DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
1. WIBI HIDAYAT
2. M. NABIL SIDDIQI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur atas kehadiran Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah serta
kesehatan jasmani dan rohani sehingga saat ini masih dapat menikmati indahnya seluruh alam
yang diciptakan – Nya. Shalawat dan salam tetaplah dicurahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempurna dengan penyampaian yang sangat indah. Dan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM PERAKITAN MANUAL PADA
PRODUK MASSAL”
Takan lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada bimbingan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir
zaman. Amin…
Kami sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami sangat berharap, agar makalah ini dapat member manfaat positif bagi semua
pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kmi harapkan, sehingga kedepannya,
makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.
PENYUSUN
( KELOMPOK 11 )
DAFTAR ISI
.
KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Prinsip Perakitan ..........................................................................2
B. Metode Perakitan ..................................................................................................2
C. Macam dan jenis perakitan ...................................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................5
B. Saran .....................................................................................................................5
BAB I
PEDAULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu
produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur
(biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun
dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport
material mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan
komponen dasar sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari
stasiun ke stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling
lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun
yang paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah
disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini
biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi
yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor
pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan
bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
B. METODE PERAKITAN
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain
dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil
pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
(interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan
sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan
bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu
perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak
dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap
mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang
relatif lebih mahal.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara
pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan
tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut
kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran
patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu;
- Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu
jenis saja
- Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk
elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun
lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah
disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini
biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi
yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor
pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan
bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang
selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan produk yang lebih
kecil (seperti peralatan elektronik, dan perakitan bagian komponen kecil dari produk
besar), stasiun kerja biasanya di desain agar pekerja dapat duduk saat mereka
melakukan pekerjaan. Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan
pada pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit.
B. SARAN
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu sebagai Selaku
penyusun memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukan latihan terlebih dahulu
agar tidak terjadi kesalahan dalam prosesnya.
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolah data-data, agar tidak
terjadi kesalahan dalam perhitungan