Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

Proses Produksi

Sistem Manufaktur

Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka

12
Teknik Teknik Industri Popy Yuliarty,ST,MT

Abstract Kompetensi
Sistem manufaktur yang akan dibahas pada Mahasiswa mamahami sitem
modul inimencakup hal-hal sebagai berikut : manufaktur secara keseluruhan
pemindahan bahan, organisasi produksi , agar proses produksi yang terlibat
organisasi untuk produksi massal, organisasi di dalamnya dapat dijalankan
untuk produksi, organisasi perakitan dan dengan optimal.
manajemen kualitas
BAB 12
SISTEM MANUFAKTUR

1. Pemindahan bahan
2. Organisasi produksi
3. Organisasi untuk produksi massal
4. Organisasi untuk produksi
5. Organisasi perakitan
6. Manajemen kualitas

12.1.Pemindahan Bahan

Pemindahan bahan, komponen-komponen dan perkakas kerja merupakan


elemen yang sangat penting dalam semua operasi manufaktur, termasuk produksi
barang-barang dan perakitan bagian-bagian menjadi subrakitan-subrakitan atau
produk akhir. Gambar di bawah ini akan memperlihatkan alokasi waktu proses
produksi dalam produksi terkelompok.

Gambar 12.1. Durasi waktu proses produksi (dalam produksi terkelompok)

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan studi atas operasi bengkel atau unit kerja tipe terkelompok (Type
batch)
 sekitar 95% dari total waktu produksi diperlukan untuk pengangkutan komponen-
komponen dari satu tempat ke tempat lain atau sekedar menanti sesuatu terjadi.
 sekitar 5% dihabiskan pada mesin perkakas ( 30% untuk pengerjaan, 70% untuk
melepaskan beban, pengaturan posisi,pengukuran, atau berhenti krn bbrp sebab.
Produktivitas dalam proses produksi jika hendak dinaikkan dapat dilakukan
dengan cara-cara di bawah ini:
1. Metode pemindahan bahan, pembebanan, pengaturan posisi, penjepitan dan
pelepasan beban harus diperbaiki
2. Memikirkan cara mempercepat proses
Cara-cara untuk memindahkan bahan yaitu :
1. Pergerakan bahan yang diawasi :
a. Operator : modal awal paling kecil, tetapi dengan biaya sangat tinggi.
b. keranjang : kelemahan, komponen-komponen yg telah dimuat di keranjang
harus dikeluarkan lagi pada operasi selanjutnya.
c. palet (atau platform atau nampan) : lebih mudah diakses untuk proses
selanjutnya
d. truck forklift : memudahkan pemindahan bahan & lebih luwes tetapi
memerlukan jalan bebas hambatan
e. kran / crane : tidak terlalu memerlukan luasan lantai tetapi mungkin akan saling
mengganggu dengan lainnya.
2. Pemindahan bahan termekanisasi
a. Papan beroda, sabuk,konvetor atas kepala, kereta yang ditarik dengan tali.
Dapat ditata ulang hanya dengan mengunah tata letak fisik sistem
b. Automatic guided vehicles (AVG). Kendaraan bergerak di atas lantai pabrik,
misal : truck forklift, tetapi mengikuti satu atau beberapa jalur misalnya dengan
panduan induktif yang diberikan melalui kabel yang ditanam pada lantai. Jalur-
jalur itu dpt dengan mudah diprogram ulang karena kebutuhan-kebutuhan
produksi.Ada pula yang dilengkapi dengan sensor yang memungkinkan
kendaraan-kendaraan itu menemukan sendiri jalurnya.
Pemuatan dan pelepasan muatan atau beban seringkali dilakukan dengan
lengan-lengan mekanis, biasanya dinyatakan sebagai manipulator.
Pengelompokan lengan mekanis berdasarkan metode pengontrolan sbb :
2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
1. Manipulator : lengan-lengan mekanis yang dijalankan dengan kontrol manual,
dengan bantuan tombol, tuas, atau alat=alat yg memerlukan gerakan tangan
operator & mengubahnya menjadi gerakan yg ekivalen pada lengan mekanis.
Kapasitas angkat alat : dari bbrp gram sampai ratusan ton.
Contoh : manipulator jarak jauh yg digunakan di lingkungan yg berbahaya (dlm
industri atom), manipulator tempa yg digunakan dlm penempaan berlandasn-
bentuk terbuka untuk mengerjakan ingot-ingot berukuran besar.
2. Manipulator ukuran tetap
Dikembangkan untuk pengaturan posisi dalam suatu urutan proses pengaturan.
Pengaturan posisi & urutannya dilakukan dgn memakai saklar-saklar pembatas,
sensor-sensor kedekatan, cahaya dan relay-relay. Saklar-saklar pembatas
digunakan juga untuk mengetahui apakah suatu aksi-denagn manipulator atau
mesin-mesin yang menggunakannya benar-benar telah dilakukan, sehingga
memberikan umpan balik.
Contoh : manipulator-manipulator yg menggerakkan komponen dari logam plat
diantara mesin pres, peluncur-peluncur untuk pelepasan beban yang digunakan
bersama dengan mesin pengecoran cetak tekan dan cetak injeksi.

