Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM PERAKITAN MANUAL


PADA PRODUK MASSAL

Disusun oleh:
Nama :Dhico Chaca Arya puba
Kelas :XII-TP

SMK NEGERI 5 BALIKPAPAN


Tahun ajaran 2022/2023
BAB1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan
suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat
melalui jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan
melalui setiap stasiun dan pekerja menambahkan komponen untuk
membuat suatu produk. Sistem Transport material mekanis adalah
yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar
sepanjang jalur produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun
lain).Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling
lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat oleh stasiun
yang paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimanah yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri, mereka dapat
berpindah disekitar Rumusan area stasiun untuk melakukan tugas yang
diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk
yang besar, seperti mobil, truk, dan yang lainnya. Contoh yang sering adalah
saat dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang
konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak
sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan?
2. Bagaimana Metode Perakitan?
3. Apa saja Macam dan jenis perakitan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan

2.Untuk mengetahui metode perakitan

3. Untuk mengetahui macam dan jenis perakitan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perakitan Manual


Sistem perakitan manual

(manual assembly System)

Adalah jenis lini perakitan yang terdiri atas beberapa stasiun kerja dan dilakukan oleh
operator manusia dan biasanya dilakukan dengan tangan. Jika lebih banyak produk
diperlukan, lebih banyak operator manual yang diperkerjakan. Lebih jelasnyaSistem
Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produk nya
dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya
berupa konveyor).komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja
menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem Transport material
mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar
sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke
stasiun lain).Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat.
Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang
paling lambat. Sesuai namanya, sistem produksi massal menghasilkan jumlah barang
atau kuantitas dalam skala besar (masif), terlebih karena dalam sistem ini, aliran
produk selalu berjalan secara terus-menerus. Jadi, tidak mengherankan jika suatu
pabrik besar dapat menghasilkan ribuan hingga ratusan ribu produk dalam satu hari
saja. Sistem produksi massal ini biasanya diaplikasikan pada perusahaan-
perusahaan yang bergerak di industri makanan, alat elektronik, obat-obat andan bahan
kimia, bahan bakar dan masih banyak lagi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut lebih cocok
diproduksi dengan sistem produksi massal, mengingat tingginya jumlah peminat di
masyarakat akan produk-produk tersebut. Sistem produksi massal dapat diibaratkan
seperti metode estafet yang berkesinambungan terus-menerus. Proses ini dimulai dari
mencari dan memilih bahan baku, lalu mengolah bahan baku hingga menjadi barang
setengah jadi. Kemudian, pabrik akan menyelesaikan proses pembuatan produk
hingga menjadi barang jadi untuk siap didistribusikan oleh distributor ke agen-agen
pedagang. Nantinya, dari agen-agen pedagang, produk akan dijual secara langsung ke
konsumen untuk digunakan memenuhi kebutuhan harian. Agar proses produksi
berjalan secara efisien,

dengan lebih efisien, hemat waktu, ringan dan pabrik


akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Beberapa
stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara
berdiri,dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat
pekerja berdiri , mereka dapat berpindah di sekitar area
stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk
yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya.
Contoh yang sering adalah saat dimanah produk
digerakkan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan
melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakutanan
bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
Lalu kembali lagi kuentit yang selanjutnya dan
mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan produk
yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan
perakitan bagian komponen kecil dari produk besar),
stasiun kerja biasanya di desain agar pekerja dapat
duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih
nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada
pekerja dan secara lebih luas.

Metode Perakitan

Dalam produksi massal, proses perakitan dapat


dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses
pengikatan, pengilingan, pengelasan, penyekrupan,dan
lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu
dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk
dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat
beberapa metode

yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan.


Metode-metode tersebut adalah :

a.metode perakitan yang dapat ditukar tukar.

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat


ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena
bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal
dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,dan
lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan
bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah
waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam
penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan
komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi
tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli
komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih
mahal.

b.Perakitan dengan pemilihan.

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan,


komponen-komponennya juga dihasilkan dengan
produksi massal yang pengukuran-pengukuranya
tersendiri menurut batasan ukuran.

b.Perakitan secara individual.

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak


dapat kita pisahkanantara pasangan satu dengan
pasangannya. karena dalam pengerjaannyaharus
berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah
satu komponen yang berpasangan tersebut kita
selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya
menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari
komponen yang pertama.

