Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN

Peran Lini dalam Memudahkan Perakitan Produksi Massal


Perangkat Keras

Oleh :
Ayu andari

SMK NEGERI 2 TALUK KUANTAN


TAHUN PELAJARAN 2019/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWTyang telah memberikan rahmat serta karunia-NYA kepada
saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
ini saya buat untuk memperdalam lagi pemahaman saya tentang “Peran Lini dalam
Memudahkan Produksi Massal Perangkat Keras”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................................... 1  

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................................ 1  

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................................................. 1  


BAB II PEMBAHASAN 

2.1 Produksi Secara Massal................................................................................................................................. 2  

2.2 Peran Lini dalam Memudahkan Perakitan Produksi Massal Perangkat Keras........................ 2 

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 7  

BAB 1

PENDAHULUAN

[LATAR BELAKANG MASALAH]

Lini perakitan atau jalur perakitan adalah sebuah proses pemabrikan di mana bagian-
bagian (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk dirakit dan digabungkan satu
persatu dengan urutan tertentu hingga menjadi produk akhir. Proses ini menghasilkan
tingkat produksi yang lebih cepat daripada metode biasa, di mana untuk membuat satu
produk jadi, seluruh bagian produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. Bentuk paling
terkenal dari konsep lini perakitan adalah lini perakitan-bergerak (moving assembly line)
yang dikembangkan oleh Ford Motor Company pada tahun 1908 dan 1915. Dengan metode
tersebut, Ford menghasilkan Ford Model T, mobil paling murah di masanya. Ford juga
menjadi perusahaan pertama yang mendirikan pabrik besar yang menerapkan proses lini
perakitan. [Sumber id wikipedia.org

Pada tahun 1953, IBM Endicott yang berlokasi di New York mengumumkan produk bernama
IBM 650. IBM 650 merupakan produk perangkat keras komputer yang pertama kali di
produksi secara massal. Antara 1953 - 1962, sebanyak 2000 sistem telah dihasilkan untuk
meningkatkan performa IBM 650. [Sumber w.w.w Technosaq.com]

[RUMUSAN MASALAH]

1. Apa pengertian Produksi secara massal?

2. Apa peran lini dalam memudahkan perakitan produksi massal perangkat keras?

[TUJUAN PENULISAN]

Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah dalam memudahkan perakitan prduksi massal
perangkat keras (Hardware).

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Produksi secara Massal

Sebuah kegiatan yang dilakukan secara berulang dalam membuat suatu produk dalam
jumlah yang banyak merupakan produksi secara massal.
Produsen akan melakukan kegiatan produksi ini secara terus menerus guna menjalankan
sistem produksi dan memenuhi kebutuhan pasar. Dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat
akan suatu barang atau produk.
Fokus dari produksi dalam jumlah banyak ini sebagai suatu cara untuk meningkatkan
efisiensi produsen dalam melakukan kegiatan produksi yang disesuaikan dengan standar
serta prosedur. Dan hal tersebut dilakukan guna menciptakan suatu barang secara banyak
dalam satu waktu.

Dalam menjalankan proses produksi, sebuah perusahaan akan melakukannya terus menerus
dengan jumlah yang banyak. Dalam pengadaan barang atau produk selain memakai jasa
pekerja juga memakai kecanggihan teknologi. Misalnya sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk permen, maka dibutuhkan bantuan mesin untuk memperbanyak
produk.

Dalam kegiatan produksinya terukur dan terarah, yaitu dalam satu hari menghasilkan jumlah
yang sama dengan sistem dan standar yang sudah ditentukan. Seperti memproduksi
boneka, maka dalam satu hari bisa menghasilkan boneka dengan sebelumnya dilakukan uji
keamanan dan kelayakan untuk anak-anak.

Banyak aturan yang dilakukan dalam menghasilkan produksi dalam jumlah banyak ini,
karena perusahaan tentu mengutamakan mutu dan kualitas suatu produk yang akan
dihasilkan. [Sumber https;/majoo.id]

2.2 Peran Lini dalam Memudahkan Perakitan Produksi Massal Perangkat Keras

 A. Konsep Lini Perakitan

Lini perakitan adalah satu metode produksi yang paling umum dijumpai pada produksi
massal , terutama produksi massal perangkat keras ,seperti laptop.

1. PRINSIP PERAKITAN
Perakitan atau lazim dinamakan assembly line adalah proses manufakuring dimana setiap
bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari
pada metode manufacturing yang biasa.
Prinsip assembly line yang di kemukakan oleh Hendry Ford sebagai berikut:
Meletakan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional sehingga setiap
bagian/komponen dapat di pasang secara berurutan sampai dengan proses akhir;
Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman sehingga pekerja dapat
secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaiian produk yang berjalan di atas
konveyor lalu apa sajakah manfaat-manfaat dalam metode perakitan?
Berikut penjelasannya.
a.  Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat.
b. Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan kelelahan fisik pekerja
c.  Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan assembly line
d. Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang
 
2.JENIS PERAKITAN
a.Perakitan Manual
perakitan manual adalah perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara
konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat2 bantu yang spesifik atau khusus.
 
b.Perakitan Otomatis
perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis, seperti
elektronik , mekanik gabungan mekanik dan elektronik  (mekatronik) dan membutuhkan alat
bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan
dilakukan perakitan:
a.produk tunggal
b.produk seri

3. Faktor yang mempengaruhi Kegiatan Perakitan Perangkat Keras.


Jenis bahan yang mengalami perakitan
Kekuatan yang dibutuhkan
Pemilihan metode penyambungan
Pemilihan metode penguatan
Penggunaan alat bantu perakitan
Toleransi
Bentuk/tampilan
Ergonomis 
Finishing
4. Metode -metode dalam Perakitan
a. Metode perakitan yang dapat ditukar
b. Perakitan dengan pemilihan
c. Perakitan secara individual

5. Desain untuk Manufaktur


Desain produk untuk semua aspek dari proses manufaktur dalam rangka untuk
mengoptimalkan kemampuan manufacturing dari desain awal .tujan desain untuk
manufacturing yaitu : meningkatkan mutu produk, mengurangi biaya produk dan
mengurangi waktu yang di bututhkan untuk pengembangan produk.

a. Prinsip dasar desain untuk manufaktur


    1. Dfm dan optimasi
    2. Keseluruhan proses adalah kuncinya
    3. Perubahan dalam proses desain
    4. Pengetahuan manufaktur dalam tahap pengembangan konsep desain.
    5. Penggunaan system intelligent cad dan teknologi computer lainnya pada dfm

b. Tahapan dalam design for manufactur


    Ada lima tahapan dalam  proses desain manufaktur produk perangkat keras, yaitu: 
    1. Mengestimasi biaya-biaya manufakturing
        a. component cost = biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen dari produk.
        b. assembly cost    = biaya yang dikeluarkan untuk merakit produk
        c. overhead cost    = biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.
    2. Mengurangi biaya –biaya manufacturing
    3. Mengurangi biaya  komponen
    4. Mengurangi biaya penduduk produksi
    5. Mempertimbangkan akibat dari keputusan dfm terhadap

b. Proses perakitan produk hardware


  Tolling
  Evt adalah langkah memperbaiki cetakan yang dilakukan pada fase tooling
  Dvt atau Design Validation Process
  Pvt atau Production Validation Test
C. Line Balancing

Line balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan
keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antara-proses secara berimbang
sehingga tidak ada proses yang idle akibat terlalu lama menunggu keluarnya produk dari
proses sebelumnya.

1. Tujuan Penyeimbangan Lintasan


   Pada umumnya merencanakan keseimbangan dalam sebuah lintasan meliputi usaha yang
bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal, dimana tidak terjadi pemborosan
fasilitas (waktu,tenaga,dan material). Tujuan ini tercapai bila:
a.  Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapatkan beban kerja yang sama
nilainya      diukur dengan waktu.
b. Jumlah waktu operator menunggu dari proses sebelimnya(idle)minimum di setiap stasiun
kerja     sepanjang lintasan proses.
c. Jumlah stasiun yang ada di lintasan memiliki waktu yang seimbang.

2. Istilah dalam Line Balancing


    Menurut baroto ada beberapa istilah yang lazim digunakan dalam line balancing. Istilah-
istilah tersebut antara lain:
          a. Precedence Diagram
    Precedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaiaan menggunakn
metode        keseimbangan lintasan.
               Adapun tanda yang dipakai dalam predence diagram adalah sebagai berikut.
Symbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untuk mempermudah identifikasi
asli dari suatu proses operasi.
Tanda panah menunjukan ketergantungan dan urutan proses operasi.
Angka di atas symbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan
setiap proses operasi.

        b. Assemble product


            Assemble product adalah produk yang melewati urutan work station dimana ,setiap
work station             memberikan proses tertentu hingga selesai menjadi produk akhir pada
perakitan akhir.

        c. Waktu Menunggu (idle time)


            Di mana operator atau pekerja menunggu untuk melakukan proses kerja atau
kegiatan operasi                 yang selanjutnya akan Stasiun Time (ST) , atau CT dikurangi ST.
 
        d. Keseimbangan Waktu senggang (balance delay)
Balance delay merupakan ukuran dari ketidak efisienan lintasan yang dihasilkan dari
waktu mengganggur sebenarnya yang di sebabkan karena pengalokasian yang kurang
sempurna di antara stasiun-stasiun kerja.balance delay dapat dirumuskan sebagai berikut.
 
        e. Efiisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi
Tiap stasiun kerja(wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (wi).efisiensi stasiun kerja
dapat dirumuskan sebagai berikut.
 
        f. Line efficiency
Line efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus dikalikan
jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi stasiun kerj adibagi jumlah stasiun kerja.
 
        g. Work station
            Merupakan tempat pada lini perakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu
siklus.
 
        h. Smoothes index(SI)    
             SI  adalah suatu indeks yang menunjukan kelancaran relatif penyeimbangan lini
perakitan.

        3. Metode penyeimbangan lintasan perakitan


           Secara umum terdapat 3 metode dara keseimbangan lintas perakitan:
a. Metode matematis
    merupakan metode yang dapat menghasilkan suatu solusi optimal.
b. Metode probabilistik
    simulasi solusi yang dihasilkan adalh solusi-solusi yang feasible.
c. Metode heuristic
    metode heuristic pertama kali digunakan oleh simon dan newll untuk menggambarkan   
pendekatan.
 
        Berikut beberapa metode heuristic yang umum dikenal.    
metode helgesson-birnie
metode region approachce diagram
metode large candidate rules

        4. metode waktu operasi terpanjang(large candidate rules)


            Waktu siklus ini akan dijadikan pembatas dalam penggabungan operasi dalam satu
stasiun kerja.
            Langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
a. urutan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga yang paling kecil.
b. elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling atas.
c. lanjutkan proses langkah-b , hingga semua elemen kerja telah berada dalam stasiun kerja.

        5. Pengukuran kerja


Pengukuran kerja adalah suatu akrivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
seorang operator dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dengan kondisi dan tempo
kerja yang normal.
            a. pengukuran kerja dan manfaatnya
pengukuran waktu kerja bertujuan untuk mendapatkan waktu standar penyelesaiian
pekerjaan secara wajar tidak tterlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat ,oleh pekerja normal
untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu system kerja yang telah berjalandengan baik
 
Manfaat dari waktu standar adalah:
1.untuk menentukan jadwal dan perencanaan kerja
2.untuk menentukan biaya standar dalam mempersiapkan anggaran.
3.untuk memperkirakan biaya sebuah produk
4.untuk menentukan standar waktu sebagai dasar pengendaliaan biaya tenaga kerja.
b.pengukuran waktu
Teknik-teknik pengukuran waktu dapat dibagi menjadi 2 bagian
1. Pengukuran waktu secara langsung
a. Metode jam henti
b. Metode sampling pekerjaan
2. Pengukuraan waktu secara tidak langsung
    Cara ini terbagi menjadi 2:
a. Data waktu standar
b. Data waktu gerakan
[Sumber https://desienggarwati.blogspot.com]

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Produksi massal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang
dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah
tidak berarti dengan kualitas rendah. Sebaliknya produksi barang dalam jumlah yang besar
telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai