Anda di halaman 1dari 6

KECERDASAN BUATAN

CONTOH KECERDASAN BUATAN

MESIN CONVEYOR (PLC)

DOSEN:
IGN DARMA PARAMARTHA S.T.,M.T
OLEH :
I NENGAH AGUS MULIA ADNYANA
4.14.2.0595
FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
PROGDI TEKNIK ELEKTRO
UNDIKNAS UNIVERSITY
DENPASAR
2014

Pada saat ini teknologi conveyor sudah umum terdapat di industri, pada awalnya ide
menciptakan teknologi ini terjadi kendala pada proses pemindahan raw material ataupun
finished good pada industri pertambangan, yang sarat dengan tenaga manusia, yang sangat
melimpah jumlahnya pada saat itu. Tetapi karena terkendala dengan produktivitas tenaga
manusia yang tidak konsisten dan banyaknya tenaga kerja yang sakit, maka manusia mulai
berpikir tentang cara pemindahan barang yang lebih efektif dan konsisten, lalu digunakannya rel
dan gerobak kereta yang tidak terlalu banyak menguras tenaga manusia, sebelumnya
menggunakan tenaga manusia dalam pemindahan dengan diangkat dengan menggunakan ember
pada awalnya. Saat sekarang ini teknologi conveyor sudah digunakan dalam industri
pertambangan, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan berkurang cukup signifikan sesuai
dengan semakin banyaknya conveyor yang digunakan.
Conveyor adalah alat yang dapat memindahkan barang, dimana barang diletakkan diatas
belt yang diputar oleh drum yang digerakkan oleh motor, bagaimana belt ini dapat berputar yaitu
dengan diletakkannya drum pada awal sampai akhir meja conveyor, sehingga belt dapat dililitkan
dengan menyambung ujung belt dengan ujung yang lain, selain itu terkadang drum yang
digunakan hanya diletakkan diawal dan akhir meja conveyor karena bagian tengah meja
conveyor hanya diberikan plat besi sebagai alas belt.

Bagian bagian Belt Conveyor


a. Belt : Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.
b. Idler : Gunanya untuk menahan atau menyangga belt.
Menurut letak dan fungsinya maka idler dibagi menjadi :

1. Idler atas yang digunakan untuk menahan belt yang bermuatan.

2. Idler penahan yaitu idler yang ditempatkan ditempat pemuatan.

3. Idler penengah yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar belt tidak bergeser dari jalur
yang seharusnya.

4. Idler bawah Idler balik yaitu yang berguna untuk menahan belt kosong.

c. Centering Device : Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
d. Unit Penggerak (drive units) : Pada Belt conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh
adanya gesekan antara belt dengan plulley penggerak (drive pully), karena belt melekat
disekeliling pully yang diputar oleh motor.
e. Pemberat (take-ups or counter weight) : Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt
dan untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan pully penggerak, karena
bertambah panjangnya belt.
f. Bending the belt
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah

- Pully terakhir atau pertengahan

- Susunan Roller-roller

- Beban dan adanya sifat kelenturan belt.

g. Pengumpan (feeder) : Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan kecepatan
teratur.
h. Trippers : Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
i. pembersih Belt (belt-cleaner) : Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt
agar material tidak melekat pada belt balik.
j. Skirts : Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat pemuatan
(loading point) yang gterbuat dari logam atau kayun dan dapat dipasang tegak atau miring
yang gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran.
k. Holdback : Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang membawa muatan
keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak tiba-tiba rusak atau dihentikan.
l. Kerangka (frame) : Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt
conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang berada
diatasnya tidak terganggu.
m.Motor Penggerak : Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive
pulley. Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :

1. Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara idler dengan


komponen lain.

2. Menggerakkan muatan secara mendatar.

3. Mengankut muatan secara tegak (vertical).

4. Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.

5. Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-waktu diperlukan.

Sistem PLC pada instalasi mesin conveyor


Pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia
masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol
tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah
banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Salah satu sistem kontrol yang amat luas
pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan piranti elektronika digital
yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi
dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan,
dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan
atau analog. PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan memonitor kadaan
proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis
mikroprossesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan,
sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun digital,yang merupakan
data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya
bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan.

Belt Conveyor ini dapat dioperasikan secara otomatis dengan bantuan PLC tersebut. Dengan
menggunakan system PLC ini belt conveyor dapat digunakan secara otomatis dengan bantuan
alat yaitu sinyal berupa sensor. Dimana sensor inilah yang akan memberikan informasi ke PLC.
Dalam sistem otomasi, PLC merupakan jantung sistem kendali. Dengan program yang
disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem melalui
sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi
pengendalian peralatan output luar. Dengan PLC ini lah kita dapat mengatur motor pada satu

conveyor dengan conveyor lainya, mengatur pergerakan barang agar tersusun satu persatu
sehingga mempermudah untuk akses berikutnya.

Kegunaan Belt Conveyor


Conveyor dapat digunakan mengangkut berbagai macam barang dari besar sampai kecil,
baik itu mobil, makanan, minuman, koper dll. Pada saat sekarang ini sudah banyak digunakan
pada industri-industri di tanah air, yang penggunaannya sudah banyak di implementasikan dalam
berbagai fungsi yang luas, hampir seluruh bidang industri berskala menengah keatas yang
memanfaatkan penggunaan conveyor ini, tetapi bila kita melihat industri kecil kita dapat melihat
berbagai proses pemindahan masih banyak menggunakan tenaga manusia hal ini dikarenakan
industri kecil masih dalam tahapan perkembangan baik itu dalam demand dan teknologi,
sehingga proses produksinya tidak membutuhkan conveyor. Lain bila kita melihat indutri di
jepang pada umumnya sangat tergantung dengan teknologi karena jumlah tenaga kerja yang
sedikit dan mahal, sangatlah berlawanan dengan keadaan kita disini yang jumlah tenaga kerjanya
melimpah dan murah.
Conveyor sangat banyak fungsinya dalam membantu proses dalam industri dan
penggunaannya digabung-gabung dengan berbagai macam fungsi sebagai berikut
Proses pemindahan raw material keruang produksi, yang sangat banyak digunakan berbagai
industri terutama industri makanan, minuman, semen, botol, lampu, pertambangan dan lain-lain.
Proses pemindahan finished good, terjadi setelah proses produksi menjadikan raw material sudah
selesai dan menjadi finished good, lalu barang dipindahkan di gudang, dimana barang siap
packaging.
Proses produksi yang banyak melakukan tahapan-tahapan dalam proses produksinya,
yang dalam proses pemindahannya dilakukan oleh conveyor yang telah diselaraskan dengan
proses produksinya agar dapat cepat dan akurat hasil produksinya. Banyak industri yang sudah
mengimplementasikan semua proses pemindahan seperti diatas, bahkan penggunaan forklift
sudah banyak berkurang, hanya digunakan pada proses memasukkan finished good ke dalam
container, yang sangat mengagumkan bahkan sudah ada industri yang menerapkan hal ini
sehingga dengan sedikit orang sudah dapat menjalankan industri dengan baik dan cepat.

DAFTAR PUSTAKA
http://fungsi.info/fungsi-dan-kegunaan-conveyor/
http://ndoware.com/apa-itu-plc.html
http://www.slideshare.net/arsenalid/alat-pemindah-barang-microcontroler-berbasis-plc
https://dextata.wordpress.com/2008/07/22/conveyor/
http://domas09.blogspot.com/2013/02/belt-conveyor.html

Anda mungkin juga menyukai