2.3 Macam dan Jenis Perakitan


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering
digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada
pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk
dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat
menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis
perakitan yaitu :-

Perakitan Manual

yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan


secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia
dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu
yang spesifik atau khusus.-

Perakitan otomatis

yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis


seperti otomatis, elektronik, mekanik, gabungan mekanik
dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat
bantu yang lebih khusus. Sedangkan untuk jenis
perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang
akan dilakukan perakitan yaitu;-

Produk tunggal Jenis perakitan tunggal

yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja-


Produk seri Jenis perakitan produk seri

adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal


dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses
perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan
motor dan lain-lain.

2.4 Sejarah Kemunculan Produksi Massal Produksi


massal

, juga dikenal sebagai aliran produksi atau produksi


terus-menerus, adalah sistem produksi dalam jumlah
besar dari produk yang standar , termasuk dan terutama
pada lini perakitan. Bersama-sama dengan pekerjaan
produksi dan produksi batih, itu adalah salah satu dari
tiga metode produksi. Istilah

produksi massal

Ciri pertama sekaligus karakteristik utama dari produksi


massal pabrik adalah menghasilkan produk-produk
dalam jumlah atau kualitas yang besar secara continue.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pabrik yang
menerapkan sistem produksi massal mampu
menghasilkan produk dalam jumlah banyak dalam waktu
singkat. Pembuatan barang dalam produksi massal
dilakukan secara terus-menerus, memakai pola kerja
yang cenderung tetap dan tidak berubah baik untuk kurun
waktu sementara ataupun selamanya.

2)Alur Produksi yang Sesuai Urutan

Ciri selanjutnya yang mencerminkan produksi massal


adalah alur pembuatan produk yang selalu sesuai
dengan urutan. Setiap pabrik produksi massal pasti akan
memiliki pola urutan kerja masing-masing. Semisal pos 1
untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu
produk akan dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang
setengah jadi. Begitu seterusnya hingga produk sampai
di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.
Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur
produksi pembuatan barang di pabrik produksi massal
adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan di pabrik
dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak
membingungkan. Penerapan alur maju produksi tidak
akan menimbulkan kekacauan sistem seperti
pencampuran produk atau kinerja bolak-balik.

3)Banyak Memakai Tenaga Mesin


Ciri selanjutnya adalah banyak menggunakan tenaga
mesin dalam sistem operasi pembuatan produk. Untuk
bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam
sehari, semua pabrik yang menerapkan sistem produksi
massal pasti akan menggunakan banyak tenaga mesin.
Bekerjadengan mesin jauh lebih efisien dan cepat,
sehingga perusahaan Anda bisa menghasilkan ribuan
produk dalam satu hari.

Mesin-mesin yang digunakan dalam produksi massal


umumnya tidak sembarangan. Setiap pabrik memiliki
mesin-mesin produksi yang bersifat khusus dengan
beragam fungsi. Semisal mesin khusus untuk meracik
bahan baku, mesin khusus pengolahan produk setengah
jadi, mesin khusus pengemasan produk jadi, mesin untuk
mengecek cek kualitas dari setiap produk, dan masih
banyak lainnya.Seringkali mesin-mesin ini digunakan
sebagai solusi praktis untuk mengoper produk dari satu
pos ke pos lainnya selama proses produksi massal.
Dengan bantuan mesin, karyawan Anda hanya cukup
mengoperasikan dan mengawasi jalannya kerja alat,
sehingga tidak akan ada banyak tenaga yang dihabiskan.
Tingkat produktivitas pabrik Anda pun akan menjadi
sangat efisien, terutama jika pabrik Anda selalu
menggunakan teknologi mesin terbaru. Di sisi lain, ciri ini
pun melahirkan satu tantangan lainnya, di mana
perusahaan harus memiliki modal yang besar agar bisa
membeli mesin-mesin yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Selain itu, harus selektif dalam memilih
karyawan. Pastikan bahwa karyawan mampu
mengoperasikan mesin-mesin produksi dengan baik. Jika
tidak, maka semua proses produksi yang telah dirancang
hanya akan berjalan sia-sia.

