Anda di halaman 1dari 19

• Sebuah visi (VISION) dan falsafah

(PHILOSHOPHY) komitmen terhadap

6s
pelanggan untuk memberikan kualitas terbaik
dengan biaya paling murah
• Sebuah ukuran (METRICS) yang memeragakan
tingkat kualitas 99.99966% atas kinerja produk
dan/atau proses
• Vision
• Sebuah tolok ukur (BENCHMARK) kemampuan
• Philosophy
produk maupun proses dibandingkan terhadap
• Metric produk atau terbaik di kelasnya
• Benchmark • Sebuah penerapan praktis alat-alat (TOOLS)
• Tool statistik dan metoda (METHODS) untuk
mengukur, menganalisa, memperbaiki, dan
• Method mengontrol proses.
Six Sigma Quality

Kualitas suatu proses atau produk yang mencapai 3.4 DPMO

3.4 DPMO didefinisikan sebagai 3.4 cacat tiap satu juta kesempatan (Defect Per
Million Opportunity)

Kualitas six sigma bisa dicapai bila produk atau proses mencapai target secara
akurat dan presisi

Untuk mencapai kualitas six sigma perlu melakukan Six Sigma Quality Project
(SSQP).
 Pengurangan biaya

 Peningkatan produktivitas

 Pertumbuhan pangsa pasar

 Pengurangan waktu siklus

 Pengurangan defect ( cacat )

 Pengembangan bisnis
Faktor – faktor penting six sigma
 Suara pelanggan

 Analisis varian

 Desain / desain ulang proses

 Perbaikan terus menerus

 Pengendalian proses statistik

 Manajemen proses

 Rancangan eksperimen

 Pemikiran kreatif

 Penerapan 5S

 Kolaborasi tanpa batas ( team work )


Dua pengertian mengenai “SIGMA”

Istilah “SIGMA” digunakan untuk menyatakan distribusi atau penyebaran


mengenai “mean” (rata) suatu proses atau prosedur.

Untuk proses bisnis atau manufaktur, SIGMA CAPABILITY (Nilai-Z)


adalah ukuran yang menunjukkan tingkatan kinerja suatu proses. Makin
tinggi SIGMA CAPABILITY, makin baik.
SIGMA CAPABILITY mengukur kemampuan proses untuk menghasilkan
kerja proses yang tanpa cacat (defect free). Cacat adalah segala
sesuatu yang membuat pelanggan menjadi kecewa.

D s
Bila cacat turun, …sigma capability
maka ……….. naik
Sigma adalah satuan ukuran dalam statistik yang mencerminkan
kemampuan proses. Skala ukuran sigma secara sempurna berkorelasi
terhadap karakteristik seperti : defect per unit, part per million defective,
dan kemungkinan kegagalan atau kesalahan

s DPMO Hasil

69,2%
2 308,357.00 Menurunkan cacat
dengan faktor ~5
93,3%
3 66,807.00 Menurunkan cacat
dengan faktor ~11
4 6,210.00 Menurunkan cacat
94,4%

dengan faktor ~26


5 233.00 Menurunkan cacat
99,98%

dengan faktor ~68


6 3.40 99,9997%
Menggeser hasil proses/produk/jasa ke target (spesifikasi) dan mengurangi
keragaman proses/produk/jasa adalah objektif statistik proyek peningkatan
dengan metoda six sigma (DMAIC)
Pelanggan akan lebih merasakan keragaman daripada mean.

Presisi tetapi Tidak Akurat Geser ke Geser ke Target &


Target Kurangi Keragaman
T Objektif
T USL USL Statistik
USL USL Proyek 6s
?
Akurat tetapi Tidak Presisi
Geser ke
?
Target
T
Kurangi
USL USL
Keragaman

Kurangi Keragaman
Six Sigma Sebagai Metoda

Focusing Point

CTQ(Y) = F( X1, X2, X3, ... Xn ) ● Kegiatan SSQP (6σ) menyeleksi


isu-isu masalah (biaya) pada
sistem dari sudut pandang
Y X
◆ Dependent ◆ Independent
pelanggan. Ini disebut “CTQ” dan
◆ Output ◆ Input-process sekaligus menjadi masalah yang
◆ Effect ◆ Cause akan dipecahkan pada proyek
◆ Symptom ◆ Problem
◆ Monitor ◆ Control ● SSQP berfokus pada faktor
penyebab masalah (x1,x2...xn),
Faktor-faktor yang ada X bukan pada masalahnya (Y :
berpengaruh pada CTQ(Y), CTQ) itu sendiri
Bilamana six sigma harus digunakan ?
Six sigma harus digunakan pada :
 Perbaikan pada produk atau proses yang
telah ada (DMAIC)
 Design suatu produk baru atau proses untuk
Menghasilkan six sigma kriteria ( DFSS )
Quality Tools

7 QC Tools
Check Sheet

Stratifikasi

Cause Effect Diagram

Pareto Diagram

Scatter Diagram

Histogram

Control Chart & Graph


 Mengklasifikasi kasus bisnis dan suara pelanggan ( VOC )

 Brainstorming
 Histogram
 Check sheet
 VOC ( Voice of Customer )
 High Level Process Map ( SIPOC )
 Apa masalah atau peluang yang difokuskan ?

 Apa tujuannya ? ( Hasil apa yang ingin dicapai dan kapan )

 Siapa pelanggan yang dilayani dan dipengaruhi oleh proses dan


masalah ?

 Proses apa yang sedang diselidiki ?


 Must Be / Dissatisfier / Basic Requirement, ini adalah kebutuhan dasar
pelanggan, jika tidak terpenuhi maka pelanggan akan kecewa. Namun
bila dipenuhi tetap dianggap biasa

 More is Better / Satisfier / Variable Requirement, ini adalah efek linier


terhadap kepuasan pelanggan. Makin terpenuhi, pelanggan makin
puas, tapi bila tidak terpenuhi, pelanggan tidak puas. Maka lebih
banyak lebih baik ( more better )

 Delighter / Latent requirement, bila kebutuhan tidak terpenuhi tidak


membuat kecewa, tapi bila terpenuhi menjadi lebih puas, seolah
pelanggan menerima kejutan yang menyenangkan. Ini juga disebut
kebutuhan yang tersembunyi.
SIPOC diagram digunakan untuk menggambarka proses secara garis besar,
dan memperlihatkan titik awal dan akhir proses. Bertujuan untuk memperbaiki
kualitas Output dengan cara menganalisa Proses dan Input. Output dapat
berupa produk atau layanan.

• Supplier. Orang atau kelompok yang menyediakan / memberikan data / informasi,


material, dokumen atau sumber daya yang lain

• Input. Data / informasi, dokumen atau sumber daya yang lain yang digunakan
dalam proses

• Process. Sekumpulan langkah atau tahapan yang mentransformasikan input


menjadi output dan idealnya memberikan nilai tambah

• Output. Hasil akhir dari process

• Customer. Orang, kelompok, atau proses yang menerima Output


• Mengumpulkan data & menentukan ukuran kinerja
• Menentukan kinerja saat ini, dan menetapkan target kinerja
setelah perbaikan selesai

 Brainstorming
 Histogram
 Check sheet
 Pareto Diagram
 VOC ( Voice of Customer )
 High Level Process Map ( SIPOC )
Standard kinerja menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi
kebutuhan yang bisa dihitung secara kuantitatif dalam bahasa
proses, produk, layanan yang sedang diamati.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sampling :


• Random sampling, setiap unit dalam populasi diambil secara random
untuk dijadikan sample
• Stratified random sampling, pengambilan sample dilakukan secara
random dari suatu kelompok, jumlah pengambilannya proporsional
• Systematic sampling, dilakukan dengan sistematis ( pola tertentu,
periodical atau setiap jumlah tertentu
• Rational subgroup, pengambilan sample jumlah sama berdasarkan
aturan tertentu, biasanya interval waktu.
• Mengidentifikasi sumber varians atau penyebab masalah ( gap
antara kinerja saat ini dengan target / standard kinerja )
• Menentukan akar penyebab masalah ( root causes )

 Fishbone diagram
 Pareto Diagram
 Detail process map
 Scatter diagram
 Relation diagram
• Mencari idea-idea solusi
• Memprioritaskan dan memilih idea-idea solusi
• Menerapkan solusi yang dipilih

 Brainstorming
 Solution selection matrix
 Histogram
 Pareto diagram
 Stratification

Anda mungkin juga menyukai