Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

‘’POTENSI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI SULAWESI BARAT’’

PENULIS:
WAHYU TASLIN
NIM A0222016

PEMANFAATAN TANAMAN AREN DI DESA PIRIANG TAPIKO


KECAMATAN TUBBI TARAMANU KABUPATEN POLEWALI
MANDAR
Kata Pengantar

Gula aren merupakan salah satu jenis gula alami yang telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu. Gula aren memiliki rasa manis yang khas dan memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan.

Makalah ini disusun untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang gula aren,
mulai dari pengertian, manfaat, cara menanam, memelihara, mengolah, menjual, hingga
harga dan pengembangannya.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, baik sebagai
pengetahuan umum maupun sebagai referensi dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah.

PIRIAN TAPIKO 14 DESEMBER


2023

Penulis

WAHYU TASLIM

2
DAFTAR ISI

Hal

TEMA............................................................................................................................... i
SAMPUL.......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4

Latar Belakang...................................................................................................... 4

Manfaat................................................................................................................ 5

Tujuan................................................................................................................... 5

A.Manfaat Gula Aren............................................................................................ 6

B.Alasan Memilih Gula Aren................................................................................. 4

C.Penanaman Sendiri ........................................................................................... 4


D.Proses Pemeliharaan Gula Aren........................................................................ 5

E.Cara Mengelolah Gula Aren .............................................................................. 6

F.Penjualan Gula Aren........................................................................................... 7

G.Penjualan Gula Aren.......................................................................................... 9

H.Pengembangan Gula Aren................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................... 16

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Harga Gula Aren Per Kg....................................................................................11


Tabel 1.2 Waktu pelaksanaan penelitian.........................................................................13

Tabel 1.3 Perhitungan Nilai..............................................................................................16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gula Aren.....................................................................................................6


Gambar 1.2 Penanaman Gula Aren..............................................................................7
Gambar 1.3 Pemeliharaan Gula Aren..............................................................................8
Gambar 1.4 Pengelolaan Gula Aren.............................................................................9

Gambar 1.5 Penjualan Gula Aren ................................................................................10

3
Gambar 1.6 Pengembangan Gula Aren...........................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Gula aren telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu pemanis makanan dan
minuman yang bisa menjadi pengganti gula pasir (gulatebu). Gula aren diperoleh dari proses
penyadapan nira aren yang kemudiandikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk
gula aren ini adalah berupagula cetak dan gula semut. Gula cetak diperoleh dengan
memasak nira arenhingga menjadi kental seperti gulali kemudian mencetaknya dalam
cetakanberbentuk setengah lingkaran (Bank Indonesia, 2008). Gula aren memiliki
potensiuntuk dikembangkan di Gorontalo. Hal ini terlihat dari jumlah pohon aren diProvinsi
Gorontalo hanya memiliki 791 Ha (Dinas Perkebunan dan PeternakanProvinsi Gorontalo
2007).

Sebagian besar pengrajin gula merah di Provinsi Gorontalo memanfaatkantanaman aren


untuk diambil niranya sebagai bahan baku gula merah dan sabutuntuk bahan bangunan.
Akses ke lokasi tanaman aren yang umumnya terletak didaerah pedalaman tergolong sulit.
Tanaman aren umumnya terdapat di daerahyang tergolong sulit sehingga pengrajin gula
merah merupakan masyarakat, yangtinggal di sekitar lokasi tanaman. Hal ini untuk
memudahkan pengambilan danpengangkutan nira ketempat produksi. Hasil gula merah
biasanya dijual ke

pedagang pengumpul yang juga berlokasi di dekat pengrajin atau pedagangpengumpul di


pasar desa. Produksi gula merah tiap usaha rumah tangga pengrajinmasih sedikit, berkisar
antara 3–15 kg dengan rata-rata 7,8 kg perhari. Denganmengacu pada data jumlah pengrajin
gula merah dari Dinas Koperasi,Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2007 sebanyak 487
unit usaha, diperoleh