4)Sedikit Karyawan

Banyak orang beranggapan bahwa industri produksi


massal pastikan menggunakan tenaga karyawan yang
banyak. Padahal kenyataannya belum tentu. Masih
berkaitan dengan poin karakteristik produksi massal
sebelumnya, penggunaan mesin-mesin produksi
tergolong sangat efektif untuk memangkas jumlah
karyawan yang diperlukan di pabrik. Dibandingkan
dengan tenaga manusia, produksi massal berbasis mesin
dapat bekerja jauh lebih cepat, efisien dan efektif.
Bayangkan Jika Anda harus membuat 5000 produk
dalam sehari. Ada berapa banyak karyawan yang harus
Anda gaji dan pekerjaan agar target tersebut bisa
terpenuhi? Jawabannya tentu sangat besar, dan jika
dihitung ulang, dapat lebih merugikan dibandingkan
dengan memilih membeli mesin-mesin khusus produksi.
Berkat bantuan mesin-mesin inilah, pabrik produksi
massal cenderung memiliki jumlah karyawan yang sedikit.
Meski sedikit, karyawan yang diperkerjakan sudah
dipastikan memiliki sikil dan pendidikan khusus untuk
bisa mengoperasikan setiap peralatan untuk bekerja.

5)Efisien dalam Menggunakan Bahan Baku

Satu lagi kekeliruan yang sering muncul dalam benak


masyarakat awam adalah pabrik produksi massal pasti
akan menggunakan bahan baku yang banyak juga.
Lagi-lagi kenyataannya tidak seperti itu. Jika pabrik
memproduksi ribuan barang dengan sistem produksi
massal, kenyataannya, pabrik hanya akan menggunakan
bahan baku yang lebih sedikit.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota Coba GRATIS


selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul
tanpa iklan atau gangguan! Mulai Coba Gratis Batalkan
Kapan Saja.
Karena setiap mesin dalam sistem produksi massal
sudah memperhitungkan secara tepat bahan baku yang
akan digunakan untuk membuat satu produk. Ketepatan
perhitungan ini pun sudah diatur dengan baik oleh sistem
mesin sebelum pengoperasian dimulai. Sifat dari mesin
yang selalu pasti menjadikan nyaris tidak ada bahan
baku yang terbuang selama proses produksi berlangsung.
Pola pembuatan produk yang teratur dalam sistem
produksi massal pun turut dalam proses kalkulasi bahan
baku yang lebih tepat dan akurat.

6)Produk Homogen

Ciri terakhir dari pabrik dengan sistem produksi massal


adalahmenghasilkan produk-produk yang homogen alias
tidak bervariasi. Semisal pabrik sabun mandi yang
menghasilkan ribuan produk dalam varian, warna, dan
ukuran yang sama di setiap harinya. Sayangnya, ciri ini
pun menjadi salah satu kekurangan dari sistem produksi
massal pabrik.Lagi-lagi karakteristik khas ini disebabkan
karena sistem kerja pabrik massal yang menggunakan
pola serta struktur kerja yang telah tersusun pasti oleh
mesin.Seandainya pabrik membuat produk dengan
variasi lain, maka dapat dipastikan produk variasi lain
tersebut akan dikerjakan padaassembly line atau
susunan rangkaian mesin produksi khusus lainnya.
Semisal produk sabun mandi warna merah akan
diproduksi pada rangkaian jalur mesin A. Sementara
produk sabun mandi warna kuning akan dibuat di sistem
mesin jalur B. Semakin banyak variasi produk yang
perusahaan Anda miliki, maka akan semakin besar pula
industri pabrik produksi massal Anda.

2.5Karakteristik Khusus Produksi Massal1)Memproduksi


Produk dalam Jumlah Besar

Ciri pertama sekaligus karakteristik utama dari produksi


massal pabrik adalah menghasilkan produk-produk
dalam jumlah atau kualitas yang besar secara continue.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pabrik yang
menerapkan sistem produksi massal mampu
menghasilkan produk dalam jumlah banyak dalam waktu
singkat. Pembuatan barang dalam produksi massal
dilakukan secara terus-menerus, memakai pola kerja
yang cenderung tetap dan tidak berubah baik untuk kurun
waktu sementara ataupun selamanya.
2)Alur Produksi yang Sesuai Urutan

Ciri selanjutnya yang mencerminkan produksi massal


adalah alur pembuatan produk yang selalu sesuai
dengan urutan. Setiap pabrik produksi massal pasti akan
memiliki pola urutan kerja masing-masing. Semisal pos 1
untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu
produk akan dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang
setengah jadi. Begitu seterusnya hingga produk sampai
di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.
Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur
produksi pembuatan barang di pabrik produksi

massal adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan


di pabrik dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak
membingungkan. Penerapan alur maju produksi tidak
akan menimbulkan kekacauan sistem seperti
pencampuran produk skinerja bolak balik.

Banyak Memakai Tenaga Mesin

Ciri selanjutnya adalah banyak menggunakan tenaga


mesin dalam sistem operasi pembuatan produk. Untuk
bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam
sehari, semua pabrik yang menerapkan sistem produksi
massal pasti akan menggunakan banyak tenaga mesin.
Bekerja dengan mesin jauh lebih efisien dan cepat,
sehingga perusahaan Anda bisa menghasilkan ribuan
produk dalam 1 hati

2.6 Keuntungan Produksi Massal1. Kondisi Finansial


Lebih Efisien

Keuntungan pertama dari mengaplikasikan sistem


produksi massal untuk perusahaan adalah lebih hemat
dari segi biaya pabrik. Pabrik atau industri dengan sistem
produksi massal umumnya memiliki kondisi finansial
yang lebih efisien dan stabil dibandingkan industri
lainnya yang masih menerapkan kerja manual. Hal ini
dikarenakan sistem kerja produksi massal yang lebih
banyak dilakukan dengan mesin. Sehingga tidak perlu
banyak mengeluarkan uang untuk menggaji karyawan.
Selain itu, bahan baku yang dipakai juga lebih sedikit,
sebab dengan bantuan mesin produksi, perhitungan
penghabisan bahan baku selalu tepat dan akurat.
Efisiensi penggunaan sumber daya dan bahan baku ini
menjadi kunci utama dari terciptanya kondisi finansial
perusahaan yang jauh lebih hemat serta efisien.

2. Cepat

Keuntungan kedua dari mengaplikasikan sistem produksi


massal adalahmemiliki tingkat produksi yang tinggi
sekaligus cepat. Perusahaan produksi massal pasti
memiliki teknologi canggih. Mesin-mesin produksi
iniseringkali menggunakan sistem konveyor khusus yang
bisa mempercepat semua aktivitas produksi. Alhasil,
produksi produk secara massalkonveyo

berlangsung secara cepat. Inilah kunci rahasia mengapa


pabrik industri skala besar bisa membuat ribuan produk
setiap hari. Untuk semakin memaksimalkan kualitas dari
kinerja produksi, tidak ada salahnya membeli dan
memakai peralatan produksi terbaru sekaligus
tercanggih. Seperti mesin yang memiliki kecerdasan
buatan sendiri. Mesin-mesin produksi berbasis
kecerdasan buatan dapat bekerja secara otomatis,
semisal mengidentifikasi dan mengarahkan produk ke
jalur produksi berikutnya tanpa perlu diawasi
terus-menerus oleh pekerja.

3.Akurat

Keuntungan terakhir dari pengaplikasian sistem produksi


massal pada pabrik yang dikembangkan akan memiliki
tingkat akurasi produksi yang baik. Keakuratan produksi
produk yang dilakukan oleh pabrik produksi massal
terjadi karena pola pengerjaan barang yang telah
terstruktur dengan rapi. Seluruh operasi utama dan
tambahan dari pengerjaan produk selalu dilakukan
secara berulang dalam tata cara dan tempo yang sama.
Jadi, tidak ada produk yang keliru ketika dibuat, ataupun
ada produk yang memiliki hasil akhir berbeda sendiri.

Bahkan, berkat bantuan mesin-mesin produksi otomatis


ini, para karyawan yang tidak terlalu menguasai cara
membuat produk tidak akan mempengaruhi kualitas dari
produk yang dihasilkan. Berkat bantuan mesin juga,
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan
selalu tepat, benar dan sama persis satu dengan yang
lainnya.

