Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal

Oleh :

Rosalia Intan Kirana

XI GP B — 27

SMK N 2 DEPOK

Geologi Pertambangan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem
Perakitan Manual Pada Produk Massal” dengan baik dan lancer.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Himawati Widyastuti selaku
pengampu mata pelajaran PKK. Makalah “Sistem Perakitan Manual Pada Produksi Massal”
disusun untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran PKK.
Mungkin dalam penulisan makalah “Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal”
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Sleman, 10 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanng


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagiankomponen
menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai
bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara
sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap
bagian yang lain atau ppasangannya
Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produk nya
dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa
konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja menambahkan
komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport material mekanis adalah yang
paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai
menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain). Kecepatan jalur
perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja
lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang paling lambat.
Sesuai namanya, sisem produksi massal menghasilkan jumlah barang atau kuantitas
dalam skala besar (masif), terlebih karena dalam sistem ini, aliran produk selalu berjalan
secara terus-menerus. Jadi, tidak mengherankan jikasuatu pabrik besar dapat menghasilkan
ribuan hingga ratusan ribu produkdalam satu hari saja. Sistem produksi massal ini biasanya
diaplikasikan pada perusahaan- perusahaan yang bergerak di industri makanan, alat
elektronik, obat-obatandan bahan kimia, bahan bakar dan masih banyak lagi. Kebutuhan-
kebutuhantersebut lebih cocok diproduksi dengan sistem produksi massal,
mengingattingginya jumlah peminat di masyarakat akan produk-produk tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Perakitan Manual pada Produk Massal?
2. Bagaimana proses perakitan dalam produk massal?
3. Apa saja metode perakitan yang dapat digunakan?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Sistem Perakitan Manual padaProduk Massal.
2. Mengetahui bagaimana proses perakitan dalam produk massal.
3. Mengetahui macam metode perakitan yang dapat dipergunakan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal


Sistem perakitan manual adalah jenis lini perakitan yang terdiri atas beberapa stasiun
kerja dan dilakukan oleh operator manusia dan biasanya dilakukan dengan tangan. Jika lebih
banyak produk diperlukan, lebih banyak operator manual yang dipekerjakan. Lebih jelasnya
Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produknya
dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa
konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja menambahkan
komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport material mekanis adalah yang
paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai
menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain).
Sesuai namanya, sistem produksi massal menghasilkan jumlah barang atau kuantitas
dalam skala besar (masif), terlebih karena dalam sistem ini, aliran produk selalu berjalan
secara terus-menerus.
Sistem produksi massal ini biasanya diaplikasikan pada perusahaan- perusahaan yang
bergerak di industri makanan, alat elektronik, obat-obatan dan bahan kimia, bahan bakar dan
masih banyak lagi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut lebih cocok diproduksi dengan sistem
produksi massal, mengingat tingginya jumlah peminat di masyarakat akan produk-produk
tersebut.
Sistem produksi massal dapat diibaratkan seperti metode estafet yang
berkesinambungan terus-menerus. Proses ini dimulai dari mencari dan memilih bahan baku,
lalu mengolah bahan baku hingga menjadi barang setengah jadi. Kemudian, pabrik akan
menyelesaikan proses pembuatan produk hinggamenjadi barang jadi untuk siap
didistribusikan oleh distributor ke agen-agen pedagang. Nantinya, dari agen-agen pedagang,
produk akan dijual secara langsung ke konsumen untuk digunakan memenuhi kebutuhan
harian. Agar proses produksi berjalan secara efisien, maka sistem kerja di pabrik akan dibagi-
bagi ke beberapa pos dan dikerjakan oleh karyawan secara berkelompok. Dengan begini,
sistem produksi massal dapat berjalan dengan lebih efisien, hemat waktu, ringan dan pabrik
akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
2.2 Metode Perakitan
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam
urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap
produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat
diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
 Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan
sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,dan lain sebagainya. Keuntungan bila
kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan
komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapatdiganti
dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai
kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih
mahal.
 Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga
dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran- pengukurannya tersendiri menurut
batasan-batasan ukuran.
 Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara
pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan
tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut
kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran
patokan yang diambil darikomponen yang pertama
2.3 Macam dan Jenis Perakitan
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan
yaitu:
 Perakitan Manual yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara
konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.-
 Perakitan otomatis yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti
otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan
membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yangakan dilakukan
perakitan yaitu:
 Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis
saja-
 Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukandalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk
elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem perakitan manual (manual assembly system) adalah jenis lini perakitan yang
terdiri atas beberapa stasiun kerja dan dilakukan oleh operator manusia dan biasanya
dilakukan dengan tangan. Jika lebih banyak produk diperlukan, lebih banyak operator manual
yang dipekerjakan. Lebih jelasnya Sistem Perakitan Manual adalah suatusistem yang mana
proses perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat
melalui jalur (biasanya berupakonveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap
stasiun dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistemtransport
material mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar
sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain).
Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja dari stasiun
yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang paling lambat.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah metode perakitan yang dapat ditukar tukar,
perakitan dengan pemilihan dan perakitan secara individual. Pada umumnya ada dua macam
jenis perakitan yaitu perakitan manual dan Perakitan otomatis. Sedangkan untuk jenis
perakitan dapatdibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu produk
tunggal jenis perakitan tunggal dan produk seri jenis perakitan
3.2 Saran
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu sebagai
selaku
penyusun memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukanlatihan terlebih dahulu
agar tidak terjadi kesalahan dalamprosesnya.
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolahdata-data, agar tidak
terjadi kesalahan dalam perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai