Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Perakitan Produk

Ghaisan Riansyah Putra


Dwi Putri Nova Lusanti

SMK ISLAM AL HIKMAH JAKARTA


Jalan Kemajuan No. 48-55 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan 12270 Telp. (021) 7340249 Fax. (021) 7340248-49

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
curahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Kewirausahaan kelas XII dari Bapak
Masturo pada bidang kewirausahaan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang perakitan Produk.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak masturo selaku guru mata
pelajaran Kewirausahaan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jakarta, 1 Agustus 2022

2
DAFTAR ISI

3
Bab I
PENDAHULUAN

4
Bab II
Teori dasar perakitan

A. Pengertian
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan
perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut
telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara
bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.

B. Prinsip Perakitan
Pada prinsipnya perakitan dalam penggunaan proses manufaktur terdiri dari
pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan,
proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil
perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk
akhir . Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur
lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang
sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa
meliputi berbagai proses manufaktur.

C. Metode perakitan.

Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya
proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian
proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang
standar.

Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan.Metode-metode tersebut adalah :

1. Metode perakitan yang dapat ditukarkan.

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan ditukarkan dapat ditukarkan satu sama lain
(interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah

5
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian
atau komponen yang telah distandarkan adalah perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam
penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di
pasaran. Akan tetapi tetap memiliki kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan
harga yang relatif lebih mahal.

2. Perakitan dengan pemilihan.

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan
produksi massal yang ukurannya terbatas menurut batasan ukuran.

3. Perakitan secara individual.

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu
dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang
sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu,
kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang
pertama.

D. Macam dan jenis perakitan.


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor dan jumlah produk yang
akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :

– Perakitan Manual yaitu; peralatan yang sebagian besar proses dikerjakan secara
konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.

– Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti
otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan
membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

6
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan
dilakukan perakitan yaitu ;
– Produk tunggal jenis perakitan tungga l yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis
saja

– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik,
perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.

7
Bab III
Sistem Perakitan Dan Keseimbangan Lintasan

A. Sistem Perakitan
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan
yaitu :

Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara
konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.

Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi,
elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat
bantu yang lebih khusus.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu;
Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.

Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal
dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik,
perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.

B. Keseimbangan Lintasan
Lebih dikenal dengan istilah LINE BALANCING adalah strategi produksi untuk
menyeimbangkan waktu dan beban kerja di sejumlah proses yang saling berhubungan dalam
suatu lini produksi sehingga tidak terjadi kemacetan proses ataupun kapasitas yang
berlebihan.

8
Istilah – istilah dalam keseimbangan lintasan :

 Elemen kerja, yaitu bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses perakitan
 Elemen kerja minimum, yaitu bagian terkecil dari suatu elemen kerja yang sudah tidak
dapat terbagi lagi.
 Total Waktu Pengerjaan, yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua
elemen sepanjang lintasan
 Waktu proses stasiun kerja, yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
semua elemen kerja yang berada di stasiun kerja kerja tersebut
 Waktu siklus, yaitu jarak waktu antar produk yang dapat dihasilkan pada lintasan
 Diagram pendahuluan, yaitu suatu grafik yang mengambarkan urutan elemen kerja yang
diberi symbol node dengan tanda panah sebagai penghubung antar node yang
menunjukkan aliran tiap elemen .

C. Metode Keseimbangan Lintasan


 Metode Bobot Posisi

Metode bobot posisi sering dikenal pula dengan pendekatan Helgeson – Birnie. Metode ini
dikembangkan oleh W.B. Helgeson dan D.P Birnie pada tahun 1961 dan merupakan metode
heuristic yang paling awal dikembangkan. Metode ini merupakan gabungan antara
metodeLargest – Candidate rule dan metode Killbridge and waster. Pada prinsipnya metode
bobot posisi memperhitungkan nilai bobot posisi ( ranked positional weight), dan elemen
yang memiliki bobot posisi terbesar diletakkan pda urutan teratas.

