Anda di halaman 1dari 4

RESUME

MANUAL ASSEMBLY LINE

A. Dasar Manual Assembly Line


Manual assembly line adalah line production terdiri atas rangkaian tempat kerja
dimana proses assembly yang dilakukan oleh pekerja manusia seperti ditunjukan pada
gambar 15.1. produk yang di assembly bergerak saat berada pada garis assembly. Pada
setiap stasiun pekerja melakukan porsi kerja dari seluruh total unit.

Gambar 15.1 Konfigurasi dari manual assembly line. Asby = assembly, Man=manual,
Sta=workstation, n=number of stations on the line

Teknologi Manual assembly line sudah berkontribusi secara signifikan kepada


pengembangan industry Amerika pada abad ke-20. Manual assembly line berdasar pada
dua prinsip dasar. Yang pertama adalah divisi pekerja, di usulkan oleh Adam Smith
(1723-1790) dalam bukunya yang berjudul The Whealth of Nations. Yang di publikasi
di inggris pada tahun 1776. Yang menggunakan ilustrasi divisi pekerja pada pabrik pin,
buku ini mendeskripsikan bagaimana 10 pekerja , masing-masing menguasai bermacam
tugas berbeda yang dibutuhkan untuk membuat pin, memproduksi 48.000 pin perhari.
Ini dibandingkan dengan metode produksi konvensional yang mana setiap pekerja
melakukan semua tugas untuk masing-masing pin, dan hanya memproduksi beberapa
pin perhari.

Prinsip kerja yang kedua adalah interchangeable part, atau part yang bias
diganti. Berdasar pada efforts dari Eli Whitney (1765-1825) dan yang lain pada awal
abad ke-19. Tanpa interchangeable parts, teknologi assembly line tidak akan
memungkinkan.
B. Stasiun Kerja Assembly

Stasiun kerja pada manual assembly line adalah tempat yang didesain sepanjang
jalur aliran kerja dimana satu atau lebih elemen kerja di lakukan oleh satu atau lebih
pekerja. Elemen kerja mewakili porsi kecil dari total pekerjaan yang harus di selsaikan
untuk meng-assembly produk. Ciri khas operasi assembly dilakukan di stasiun pada
manual assembly line terdaftar pada table 15.2

C. Sistem Transportasi Kerja

Ada dua basic cara untuk mencapai pergerakan dari unit pekerjaan sepanjang
manual assembly line: (1) manual atau (2) menggunakan sistem mekanis. Kedua
matode menghasilkan rute yang tetap (semua unit kerja berjalan melalui tahapan kerja
yang sama dari tiap stasiun) itu adalah karakteristik dari production line.

a. Metode Manual Transportasi Kerja


Dalam Transportasi Kerja Manual, unit produk melewati dari stasiun ke
stasiun oleh pekerja itu sendiri. Dua masalah yang terjadi dari mode
transportasi: starving (kelaparan) dan blocking (tertahan). Starving adalah
situasi yang di mana operator assembly sudah menyelesaikan tugas yang
diberikan pada stasiun saat ini akan tetapi unit selanjutnya belum sampai
pada stasiun. Pekerja dengan demikian ‘kelaparan’ pekerjaan. Blocking
artinya operator sudah menyelesaikan tugas yang di berikan pada unit kerja
saat ini akan tetapi tidak bisa melewati aliran unit dibawahnya dikarenakan
pekerja belum siap untuk menerimanya. Oleh karena itu operator blocked
dari pekerjaan. Untuk mencegah masalh ini, buffer penyimpanan terkadang
dipakai antara stasiun. Dalam beberapa kasus, unit kerja membuat masing-
masing stasiun dikumpulkan dalam batch dan lalu di pindahkan ke stasiun
selanjutnya. Pada kasus lain, unit kerja dipindahkan secara individu
sepanjang meja rata atau konveyor tidak bertenaga.
b. Metode Mekanis Transportasi Kerja
Konveyor bertenaga dan type lain dari metode mekanis peralatan
penanganan bahan secara luas digunakan untuk memindahkan unit
sepanjang manual assembly line. System ini bisa di desain untuk memenuhi
operasi bolak-balik atau tidak bolak-balik. Ada tiga kategori utama dari
transportasi kerja di production lines yaitu : (a) Transportasi Berlanjut, (b)
Transportasi sinkronis, (c) transportasi tidak sinkronis. Ini adalah terilustrasi
secara skematik dalam gambar 15.2.

Gambar 15.2 diagram jarak kecepatan dan tata letak fisik untuk tiga tipe dari
sistem transportasi mekanik yang di pakai pada production line : (a)
Transportasi Berlanjut, (b) Transportasi sinkronis, (c) transportasi tidak
sinkronis. v=kecepatan, vc=kecepatan konstan dari transportasi konveyor
kontinu, x=jarak dalam arah konveyor, sta=stasiun kerja, i=pengenal stasiun
kerja.

Dalam sistem transportasi sinkron, semua unit kerja bergerak secara simultan
antara stasiun dengan cepat, pergerakan tidak berlanjut, dan lalu diposisikan dalam
perspektif statiun mereka. Digambarkan pada gambar 15.2(b), tipe sistem ini juga
diketahui sebagai intermittent transport (transportasi tidak tetap/berjeda), dimana
dideskripsikan pergerakan yang dialami unit kerja. Transportasi sinkron tidak umum
untuk manual lines, karena kebutuhan tugas harus di selesaikan dalam batas waktu
tertentu. Ini akan berakibat stress yang tidak semestinya pada pekerja assembly dan
berakibat pada produk yang tidak lengkap. Terlepas dari kekurangan untuk manual
aseembly line, transportasi sinkron sering ideal untuk production line terotomatisasi,
yang mana stasiun kerja mekanis teroperasi dalam siklus waktu yang konstan.

Dalam sistem transportasi un-sinkron, unit kerja meninggalkan stasiun ketika


tugas yang di berikan sudah selesai dan pekerja melepas unit tersebut. Benda kerja
bergerak secara individu, daripada sinkron. Dalam momen apapun, beberapa unit
bergerak antara stasiun kerja ketika yang lain di posisikan pada stasiun, pada gambar
15.2(c). dengan sistem transportasi un-sinkron, antrian kecil diijinkan untuk terbentuk
di depan setiap stasiun. Sistem ini cenderung memaklumi variasi dalam waktu dan tugas
pekerja.

Anda mungkin juga menyukai