerusakan Pada Kompressor normal.
Bila terjadi kerusakan tekanan - Gejala
dalam kompresor, ukuran tekanan • Pada kasus sumbatan yang total,
pada sisi tekanan rendah menjadi sisi tekanan rendah seketika
lebih tinggi dari nilai normal. Ukuran akan menujukkan kevakuman.
tekanan pada sisi tekanan tinggi ( Tidak dingin sama sekali).
menjadi lebih rendah dari nilai • Pada keadaan ada
normalnya. kecenderungan tersumbat, sisi
- Gejala tekanan rendah perlahan-lahan
• Sisi tekanan rendah menjadi menunjukkan kevakuman
tinggi, sisi tekanan tinggi menjadi tekanan.
rendah. (Pendinginan tergantung derajat
• Mematikan dengan segera pe- ketersumbatannya).
nyejuk udara akan mengem- • Temperatur berbeda terjadi
balikan sisi tekanan tinggi dan sebelum dan sesudah wilayah
sisi tekanan rendah pada tekan- tersumbat.
an yang sama. - Penyebab
• Unit kompresor tidak panas • Debu atau kelembaban yang
disentuh. membeku menyumbat katup
• Pendinginan tidak cukup.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 431
Teknik Ototronik

ekspansi. EPR atau lubang lain - Penyebab


menghalangi aliran refrigerant. • Perembesan udara.
• Gas bocor di heat-sensing rod.
- Cara memperbaiki
• Ganti zat pendingin
- Cara memperbaiki
(refregerant).
• Klarifikasi penyebab
• Lakukan pembersihan dengan
tersumbatnya. ganti komponen
cermat pada jalur perputaran
yang menyebabkan tersumbat.
zat pendingin (refregerant)
• Lakukan dengan cermat
pembersihan dalam jalur
perputaran zat pendingin
(refregerant).

Gambar 17.45 Udara ikut dalam sirkulasi

8. Expansion valve terbuka


Gambar 17.44 Sistem tersumbat berlebihan
7. Udara dalam siklus zat pendingin Bila katup ekspansi terbuka
(refregerant) terlalu lebar , ukutran tekanan pada
sisi tekanan rendah menjadi lebih
Bila ada udara merembes ke tinggi dari ukuran normalnya. Ini
jalur siklus zat pendingin membuat pendinginan menjadi
(refregerant), ukuran tekanan pada berkurang.
kedua sisi tekanan rendah maupun
sisi tekanan tinggi menjadi lebih tinggi - Gejala
dari ukuran normalnya. • Tekanan pada sisi tekanan
rendah meningkat dan
- Gejala pendinginan menjadi berkurang
• Tekanan menjadi tinggi di kedua (Tekanan pada sisi tekanan
sisi tekanan rendah maupun sisi tinggi menunjukkan nyaris tisdak
tekanan tinggi. ada perubahan).
• Pendinginan berkurang secara • Pembekuan melekat pada pipa
proporsional dengan tekanan rendah.
penambahan tekanan pada sisi
tekanan rendah. - Penyebab
• Bila volume refrigerant sudah • Ada kerusakan pada katup
pas, aliran gelembung udara di ekspansi.
gelas periksa menjadi sama - Perbaikan
ketika dijalankan dalam keadaan • Periksa dan perbaiki kondisi
normal. instalasi dari tabung heat sensing

432 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Pada beberapa model


kendaraan, kedipan pada waktu
pemeriksaan juga disertai bunyi.
2. Pemeriksaan sensor
Kegagalan sensor yang terjadi
waktu lalu dan sekarang bisa
diperiksa. Jika ditemukan kegagalan
lebih dari satu, dengan menekan
switch A/C, kegagalan itu bisa
Gambar 17.46 Katup Expansi terbuka ditampilkan satu persatu.
Pada saat sensor sinar matahari
17.4.3 Pemeriksaan Sendiri (Self diperiksa di dalam ruangan,
Diagnosis) rangkaian terbuka bisa terlihat. Atur
sensor sinar matahari untuk lampu
Pada sistem diagnosis diri, ECU
pijar (lampu neon tidak efektif untuk
mentransmisikan setiap ketidak
pemeriksaan ini) dalam ruangan atau
normalan yang terjadi di indikator,
atur cahaya matahari luar untuk
sensor dan penggerak ke kontrol
memeriksa sensor sinar matahrai.
panel dan menayangkannya sebagai
Pada beberapa model, suara bip
bentuk pemberitahuan ke teknisi.
menandakan adanya kegagalan.
Sistem ini sangat berguna untuk
diagnosis karena hasil diagnosis diri 3. Pemeriksaan penggerak
disimpan di memori walaupun kunci
Output yang terpola
kontak dalam keadaan mati.
ditransmisikan ke penggerak untuk
Berbagai pemeriksaan bisa
memeriksa keadaannya.
dilakukan dengan tombol
Teknisi bisa memeriksa
pengoperasian seperti yang terlihat
kegagalan penggerak dengan
dalam ilustrasi.
mentransmisikan sinyal dari ECU dan
mengaktifkan damper aliran udara,
damper udara masuk, air mix
damper, kompresor, dll.

Gambar 17.47 Cara Diagnosa


1. Pemeriksaan indikator
Indikator, seperti switch, display
temperatur dan aktifasi kedip bisa
diperiksa. Indikator switch dan display
pengaturan temperatur menyala
empat kali dan kemudian mati.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 433


Teknik Ototronik

Gambar 17.49 Diagnosa dengan scanner

Gambar 17.48 Diagnosa Aktuator

4. Pemeriksaan dengan Scanner


Diagnosa dan sistem emergency:
Bila ada kesalahan pada sistem Auto
AC (bila sistem mendukung) setiap
kesalahan akan tersimpan didalam
memori yang terdapat pada ECU.
Pemeriksaan kesalahan dapat
dilakukan dengan menggunakan
scanner (bila sistem mendukung).
Scanner akan membaca data
pada kontrol unit (ECU) kendaraan
melalui terminal diaknosa (DLC),
maka kita dapat mengetahui
kerusakan yang terjadi. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Matikan kunci kontak
 Pasang Scanner ke DLC
 Hidupkan kunci kontak
 Hidupkan scanner
 Pilih Negara produsen kendaraan
 Pilih jenis kendaraan
 Pilih menu Auto AC
 Pilih Kode kerusakan

434 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Anda mungkin juga menyukai