Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN BAB 1 – 3

Kelompok 5

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :
1. Raden Irfan Maulana
2. Muhammad Azka Lesmana
3. Lola Amalia
BAB 1
Perencanaan Produksi Massal Produk Perangkat Keras

A. Konsep Umum Produksi Massal


Produksi massal dikenal juga dengan istilah produksi mengalir atau produksi
terus-menerus adalah produksi yang dibuat dalam jumlah besar. Istilah produksi
massal pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 lewat artikel yang ditulis di
Encyclopediae Britannica. Artikel tersebut ditulis oleh seseorang yang bekerja di
perusahaan Ford Motor.
Produksi massal adalah aspek yang dapat menjangkau berbagai macam area
ilmu. Namun, kita dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan
atau industri rumahan.

B. Sejarah Produksi Massal Produk Perangkat keras

Gambar 1.1 IBM 2/650

Pada tahun 1953, IBM Endicott yang berlokasi di New York mengumumkan
produk bernama IBM 650. IBM 650 merupakan produk perangkat keras komputer
yang pertama kali diproduksi secara massal. Antara 1953-1962, sebanyak 2000
sistem telah dihasilkan untuk menigkatkan performa IBM 650.
IBM 650 telah membawa bidang komputer ke dalam tingkatan yang lebih
tinggi. Selain itu, IBM 650 memiliki ketahanan yang tidak dimiliki oleh komputer-
komputer produksi sebelumnya.

PAGE 1
C. Keuntungan dan kerugian Produksi Massal
Berikut adalah uraian mengenai keuntungan dan kerugian dalam penerapan
teknologi massal.
1. Keuntungan
a. Produksi massal adalah proses otomatis, yakni hanya dijalankan oleh mesin.
b. Menekan biaya pengeluaran untuk pegawai
c. Tingkat produksi menjadi meningkat
d. Banyak modal yang dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban biaya
pegawai.
2. Kerugian
a. Mesin untuk produksi massal biasanya berharga mahal
b. Karena sifatnya yang berulang-ulang, maka pekerja akan kehilangan rasa
semangat
c. Merupakan produksi yang dianggap kurang fleksibel
d. Jika ada salah satu bagian yang rusak, maka divisi lain harus berhenti
sampai mesin tersebut diperbaiki lagi.

D. Perencanaan Produksi Massal


Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar.
Terdapat 5 indikator yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan
untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan
memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit
disebut biaya manufaktor produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba

PAGE 2
yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan
tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk


Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam
berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan
teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk
menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim
pengembangan.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang
penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis
di masa yang akan datang.

E. Indikator Keberhasilan Produksi Massal


Indikator keberhasilan produksi massal merupakan bagian dari kegiatan
manajemen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam
melaksanakan strategi perencanaan produksi yang disusun, kita perlu melakukan
pengukuran atas produktivitas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
operasi produksi massal.
F. Proses Produksi
Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi (tenaga kerja, modal, dan metode) yang ada untuk menghasilkan suatu
produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau
manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu
mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual dengan
menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih
dari barang semula.

G. Penerapan proses produksi massal pada produk perangkat keras

PAGE 3
Tentu saja setiap perusahaan memiliki diagram alir produksi massal yang
berbeda-beda. Namun, kali ini kita akan mengambil contoh diagram alir produksi
massal pada produk chip komputer.
1. Dari Pasir Menuju Batangan
Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan dilicon.
Pertama-tama, silicon dibersihkan dari material lain sehingga menghasilkan
silicon murni. Kemurnian silicon akan berpengaruh terhadap performa chip
komputer tersebut.
2. Pengolahan dari Barang Setengah Jadi Menuju Barang Jadi
Setelah menjadi lempengan, maka chip setengah jadi tersebut diolah
dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan implantasi ion pada
chip untuk mengubah karakteristik elektrisnya.

