Anda di halaman 1dari 11

Sistem Perakitan

Sistem Perakitan Manual


 Sistem Perakitan Manual adalah suatu  sistem yang mana prose
s perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia.
 Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa k
onveyor).
 Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan  pek
erja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk.
 Sistem transport material mekanis adalah yang paling sering dig
unakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur s
ampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke s
tasiun lain).
 Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling la
mbat.
 Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatas
i oleh stasiun yang paling lambat.
Stasiun kerja Perakitan
 Sebuah stasiun kerja pada jalur perakitan manu
al diletakan sepanjang alur kerja yang mana sat
u atau lebih elemen kerja dilakukan oleh satu at
au lebih pekerja. Elemen kerja merepresentasik
an bagian kecil dari total pekerjaan yang harus
di selesaikan untuk merakit produk. Operasi per
akitan yang biasa dilakukan pada jalur perakita
n manual antara lain : Pengaplikasian perekat, s
ealant, pengelasan, penambahan komponen, pe
nyolderan, dll (sumber:Groover).
Lanjutan....
 Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk.
 Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk
melakukan tugas yang diberikan kepada mereka.
 Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, tr
uk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana prod
uk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun.
 Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai t
ugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan mengulan
gi kembali tugasnya.
 Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan p
erakitan bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya
di desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan.
 Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja
dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit.
Sistem Kerja Pengangkuta
n
 Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaik
an pemindahan dari unit sepanjang jalur perakit
an manual: (1) manual atau (2) dengan sistem
mekanis.
 Dalam metode manual, unit dari produk dipinda
hkan dari stasiun ke stasiun lain dengan tangan
.
 Sedangkan dengan sistem mekanis berarti men
ggunakan sistem mekanis untuk memindahkan
unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Menggandakan dengan bermacam v
ariasi produk
 Karena kepandaian dari manusia sebagai p
ekerja, jalur perakitan manual dapat di des
ain untuk dapat digunakan dalam  merakit
produk yang berbeda. 3 (tiga) tipe dari per
akitan dapat dibedakan : 1. Single model.
(2) batch model. (3) mixed model.
 Single model, memproduksi banyak unit d
ari satu produk, dan tidak ada variasi dala
m produk. Setiap unit idektik dan hal ini be
rarti tugas dari setiap stasiun juga sama u
ntuk setiap unit.
 Batch model, memproduksi setiap model s
ecara berkelompok. Stasiun kerja di set un
tuk memproduksi jumlah yang dibutuhkan
oleh model pertama, kemudian stasiun ter
sebut di konfigurasi kembali untuk mempr
oduksi model yang selanjutnya, dan begitu
seterusnya.
 Mixed model juga memproduksi lebih dari
satu model, tetapi model nya tidak di prod
uksi secara berkelompok. Mereka secara si
multan berada pada jalur perakitan yang s
ama. Saat satu model sedang dikerjakan di
satu stasiun, model yang lainnya dibuat di
stasiun selanjutnya. Setiap stasiun mempu
nyai kemampuan untuk menangani pekerj
aan dari setiap model yang melewati nya.
Sistem Perakitan Alternatif
 Sebaik apapun sitem perakitan manual, pa
ra pekerja sering melakukan komplain men
genai kerja mereka yang monoton dan itu-
itu saja. Dalam hal ini, kita mengidentifikas
ikan sistem perakitan manual sebagai berik
ut  :
 1. Single station manual assembly cell, terdiri da
ri tempat kerja tunggal yang mana perakitan pro
duk diselesaikan disatu tempat.
 2. Assembly by worker teams, melibatkan banya
k pekerja yang melakukan perakitan, dapat ditu
gaskan agar dapat bekerja pada suatu stasiun s
ambil melakukan pekerjaan yang berbeda-beda.
 3. Automated assembly system, lebih memilih m
enggunakan mesin otomatis daripada mengguna
kan tenaga manusia.

Anda mungkin juga menyukai