12.1.1.Robot

 Definisi (Robot Institute of America) : “manipulator multifungsi yang dapat


diprogram, yang dapat dirancang untuk memindahkan bahan, komponen-
komponen, alat-alat iris atau pembentuk atau piranti-piranti khusus, nelalui
gerakan variabel yang diprogram untuk mengerjakan berbagai tugas”
 Robot berbeda dengan manipulator urutan tetap hanya pada pemrogramannya
yang variabel.
 Robot yang disebut robot ambil dan letakkan (pick-and-place robot) atau dengan
pengontrolan logika yang dapat dirogram (programable logic control/PLC) atau
personal compute/PC, tetapi seringkali tidak memiliki sistem umpan balik (bisa
disebut manipulator yang dapat diprogram)

Piranti-piranti robotika :
1. Struktur mekanis, terdiri dari :

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
a. Sebuah dasar/Base + komponen-komponen yang dapat bergerak . Banyak
piranti ini terdiri atas peluncur-peluncur yang bergerak disepanjang batang
penuntun, tiap peluncur memiliki 1 derajat kebebasan
Dalam bentuknya yang biasa dikenal, robot memiliki sebuah lengan yang
terangkai dengan berbagai cara (lihat gambar 12.2).
Sebuah lengan yang kaku yang bergerak ke atas dan ke bawah serta
mengelilingi batang vertikal memiliki 2 derajat kebebasan

Gambar 12.2. Bentuk dasar robot


.
Pemuatan dan pelepasan muatan atau beban seringkali dilakukan dengan
lengan-lengan mekanis, biasanya dinyatakan sebagai manipulator
Sebuah lengan yang bergerak (atau miring) ke atas dan ke bawah, berotasi
(berputar), bergerak radial ke dalam dan ke luar, dan mempunyai pergelangan
tangan dengan gerakan memuntir (berputar), membengkok (pitching), dan
melakukan gerakan berputar terhadap sumbu vertikal (yawing), memiliki 6
derajat kebebasan

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
b. Penjepit (tangan, rahang, atau yang lebih umum,pitranti pegang atau efektor
ujung) yang memegang dan memindahkan komponen atau alat-alat iris atau
pembentuk.
c. Elemen-elemen yang memberikan daya untuk bergerak dengan berbagai
gerakan. Pergerakannya biasanya pneumatik, hidrolik atau elektrik, dan
kadang-kadang kombinasi dari semua ini. Motor hidrolik , motor langkah akan
memberikan gerakan berputar.
d. Kebanyakan robot dipasang permanen pada lantai, tetepi ada beberapa yang
bergerak di atas tanah atau di atas rel-rel atau ban-ban pneumatik (robot
bergerak)

2. Sistem pengendalian. Sensor-sensor akan mengukur perpindahan dan


mengumpankan sinyal kembali ke pengontrol sehingga penjepit ditempatkan secara
tepat.
a. Robot-robot dengan lintasan continue akan mengikuti lintasan tertentu
sehingga dapat digunakan untuk operasi-operasi seperti pengecatan dengan
sistem semprotan dan pekerjaan las menggunakan bunga api listrik.
b. Robot-robot juga dapat digunakan dalam banyak aplikasi, misalnya pemuatan
pada mesin-mesin perkakas dan mesin-mesin pres,pemeriksaan dan perakitan

Pemrograman Robot :
1. Robot peniru/playback robot. Dapat diprogram atau “diajari” dengan metode “walk-
through” atau pendemontrasian langkah-langkah secara cermat. Pada metode ini
lengan robot atau “lengan yang dilatih” pengganti, digerakkan secara manual
melewati lintasan yang diperlukan. Perintah-perintah kontrol dapat disisipkan kapan
pun suatu aksi diperlukan (mengaktifkan atau menghentikan aksi alat iris, atau
menunggu mesin perkakas melakukan aksi yang diperintahkan)
Pada metode “lead-through”, digunakan sebuah panel kontrol untuk menempatkan
lengan.
 Robot-robot juga diprogram sama seperti pada mesin CNC, pada mesin
CAD/CA
 Berbagai program dapat disimpan dan dipanggil lagi jika komponen yang
sesuai ada . Identifikasi komponen bisa diberikan berdasarkan area kerja
sebelumnya
2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Atau dengan membaca barcode (mirip yang digunakan di supermarket) yang
ditempelkan pada komponen atau palet.
2. Robot cerdas atau robot pengindera adalah robot CNC yang dilengkapi dengan
beberapa bentuk kecerdasan tiruan seperti manusia, yang memungkinkannya untuk
mengatasi situasi-situasi yang tak menentu (komponen-komponen yang tidak
diletakkan pada posisi yang tetap) dan untuk melakukan pengontrolan adaptif
terhadap jalannya operasi
Beberapa bentuk pengindrea :
a. Penginderpat diproses visual membutuhkan kamera yang sensitif terhadap
cahaya. Informasi ini jika dikonversikan ke dalam bentuk digital,dapat diproses
dengan komputer untuk memperoleh tampilan (image processing). Dibutuhkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih rumit untuk memproses tampilan yang diperoleh
dari beberapa kamera secara simultan.
b. Pengindera rabaan, dalam bentuk yang paling sederhana , membutuhkan
elemen-elemen pengindera gaya (force sensing) yang dipasang pada ujung
efektor. Ada beberapa kemungkinan untuk mendapatkan umpan balik
lanjutannya.
Contoh : cahaya inframerah dapat disalurkan melalui serat-serat optik ke
rahang-rahang penjepit pada efektor ujung, ketika rahang-rahang ini berada
cukup dekat dengan komponen karena cahaya yang terpantulkan, rahang akan
bergerak perlahan dan komponen dijepit dengan gaya yang sudah distur
sebelumnya. Sistem-sistem yang lebih mendekati indera-indera manusia terus
dikembangkan.
c. Kontrol adaptif menghubungakan aksi-aksi robot dengan informasi yang
diperoleh sensor.
contoh : robot pemangkas rigi-rigi bisa bergerak disepanjang tepi komponen
dengan kecepatan tinggi sembari mencari rigi-rigi kasar. Bertambahnya gaya
pada pemegang alat potong menunjukkan adanya Rigi-rigi kasar dan aju
pengumpanan berkurang hingga rigi-rigi dihilangkan.

Robot dan manusia


1. Robot kurang toleran terhadap variasi bentuk dan dimensi komponen
dibandingkan dengan operator manusia.

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
2. Seringkali perlu dilakukan perancangan ulang komponen-komponen agar cocok
dengan batasan-batasan robot.
3. Robot dapat melakukan pekerjaan tanpa mengalami kelelahan dan, dilindungi dan
dirawat dengan baik, dapat dipercaya, bahkan dalam kondisi lingkungan yang
tidak bersahabat atau tidak menyenangkan.

