Anda di halaman 1dari 2

PROSES PERAKITAN PRODUK PERANGKAT KERAS (HARDWARE)

Proses manufaktur perangkat keras adalah proses yang memiliki banyak langkah dan
tingkatan,mulai dari konsep sampai produksi massal. Namun, seiring berjalannya waktu, proses
tersebut menjadi semakin mudah. Berkembangnya alat-alat seperti Arduino (alat pencipta
prototipe) dan printer 3D akan membuat kegiatan manufaktur terasa mudah.
Berbagai perusahaan perangkat keras menamai proses produksi pada produk perangkat
keras dengan nama berbeda-beda. Namun, semua nama tersebut dapat dikerucutkan menjadi
proses-proses berikut.
1. Tooling
Dalam produksi perangkat keras yang mengikutsertakan plastik sebagai bagian dari
komponennya, maka mesin injeksi molding mutlak harus dimiliki.
Dalam proses injeksi modeling, plastik cair yang diberi tekanan besar akan diletakkan pada
cetakan dari bahan metal sesuai dengan cetakan yang diinginkan oleh perusahaan. Plastik
dikeluarkan dari cetakan berbahan metal ketika plastic tersebut mendingin dan mengeras.

2. Engineering Validation and Testing (EVT)


EVT adalah langkah untuk memperbaiki cetakan pada yang dilakukan pada fase tooling.
Selain perbaikan, cetakan tersebut akan mengalami uji coba.
EVT adalah singkatan dari Engineering Validation Process. EVT merupakan proses dimana
perakitan dimulai dengan menggunakan bagian-bagian asli, bukan bagian prototype.
Kesalahan yang masih ada dalam produk tersebut akan menjalani proses perbaikan. Proses
EVT memakan waktu 6 minggu.

3. Design Validation and Testing (DVT)


Setelah melewati proses EVT dan memastikan bahwa komponen-komponen perangkat keras
berfungsi sebagaimana mestinya, kita akan masuk pada proses DVT atau Design Validation
Process. Pada fasi ini, akan melakukan uji coba tahap akhir dan menyusun rencana lini
perakitan. Fase ini membutuhkan waktu. Tidak boleh meninggalkan fase DVT sampai kita
secara benar-benar yakin mampu melakukan manufaktur dan lini perakitan atas komponen
yang lulus dari tes tahap awal sampai tahap akhir. Proses ini memakan waktu 6 minggu.

4. Production Validation and Testing (PVT)


PVT adalah kepanjangan dari Production Validation test. pada fase ini, bisa melakukan
produksi atas komponen yang telah lulus uji. Dalam proses ini yang mengalami uji coba
bukan produknya, tetapi perencanaan lini perakitan dan proses produksi.

Metode-metode yang digunakan dalam perakitan


Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam
perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-
metode tersebut, yaitu metode perakitan yang dapat ditukar-tukar, metode perakitan dengan
pemilihan, dan metode perakitan secara individual. Berikut penjelasan metode-metode dalam
perakitan. 

a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar

Dalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain
(interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandardisasi, baik menurut ISO (International Organization far Standardization), DIN
(Deutsche lndustrie Norm), JIS (Japan Industrial Standard), dan sebagainya.

Keuntungan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi
adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen
yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun
memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi,
yaitu harga komponen tersebut yang relatif mahal.

b. Metode perakitan dengan pemilihan 

Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga


dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan
ukuran. 

c. Metode perakitan secara individual

Perakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang
lain atau pasangan satu dengan pasangan yang lainnya.Hal'ini dikarenakan dalam pengerjaannya
harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian
tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul
dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.

Anda mungkin juga menyukai