jumlah produksi gula aren di Provinsi Gorontalo tahun 2008 sebanyak 1.367.496 kg, yang
pada tahun 2007 baru mencapai 1.048.708 kg. (Soeseno, 2007).Gula aren selama ini menjadi
sumber mata pencaharian penting bagi parapetani di sentra-sentra produksinya. Salah satu
sentra produksi gula aren diKabupaten Bone Bolango, Propinsi Gorontalo yaitu Ikatan
kelompok Masyarakat(IKM) Pahangga Mini yang berlokasi di Kecamatan Bulango Utara, Desa
kopi.Penngolahan gula merah aren di IKM ini, masih menggunakan alat yangsederhana.
Terutama dalam proses pemasakan masih mengunakan tungku dankayu bakar sehingga
membutuhkan tenaga yang lebih besar dan waktu yang lama.Pada proses pemasakan gula
aren hal yang penting diperhatikan adalahpengaturan suhu pemasakan. Proses pemasakan
4
di Ikatan Kelompok Masyarakat(IKM) Pahangga Mini membutuhkan waktu yang lama, karena
menggunakantungku sederhana dengan bahan bakar kayu, sehingga suhu pemasakan tidak
tetap.Hal ini menyebabkan produksi gula aren di IKM Pahangga Mini hanya dapatdilakukan
sekali dalam sehari. Kapasitas produksi gula merah aren di IKMPahangga Mini mencapai
2.160 kg/tahun. Produksi ini lebih tinggi dari produksirata-rata gula aren di Provinsi
Gorontalo pada tahun 2007 yaitu 2.153 kg/tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
mengangkat topik tentang “ Proses pengolahan gula merah aren” di IKM Pahangga Mini ”

1.2 Tujuan

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan gula merah aren di IKM
Pahangga Mini.

1.3 Manfaat

1. Sebagai bahan informasi untuk membangun industri pengolahan hasil pertanian


berbahan baku nira aren.

2. Menambah pengetahuan untuk pengembangan daya kreatif dibidang pertanian dan


kehutanan pengetahuan tentang pengolahan gula merah aren Kec. Tubbi Taramanu

5
A.Manfaat Gula Aren
Gula aren merupakan salah satu jenis gula alami yang terbuat dari nira pohon aren. Nira
pohon aren kaya akan kandungan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Gula aren juga memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang harum.

Berikut adalah beberapa manfaat gula aren:

1.Merupakan sumber energi yang baik


2.Membantu menjaga kesehatan pencernaan
3.Meningkatkan daya tahan tubuh
4.Membantu menurunkan kolesterol
5.Membantu mencegah penyakit jantung
6.Membantu mencegah kanker

Gmbar1.1 Gula Aren

6
B.Alasan Memilih Gula Aren

Gula aren memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan gula pasir, antara lain:
1.Gula aren merupakan gula alami yang tidak melalui proses pengolahan kimiawi, sehingga
2.lebih sehat
3.Gula aren memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang harum
4.Gula aren memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada gula pasir

C.Penanaman Gula Aren


Gula aren dapat ditanam sendiri dengan cara menanam pohon aren. Pohon aren merupakan
tanaman yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, tetapi akan tumbuh lebih baik di
tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik.
Berikut adalah langkah-langkah menanam pohon aren:

1.Siapkan bibit pohon aren yang berkualitas. Bibit pohon aren dapat diperoleh dari
2.pembibitan atau dari hasil stek pohon aren.
3.Buat lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm.
4.Masukkan bibit pohon aren ke dalam lubang tanam.
5.Tutup lubang tanam dengan tanah dan padatkan.
6.Siram bibit pohon aren secara rutin.
7.Pohon aren akan mulai berproduksi setelah berumur 5-7 tahun.

7
Gambar 1.2 Penanaman Gula Aren

D.Pemeliharaan Gula Aren

Pohon aren membutuhkan perawatan yang rutin untuk dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
pohon aren:

Penyiraman Pohon aren membutuhkan air yang cukup untuk dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Siram pohon aren secara rutin, terutama pada musim kemarau.
Pemupukan Pohon aren membutuhkan nutrisi untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan
baik. Berikan pupuk pada pohon aren secara rutin, terutama pada musim hujan.
Pemangkasan Pemangkasan dilakukan untuk menjaga bentuk pohon aren dan untuk
merangsang pertumbuhan tunas baru. Lakukan pemangkasan pada pohon aren secara rutin,
terutama pada musim kemarau.

Gambar 1.3 Pemeliharaan Gula Aren

8
E. Pengelolaan Gula Aren
Gula aren dapat diolah menjadi berbagai produk, antara lain:

Gula semut Gula semut merupakan gula aren yang diolah dengan cara dimasak hingga
mengental dan berbentuk butiran-butiran kecil.
Gula cair Gula cair merupakan gula aren yang diolah dengan cara dimasak hingga mengental
dan berbentuk cair.
Sirup aren Sirup aren merupakan gula aren yang diolah dengan cara dicampur dengan air
dan dimasak hingga mengental.
Pengelolahan gula aren dapat dilakukan secara tradisional atau modern. Pengolahan gula
aren secara tradisional dilakukan dengan cara memasak nira aren di atas tungku. Pengolahan
gula aren secara modern dilakukan dengan menggunakan mesin.

Gambar 1.4 Pengelolaan Gula Aren

9
F.Cara Menjual Gula Aren

Gula aren dapat dijual secara langsung kepada konsumen atau melalui distributor. Gula aren
juga dapat dijual secara online melalui berbagai platform e-commerce.
Harga Gula Aren
Harga gula aren di pasaran bervariasi, tergantung pada kualitas, ukuran, dan bentuk gula
aren. Harga gula aren semut biasanya lebih mahal daripada harga gula aren cair atau sirup
aren.

Gambar 1.5 Penjualan Gula Aren

G.Pengembangan Gula Aren


Pengembangan gula aren dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

10
Meningkatkan produksi gula aren Produksi gula aren dapat ditingkatkan dengan cara
memperluas area perkebunan aren, meningkatkan produktivitas pohon aren, dan
menggunakan teknologi yang lebih modern dalam pengolahan gula aren.
Meningkatkan kualitas gula aren Kualitas gula aren dapat ditingkatkan dengan cara
menggunakan bahan baku yang berkualitas, menggunakan proses pengolahan yang tepat,
dan menerapkan standar mutu yang tinggi.

Meningkatkan promosi gula aren Promosi gula aren dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain melalui media massa, media sosial, dan event-event promosi.
Pengembangan gula aren memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat Indonesia. Gula aren merupakan produk lokal yang memiliki
keunggulan dibandingkan dengan gula pasir impor.

Gambar 1.6 Pengembangan Gula Aren

Tabel 1.7 Harga Gula Aren Per Kg


Jenis Gula Kemasan Harga (Rp)
Gula aren kristal 1kg 15.000-30.000

Gula aren cair 1kg 20.000-35.000

Gula aren batang 1kg 25.000-40.000

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gula Merah
Gula merah atau sering dikenal dengan istilah gula jawa adalah gula yang memiliki bentuk
padat dengan warna yang coklat kemerahan hingga coklat tua .Menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-3743-1995) gula merah atau gula palma adalah gula yang dihasilkan dari
pengolahan nira pohon palma yaitu aren

(Arenga pinnata Merr), nipah (Nypafruticans), siwalan (Borassus flabellifera

Linn), dan kelapa (Cocos nucifera Linn). Gula merah biasanya dijual dalam bentuk setengah
elips yang dicetak menggunakan tempurung kelapa, ataupun berbentuk silindris yang
dicetak menggunakan bambu ( Kristianingrum, 2009).

Secara kimiawi gula sama dengan karbohidrat, tetapi umumnya pengertian gula mengacu
pada karbohidrat yang memiliki rasa manis, berukuran kecil dan dapat

larut (Aurand et al., 1987).

Cara pengolahan gula merah cukup sederhana dimulai dari penyadapan nira sebagai bahan
baku pembuatan gula merah. Nira merupakan cairan bening yang

terdapat di dalam mayang atau manggar dari tumbuhan jenis palma yang masih tertutup.
Dari mayang atau manggar rata-rata dapat diperoleh 0,5–1 Liter nira/ hari. Setelah bahan
baku diperoleh kemudian dilakukan penyaringan selanjutnya

nira dimasak dengan suhu pemanasan 110–120°C hingga nira mengental dan

berwarna kecoklatan, kemudian dicetak dan didinginkan hingga mengeras (Balai Penelitian
Tanaman Palma, 2010)

Gula merah cetak memiliki banyak kegunaan selain sebagai pemanis makanan juga
digunakan sebagai penyedap masakan, campuran dalam pembuatan cuka untuk empek-
empek, kecap dan lain-lain. Gula merah cetak memiliki sifat sensori yang berbeda
tergantung pada bahan baku pembuatannya. Untuk gula merah cetak dari nira aren memiliki

12
aroma khas aren, warna coklat muda, rasa lebih manis dan bersih. Gula merah cetak dari
nira kelapa memiliki warna coklat yang lebih gelap, aroma khas kelapa, manis dan sedikit
kotor sehingga perlu disaring bila akan digunakan dalam bentuk cair (Kristianingrum, 2009).

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan

Februari 2021 yang bertempat di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Untuk

lebih jelasnya, waktu dan tahapan dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 1.8 Tahap dan Waktu Pelaksanaan Penelitan

Tahapan Waktu penelitian


kegiatan
November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Perencanaan
penelitian
Survai
pendahuluan
Inventarisasi
pustaka
Penulisan
usulan
penelitian
Seminar
usulan
penelitian
Revisi

Pengumpula
n data
Penulisan hasil
penelitian

Seminar
13
kolokium
Revisi

Sidang skripsi

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus pada pengrajin
gula aren yang dilakukan di Desa Pamarican, Kabupaten Ciamis. Metode studi kasus ini merupakan
suatu pendekatan dari penelitian yang bersifat kasus, sehingga tidak dapat digeneralisasikan
(Soekartawi, 1995). Studi kasus merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif, yang
bertujuan agar informasi yang diperlukan untuk keperluan analisis tergali lebih detil.

C. Jenis dan Teknik Pengambilan

Data yang diperoleh dari dua jenis data, yaitu:

1. Data primer, yaitu hasil dhasil dari pengamatan langsung dan wawancara dengan pengrajin
atau pembuat gula aren yang berada di tempat penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan instansi atau lembaga yang
berkaitan dengan penelitian ini.

D.Definisi dan Oprasionalisasi Variabel

Menghindari perbedaan presepsi dari berbagai istilah yang dianggap istilah kunci dalam penelitian
ini, perlu adanya batasan konsep dan serta pengukurannya dari variabel penelitian ini, yaitu:

1. Teknik pengolahan gula aren merupakan serangkaian cara yang digunakan dalam proses
pengubahan nira menjadi gula aren.
2. Output adalah hasil olahan nira berupa gula aren dalam 1 kali produksi dan dinilai dalam
satuan kilogram.
3. Bahan baku (input) adalah nira hasil sadapan dari pohon aren dan dinilai dalam satuan
kilogram. Bahan baku dikonversikan dari liter menjadi kilogram.
4. Tenaga kerja dikonversikan dalam Jam Kerja Orang (JKO) dan disesuaikan berdasarkan
standar upah yang berlaku dan dinilai dalam satuan rupiah.
5. Faktor konversi adalah banyaknya output yang dihasilkan dari satu satuan input, yaitu
banyaknya produk gula aren yang dihasilkan dari satu kilogram bahan baku utama yaitu nira.
6. Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah satu
satuan input, dalam hal ini mengolah satu kilogram bahan baku utama nira.

14
7. Harga output adalah harga jual produk olahan nira/gula diukur dalam satuan Rp/Kg.
8. Upah tenaga kerja adalah besarnya upah yang diterima oleh tenaga kerja dalam satu kali
proses produksi diukur dalam satuan Rp/JKO.
9. Harga input adalah nilai atau harga beli nira diukur dalam satuan Rp/Kg.
10. Sumbangan input lain adalah biaya bahan selain bahan baku (nira) dan tenaga kerja dinilai
dalam satuan rupiah. Berikut adalah sumbangan input lain yang termasuk kedalam proses
pengolahan gula merah, antara lain sebagai berikut:
• Kayu bakar dihitung dalam satuan
• Wajan dihitung dalam satuan
• Cetakan gula dihitung dalam satuan
• Daun kelapa tua untuk pengemasan dihitung dalam satuan Rp/lembar.
11. Harga adalah nilai perkalian antara harga output dengan faktor konversi yaitu jumlah output
yang dihasilkan dari satu satuan input dan diukur dalam satuan Rp/Kg.
12. Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan harga input bahan baku (nira) dan
sumbangan input lain dalam satu kali proses produksi diukur dalam satuan Rp/Kg.
13. Rasio nilai tambah adalah presentase nilai tambah dari nilai output diukur dalam satuan
persen.
14. Pendapatan tenaga kerja adalah koefisien tenaga kerja di pakai upah tenaga kerja diukur
dalam satuan Rp/Kg.
15. Bagian tenaga kerja adalah persentase pendapatan tenaga kerja dari nilai tambah diukur
dalam satuan rupiah.
16. Keuntungan adalah selisih antara nilai tambah dengan pendapatan tenaga kerja diukur dalam
satuan rupiah.
17. Tingkat keuntungan adalah persentase keuntungan dari nilai tambah diukur dalam satuan
persen.
18. Marjin adalah nilai output dikurangi harga bahan baku diukur dalam satuan Rp/Kg
19. Marjin pendapatan tenaga kerja adalah persentase pendapatan tenaga kerja terhadap marjin
dalam satuan persen
20. Marjin sumbangan input lain adalah persentase sumbangan input lain terhadap mnarjin
dalam satuan persen.
21. Marjin keuntungan perusahaan adalah persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin
dalam satuan persen.

15
E. erangka Analisis

Langkah awal dari kajian ini dimulai dari mencari infomasi tentang teknik pengolahan nira
aren. Kemudian mencermati fakta penerapan dilapangan secara situasional berdasarkan dukungan
data primer dan masukan dari diskusi terbatas dilokasi penelitian. Atas dasar dari kedua perolehan
tersebut maka disusun model poengolahan gula aren dari awal sampai akhir, dari penyediaan bahan
baku sampai pengemasan.

Perhitungan nilai tambah yang digunakan dalam penelitiaan ini menggunakan metode
Hayami (1987). Prosedur perhitungan nilai tambah menurut metode Hayami, adapun tabelnya
sebagai berikut

Tabel.1.9 Perhitungan Nilai Tambah Dilakukan Dengan Metode Hayami (1990)

No Uraian Satuan Keterangan


I Input, Output, Harga
1.Output Kg
2.Input Kg
3.Tenaga Kerja JKO
4.Faktor Konversi 1/2
5.Koefisien Tenaga Kerja 3/2
6.Harga Output Rp/Kg
7.Upah TK rata-rata Rp/JKO
II Penerimaan dan Keuntungan
8.Harga Input Rp/Kg
9.Sumbangan Input Lain Rp/Kg
10.Nilai Produksi 11.a.Nilai Rp/Kg 4x6
tambah Rp/Kg 10-8-9
b.Rasio Nilai tambah 12.a.Pendapatan % 11a/10x100%
TK Rp 5x7
b.Bagian TK 13.a.Keuntungan % 12a/11ax100%
b.Tingkat Keuntungan Rp 11a-12a
% 13a/11ax100%
III Balas jasa pemilik faktor produksi
14.Marjin Rp/Kg 10-8
a.Pendapatan tenaga kerja % 12a/14x100
b.Sumbangan input lain % 9/14x100
c.Keuntungan perusahaan % 13a/14x100

16
Kesimpulan

Gula aren merupakan produk yang kaya manfaat, berpotensi berkontribusi pada kesehatan,
ekonomi, dan lingkungan. Tinjauan pustaka ini menyoroti berbagai aspek terkait gula aren
dan mengidentifikasi area penelitian lanjutan untuk pengembangan produksi dan
pemanfaatannya. Peningkatan penelitian dan kerja sama antar pihak berkepentingan dapat
membantu memastikan keberlangsungan produksi gula aren dan manfaatnya bagi
masyarakat luas.

17

Anda mungkin juga menyukai