2.7 Kekurangan Produksi Massal

1.Kurang Fleksibel dengan Permintaan Pasar

Kelemahan pertama penerapan sistem produksi massal


pabrik dengan mesin otomatis adalah tidak mampu
memproduksi variasi barang secara fleksibel mengikuti
permintaan konsumen. Hal ini disebabkan lantaran
pabrik massal hanya berfokus memproduksi satu jenis
produk dalam skala besar. Sudah menjadi hal umum
bahwa industri produksi massal selalu kesulitan
menyesuaikan produk mereka dengan permintaan
konsumen yang selalu berubah-ubah di pasaran. Dengan
kata lain, perusahaan tidak bebasmengkustomisasi atau
mengubah spesifikasi produk, baik itu warna, kemasan,
ataupun komposisi mengikuti permintaan pasar. Bahkan
seringkai permintaan produk yang sulit untuk diproduksi
berujung pada kegagalan, karena produk menjadi mudah
rusak. Itulah mengapa pabrik berskala besar cenderung
hanya membuat dan memasarkan barang yang itu-itu
saja.

2. Sulit dalam Merestrukturisasi Produksi

Kelemahan kedua adalah kesulitan bagi pengelola


perusahaan untuk merekonstruksi kinerja mesin dan alur
pembuatan barang. Seperti yang telah diketahui, sistem
produksi massal memiliki mesin-mesin yang telah
diprogram dengan pakem-pakem pasti. Jadi, tidak dapat
mengubah sistematika kerja mesin seenaknya. Selain itu,
kesulitan ini turut disebabkan

karena setiap mesin bekerja secara serempak saat


proses pembuatan barang berlangsung. Alhasil, jika
harus mengubah struktur produksi pembuatan produk,
maka perlu dipastikan perubahan tersebut telah cocok
dengan seluruh mesin lainnya yang terlibat dalam satu
rangkaian produksi. Alias, harus merekonstruksi ulang
susunan mesin produksi secara keseluruhan. Hal ini
tentunya akan sangat memakan waktu dan tenaga.
3.Pengurangan Tenaga Kerja

Kelemahan sistem produksi massal yang terakhir adalah


menimbulkan terjadinya pengurangan tenaga kerja
manusia. Mengingat produksi yang lebih banyak
dilakukan dengan mesin, maka perusahaan tidak akan
memerlukan banyak tenaga kerja manusia. Jadi, pegawai-
pegawai yang dirasa kurang berkompeten atau tidak
memiliki kinerja kerja yang baik sangat berpotensi untuk
segera diberhentikan dari perusahaan. Pengurangan
tenaga kerja karyawan ini akan sangat berdampak,
khususnya bagi masyarakat di mana angka
pengangguran dapat semakin tinggi.
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Sistem perakitan manual

(manual assembly system)

adalah jenis lini perakitan yang terdiri atas beberapa stasiun kerja dan dilakukan oleh
operator manusia dan biasanya dilakukan dengan tangan. Jika lebih banyak produk
diperlukan, lebih banyak operator manual yangdipekerjakan. Lebih jelasnya Sistem
Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produk nya
dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya
berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja
menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem Transport material
mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar
sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke
stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat.
Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun lambat.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan Dalam perakitan
terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Metode-metode tersebut adalah metode perakitan yang dapat ditukar tukar, perakitan
dengan pemilihan dan perakitan secara individual. Pada umumnya ada dua macam
jenis perakitan yaitu perakitanmanual dan Perakitan otomatis

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan
dilakukan perakitan yaitu produk tunggal jenis perakitan tunggal dan produk seri jenis
perakitan produk seri

Istilah

Produksi massal

Dipopulerkan oleh suplemen artikel 1926di

Encyclopædia Britania

Yang didasarkan pada korespondensidenganFord Motor Company.

New York Times

Menggunakan istilah tersebut dalam judul sebuah artikel yang muncul sebelum
publikasi artikel

Britania

Tersebut. Karakteristik khusus produksi massal antara lain, memproduksi produk


dalam jumlah besar, alur produksi yang sesuai urutan, banyak memakai tenaga mesin,
sedikit karyawan, efisien dalam menggunakan bahan baku dan merupakan produk
homogen. Keuntungan produksi massal adalahkondisi finansial lebih efisien, cepat
dan akurat Kekurangan produksi massal adalah k urang fleksibel dengan permintaan
pasar, sulit dalam merestrukturisasi produksi serta pengurangan tenaga kerja

kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah metode perakitan yang dapat ditukar


tukar, perakitan dengan pemilihan dan perakitan secara individual. Pada umumnya
ada dua macam jenis perakitan yaitu perakitanmanual dan Perakitan otomatis
.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan
dilakukan perakitan yaitu produk tunggal jenis perakitan tunggal dan produk seri jenis
perakitan produk seri

Anda mungkin juga menyukai