PERAKITAN PRODUK
DISUSUN OLEH:
1. ANDRE SANTOSO
2. MUKIDIN
3. IRFAN
4. DIMAR
5. AGI
KELAS : XII – TKR 2
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan
semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan,
proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan
hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan
penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila
dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan (
frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya
hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai
proses manufaktur.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara
otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan
lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga
dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri
menurut batasan-batasan ukuran.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian & Prinsip Perakitan
2. Metode perakitan.
3. Macam dan jenis perakitan.
4. Sistem Perakitan Manual
5. Stasiun kerja Perakitan
6. Sistem Kerja Pengangkutan
7. Menggandakan dengan bermacam variasi produk
8. Sistem Perakitan Alternatif
iv
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian & Prinsip Perakitan
2. Untuk Mengetahui Metode perakitan.
3. Untuk Mengetahui Macam dan jenis perakitan.
4. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Manual
5. Untuk Mengetahui Stasiun kerja Perakitan
6. Untuk Mengetahui Sistem Kerja Pengangkutan
7. Untuk Mengetahui Menggandakan dengan bermacam variasi produk
8. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Alternatif
v
BAB II
PEMBAHASAN
B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara
otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan
lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam
perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu
sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik
secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain
sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah
vi
distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam
penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis
yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus
membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-
komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-
pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan
antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus
berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang
berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya
menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
vii
– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan
dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses
perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
viii
desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih
nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara lebih
luas lebih presisi dalam merakit.
ix
I. Sistem Perakitan Alternatif
Sebaik apapun sitem perakitan manual, para pekerja sering melakukan
komplain mengenai kerja mereka yang monoton dan itu-itu saja. Dalam hal ini,
kita mengidentifikasikan sistem perakitan manual sebagai berikut :
1. Single station manual assembly cell, terdiri dari tempat kerja tunggal yang
mana perakitan produk diselesaikan disatu tempat.
2. Assembly by worker teams, melibatkan banyak pekerja yang melakukan
perakitan, dapat ditugaskan agar dapat bekerja pada suatu stasiun sambil
melakukan pekerjaan yang berbeda-beda.
3. Automated assembly system, lebih memilih menggunakan mesin otomatis
daripada menggunakan tenaga manusia.
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir
bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat
diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau
pasangannya.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan
antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus
berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.
Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaikan pemindahan dari unit
sepanjang jalur perakitan manual: (1) manual atau (2) dengan sistem mekanis.
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain
dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
xi
DAFTAR PUSTAKA
1. https://julisiregar18.blogspot.com/2016/04/perakitan-dan-pola-
sitemnya.html
2. https://www.academia.edu/1941522/Pemilihan_Metode_Perakitan_dan_D
esain_Produk_untuk_Meningkatkan_Kinerja_Perakitan_di_PT_Indoniles_
Electric_Parts
3. https://www.coursehero.com/file/p70phal/2-Produk-seri-Jenis-perakitan-
produk-seri-Jenis-perakitan-dilakukan-dalam/
4. http://diditnote.blogspot.com/2013/01/sistem-perakitan.html
5. https://docplayer.info/30156635-Penentuan-urutan-perakitan-produk-
dengan-liaison-sequence-analysis.html
xii