PAGE 4
BAB 2
Perakitan Produk Perangkat Keras

A. Konsep Lini Perakitan


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa
bagian.
Komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
1. Prinsip Perkaitan
Perkaitan atau lazim dinamakan dengan assembly line adalah proses
manufakturing di mana setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk
menghasilkan produk jadi yang lebih cepat daripada metode manufakturing
yang biasa.
Prinsip assembly line yang dikemukakan oleh Hendy Ford sebagai berikut
:
a. Meletekan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional
sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan
sampai dengan proses akhir.
b. Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman sehingga
pekerja dapat secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaian
produk yang berjalan di atas konveyor.
Namun, banyak hasil positif dari penerapan metode perakitan. Apa sajakah
manfaat-manfaat dalam metode perakitan? Berikut penjelasannya.
a. Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat
b. Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan kelelahan fisik pekerja
c. Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan assembly line
d. Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang
e. Manfaat lainnya adalah peningkatan produktifitas yang cukup signifikan
sehingga Hedry Ford dapat menaikkan upah per hari pekerja

PAGE 5
2. Jenis Perakitan
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia
industry, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan.
Biasanya factor bentuk dan jumlah produk yang akan di hasilkan sangat
menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan, yaitu:
a. Perakitan Manual
Perakitan manual adalah perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan
secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
b. Perakitan Otomatis
Perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan system
otomatis, seperti elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik
(mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk
yang akan dilakukan perakitan, yaitu:
a. Produk Tunggal
Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu
jenis saja.
b. Produk Seri
Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam
jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama.

3. Metode Waktu Operasi Terpanjang (Largest Candidate Rule)


Nama lain dari metode ini adalah Teknik/metode waktu operasi
terpanjang, metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Prinsip
dasarnya adalah menggabungkan proses-proses atas dasar pengurutan
operasi dari waktu proses terbesar.
Langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
a. Urutkan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga yang
paling kecil.
b. Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling
atas. Elemen kerja pindah ke stasiun kerja berikutnya apabila jumlah
elemen kerja telah melebihi waktu siklus.

PAGE 6
c. Lanjutkan proses langkah-b, hingga semua elemen kerja telah berada
dalam stasiun kerja dan memenuhi waktu siklus

4. Metode-Metode dalam perakitan


Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara
otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan,
penyekrupan, dan lain lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Dalam
perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut, yaitu:
a. Metode Perakitan yang Dapat Ditukar
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu
sama lain (interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu
pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,
dan lain sebagainya.
b. Perakitan dengan Pemilihan
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-
komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-
pengukurannya tersendiri menurut Batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan Secara Individual
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita
pisahkan antara pasangan satu dengan pesangannya. Karena dalam
pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.

5. Desain untuk Manufaktur


Dalam bidang perakitan desain untuk manufaktur (Design for
manufacturability) atau yang disingkat dengan DFM adalah desain produk
untuk semua aspek dari proses manufaktur dalam rangka untuk
mengoptimalkan kemampuan manufaktur dari desain awal.

6. Line Balancing
Line balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu
perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar

PAGE 7
proses secara berimbang sehingga tidak ada proses yang idle akibat terlalu
lama menunggu keluarnya produk dari proses yang sebelumnya.
Terdapat 3 macam metode line balancing, yakni:
a. Metode Kilbridge-Wester Heuristic
b. Metode Moodie-Young
c. Metode Helgesson-Birnie

PAGE 8
BAB 3
Pengujian Produk Perangkat Keras

Pegujian Produk
Pengujian produk merupakan bagian dari aspek pengembangan produk.
Pengujian produk juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan
produk di mata konsumen dan untuk meningkatkan aspek perlindungan untuk
konsumen.
Tujuan Pengujian Produk
Pengujian produk dilakukan untuk memenuhi tujuan – tujuan tertentu, seperti :
a. Memastikan bahwa persyaratan spesifikasi,regulasi, dan kontrak
produk dapat terpenuhi.
b. Alat demontrasi produk.
c. Menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunaan akhir.
d. Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk.
e. Menyediakan informasi perbandingan dengan produk – produk lain.
f. Upaya menciptakan produk yang bisa dipertanggung jawabkan secara
hukum.
Keuntungan dan Kerugian Pengujian Produk
a. Keuntungan Pengujian Produk
Berikut adalah keuntungan dalam pengujian produk.
1) Menjajal Strategi Pemasaran
Dengan adanya pengujian produk, maka kita bisa mengetahui
strategi pemasaran mana yang bisa diterapkan disuatu daerah.
2) Memberikan Informasi Mengenai Produk
Dengan melakukan pengujian produk, perusahaan produsen akan
mendapatkan masukan dari para konsumen mengenai produk yang
akan diluncurkan. Mengapa demikian ? karena konsumen dan penguji
adalah pihak yang paling mengetahui performa dari produk tersebut.
3) Sebagai Upaya untuk Mengatur Strategi Merek

PAGE 9
Konsumen membeli produk karena produsen tersebut memiliki
merek yang terkenal atau memiliki reputasi dalam aspek keamanan
dan performa produk. Dengan melakukan pengujian
produk,perusahaan bisa mengetahui persepsi konsumen mengenai
produk dalam kaitannya dengan keamanan dan performanya.
4) Membantu Produsen Mencermati Kesalahan
Dengan adanya pengujian produk, produsen produk bisa mengerti
cacat apa saja yang menyebabkan terjadinya pengembalian barang
atau penggunaan garansi produk.

b. Kerugian Pengujian Produk


Berikut adalah resiko dan potensi kerugian dalam melakukan pengujian
produk.
1) Pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar
biaya ekstra.
2) Permasalahan – permasalahan dalam penerapan pengujian produk.
a) Menguji produk yang salah
b) Melakukan perbandingan dengan produk salah
c) Menanyai pihak yang salah
d) Melakukan pengujian pada lingkungan pasar yang berbeda dari
lingkungan pasar asli produk tersebut.
e) Melakukan pengujian kepada segman konsumen yang tidak sesuia
dengan produk.
f) Melakukan pengujian dengan pernerapan harga keliru.

Pihak – Pihak yang berperan dalam Pengujian Produk


a. Pemerintah
Peran umum yang dilakukan pemerintah dalam pengujian adalah
menetepkan hukum yang menyatakan kewajiban produsen untuk
menjelaskan dan menjamin keamanan produknya.
b. Perusahaan
Peran perusahaan dalam pengujian produk adalah menyediakan produk dan
layanan yang sesuai dengan standar perusahaan. Biasanya, standar yang

PAGE 10
diterapkan adalah standar fakultatif (artinya, perusahaan tersebut
menetapkan aturan untuk untuk dirinya sendiri), dan standar wajib
(dikeluarkan pemerintah).
Konsep Benchmarking pada Pengujian Perangkat Keras
Benchmark atau benchmarking merupakan tindakan pengujian sebuah
komputer dengan cara menjalankan beberapa program,kumpulan program, atau
operasi lain yang bertujuan untuk mengetahui performansi dari komputer
tersebut.
Benchmarking bukan hanya diterapkan kedalam pengujian hardware
semata. Benchmarking dapat diterapkan didalam seriap lini usaha. Secara
umum, proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah, yaitu:
a. Menentukan apa yang akan di-benchmark
b. Menentukan apa yang akan diukur
c. Mementukan kepada siapa akan dilakukan benchmark
d. Pengumpulan data/kunjungan
e. Analisis data
f. Merumuskan tujuan dan rencanan tindakan
Pengujian Ketahanan dalam Perangkat Keras
Ketahanan produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan
kegiatan seperti yang diinginkan konsumen tanpa kegagalan dan sesuai dengan
batas performa suatu produk. Agar suatu produk bisa mendapatkan ketahanan
produk, perusahaan harus melakukan pengujian berupa serangkaian tugas.
Berikut adalah hal – hal yang berkiatan dengan pengujian ketahan produk.
a. Pengujian atas persyaratan dan batasan produk
b. Deskripsi material, komponen, dan proses manufaktur
c. Pengujian performa
d. Penilaian ketahan
Standardisasi dalam Kaitannya dengan Pengujian Perangkat Keras
1. Pengertian Standardisasi
Standardisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam
memproduksi sesuatu. Standardisasi juga merupakan proses pembentukan
standar teknis, yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar
definisi, prosedur standar (atau praktik), dan lain – lain.

PAGE 11
Standardisasi diimplementasikan ketika perusahaan pengeluarkan
produk baru kepasar. Terdapat empat teknik yang berbeda untuk
standardisasi, yaitu :
2. Proses Standardisasi
Proses standardisasi meliputi proses perencanaan kegiatan dan fungsi
untuk mempersiapkan seperangkat rancanan dan instruksi untuk
menghasilkan bagian – bagian dalam sebuah produk. Berikut hasil dari
perencanaan tersebut.
a. Rute produksi adalah rute yang menjadi masukan utama untuk
mendefinisikan operasi untuk tujuan pengendalian produksi aktivitas dan
menetukan sumber daya yang diperlukan untuk persyaratan kapasitas
perencanaan tujuan.
b. Proses rencana yang biasanya menyediakan lebih rinci, instruksi kerja
langkah demi langkah termasuk dimensi yang terkait dengan operasi
individu, parameter pemesinan, setup instruksi, dan pemeriksaan
jaminan kualitas.
c. Fabrikasi dan perakitan untuk mendukung pembuatan gambar.
3. Standarisasi dalam Produk Perangkat Keras
a. IT Hardware dan Software Standards
Adalah dokumen yang berisi tentang spesifikasi apa saja yang
wajib ada dalam suatu produk perangkat keras dan lunak.
b. ISO
ISO 9001 adalah keluarga dari sistem standar manajemen mutu
yang dirancang untuk membantu organisasi dalam memastikan bahwa
organisasi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stake holder-nya
serta dapat memenuhi persyaratan perundangan, hukum, dan peraturan
yang terkait dengan produk atau jasanya. ISO 9001 berkaitan erat
dengan dasar – dasar dari sistem manajemen mutu.
ISO 9001 : 2015 adalah standard dokumen (standard persyaratan)
yang mencantumkan persyaratan yang harus dijalankan oleh organisasi
dan harus dijaga implementasinya. Ada beberapa dokumen stndard yang
berbeda dalam family ISO 9000, tapi hanya ISO 9001-2015 yang bisa
disertifikasi.ISO 9001: 2015 adalah stndard terbaru dari Sistem

PAGE 12
Manajemen Mutu ini, dan pada 2015 adalah tahun revisi terbaru dari
sistem manajeman mutupada ISO 9001.
c. Pengendali Mutu
Pengendali Mutu atau Quality control, adalah proses penilaian dan
pengawasan kualitas atas hal – hal yang berkaitan dengan produksi. ISO
9000 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai “Bagian dari
manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas
suatu produik”.
Pedekatan pengendaliann mutu ditekankan pada aspek – aspek
berikut.
- Elemen – elemen produksi seperti pengendalian, manajemen
perkerjaan, proses produksil, performa perkerjaan, dan kriteria
integritas
- Kompetensi produk,misalnya pengetahuan, keahlian,
pengalaman dan kualifikasi pekerjaan.
- Elemen lunak,seperti pegawai,integritas,kebiasaan didalam
perusahaan,motivasi,semangat tim, dan hubungan kualitas.

PAGE 13
Latihan Soal Uji Kompetensi Bab 1
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
5. Menurutmu, apa yang akan terjadi apabila output suatu produk kurang dari
input dalam suatu produk?
Jawab= suatu perusahaan akan mengalami kerugian berskala kecil.

Uji kompetensi Bab 2


1. Perkerjaan hanya memiliki ruang gerak sebesar badannya saja dalam
perusahaan perakitan. Hal tersebut menyalahi prinsip Assembly Line
karena...
a. Pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan urutan operasional
perusahaan
b. Area kerja kurang nyaman
c. Pekerja Kurang mendapatkan jam istirahat yang cukup
d. Pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak efektif
e. Pekerja dapat bermalas malasan karena merasa tidak dihargai

2. Pada masa Henry Ford masih berkuasa di general motor, para pekerjanya
mendapatkan kenaikan gaji secara signifikan. Hal itu tidak terlepas dari
metode Assembly line yang di terapkannya. Fungsi Assembly line tersebut
erat kaitannya dengan kenaikan upah. Yaitu...
a. Pekerjaan tidak perlu repot mengangkat barang
b. Pekerjaan tidak perlu khawatir akan kesehatannya, karena mereka tidak
perlu sering sering membungkuk
c. Pekerjaan tidak perlu mendapatkan pelatihan khusus
d. Pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien karena dibantu oleh mesin
e. Pekerja menjadi tidak mengeluh dengan pekerjaannya

3. Istilah yang mengacu pada hubungan antara nilai ekonomis dengan


kenyamanan para pemakainya adalah...
a. Agronomis
b. Egronomis
c. Ekonomis
d. Makro ekonomis
e. Mikro ekonomis

4. Penyusunan casing CPU biasanya emenggunakan alat penghubung


seperti sekrup. Maka, metode perakitan yang digunakan adalah...
a. Metode cascade

PAGE 14
b. Metode kesimbangan
c. Metode bongkar pasang
d. Metode desain
e. Metode manufaktur

5. Berikut ini yang bukan merupakan component cost dalam bisnis produk
CPU komputer adalah..
a. Sekrup
b. PCB
c. Power Supply
d. Pegawai untuk merakit produk
e. Biaya pengiriman/transportasi

PAGE 15

Anda mungkin juga menyukai