PENULIS:
WAHYU TASLIN
NIM A0222016
Gula aren merupakan salah satu jenis gula alami yang telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu. Gula aren memiliki rasa manis yang khas dan memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan.
Makalah ini disusun untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang gula aren,
mulai dari pengertian, manfaat, cara menanam, memelihara, mengolah, menjual, hingga
harga dan pengembangannya.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, baik sebagai
pengetahuan umum maupun sebagai referensi dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah.
Penulis
WAHYU TASLIM
2
DAFTAR ISI
Hal
TEMA............................................................................................................................... i
SAMPUL.......................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
Latar Belakang...................................................................................................... 4
Manfaat................................................................................................................ 5
Tujuan................................................................................................................... 5
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
3
Gambar 1.6 Pengembangan Gula Aren...........................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Gula aren telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu pemanis makanan dan
minuman yang bisa menjadi pengganti gula pasir (gulatebu). Gula aren diperoleh dari proses
penyadapan nira aren yang kemudiandikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk
gula aren ini adalah berupagula cetak dan gula semut. Gula cetak diperoleh dengan
memasak nira arenhingga menjadi kental seperti gulali kemudian mencetaknya dalam
cetakanberbentuk setengah lingkaran (Bank Indonesia, 2008). Gula aren memiliki
potensiuntuk dikembangkan di Gorontalo. Hal ini terlihat dari jumlah pohon aren diProvinsi
Gorontalo hanya memiliki 791 Ha (Dinas Perkebunan dan PeternakanProvinsi Gorontalo
2007).
jumlah produksi gula aren di Provinsi Gorontalo tahun 2008 sebanyak 1.367.496 kg, yang
pada tahun 2007 baru mencapai 1.048.708 kg. (Soeseno, 2007).Gula aren selama ini menjadi
sumber mata pencaharian penting bagi parapetani di sentra-sentra produksinya. Salah satu
sentra produksi gula aren diKabupaten Bone Bolango, Propinsi Gorontalo yaitu Ikatan
kelompok Masyarakat(IKM) Pahangga Mini yang berlokasi di Kecamatan Bulango Utara, Desa
kopi.Penngolahan gula merah aren di IKM ini, masih menggunakan alat yangsederhana.
Terutama dalam proses pemasakan masih mengunakan tungku dankayu bakar sehingga
membutuhkan tenaga yang lebih besar dan waktu yang lama.Pada proses pemasakan gula
aren hal yang penting diperhatikan adalahpengaturan suhu pemasakan. Proses pemasakan
4
di Ikatan Kelompok Masyarakat(IKM) Pahangga Mini membutuhkan waktu yang lama, karena
menggunakantungku sederhana dengan bahan bakar kayu, sehingga suhu pemasakan tidak
tetap.Hal ini menyebabkan produksi gula aren di IKM Pahangga Mini hanya dapatdilakukan
sekali dalam sehari. Kapasitas produksi gula merah aren di IKMPahangga Mini mencapai
2.160 kg/tahun. Produksi ini lebih tinggi dari produksirata-rata gula aren di Provinsi
Gorontalo pada tahun 2007 yaitu 2.153 kg/tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
mengangkat topik tentang “ Proses pengolahan gula merah aren” di IKM Pahangga Mini ”
1.2 Tujuan
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan gula merah aren di IKM
Pahangga Mini.
1.3 Manfaat
5
A.Manfaat Gula Aren
Gula aren merupakan salah satu jenis gula alami yang terbuat dari nira pohon aren. Nira
pohon aren kaya akan kandungan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Gula aren juga memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang harum.
6
B.Alasan Memilih Gula Aren
Gula aren memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan gula pasir, antara lain:
1.Gula aren merupakan gula alami yang tidak melalui proses pengolahan kimiawi, sehingga
2.lebih sehat
3.Gula aren memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang harum
4.Gula aren memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada gula pasir
1.Siapkan bibit pohon aren yang berkualitas. Bibit pohon aren dapat diperoleh dari
2.pembibitan atau dari hasil stek pohon aren.
3.Buat lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm.
4.Masukkan bibit pohon aren ke dalam lubang tanam.
5.Tutup lubang tanam dengan tanah dan padatkan.
6.Siram bibit pohon aren secara rutin.
7.Pohon aren akan mulai berproduksi setelah berumur 5-7 tahun.
7
Gambar 1.2 Penanaman Gula Aren
Pohon aren membutuhkan perawatan yang rutin untuk dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
pohon aren:
Penyiraman Pohon aren membutuhkan air yang cukup untuk dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Siram pohon aren secara rutin, terutama pada musim kemarau.
Pemupukan Pohon aren membutuhkan nutrisi untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan
baik. Berikan pupuk pada pohon aren secara rutin, terutama pada musim hujan.
Pemangkasan Pemangkasan dilakukan untuk menjaga bentuk pohon aren dan untuk
merangsang pertumbuhan tunas baru. Lakukan pemangkasan pada pohon aren secara rutin,
terutama pada musim kemarau.
8
E. Pengelolaan Gula Aren
Gula aren dapat diolah menjadi berbagai produk, antara lain:
Gula semut Gula semut merupakan gula aren yang diolah dengan cara dimasak hingga
mengental dan berbentuk butiran-butiran kecil.
Gula cair Gula cair merupakan gula aren yang diolah dengan cara dimasak hingga mengental
dan berbentuk cair.
Sirup aren Sirup aren merupakan gula aren yang diolah dengan cara dicampur dengan air
dan dimasak hingga mengental.
Pengelolahan gula aren dapat dilakukan secara tradisional atau modern. Pengolahan gula
aren secara tradisional dilakukan dengan cara memasak nira aren di atas tungku. Pengolahan
gula aren secara modern dilakukan dengan menggunakan mesin.
9
F.Cara Menjual Gula Aren
Gula aren dapat dijual secara langsung kepada konsumen atau melalui distributor. Gula aren
juga dapat dijual secara online melalui berbagai platform e-commerce.
Harga Gula Aren
Harga gula aren di pasaran bervariasi, tergantung pada kualitas, ukuran, dan bentuk gula
aren. Harga gula aren semut biasanya lebih mahal daripada harga gula aren cair atau sirup
aren.
10
Meningkatkan produksi gula aren Produksi gula aren dapat ditingkatkan dengan cara
memperluas area perkebunan aren, meningkatkan produktivitas pohon aren, dan
menggunakan teknologi yang lebih modern dalam pengolahan gula aren.
Meningkatkan kualitas gula aren Kualitas gula aren dapat ditingkatkan dengan cara
menggunakan bahan baku yang berkualitas, menggunakan proses pengolahan yang tepat,
dan menerapkan standar mutu yang tinggi.
Meningkatkan promosi gula aren Promosi gula aren dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain melalui media massa, media sosial, dan event-event promosi.
Pengembangan gula aren memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat Indonesia. Gula aren merupakan produk lokal yang memiliki
keunggulan dibandingkan dengan gula pasir impor.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gula Merah
Gula merah atau sering dikenal dengan istilah gula jawa adalah gula yang memiliki bentuk
padat dengan warna yang coklat kemerahan hingga coklat tua .Menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-3743-1995) gula merah atau gula palma adalah gula yang dihasilkan dari
pengolahan nira pohon palma yaitu aren
Linn), dan kelapa (Cocos nucifera Linn). Gula merah biasanya dijual dalam bentuk setengah
elips yang dicetak menggunakan tempurung kelapa, ataupun berbentuk silindris yang
dicetak menggunakan bambu ( Kristianingrum, 2009).
Secara kimiawi gula sama dengan karbohidrat, tetapi umumnya pengertian gula mengacu
pada karbohidrat yang memiliki rasa manis, berukuran kecil dan dapat
Cara pengolahan gula merah cukup sederhana dimulai dari penyadapan nira sebagai bahan
baku pembuatan gula merah. Nira merupakan cairan bening yang
terdapat di dalam mayang atau manggar dari tumbuhan jenis palma yang masih tertutup.
Dari mayang atau manggar rata-rata dapat diperoleh 0,5–1 Liter nira/ hari. Setelah bahan
baku diperoleh kemudian dilakukan penyaringan selanjutnya
nira dimasak dengan suhu pemanasan 110–120°C hingga nira mengental dan
berwarna kecoklatan, kemudian dicetak dan didinginkan hingga mengeras (Balai Penelitian
Tanaman Palma, 2010)
Gula merah cetak memiliki banyak kegunaan selain sebagai pemanis makanan juga
digunakan sebagai penyedap masakan, campuran dalam pembuatan cuka untuk empek-
empek, kecap dan lain-lain. Gula merah cetak memiliki sifat sensori yang berbeda
tergantung pada bahan baku pembuatannya. Untuk gula merah cetak dari nira aren memiliki
12
aroma khas aren, warna coklat muda, rasa lebih manis dan bersih. Gula merah cetak dari
nira kelapa memiliki warna coklat yang lebih gelap, aroma khas kelapa, manis dan sedikit
kotor sehingga perlu disaring bila akan digunakan dalam bentuk cair (Kristianingrum, 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
penelitian
Survai
pendahuluan
Inventarisasi
pustaka
Penulisan
usulan
penelitian
Seminar
usulan
penelitian
Revisi
Pengumpula
n data
Penulisan hasil
penelitian
Seminar
13
kolokium
Revisi
Sidang skripsi
B.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus pada pengrajin
gula aren yang dilakukan di Desa Pamarican, Kabupaten Ciamis. Metode studi kasus ini merupakan
suatu pendekatan dari penelitian yang bersifat kasus, sehingga tidak dapat digeneralisasikan
(Soekartawi, 1995). Studi kasus merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif, yang
bertujuan agar informasi yang diperlukan untuk keperluan analisis tergali lebih detil.
