Anda di halaman 1dari 6

PERAKITAN PRODUK PERANGKAT KERAS

KD 3.13 :  Menerapkan metode perakitan produk barang / jasa.

A.  Konsep Lini Perakitan

          Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan


beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang
mempunyai fungsi tertentu.

1.     Prinsip Perakitan

Perakitan atau lazim dinamakan dengan assembly


line adalah proses manufakturing dimana setiap bagian
disusun berdasarkan bagian urutan untuk menghasilkan
produk jadi yang lebih cepat dari pada metode
manufakturing yang biasa.

Prinsip assembly line yang dikemukakan oleh Hendy Ford


sebagai berikut :

a.     Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan


pekerjaan /operasional sehingga setiap bagian /komponen
dapat dipasang secara berurutan sampai dengan proses
akhir, dan

b.    Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara


nyaman sehingga pekerja dapat secara mudah memasang
komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di
atas konveyor.

Manfaat – manfaat metode perakitan sebagai berikut.


a.     Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat.

b.    Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan


kelelahan fisik pekerja.

c.      Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan


assembly line.

d.    Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh


semua orang.

e.     Manfaat lainnya adalah peningkatan produktifitas yang


cukup signifikan sehingga Hennry Ford dapat menaikkan
upah per hari pekerja.

2.     Jenis Perakitan

Ada beberapa jenis perakitan yang sering digunakan


di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang
akan dilakukan. Pada umumnya ada dua macam jenis
perakitan, yaitu :

a.     Perakitan Manual

Perakitan manual adalah perakitan yang sebagian


besar proses dikerjakan secara konfensional atau
menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang
sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau
khusus.

b.    Perakitan otomatis

Perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan


dengan sistem otomatis, seperti elektronik, mekanik,
gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik) dan
membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan


menurut jenis  produk yang akan dilakukan perakitan,
yaitu :
a.     Produk Tunggal

Yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis


saja.

b.    Produk Seri

Yaitu perakitan dilakukan dalam jumlah missal


dalam bentuk dan ukuran yang sama.

Contohnya : proses perakitan mobil, perakitan


motor dan perakitan produk elektronik.

3.     Faktor yang memengaruhi  kegiatan perakitan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi


lini perakitan,terutama pada produk yang berkaitan dengan
perangkat keras.

a.     Jenis bahan yang mengalami  perakitan.

b.    Kekuatan yang dibutuhkan.

c.      Pemilihan metode penyambungan.

d.    Pemilihan metode penguatan.

e.     Penggunaan alat bantu perakitan.

f.       Toleransi

g.    Bentuk/tampilan

h.    Ergonomis.

i.       Finising.

4.     Metode-metode dalam perakitan

                   Metode-metode tersebut, yaitu :


a.     Metode perakitan yang dapat ditukar.

b.    Perakitan dengan pemilihan.

c.      Perakitan secara individual.

5.     Desain untuk Manufaktur(DFM)

a.     Prinsip dasar desain untuk manufaktur.

Prinsip – prinsip dalam DFM yaitu :

1.     DFM dan optimasi

2.     Keseluruhan proses adalah kuncinya

3.     Perubahan dalam proses desain

b.    Tahapan dalam design for manufacturing.

Ada 5 tahapan dalam proses desain manufaktur produk


perangkat keras yaitu :

1.     Mengestimasi biaya biaya manufaktur

2.     Mengurangi biaya komponen

3.     Mengurangi biaya perakitan

4.     Mengurangi biaya pendukung produksi

5.     Mempertimbangkan biaya pendukung produksi.

KD 3.14 :  Melakukan perakitan produk barang/jasa.

B.    Proses perakitan produk hardware


Proses manufactur perangkat keras  adalah proses yang memiliki
banyak langkah dan tingkatan, mulai dari konsep sampai produksi
massal. Berbagai perusahaan perangkat keras menamai proses produksi
pada produk perangkat keras dengan nama berbeda-beda. Namun,
semua nama tersebut dapat di kerucutkan menjadi proses-proses
berikut.

1.Tooling.

2.EVT

3.DVT

4.PVT

C.   Line Balancing (penyeimbangan lintasan)

Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan


suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi
beban antar proses secara berimbang sehingga tidak ada proses
yang idle akibat terlalu lama menunggu keluarnya produk dari
proses sebelumnya.

Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah


untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang
dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja.

1.     Tujuan line balancing

Untuk membantu meningkatkan jumlah produksi yang


dikeluarkan dengan fasilitas dan sumber daya yang dimiliki.

2.     Istilah dalam line balancing

Menurut Baroto, ada beberapa istilah dalam Line Balancing,


yaitu :

a.     Precendece diagram
b.    Assemble product

c.      Waktu menunggu (idle time)

d.    Keseimbangan waktu senggang (balanced delay)

e.     Efisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu


operasional

f.       Line efficiency

g.    Work station

3.     Metode penyeimbangan lintasan perakitan

Ada 3 metode :

a.     metode matematis

b.    metode probabilistic

c.      metode heuristic

4. Metode waktu operasi terpanjang (Large Candidate Rules)

5. Pengukuran kerja.

SUMBER : https://arnold-reson-badin.blogspot.com/2020/07/bab-2-perakitan-produk-perangkat-
keras.html

Anda mungkin juga menyukai