2 Masih ada 14,91% balita yang 1. Kesibukan ibu dalam bekerja 1. Memberikan konseling kepada Peningkatan Cakupan D/S
mengunjungi posyandu kurang 2. Masih ada ibu yang lupa jadwal ibu balita tentang pentingnya
dari 8 kali dalam setahun posyandu memantau pertumbuhan
3. Kurangnya pengetahuan ibu balitanya
tentang pentingnya memantau 2. Bekerja sama dengan kader
pertumbuhan balitanya untuk menghalo-halokan ke
pada masyarakat sehari
sebelum posyandu
3 Masih ada 18,37% bayi yang 1. Ibu masih belum mengerti 1. Meningkatkan penyuluhan Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif
tidak ASI Eksklusif manfaat ASI bagi bayi tentang manfaat ASI Eksklusif
di Kelas bumil
2. Kurangnya dukungan keluarga 2. Melibatkan peran serta keluarga
dalam pemberian ASI, sehingga dalam mendukung ASI Eksklusif
lebih menyarankan susu
formula
4 Masih ada 20,41% masyarakat 1. Beberapa Pasangan Usia Mengadakan penyuluhan Peningkatan Cakupan Pelayanan Keluarga
yang belum mengunakan KB Subur masih ada yang ingin penggunakan alat kontasepsi (KB) Berencana
menambah jumlah anak dan kesehatan Reproduksi
2. ketidakcocokan dengan
beberapa metode kontasepsi
sehingga menyebabkan angka
drop out
3. Kurangnya pengetahuan PUS
tentang keluarga berancana
5 Masih ada 3,57% masyarakat Tingkat ekonomi masyarakat masih 1. Melakukan penyuluhan manfaat Masyarakat mempunyai jamban pribadi ataupun
yang belum mempunyai jamban rendah jamban bagi keluarga umum
2. Mengajak masyarakat membuat
arisan jamban
6 Masih ada 42,35% masyarakat 1. Kurangnya pengetahuan 1. Refreshing kader pelayanan 1. kader dapat mengajak masyarakat untuk
masih belum mempunyai TOGA masyarakat tentang pengertian kesehatan TOGA membudidayakan TOGA
dihalaman rumahnya TOGA, jenis-jenis TOGA dan 2. Pembinaan TOGA Masyarakat 2. Marsyarakat mengerti tentang pentingnya
manfaat TOGA TOGA serta mempunyai TOGA dihalaman
rumahnya
7 Masih ada 82,14% masyarakat 1. Kurangnya kesadaran bapak- 1. Sosialisasi bahaya rokok kepada 1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
yang masih merokok bapak tentang bahaya rokok masyarakat bapak-bapak tentang bahaya rokok bagi diri
bagi lingkungan 2. Pemantauan penerapan sendiri maupun lingkungan terutama
2. Mulai banyaknya siswa-siswa kawasan tanpa rokok di sekolah keluarga
pelajar yang mencoba merokok 2. Terwujudnya kualitas udara yang sehat dan
bersih bebas dari asap rokok di lingkungan
sekolah
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sukajadi Penanggung Jawab UKM