1. Data primer, yaitu hasil dhasil dari pengamatan langsung dan wawancara dengan pengrajin
atau pembuat gula aren yang berada di tempat penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan instansi atau lembaga yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Menghindari perbedaan presepsi dari berbagai istilah yang dianggap istilah kunci dalam penelitian
ini, perlu adanya batasan konsep dan serta pengukurannya dari variabel penelitian ini, yaitu:
1. Teknik pengolahan gula aren merupakan serangkaian cara yang digunakan dalam proses
pengubahan nira menjadi gula aren.
2. Output adalah hasil olahan nira berupa gula aren dalam 1 kali produksi dan dinilai dalam
satuan kilogram.
3. Bahan baku (input) adalah nira hasil sadapan dari pohon aren dan dinilai dalam satuan
kilogram. Bahan baku dikonversikan dari liter menjadi kilogram.
4. Tenaga kerja dikonversikan dalam Jam Kerja Orang (JKO) dan disesuaikan berdasarkan
standar upah yang berlaku dan dinilai dalam satuan rupiah.
5. Faktor konversi adalah banyaknya output yang dihasilkan dari satu satuan input, yaitu
banyaknya produk gula aren yang dihasilkan dari satu kilogram bahan baku utama yaitu nira.
6. Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah satu
satuan input, dalam hal ini mengolah satu kilogram bahan baku utama nira.
14
7. Harga output adalah harga jual produk olahan nira/gula diukur dalam satuan Rp/Kg.
8. Upah tenaga kerja adalah besarnya upah yang diterima oleh tenaga kerja dalam satu kali
proses produksi diukur dalam satuan Rp/JKO.
9. Harga input adalah nilai atau harga beli nira diukur dalam satuan Rp/Kg.
10. Sumbangan input lain adalah biaya bahan selain bahan baku (nira) dan tenaga kerja dinilai
dalam satuan rupiah. Berikut adalah sumbangan input lain yang termasuk kedalam proses
pengolahan gula merah, antara lain sebagai berikut:
• Kayu bakar dihitung dalam satuan
• Wajan dihitung dalam satuan
• Cetakan gula dihitung dalam satuan
• Daun kelapa tua untuk pengemasan dihitung dalam satuan Rp/lembar.
11. Harga adalah nilai perkalian antara harga output dengan faktor konversi yaitu jumlah output
yang dihasilkan dari satu satuan input dan diukur dalam satuan Rp/Kg.
12. Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan harga input bahan baku (nira) dan
sumbangan input lain dalam satu kali proses produksi diukur dalam satuan Rp/Kg.
13. Rasio nilai tambah adalah presentase nilai tambah dari nilai output diukur dalam satuan
persen.
14. Pendapatan tenaga kerja adalah koefisien tenaga kerja di pakai upah tenaga kerja diukur
dalam satuan Rp/Kg.
15. Bagian tenaga kerja adalah persentase pendapatan tenaga kerja dari nilai tambah diukur
dalam satuan rupiah.
16. Keuntungan adalah selisih antara nilai tambah dengan pendapatan tenaga kerja diukur dalam
satuan rupiah.
17. Tingkat keuntungan adalah persentase keuntungan dari nilai tambah diukur dalam satuan
persen.
18. Marjin adalah nilai output dikurangi harga bahan baku diukur dalam satuan Rp/Kg
19. Marjin pendapatan tenaga kerja adalah persentase pendapatan tenaga kerja terhadap marjin
dalam satuan persen
20. Marjin sumbangan input lain adalah persentase sumbangan input lain terhadap mnarjin
dalam satuan persen.
21. Marjin keuntungan perusahaan adalah persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin
dalam satuan persen.
15
E. erangka Analisis
Langkah awal dari kajian ini dimulai dari mencari infomasi tentang teknik pengolahan nira
aren. Kemudian mencermati fakta penerapan dilapangan secara situasional berdasarkan dukungan
data primer dan masukan dari diskusi terbatas dilokasi penelitian. Atas dasar dari kedua perolehan
tersebut maka disusun model poengolahan gula aren dari awal sampai akhir, dari penyediaan bahan
baku sampai pengemasan.
Perhitungan nilai tambah yang digunakan dalam penelitiaan ini menggunakan metode
Hayami (1987). Prosedur perhitungan nilai tambah menurut metode Hayami, adapun tabelnya
sebagai berikut
16
Kesimpulan
Gula aren merupakan produk yang kaya manfaat, berpotensi berkontribusi pada kesehatan,
ekonomi, dan lingkungan. Tinjauan pustaka ini menyoroti berbagai aspek terkait gula aren
dan mengidentifikasi area penelitian lanjutan untuk pengembangan produksi dan
pemanfaatannya. Peningkatan penelitian dan kerja sama antar pihak berkepentingan dapat
membantu memastikan keberlangsungan produksi gula aren dan manfaatnya bagi
masyarakat luas.
17