 Metode pendekatan wilayah

Metode pendekata wilayah dikembangkan oleh Bedworth . Metode ini merupakan


pengembangan dari pendekatan Helgeson – Birnie ( metode bobot posisi), Mansor dan
Killbridge and wester. Pada prinsipnya metode ini berusaha membebankan terlebih dahulu
pada operasi yang memiliki tanggung jawab keterdahuluan yang besar.

 Metode Largest Candidate Rule

Metode Largest Candidate Rule adalah metode yang mengurutkan elemen kerja
berdasarkan lamanya waktu operasi.

9
 Metode keseimbangan lintasan Terkomputerisasi

Beberapa metode lintasan komputerisasi yang sudah banyak diterapkan , yaitu sebagai
berikut:

 COMSOAL ( Computer Methode of sequencing Operation For Asembbly Lines)


meskipun bukan metode computer pertama yang dikembangkan namun metode ini
cukup dipertimbangkan untuk mengatasi persoalan keseimbangan lintasan
dibandingkan dengan metode sebelumnya.

 CALB ( Computer Assembly Line Balancing) , CALB dapat digunakan pada lintasan
tunggal maupun campuran.

 ALPACA ( Assembly Line Planning and Control), merupakan metode pertama kali
dikembangkan oleh General Motors pada tahun 1967.

10
Bab III
Rancangan Perakitan

A. Pengertian

Perancangan perakitan adalah sebuah kerangka dasar yang digunakan dalam proses penyusunan
alat dari beberapa bagian menjadi satu dan memiliki fungsi tertentu.

Perakitan produk merupakan salah satu langkah yang harus dilalui agar produk yang dihasilkan
sempurna sesuai dengan yang telah ditencanakan, Perakitan produk ini harus mengikuti peta
produksi yang ada, sehingga perakitan ini dapat dilakukan secara berurutan.

B. Metode perakitan

Dalam suatu jenis proses produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan secara otomatis.
Contohnya pada proses pengelasan, penyekrupan, pengikatan, pengelingan dan lain-lain dalam
urutan rangkaian proses produksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil dengan bentuk yang
standar pada setiap produk.

C. Macam Metode Perakitan ditinjau dari proses penyambungan


komponen
1) Metode Cascade

Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen dengan urutan langkah
yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak digunakan untuk sistem pengabungan
komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak
digunakan dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat
tipis.

Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan
riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat

11
penembak paku atau biasa disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan
dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara
bertahap sampai batang paku putus.

1. Metode Keseimbangan

Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan proses penyambungan komponen-


komponen dengan menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu jenis
pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik.

Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan plat-plat
yang tipis. Aplikasi proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di industri otomotif dan
kereta api, juga dipakai pada industri pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan
bahan baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat yang tipis.

Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik
sambungan harus dilakukan dengan seimbang.

2. Metode Bongkar Pasang (Knock down)

Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode
yang banyak digunakan untuk perakitan suatu produk.

Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya:

 Memudahkan dalam mobilitas atau transportasi


 Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalam
 Memudahkan dalam operasional pekerjaan
 Konstruksi produk menjadi lebih sederhana

Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam proses perakitan.
Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan
mur ataupun sekrup (screw). Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti,
terutama dalam hal pengeboran lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran

12
lubang-lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang
tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap.

Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit :

i. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
(interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.

Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah
waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain itu dalam penggantian komponen yang
rusak, dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga
kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih
mahal.

ii. Perakitan dengan pemilihan

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan


dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan
ukuran.

iii. Perakitan secara individual

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu
dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang
sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu,
kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang
pertama.

iv. Perinsip Perakitan Produk

13
Prinsip perakitan produk dalam suatu proses manufaktur terdiri dari berbagai rangkaian
proses. Yaitu, proses pemasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk,
proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau
label, proses seleksi atau pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang
buruk, serta pengepakan (packaging) dan penyiapan untuk pemakaian akhir.

Apabila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, proses perakitan merupakan suatu
proses yang khusus. Misalnya proses permesinan (frais, bubut, bor, dan gerinda) dan
pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara
dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur seperti yang disebutkan
sebelumnya.

14
15

Anda mungkin juga menyukai