12.2. Organisasi Produksi

Karakteristik Produksi terkait dengan faktor-faktor dalam pemilihan proses & organisasi
adalah :
a. Jumlah total barang yang diproduksi
b. Laju produksi (jumlah unit yang dihasilkan dalam suatu periode waktu seperti
jam,hari,bulan atau tahun).
Ukuran kelompok (batch size atau lot size) adalah jumlah unit yang , tetapi
dihasilkan selama proses dapat berjalan secara terus menerus tanpa jeda. Tak ada
definisi yang pasti, tetapi biasanya dibedakan menjadi :
 produksi batch kecil (1- 100 unit)
 batch (di atas 100)
 massal (di atas 100.000 atau bahkan 1 juta unit)
Ukuran partai (lot size) ditentukan bukan hanya dengan pertimbangan teknis
semata. Biaya pengaturan dan perubahannya harus dibandingkan dengan biaya
warehousing komponen-komponen diantara jalannya produksi. Pergeseran ke model
pengiriman just-in time akan mengurangi ukuran partai, biaya penyimpanan menjadi
lebih rendah, kebutuhan luasan lantai menjadi lebih rendah.

12.2.1. Metode manufaktur optimum

Proses manufaktur optimum dipilih berdasarkan kemampuan dan keterbatasan


proses, yang diperlunak oleh batasan-batasan yang ditetapkan berdasarkan laju
produksi dan ukuran batch yang dibutuhkan.
Pemilihan mesin perkakas bergantung pada faktor biaya, dan diagram titik impas
dapat dibuat untuk menunjukkan pada titik mana suatu mesin perkakas dapat menjadi
lebih menguntungkan daripada yang lainnya (gambar 13.3)
2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.3.Pendekatan paling ekonomis untuk produksi bergantung pada ukuran
batch

1. mesin-mesin yang berdiri sendiri dengan kontrol manual:


 biaya modal paling kecil
 membutuhkan tenaga kerja yang besar (biaya tenaga kerja tidak menurun
secarasignifikan dengan peningkatan ukuran batch, maka,
 baik digunakan untuk produksi satu kali selesai atau batch kecil
 operator harus memiliki keahlian yang tinggi atau dalam produksi yang
berulang, cukup ahli namun dengan pengawas seorang ahli.
2. mesin-mesin CNC
 yang berdiri sendiri yang dipilih secara khusus paling cocok untuk produksi
dengan batch kecil, meskipun dengan kecenderungan meningkatnya
penggunaan piranti-piranti pemrograman dan dengan aplikasi teknologi
kelompok.
 Mesin ini menjadi kompetitif dengan mesin manual.
 Ketepatanyan tinggi & berulang-ulang
 tidak ada waktu yang tak produktif karena penyetelan atau pengaturan

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
 operator harus sangat ahli dengan pemrograman atau yang tersedia pada
database pada sistem CAD/CAM
 operator melakukan supervisi mesin dan fungsi-fungsi penggunaan (seperti
pemuatan palet)
3. Produksi dengan batch besar
 Mesin-mesin otomatis yang dapat diprogram akan sangat ekonomis.
 Mesin-mesin otomatis keperluan khusus (seringkali diprogram dengan sangat
hati-hati) terbatas untuk produksi masal komponen-komponen standar
 Ciri produk industri mutakhir :
 Biaya yang besar untuk komponen utama dengan bentuk yang kompleks
 Biaya yang relatif kecil untuk komponen yang lebih banyak, diproduksi
secara masal dan seringkali dibeli

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.4. Proporsi penambahan nilai total yang besar bermula dalam manufaktur
batch untuk komponen-komponen utama yang berbentuk kompleks, komponen-
komponen standar biasanya berukuran lebih kecil,diproduksi secara masal

Penghematan terbesar dicapai dengan mengorganisasikan produksi yang efektif


untuk komponen-komponen utama yang kompleks

12.3. Organisasi untuk produksi masal

1. Dalam jalur-jalur transfer (transfer line)


 Komponen-komponen dipindahkan dengan alat permanen (seperti
konveyor,lengan mekanis) diantara mesin-mesin perkakas yang diatur menurut
urutan perasi.
 Tiap mesin hanya melakukan satu operasi (atau satu kelompok terkait),di
kontrol dengan otomasi yang ketat (seperti tuas,relai)
 Pengaturan/penyetelan dilakukan secara manual, membutuhkan
waktu,memerlukan orang yang ahli
 Perubahan produk tak dapat dilakukan dengan mengatur ulang jalannya
produksi secara substansial.
 Harus diseimbangkan untuk menyamakan output, jika tidak, akan menghambat
stasiun kerja yang lain.
 Penggantian alat iris diusahakan dapat bersamaan untuk menghindari
penghentian acak
 Pemasangan sensor-sensor untuk memastikan bahwa operasi sudah berjalan
dengan benar agar proses selanjutnya tak terhambat.
 Jika ada trouble, akan ada alarm yang memberi isyarat agar kondisi dalam
keadaan siaga, komponen yang cacat ditandai secar a otomatis dengan cat,
jalur diperlambat, atau dihentikan keseluruhan
2. Jalur-jalur transfer yang fleksible
 Sebagai respon terhadap meningkatnya kompetisi global, secara cepat
mengubah permintaan konsumen, fasilitas-fasilitas untuk produksi masal dibuat
lebih fleksible dengan beberapa pendekatan, berdiri sendiri atau kombinasi.

12.4. Organisasi untuk produksi


2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
1. Tata letak fungsional :
 Disebut juga model tradisional
 Pemindahan bahan dengan beberapa peralatan yang fleksible (secara manual,
conveyor,truck forklift)
 Menjadikan pemindahan bahan yang rumit dan seringkali terdisorganisasi &
boros waktu
 Tuntutan tinggi karena tiap mesin harus dijaga oleh operator
 Rencana produksi harus disusun untuk menjamin penggunaan mesin & waktu
operator dalam kondisi kerja maksimal, sementara pada saat yang sama harus
menjamin produk diproduksi dalam jumlah yang benar & dikirim sesuai jadwal
 Pengaturan/penyetelan harus dilakukan berkali-kali
 Ukuran batch harus dinaikkan tiap ada peluang
 Manajemen seperti ini akan meningkatkan waktu pemrosesan & menurunkan
kemampuan pabrik untuk merespon customen needs
2. Teknologi kelompok/group technology/GT
 Akan potensial jika aliran produksi teranalisis & pabrik diorganisasi ulang
 Komponen-komponen dipindahkan dengan pergerakan minimum.
 Untuk ukuran batch yang lebih besar, mesin-mesin diletakkan berbaris
memanjang ( U atau L) menurut urutan operasi
 Operator dapat mengawasi beberapa mesin sehingga produktifitas meningkat.
 Tugas operator juga lebih bervariasi
 Keuntungan dengan prinsip GT :
a. Stock Varietas dan kuantitas material & WIP dapat dikurangi.
b. Rencana produksi menjadi lebih sederhana, informasi yang lebih baik
dapat dikumpulkan untuk kontrol produksi dan perencanaan
c. Biaya-biaya pengadaan alat-alat iris dapat dikurangi dengan standarisasi,
waktu pengaturan & penyetelan dapat diminimalkan.
d. Waktu pemrosesan total menjadi berkurang
e. Waktu tempuh lebih pendek
f. Tanggapan terhadap kebutuhan konsumen lebih cepat
g. Kemampuan bersaing meningkat

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.5.Perbandingan aliran bahan (a) tata letak fungsional (b) tata letak GT.
T=turning (pembubutan), M=milling (pengefraisan), D=drilling (pengedrilan),
SG=surface grinding (penggerindaan permukaan),CG=cylindrical grinding
(penggerindaan silindris)

3. Sel manufaktur fleksibel/flexible manufacturing cell/FMC


 Beberapa iotoperasi dikombinasikan menjadi satu operasi atau lebih,misal :
dengan mesin CNC
 Tugas operator berkurang,hanya memuat rak-rak tempat komponen yang akan
diambil oleh rob

 Banyak FMC dilengkapi dengan alat pemeriksa otomatis

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.6. tata letak untuk FMC

Keunggulan FMC
1. Mesin perkakas dengan fleksibilitas yang besar memang lebih mahal tetapi dapat
menggantikan beberapa alat potong konvensional
2. Produkstifitas yang dinyatakan dalam output per mesin jauh lebih tinggi
dibandingkan yang konvensional
3. Produktivitas (dalam output per jam operator) lebih tinggi, modal yang ditanamkan
seringkali impas dengan mengoperasikan mesin 24 jam perhari dalam 7 hari kerja.
4. Karena fleksibilitas yang tinggi, akan mengurangi WIP (seringkali menjadi ¼ dari
biasanya)
5. Kualitas produk meningkat karena minim kesalahan

12.5. Organisasi perakitan

Perakitan secara manual


 merupakan metode yang disukai untuk produksi batch atau kelompok kecil
 pada kuantitas yang lebih besar, pekerjaan yang berulang, resiko terjadinya
kesalahan bila melibatkan ratusan komponen, & efisiensi menyeluruh yang rendah

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
akan membawa kepada upaya-upaya pengorganisasian & pengembangan
mekanisasi operasi-operasi perakitan
Dengan FMC, maka Sistem manufaktur yang flaksibel (FMS) akan tercapai. FMS
sering dilaksanakan dengan memasang beberapa FMC. Pada prinsipnya
dimungkinkan (tetapi tidak harus) untuk membangun perusahaan yang sepenuhnya
terotomatisasi.

Gambar 12.7. kecocokan berbagai sistem manufaktur untuk pekerjaan-pekerjaan


produksi (bergantung pada jenis produk dan banyaknya bahan)

Jalur perakitan : dalam perakitan sebuah mesin yang kompleks, memecah


oparasi menjadi unit-unit yang lebih kecil akan memudahkan penanganan bahan
dengan jaminan bahwa semua komponen dapat disediakan pada tempat & dengan
urutan yang tepat
1. Jalur perakitan sinkron /syncronous assembly line (dipelopori oleh Henry
Ford,1913).
 Unit-unit yang akan dirakit dipindahkan dengan konveyor dengan kecepatan
tertentu,

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Operator melakukan perakitan. Pekerjaan ini cenderung monoton, sehingga
kadang-kadang menimbulkan ketakpuasan dalam sistem.
2. Jalur perakitan tak singkron/nonsyncronous assembly line.
 Memberikan peluang pada operator untuk mengambil keputusannya
 Metode ini membrikan kepercayaan pada sekelompok operator untuk
melakukan keseluruhan perakitan. Operator diberi kebebasan untuk
mengorganisir diri mereka sendiri dan juga melakukan fungsi kontrol kualitas
3. Sistem perakitan fleksibel / flexible assembly system/FAS.
 Robot biasanya digunakan pada perakitan FAS
 Perakitan secara otomatis akan berhasil hanya jika rancangan produk yang ada
dimodifikasi agar memenuhi perkiraan keterbatasan & kemampuan perakitan
otomatis

12.6. Manajemen kualitas

• tujuan manufaktur adalah : penciptaan produk yang andal, yaitu produk yang
akan melakukan fungsi yang diharapkan, pada kondisi yang ditetapkan, untuk
jangka waktu yang ditentukan.
• Keaalandalan / reliability adalah peluang suatu produk akan mengerjakan
fungsinya itu, biasanya dinyatakan dalam persentase.
• Kualitas adalah kesesuaian terhadap spesifikasi tertulis (aspek kualitas sulit
didefinisikan secara tepat namun dapat dengan mudah dinilai secara sebjektif)
Sekilas Pandangan tentang kualitas :
1. Edward Demming : menekankan kerja sama antar departemen & semua
personal dalam melayani kualitas & pelanggan.
2. Joseph M.Juran : peta rencana & pedoman kualitas Juran (Juran’s quality road
map) mengarahkan pelanggan ke proses pembuktian & kualitas produk akhir.
3. Genichi Taguchi : menambah konsep rugi-rugi kualitas / quality loss function
yang mencerminkan kerugian bagi produsen mulai dari biaya
penolakan,perbaikan dan ketakpuasan pelanggan. Taguchi juga ditujukan
untuk menghasilkan nilai target, bukan hanya memenuhi spesifikasi,
karenanya, pendekatan kualitas ini dapat diukur. (gambar 8)

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.8. Tradisional : produk dianggap memiliki nilai yang sama sepanjang
memenuhi spesifikasi (garis lurus), Taguchi : ada rugi-rugi ketika menyimpang dari
nilai target (garis putus-putus)

12.7.Kesimpulan

Kesimpulan 1
Pemindahan bahan dapat menghabiskan paling banyak waktu dan mungkin akan
membatasi produktivitas mesin-mesin perkakas. Oleh karena itu,komponen-komponen
dan alat iris harus diangkut, secara manual maupun dengan peralatan mekanis
sehingga kebutuhan akan komponen-komponen dan alat-alat iris tersebut semuanya
tersedia.

Kesimpulan 2
Piranti-piranti yang dapat diprgram seperti robot (terutama yang dilengkapi dengan
elemen-elemen kecerdasan buatan) dan kendaraan yang dijalankan secara otomatis
memadukan fleksibilitas dan produktivitas.
2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Pemasngan pada perkakas penetap/fixturing atau penempatan komponen-komponen
dalam palet akan memungkinkan tercapainya pengaturan atau penyetelan yang cepat
dan akurat

Kesimpulan 3
Kuantitas,laju produksi, kesamaan fitur dan urutan operasi akan menenukan metode
yang paling cocok dalam organisasi produksi.
Produksi batch atau kelompok kecil untuk unit-unit yang sangat bervariasi
membutuhkan mesin-mesin yang berdiri sendiri. Jika kemiripannya meningkat,FMC
atau FMS dapat dijalankan dengan mudah dan ekonomis, baik untuk batch kecil
maupun besar

Kesimpulan 4
Perakitan dilakukan secara manual atau otomatis.
Otomatisasi mungkin dilakukan secara fleksibel ataupun tetap, bergantung pada
jumlah dan ragam produksi. Beberapa fleksibilitas sering digabungkan, bahkan dalam
produksi massal ,dibantu dengan pengiriman just in time komponen-komponen dari
batch kecil

Kesimpulan 5
Produksi dengan biaya terendah dicapai ketika masing-masing dan setiap komponen
yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas. Oleh karena itu, proses yang dikontrol
secar statistik – yang menjamin bahwa kualitas dibangun, bukan diperiksa, dalam
produk-dapat menjadi paling menguntungkan & membantu mengamankan pasar
dalam lingkungan yang kompetitif.

Kesimpulan 6
Proses yang terbaik akan gagal tanpa didukung oleh manajemen yang kuat,
sebaliknya, manajemen yang paling baik tidak akan berarti apa-apa jika proses pada
dasarnya tidak kompetitif

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

A.Schey.John, Proses Manufaktur : Introduction to Manufacturing Process 3rd edition,


2009, Mc.Graw-Hill.Co.

Al-Rasyid.Soepardi.Haroen, Pengetahuan Dasar Pengecoran Logam Besi, 2005,


Bandung.
Surdia.Tata, Teknik Pengecoran Logam, 2002,Pradnya Paramita,Jakarta

Surjana.Hardi,Teknik Pengecoran Logam,2008,Depdiknas

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
19 Popy Yuliarty,ST,MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai