Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... 1


PENDAHULUAN .................................................................................... 2
PISANG ................................................................................................ 3
1. SIRUP DAUN PISANG ........................................................................... 3
2. CAKE PISANG ...................................................................................... 4
3. DODOL PISANG.................................................................................... 5
4. KERIPIK PISANG .................................................................................. 6
5. KERUPUK DAN DENDENG HATI BATANG PISANG ................................... 7
EMPON-EMPON .................................................................................... 8
1. BUBUK JAHE INSTAN........................................................................... 8
2. KUE JAHE ........................................................................................... 9
3. PERMEN JAHE TRADISONAL ............................................................... 10
4. TEMULAWAK INSTAN ......................................................................... 11
5. MINUMAN SARI KUNYIT ASAM ........................................................... 12
6. JELLY DRINK KUNYIT ASAM ............................................................... 13
MELINJO ............................................................................................ 14
1. TEPUNG MELINJO.............................................................................. 15
2. COOKIES MELINJO ............................................................................. 16
3. EMPING MELINJO .............................................................................. 17
4. EMPING "STICK" MELINJO................................................................... 18
5. KERIPIK KULIT MELINJO .................................................................... 20
PORANG ............................................................................................. 21
1. UMBI PORANG SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK ................................... 21
2. TEPUNG PORANG .............................................................................. 22
CABAI ................................................................................................. 23
1. CABAI GILING .................................................................................... 23
2. ABON CABAI ...................................................................................... 25
LELE ................................................................................................... 26
1. ABON LELE ....................................................................................... 26
2. NUGGET LELE ................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 28

1
PENDAHULUAN
Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurut Hurley and Hult dalam
(Kusumo, 2006) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme
perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran – pemikiran baru,
gagasan-gagasan baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan
pelayanan yang memuaskan pelanggan. Avanti Fontana (2011) mendefinisikan
inovasi produk sebagai proses pengenalan produk atau sistem baru yang
membawa kesuksesan ekonomi bagi perusahaan dan kesuksesan sosial bagi
konsumen serta komunitas atau lingkungan yang lebih luas.

Dalam bukunya (Avanti Fontana, 2011) menyebutkan inovasi produk yang


mencakup perubahan – perubahan pada :

1. Bungkus produk, membangun, memperbaiki kemasan suatu produk


sehingga lebih inovatif.
2. Ukuran produk, adanya keragaman ukuran yang inovatif.
3. Inovasi proses, mengubah maupun membangun proses produksi menjadi
lebih efisien.
4. Inovasi sistem distribusi, membuat saluran distribusi lebih sederhana
5. Inovasi manajemen, bertujuan membuat manajemen organisasi menjadi
lebih fleksibel dan lincah dalam menghadapi perubahan kondisi
lingkungan organisasi.

Dewasa ini segala macam informasi mengenai produk-produk yang sudah


diinovasikan dan banyak diminati masyarakat dapat mudah ditemukan melalui
media internet. Cara pengolahan produk-produk pun sudah ada banyak di
internet sehingga akan sangat membantu dalam memulai usaha dari inovasi
produk-produk yang sudah ada.

Dengan adanya inovasi produk diharapkan selain untuk pengembangan


pengembangan keahlian individu juga dapat meningkatkan peluang usaha dan
meningkatkan ekonomi dari warga Desa Mangunharjo. Booklet inovasi produk
ini diharapkan dapat membantu Desa Mangunharjo untuk memberi informasi
mengenai produk yang bisa diinovasikan agar memiliki nilai jual yang lebih baik
lagi.

2
PISANG
1. SIRUP DAUN PISANG
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sahaa dkk tahun 2013 dalam
publikasi Pembuatan Sirup dari Daun Pisang diketahui bahwa daun pisang
berpotensi digunakan dalam bidang medis karena diketahui adanya aktivitas
antimikroba dan antioksidan. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah
kandungan allantolin yang berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan
kulit. Bahan antioksidan mampu menetralisir racun di dalam tubuh hingga
mengandung zat anti radang. Manfaat daun pisang adalah meredakan batuk,
mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan, dll.
Walaupun tanaman pisang mudah tumbuh dan dapat dijumpai di banyak
tempat,penggunaan daun pisang sebagai bahan untuk pembuatan sirup
mempunyai keterbatasan dari segi pengumpulan, kontinyuitas dan masa pakai.
Pohon pisang yang terlalu sering diambil daunnya akan berpengaruh pada buah
yang dihasilkan. Selain itu menyimpan daun pisang dalam waktu lama akan
membuat daun menjadi layu sehingga perlu upaya pengolahan agar mudah
memperoleh daun pisang kapanpun dibutuhkan.
Jenis tanaman pisang beragam dan dapat dilihat dari buah pisang yang
dihasilkan. Jenis pisang yang beragam tersebut juga membuat daunnya
memiliki bentuk maupun tekstur yang berbeda. Daun pisang yang paling baik
untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sirup adalah dari jenis pisang kepok
atau batu. Daun pisang ini lebih tebal, menghasilkan aroma harum dan tidak
menimbulkan perubahan warna pada sirup. Oleh sebab itu, pohon pisang batu
dan kepok banyak dibudidayakan dengan tujuan untuk diambil dan
dimanfaatkan daunnya saja.
Biasanya produk sirup daun pisang ini dijual seharga Rp 10.000 per botol
250gram. Produk inovasi sirup daun pisang dapat ditemukan disalah satu web
jogja.tribunnews.com yang berisi mudah dan murahnya pembuatan produk
daun pisang menjadi sirup.

Gambar 1. Contoh produk sirup daun pisang (jogja.tribunnews.com)


3
2. CAKE PISANG
Cake pisang dibuat menggunakan bahan utama buah pisang yang
dipadukan dengan berbagai bahan pelengkap yang lain sehingga membuat rasa
cake pisang semakin bertambah lezat. Mengingat permintaan masyarakat akan
cake pisang yang cukup membludak dari waktu ke waktu hingga membuat
usaha cake pisang cukup menguntungkan.
Peluang bisnis cake pisang juga sangat mudah sekali dijalankan. Dimana
dengan memanfaatkan peluang usaha cake pisang mampu mendapatkan
keuntungan yang cukup besar. Usaha cake pisang bisa dimulai dengan langkah
termudah, yang mana usaha cake pisang tidak membutuhkan modal besar
dalam mengawalinya.
Cake pisang termasuk jenis kue yang memiliki penggemar yang sangat
banyak dimasyarakat. Sehingga dalam menentukan konsumen bisnis cake
pisang memang begitu lebih mudah. Apalagi dengan membuat kualitas dan cita
rasa cake pisang yang lebih nikmat tentu bisa membuat konsumen yang
menyukai cake pisang tidak terbatas. Konsumen usaha cake pisang mulai dari
kalangan anak – anak hingga kalangan orang tua.
Dalam menentukan harga jual cake pisang memang bukan menjadi suatu
hal yang begitu mudah. Pematokan harga cake pisang sebaiknya juga jangan
terlalu mahal sehingga membuat olahan cake pisang mudah diterima oleh
masyarakat luas. Oleh sebab itu penentuan harga jual cake pisang juga bisa
disesuaikan dengan harga yang sudah ada dipasaran.
Biasanya harga jual cake pisang dipatok dengan harga yang berkisar antara
Rp. 3.000 per buahnya. Cake pisang dapat bertahan selama 3-5 hari dengan
cara pengemasan yang tepat. Usaha cake pisang memang sangat sesuai sekali
dikembangkan karena perolehan keuntungan yang didapatkan memang sangat
besar.

.
Gambar 2. Produk Cake Pisang (Sumber: pengusahasuses.com)

4
3. DODOL PISANG
Makanan yang memiliki tektur kenyal dan lembut menjadi favorit banyak
kalangan masyarakat. Makanan kenyal dan lembut ini misalnya dodol, ya dodol
memang telah menjadi makanan khas Indonesia yang selalu diminati. Olahan
dari dodol pun saat ini sangat bervariasi karena memang dodol bisa dibuat dari
berbagai jenis bahan makanan. Sehingga dodol tidak membuat penikmatnya
bosan. Selalu ada inovasi baru dari menu dodol, salah satu jenis dodol yang
merupakan inovasi baru ialah dodol pisang.
Dodol pisang merupakan salah satu cara agar buah pisang dapat
dimanfaatkan dan dapat memperpanjang daya simpan. Jadi, buah pisang pun
dapat dimakan dalam jangka waktu lama karena dibuat menjadi dodol. Bahan
untuk membuat dodol pisang ini dapat dibeli dipasaran dengan harga
terjangkau misalnya pisang, gula pasir, gula merah, tepung ketan, kelapa dan
panili. Bahan – bahan ini nantinya dicampurkan menjadi satu sesuai dengan
takaran.
Jenis pisang yang dapat digunakan dalam pembuatan dodol yaitu pisang
raja talun, pisang candi/tanduk, pisang kapok, dan pisang santan. Patokan
harga untuk dodol dapat dibuat dalam hitungan per bungkus atau kemasan
dimana harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 30.000. Dodol pisang ini dapat
bertahan selama 2 hingga 3 bulan. Agar produk dodol pisang diminati banyak
kalangan maka buat dodol dengan cita rasa khas. Penampilan kemasan yang
rapi dan unik juga bisa menarik konsumen untuk membelinya. Jadi, buatlah
kemasan yang unik dan berbeda dengan yang ada dipasaran.

Gambar 3. Produk Dodol Pisang yang sudah dikemas.(Sumber: agrowindo.com)

5
4. KERIPIK PISANG
Jenis pisang yang dapat digunakan yaitu pisang raja talun, pisang candi/
tanduk, pisang kapok, dan pisang santan. Pisang dalam pembuatan keripik
pisang menggunakan pisang yang sudah matang namun belum diperam (pisang
mengkal) jadi teksturnya keras sehingga mudah untuk di iris, dan jika digoreng
keripik tidak mudah gosong karena kandungan gula dalam pisang masih
rendah.
Keripik pisang dalam kemasan memiliki daya tahan hingga 6 bulan dari
tanggal produksi dengan ketentuan kemasan tidak bocor dan disimpan pada
suhu ruangan normal.Untuk meningkatkan daya jual keripik pisang ini dapat
dilakukan dengan cara menambah variasi rasa seperti rasa cokelat greentea,
balado, dan aneka rasa lainnya. Selain variasi rasa, pengemasan produk juga
akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan nilai jual, buatlah kemasan
produk yang menarik dan unik agar konsumen melirik dan membeli produk
keripik pisang.
Untuk mematok harga jual keripik pisang memang dapat disediakan dengan
produk keripik yang sudah ada di pasaran. Dalam pematokan harga jual jangan
terlalu mahal supaya tidak membuat usaha terhambat yang disebabkan
kebangkrutan. Oleh karena itu, dalam menentukan harga memang terbilang
agak sulit sehingga sebelum menentukan harga, harus dipastikan berapa biaya
yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan untuk membuat
keripik pisang itu sendiri. Harga jual keripik pisang sekitar Rp 6.000 dalam satu
bungkusnya. Dengan harga yang terjangkau maka bisa menggait minat dari
banyaknya calon konsumen yang menyerbu produk ini.

Gambar 4. Hasil olahan keripik pisang (Sumber: jateng.tribunnews.com)

6
5. KERUPUK DAN DENDENG HATI BATANG PISANG
Batang pisang dapat digunakan sebagai bahan pembuat rakit, mainan anak-
anak, sarana ritual budaya (misal alat untuk menancapkan wayang kulit),
seratnya sebagai bahan dasar industri tekstil. Banyak potensi pemanfaatan dari
tanaman pisang, utamanya pada bagian hati batang pisang. Hati batang pisang
sangat besar manfaatnya untuk digunakan sebagai bahan dasar makanan
olahan, yaitu sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk dan dendeng.

Cara penyiapan ampas hati batang pisang:


a. Gedebok pisang, diambil bagian yang paling dalam yang berwarna putih,
yang disebut hati batang pisang. Setiap 1 m hati batang pisang akan
diperoleh kira-kira 0,5 kg ampas hati batang pisang.
b. Hati batang pisang dicuci bersih, kemudian iris kecil-kecil (dicacah),
selanjutnya dihaluskan menggunakan blender atau peralatan penghalus
lainnya,
c. Hati batang pisang yang sudah halus disaring menggunakan kain saring
yang halus (kain katun), buang air perasannya. Ampas hati batang pisang
yang diperoleh, siap digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aneka
makanan.
Harga jual kerupuk hati batang pisang yang dijual secara mentahan
1kilogram harganya Rp 17.000, sedangkan yang sudah digoreng 1 bungkus
Rp1000. Sedangkan untuk harga jual dendeng hati batang pisang mulai dari
Rp 15.000 hingga Rp. 60.000 tergantung berat pengemasan produk, dengan
masa simpan 1 bulan.

Gambar 5. Hasil olahan kerupuk hati batang pisang setelah digoreng dan dendeng hati batang
pisang yang sudah dikemas.(Sunandar, A., 2017)

7
EMPON-EMPON
1. BUBUK JAHE INSTAN
Jahe merupakan tanaman yang termasuk rempah-rempah dengan nama
latin Zingiber Officinale. Manfaat jahe sudah bukan rahasia umum lagi dan
sudah muali tersebar ke mancanegara.
Melihat banyak kandungan gizi yang baik untuk kesehatan dalam tubuh
yang terkandung dalam jahe, ini merupakan salah satu peluang untuk inovasi
menciptakan produk baru yaitu minuman kesehatan berbentuk bubuk/instan
dengan memanfaatkan jahe.
Pembuatan bubuk jahe ini didasarkan pada sifat jahe yang dapat dijadikan
minuman instan. Manfaat minuman bubuk/instan ekstrak jahe yaitu untuk
menciptakan produk yang praktis dan efisien. Sehingga diperoleh manfaat
kesehatan serta dapat dibawa dan diseduh/diminum dimana saja.
Hal ini didasari juga oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan kesehatan
dan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi minuman kesehatan
yang lebih praktis dan efisien, sehingga diperlukan kemudahan untuk
mendapatkannya.
Jahe bubuk instan dapat bertahan hingga 3 bulan dengan harga jual mulai
dari Rp 15.000,- kemasan 50gram. Untuk menambah nilai jual dan
menambah ketahanan produk jahe instan diperlukan pengemasan yang tepat
dan menarik agar masyarakat semakin tertarik membeli produk ini.

Gambar 6. Contoh hasil pengemasan jahe bubuk instan (Sumber: tokopedia.com)

8
2. KUE JAHE
Biasanya sajian kue jahe sering disuguhkan dalam hari-hari besar seperti
hari raya idul fitri atau hari besar lainnya. Kue jahe dibuat dengan memadukan
berbagai bahan dengan campuran jahe sehingga tak heran bila kue tersebut
dinamakan kue jahe. Rasanya yang enak dengan teksturnya yang lebih empuk
memang banyak yang suka. Selain itu kue jahe juga sangat menyehatkan untuk
kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan bahan dalam membuat kue jahe
merupakan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet.
Kue jahe memang menjadi sebuah camilan yang memiliki penggemar yang
cukup besar dimasyarakat. Harga jual kue jahe yang terjangkau juga bisa
memikat banyak kalangan. Bila ingin menjalankan usaha dengan menawarkan
kue jahe Anda bisa mematok harga yang tidak terlalu mahal.
Pematokan harga jual kue jahe inipun juga dapat disesuaikan dengan yang
ada di pasaran. Anda bisa mematok harga kue jahe seharga Rp. 15.000 dalam
satu toples. Dengan harga yang terjangkau maka bisa menggait minat dari
konsumen yang cukup besar dimasyarakat.
Dengan pengemasan yang rapat dan kedap udara, kue jahe dapat bertahan
hingga 3 bulan setelah pembuatan. Agar meningkatkan nilai jual produk, kue
jahe dapat dihias lebih menarik dengan dibuat seperti karakter-karakter lucu
dan juga pengemasan yang menarik.

Gambar 7. Hasil olahan kue jahe (Sumber: Fimela.com)

9
3. PERMEN JAHE TRADISONAL
Jahe termasuk dalam keluarga Zingiberaceae (temu-temuan). Di pasaran,
pada umumnya kita dapat menemukan beberapa jenis jahe yaitu jahe gajah
atau jahe badak, jahe kuning dan jahe merah.
Jahe adalah jenis makanan akar yang memiliki rasa pedas dan terasa hangat
apabila dikonsumsi. Tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini telah
banyak dibudidayakan di berbagai negara seperti di Indonesia, India, Tiongkok
dan negara-negara Afrika.
Jahe merupakan tanaman rimpang yang tumbuhnya menjalar dibawah
permukaan tanah serta dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-
ruasnya. Jahe mengandung berbagai nutrisi seperti kalori, karbohidrat, gula,
serat, protein, zat besi, kalsium serat vitamin A, C dan E yang bermanfaat bagi
kesehatan.
Selain itu jahe memiliki banyak manfaat yaitu seperti mengatasi masalah
pencernaan, mengurangi mual, membantu detofikasi, mencegah penyakit kulit,
anti peradangan, menurunkan berat badan dan mencegah kanker.
Dengan melihat banyaknya manfaat dari kandungan jahe maka salah satu
inovasi baru untuk tanaman jahe adalah membuatnya jadi permen yang akan
disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Permen jahe juga menjadi salah
satu peluang usaha yang akan meningkatkan pendapatan bagi orang yang ingin
memulai usaha.
Usaha pembuatan permen jahe tradisional dapat dijual dengan harga mulai
dari Rp 10.000 dengan berat kemasan 250gram yang dapat dijual di warung,
supermarket ataupun dipasarkan secara media online. Dengan pengemasan
produk yang menarik juga dapat meningkatkan harga jual dari produk permen
jahe tradisional ini.

Gambar 8. Hasil olahan permen jahe tradisonal yang sudah dikemas. (Sumber: fooddetik.com)

10
4. TEMULAWAK INSTAN
Sejak zaman dulu kala, negeri ini sudah dikenal memiliki kekayaan dan
keanekaragaman flora. Termasuk, beragam tanaman herbal yang bisa
dimanfaatkan sebagai obat.
Salah satu tanaman yang cukup populer dan punya khasiat ampuh sebagai
penyembuh penyakit adalah temulawak. Tanaman ini merupakan famili
Zingiberaceae, yang awalnya banyak ditemukan di hutan.
Sebagai salah satu herbal, temulawak dipercaya bisa mengatasi berbagai
penyakit. Seperti, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi
cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang lambung dan
gangguan ginjal.
Dulu, nenek atau kakek kita biasa menyerap sari temulawak dengan cara
merebusnya lalu meminum airnya. Kini, ada cara mengonsumsi temulawak
yang lebih praktis. Yakni, temulawak instan.
Seperti dilansir dari Kontan.co.id, Karjan, pembina UD Sidariz, mengatakan,
kelompok binaannya memproduksi temulawak instan sejak 2006. Mereka
menjual temulawak instan dalam tiga kemasan, Satu, kemasan saset yang
berisi bubuk. Harganya Rp 10.000 per pak yang berisi 10 saset. Dua, kemasan
gelas plastik siap minum yang dijual dengan harga Rp 1.500 per kemasan.
Tiga, kemasan botol ukuran 650 mililiter yang dibanderol Rp 20.000 per botol.

Gambar 9. Contoh produk Temulawak Instan yang sudah dikemas.(Sumber: shopee.com)

11
5. MINUMAN SARI KUNYIT ASAM
Kunyit dan asam jawa sering digunakan dalam berbagai obat-obatan
tradisional. Beberapa perusahaan telah menggunakan kunyit dan asam sebagai
bahan dasar pembuatan minuman fungsional. Bahan lain dasar lain yang sering
digunakan adalah gula jawa. Aktivitas antioksidan biasa digunakan sebagai
dasar pembuatan minuman atau makanan fungsional (Septiana, 2004).
Minuman dasar sari kunyit dan sari asam mempunyai aktivitas antioksidan
karena mengandung senyawa fenolik (Yusup, 2001). Sari asam juga
mengandung asam askorbat yang juga merupakan antioksidan (Riana, 2001).
Hasil penelitian Septiana (2004) menunjukkan bahwa peningkatan proporsi
asam jawa dari 40 menjadi 100 pada campuran kunyit asam menyebabkan
penghambatan aktivitas antioksidan. Fenomena ini terjadi karena kadar
senyawa fenolik yang terlalu tinggi dan aktivitas antioksidan asam jawa yang
lebih rendah dibandingkan kunyit.
Meskipun terbilang tradisional minuman sari kunyit asam memiiki peluang
pasar yang besar. Dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan modal
yang tidak terlalu besar, minuman sari kunyit ini mudah untuk dibuat. Minuman
sari kunyit asam dikemas dalam botol kecil ukuran 250ml ditawarkan dengan
mulai dari harga Rp 5.000 dengan masa simpan selama 7 hari.
Untuk mendukung pemasaran produk, kemasan produk harus dibuat
semenarik mungkin dan melengkapinya dengan surat izin dari BPOM, sertifikasi
halal dari MUI atau minimal mengantongi P-IRT dari Dinas Kesehatan
setempat. Hal ini penting agar konsumen percaya dengan kualitas produk yang
ditawarkan.

Gambar 10. Contoh produk minuman sari kunyit asam yang sudah dikemas.(Sumber:
tokopedia.com)

12
6. JELLY DRINK KUNYIT ASAM
Jelly drink merupakan produk minuman yang menggunakan bahan
pengental. Menurut Raton and Smooley (1993), bahan pembentuk gel (gelling
agent) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk mengentalkan
dan menstabilkan berbagai macam makanan. Karagenan merupakan salah satu
bahan pembentuk gel yang paling banyak digunakan. Karagenan diekstraksi
dari lumut daerah Irlandia (Chondrus crispus), terdiri dari garam atau ester
sulfat terhadap satuan heksosa. Karagenan dibagi menjadi 3 fraksi yaitu
karagenan kappa, lamda dan iota.
Menurut Moris (1998) menyatakan bahwa glukomanan dapat berinteraksi
secara sinergis dengan kappa karagenan, membentuk gel yang elastis dan
reversible setelah pemanasan. Sifat gel yang elastis dan reversible sangat cocok
digunakan untuk pembuatan minuman jeli. Menurut Anonymous (2006),
karakteristik minuman jeli yang diharapkan adalah tidak mengendap dan
mudah disedot.
Produk jelly drink memiliki karakteristik optimal pada penambahan
karagenan dengan konsentrasi tertentu. Konsentrasi karagenan 0,5%
memberikan hasil optimal pada minuman jeli salak (Infantryani, 2006);
karagenan 0,35% dan agar 0,15% optimal pada minuman jeli wortel
(Mardiana, 2007); agar 0,4% optimal pada minuman jeli wortel (Tirtana,
2007).
Di marketplace jelly drink kunyit asam yang dijual secara online dapat
dipatok harga mulai dari Rp 9.000 dengan berat 25 gram dan masa
penyimpanan hingga 36 bulan. Pengemasan yang menarik dan strategi
pemasaran yang tepat, memberikan peluang bisnis yang cukup menguntungkan
dari produk ini.

Gambar 11. Contoh produk jelly drink kunyit asam yang ada di marketplace (Sumber:
shopee.com)
13
MELINJO
Tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, selain
karbohidrat juga mengandung lemak, protein, mineral, dan vitamin. Umumnya
hasil panen melinjo diolah menjadi emping sedangkan bunga dan daun yang
dikenal dengan nama kroto dan so(sayuran). Buah melinjo setelah panen tidak
langsung dijual tetapi disimpan sebagai persediaan saat paceklik. Tempat
penyimpanan yang baik adalah tempat terbuka dan dingin. Penyimpanan yang
terlalu lama yaitu diatas tiga bulan akan mempengaruhi kualitas. Hasil panen
yang melimpah membuat sebagian buah melinjo rusak karena tidak
tertanggulangi oleh para petani, untuk itu diperlukan penanganan dan teknologi
untuk menanggulangi buah melinjo yang melimpah tersebut agar tahan lama
dan tidak rusak.

Salah satu produk pertanian yang memiliki protein cukup tinggi adalah buah
melinjo. Selama ini pemamfaatan biji melinjo menjadi bahan olahan yang
memiliki masa simpan relatif lama dan bernilai ekonomis tinggi masih minim.
Bayu Iskandar (2003) melaporkan bahwa pengolahan melinjo menjadi tepung
merupakan alternatif utama dengan prospek yang baik untuk dikembangkan.
Hal ini karena pengolahan tepung cukup sederhana, tepung melinjo lebih tahan
untuk disimpan, memberi nilai tambah yang tinggi dan dapat diolah menjadi
berbagai jenis makanan dan dapat berfungsi sebagai bahan subtitusi tepung
terigu. Sedangan Lia Yuliati (2003), memformulasikan tepung melinjo pada
pembuatan cookies. Fitri Handayani (2003), telah mencoba formulasi
pembuatan emping stick melinjo yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
bentuk tampilan, sekaligus meningkatkan pengrajin emping.

Gambar 12. Melinjo. (Sumber: cantik.tempo.co)

14
1. TEPUNG MELINJO
Salah satu alternatif penanganan pengolahan biji melinjo menjadi tepung.
Proses pembuatan tepung pada umumnya dilakukan dengan cara pengeringan
yaitu dengan metode pengeringan buatan dan metode pengeringan secara alami
menggunakan sinar matahari dimana suhu, kelembaban udara dan kecepatan
pengeringan tergantung keadaan cuaca. Pada proses pengeringan buatan,
besarnya suhu, kelembaban udara, aliran udara panas dan kecepatan
pengeringan dapat diatur di dalam alat pengering tanpa bantuan cuaca. Biji
melinjo yang sudah tua merupakan bahan baku pembuatan tepung yang
memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Pengeringan adalah suatu metoda untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air menggunakan
energi panas dimana tujuan pengeringan untuk pengawetan. Pengeringan
dengan buatan, bahan yang dikeringkan akan seragam mutunya, prosesnya
cepat serta terhindar dari pengotoran bahan asing.
Proses pembuatan tepung melinjo pada prinsipnya mengurangi kadar air
hingga 7-12% dari daging buah melinjo. Proses pembuatan tepung melinjo
dilakukan dengan cara mengupas kulit luar melinjo untuk mendapatkan sake,
lalu sake tersebut disangrai dengan menggunakan wajan dan pasir, lalu melinjo
dimasukkan ke dalam pengering buatan dengan lama dan suhu tertentu untuk
dijadikan tepung melinjo.
Pengolahan tepung melinjo menjadi tepung merupakan alternatif utama
dengan prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini karena pengolahan
tepung-tepung cukup sederhana, tepung lebih tahan disimpan, memberi nilai
tambah yang lebih tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan
dapat disubsitusi dengan tepung lain. Di marketplace sendiri harga tepung
melinjo dibanderol mulai dari Rp 80.000 untuk ukuran pengemasan 250gram
yang bertahan hingga 12 bulan.

Gambar 13. Contoh produk tepung melinjo yang ada di marketplace. (Sumber: shopee.com)
15
2. COOKIES MELINJO
Umumnya tepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan
cookies atau kue kering. Diharapkan pengembangan formulasi untuk kue
dengan menggunakan bahan-bahan berasal dari biji-bijian, dan umbi-umbian
seperti dari singkong, tepung ubi jalar, tepung beras, pati jagung dan kedelai
serta tepung melinjo sebagai bahan substitusi tepung terigu dalam pembuatan
biscuit, cookies, crackers. Alternatif pengganti tepung terigu juga bermanfaat
bagi mereka yang tidak tahan akan glutein yang terdapat pada tepung terigu.
Tepung melinjo yang disubtitusikah dapat memberikan cita rasa dan
diversifikasi produk yang dihasilkan serta bernilai gizi tinggi.
Cookies adalah jenis biskuit yang terbuat dari adonan lemak berkadar lemak
tinggi, relatif renyah dan bila dipatahkan potongan bertekstur kurang padat.
Cookies adalah produk makanan kering yang dibuat dengan memanggang
adonan yang mengandung bahan dasar terigu, lemak dan bahan pengembang.
Tepung melinjo memiliki protein rendah (7-9%), sehingga cocok dijadikan
substitusi tepung terigu untuk pembuatan cookies, kandungan protein tinggi
akan menyebabkan tekstur yang keras dan penampakan yang kasar. Mutu
cookies tergantung pada formulasi cookies, cara pengolahan dan pengemasan.
Salah satu proses pengolahan dalam pembuatan cookies adalah
pemanggangan, dimana pemanggangan tergantung dari jenis alat pemanggang,
suhu dan lama pemanggangan. Lamanya suhu berkisar 160 derajat Celcius
dengan waktu 20 menit.
Proses pembutan cookies atau kue kering meliputi persiapan bahan,
pencampuran (pembentukan komponen dan pembentukan adonan),
pencetakan, pemanggangan, pendinginan dan pengemasan. Seluruh tahap
proses pembuatan cookies tersebut sangat berpengaruh pada penampakan dan
kualitas produk akhir. Dengan pengemasan yang menarik produk cookie melinjo
dapat dijual dengan harga mulai dari Rp 50.000 dengan masa simpan selama
1 bulan.

16
3. EMPING MELINJO
Upaya penganekaragaman hasil olahan buah melinjo selama ini adalah
membuat emping melinjo. Pengolahan buah melinjo menjadi emping selama
ini dilakukan dengan peralatan sederhana dan lebih banyak dalam bentuk
industri rumahan. Ditinjau dari komposisi zat gizinya emping mengandung lebih
banyak karbohidrat dibanding komponen lainnya.
Proses pembuatan emping masih menggunakan peralatan yang bersifat
sederhana seperti pisau, pengupas kulit luar, wajan pemanggang, palu
pemecah tempurung dan alat pemipih daging biji. Alat yang sudah dimodifikasi
oleh jurusan teknologi pangan yaitu pemecahan bagian tempurung dan
pemipihan daging buah tidak menggunakan alat berupa palu yang dipukul satu
persatu, tetapi telah dikembangkan alat untuk memecahkan tempurung
menggunakan mesin yang berputar cepat dan membanting sake (melinjo tanpa
kulit luar) yang sudah kering sehingga pecah. Alat ini dilengkapi dengan motor
penggerak sehingga operasi sifatnya berkesinambungan. Pengupasan
tempurung lebih cepat. Perbaikan peralatan pembuatan emping dimaksudkan
untuk meningkatkan kapasitas produk dan mutu emping yang dihasilkan.
Proses pembuatan emping melinjo dilakukan penyangraian tujuannya untuk
memudahkan mengelupasnya kulit tempurung pada saat dimasukkan pada alat
pemecah tempurung. Penyangraian merupakan teknologi pengolahan
sederhana yang cocok diterapkan di rumah tangga dan dapat digunakan untuk
menyiapkan makanan bergizi siap makan. Penyangraian dengan atau tanpa
pasir sangat baik diterapkan pada biji-bijian seperti beras, jagung, sorghum dan
kacang-kacangan karena panas dapat mengaktifkan enzim, membunuh
mikroba, memperbaiki daya cerna dan menghasilkan rasa dan aroma khas
sangrai.

17
4. EMPING "STICK" MELINJO
Proses utama dari pembuatan emping stick melinjo ini yaitu, pengupasan,
pengukusan, penghancuran biji melinjo, pembentukan stick, pengeringan, dan
penggorengan. Faktor yang harus diperhatikan adalah lama pengeringan dan
lama penggorengan dan diharapkan emping stick melinjo yang seragam, dalam
bentuk, tekstur, warna dan kerenyahan, serta mutu yang baik.
Proses pembuatan emping stick melinjo diawali dengan persiapan bahan
baku yaitu: buah melinjo dikupas kulit luarnya dengan pisau sehingga diperoleh
buah melinjo berupa klathak (buah melinjo tanpa kulit luar). Buah melinjo
berupa klathak tersebut digoreng sangrai (digoreng tanpa minyak) dengan pasir
atau tanpa pasir. Buah melinjo (khlathak) yang telah disangrai dikupas kulitnya
(tempurungnya) dengan cara dipukul pelan-pelan (tidak terlalu keras) memakai
munthu hingga kulit yang keras tersebut pecah. Setelah kulit keras tersebut
pecah, kemudian dibersihkan dengan cara ditampi sehingga didapatkan daging
buah melinjo yang bersih dan lalu dicuci. Setelah itu dilakukan pengukusan
selama 30 menit yang bertujuan untuk melunakkan daging buah melinjo agar
memudahkan penggilingan.
Setelah dikukus daging buah melinjo dipindahkan ke dalam baskom dan
ditambah bumbu yang diinginkan sambil diaduk-aduk hingga merata dan siap
untuk digiling. Daging buah melinjo yang telah diberi bumbu digiling sampai
lembut. Cara menggiling daging buah melinjo dapat menggunakan peralatan
manual atau mesin penggiling daging. Agar diperoleh hasil yang baik,
penggilingan dapat dilakukan 3 sampai 5 kali sehingga menjadi adonan emping
setengah basah lembut seperti pasta yang liat.
Adonan emping yang telah berbumbu sedikit demi sedikit dimasukkan ke
dalam mollen dengan ketebalan tertentu sehingga menghasilkan lempengan
panjang. Lempengan hasil penggilingan pertama biasanya belum menghasilkan
adonan yang halus, maka perlu dilakukan penggilingan dua sampai tiga kali
untuk mendapatkan hasil adonan yang lembut. Pada penggilingan terakhir ini,
adonan tersebut dapat langsung dipotong dengan menggunakan pisau dengan
panjang potongan antara 4-5 cm.
Potongan-potongan adonan emping dimasukkan ke dalam molen untuk
dipotong lagi pada ukuran mie (stick) dengan ukuran lebar dan panjang sesuai
keinginan. Lalu emping stick melinjo diangin-anginkan lalu dijemur di panas
matahari hingga kering selama 1 - 2 hari atau dengan menggunakan alat
pengering pada suhu 70 derajat Celcius selama 3 jam. Emping stick melinjo
harus benar-benar kering untuk siap digoreng.

18
Penggorengan emping stick melinjo memerlukan minyak goreng yang
berkualitas baik agar emping stick melinjo yang dihasilkan tidak mengalami
tengik. Penggorengan emping stick melinjo yang tepat akan menghasilkan
emping stick melinjo yang berwarna putih bersih kekuning-kuningan dan
renyah.
Emping stick melinjo dapat dipasarkan dalam bentuk mentah ataupun
dalam bentuk matang. Emping stick melinjo yang akan dipasarkan tersebut
harus dikemas dengan baik dan menarik. Tujuan pengemasan antara lain
mempertahankan kualitas produk, menjaga kebersihan, mempermudah
transportasi atau distribusi dan memberi daya tarik kepada konsumen karena
desain kemasan yang menarik. [Sumber : Hasnelly, Dosen Jurusan Teknologi
Pangan Unpas Bandung]
Emping stik melinjo dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan adanya
penambahan variasi rasa. Harga jual dipasaran untuk pengemasan ukuran
350gram emping stik melinjo dipatok dengan harga Rp 15.000.

Gambar 14. Contoh produk emping stik melinjo. (Sumber: bllanja.com)

19
5. KERIPIK KULIT MELINJO
Kulit melinjo berpotensi sebagai antidiare (Pramitaningastuti dan
Advistasari, 2019). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan
senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, triterpen, dan terpen
dapat berfungsi sebagai antidiare (Longanga, et al., 2000).
Kulit melinjo mengandung asam askorbat, tokoferol, dan polifenol memiliki
aktivitas sebagai antioksidan juga berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase
(Santoso dkk., 2010). Xantin oksidase memiliki peranan penting dalam proses
pembentukan asam urat dengan mengkatalisis berturut-turut hipoxantin
menjadi xantin kemudian asam urat.
Keripik merupakan produk olahan makanan yang digemari masyarakat
banyak. Aneka macam keripik juga dijadikan komoditas oleh-oleh khas dari
berbagai daerah. Pengolahan kulit melinjo menjadi keripik sangat mudah
prosesnya dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana dan
dapat dikerjakan oleh ibu rumah tangga.
Produk keripik kulit melinjo dapat dijual dengan harga yang bervariasi
tergantung berat produk, keripik kulit melinjo dengan berat 175gram dapat
dijual mulai dari Rp 15.000 di marketplace. Keripik kulit melinjo dapat
bertahan hingga 6 bulan apabila dilakukan pengemasan yang tepat.
Untuk meningkatkan omzet penjualan dapat dilakukan dengan perbaikan
inovasi dan teknologi pengemasan, teknologi seasoning dengan bumbu tabur,
dan memperluas pemasaran dengan media internet (Purnavita, Sriyana, dan
Widiastuti, 2018). Inovasi dalam olahan keripik kulit melinjo dilakukan dengan
pemberian aneka rasa sehingga memberikan variasi rasa yang disukai
konsumen.

Gambar 15. Contoh produk keripik kulit melinjo. (Sumber: diahdidi.com)

20
PORANG
1. UMBI PORANG SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK
Porang (Amorphopha-llusmuelleri Blume) adalah golongan Araceae asli
Indonesia yang banyak tumbuh di hutan-hutan pulau Jawa, sehingga di Jepang
dikenal sebagai "Jawa Mukago Konyaku". Porang mengandung glukomanan
yang sangat tinggi (hingga mencapai 65 persen). Kandungan glukomanan
porang lebih tinggi dibanding varietas komersial Jepang yaitu konjac atau
konnyaku (Amorphophallus konjac) yang hanya 44 persen (Arifin, 2001).
Kandungan glukomanan yang tinggi tersebut sangat potensial dimanfaatkan
sebagai bahan pangan khususnya dalam menunjang ketahanan pangan
nasional (Sutrisno, 2011). Glaukomanan yang terkandung pada umbi porang
kering sekitar 15%- 64% dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan
maupun kesehatan.
Umbi porang mengandung serat tinggi dan rendah kolesterol sehingga dapat
dikonsumsi penderita hipertensi dan kencing manis (Faridah & Widjanarko,
2014; Sutriningsih & Ariani, 2017). Pemanfaatan porang sebagai bahan
pangan di Indonesia terkendala oleh kandungan Kalsium Oksalat yang cukup
tinggi yaitu 0,19% (Dewanto & Purnomo, 2009). Kalsium Oksalat berupa
kristal jarum menyebabkan rasa gatal, iritasi dan gangguan kesehatan lain
Ketika dikonsumsi serta dapat menyebabkan penumpukan di ginjal apabila
pengolahannya salah (Maulina dkk., 2012; Chotimah dkk., 2013).
Kalsium Oksalat dapat dihilangkan dengan cara perendaman dengan NaCl
8% pada perebusan 80’C selama 25 menit (Widari & Rasmito, 2018) namun
NaCl murni yang diperlukan susah didapat oleh masyarakat sehingga proses
menghilangkan Kalsium Oksalat dilakukan dengan metode gabungan
perendaman garam gosrok dan abu.
Dalam mengolah umbi porang agar dapat menghasilkan produk makanan
maka terlebih dahulu harus menghilangkan rasa gatal akibat Kalsium Oksalat
dengan cara optimasi sampai mendapatkan hasil yang terbaik. Pengolahan
umbi porang secara umum ada empat tahap yaitu perendaman, penjemuran,
pengukusan dan penggorengan sampai menjadi kripik porang.

21
2. TEPUNG PORANG
Umbi Porang (Amorphophallus mueleri blume) memiliki nilai ekonomis yang
tinggi dan merupakan komoditas utama tanaman pangan yang berorientasi
ekspor. Saat ini, Indonesia mengekspor porang dalam bentuk chips (irisan tipis),
kemudian di negara tujuan diolah kembali sebagai bahan pangan dan kosmetik.
Permintaan porang banyak berasal dari Jepang, Cina, Vietnam dan Australia
dengan total ekspor porang sekitar 11.170 ton.
Setelah dipanen, umbi porang dibersihkan dari kotoran berupa tanah dan
akar yang menempel. Setelah itu, dilakukan pengolahan dengan menjadikan
umbi porang sebagai chip porang ataupun dapat dijadikan tepung porang.
Tepung porang yang telah dimurnikan dapat dimanfaatkan untuk industri
farmasi dan makanan. Hal ini dikarenakan tepung porang mempunyai
glukomanan yang baik bagi kesehatan. Contoh penggunaan tepung glukomanan
antara lain:

– Mie jepang (shirataki) – Bahan pengikat rasa pada bumbu


– Bahan campuran pembuatan penyedap
mie instan – Bahan lem
– Tahu jepang (konyaku) – Edible film
– Pembuat daging bagi vegetarian – Perekat tablet
– Penguat kertas – Pembungkus kapsul

Untuk luasan 1 Ha bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa


menghasilkan 24 ton/Ha, yaitu dengan penghitungan 6.000 x 4 kg. Jika 1 Ha
bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp 2.500/kg, kurang
lebih bisa menghasilkan Rp 60.000.000/Ha.
Pengolahan umbi porang menjadi chip ataupun tepung dapat memberikan
nilai tambah. Jika umbi porang dihargai sebesar Rp 2.500,00/kg, maka chip
porang dihargai sekitar Rp 27.000,00/kg, dan harga tepung porang dapat
mencapai Rp 250.000,00/kg.

Gambar 16. Contoh aneka produk olahan porang. (Sumber: news.okezone.com)


22
CABAI
1. CABAI GILING
Ada berbagai jenis olahan cabai giling yang digunakan sebagai bumbu
masak di pasaran, tetapi Anda bisa memulainya dengan menawarkan bumbu
untuk berbagai makanan yang familiar di negeri ini. Misalnya bumbu rendang,
bumbu semur, bumbu gule kare, bumbu ayam bakar, bumbu ayam goreng,
bumbu opor, dan bumbu pepes ikan yang bisa dijual dengan harga sekitar Rp
15 ribu per kemasan standing pos.
Bahan baku utama yang dibutuhkan dalam usaha ini tentu saja cabai
(Capsium sp). Namun yang perlu diperhatikan adalah memilih cabai yang tepat
untuk bumbu giling yang ingin dibuat. Pasalnya terdapat berbagai jenis cabai
yang diperkirakan hingga lebih dari 20 jenis, di antaranya ada cabai keriting, lit
super, hot beauty, cabai paris, cabai long chili, dan seterusnya. Setiap jenis
cabai tersebut mempunyai kandungan kimia seperti kapsaisin, kapsantin,
kapsarubin, karoten (zat pewarna alami), karotenoid, minyak lemak, Vitamin A,
B, dan C.
Menurut sepengetahuan kami, cabai yang paling cocok diolah sebagai
bumbu giling adalah cabai merah keriting (Capsicum annuum var longum).
Cabai keriting termasuk jenis van varietas yang biasa ditemui di daerah Kudus,
Rembang, Lampung, Sumatera Barat, Garut, dan Karo untuk cabai lokalnya.
Tetapi selain cabai keriting lokal ada pula cabai keriting yang sudah diproduksi
perusahaan benih seperti Laris (East West Seed), Cemeti (China Thai Seed),
Select Keriting (Selektani), dan Tamper (Sang Hyang Seed). Cabai ini baik
sebagai olahan bumbu karena memiliki kadar air yang rendah tapi kadar
kapsisi-din (biang pedas yang berguna sebagai antibiotik) tinggi. Ada cabai yang
besar, namun kadar air terlalu tinggi dan kapsisinnya sangat rendah.
Selain cabai sebagai bahan baku utama, diperlukan pula rempah-rempah
lainnya sebagai bahan pelengkap yang bisa didapatkan dengan mudah di pasar
mulai dari kemiri, bawang putih, bawang merah, jahe, dan lain-lain.
Masuk ke tahap pengolahan, terdapat beberapa langkah yang perlu
diperhatikan dalam membuat olahan cabai giling, di antaranya adalah proses
pencucian rempah-rempah. Dalam proses ini ada beberapa tahapan, yang
pertama adalah melakukan pencucian dengan mesin/molen yang selanjutnya
diteruskan dengan memasukkan cabai dan teman-temannya ke dalam bak
besar yang telah diisi air bersih yang mengalir lalu tiriskan. Setelah bersih,
bahan tersebut dicelupkan ke dalam air mendidih fungsinya untuk
menghilangkan bakteri-bakteri.

23
Selesai proses pencucian, masuk ke dalam proses pembuatan. Pertama
kemiri digoreng hingga terlihat kekuning-kuningan, kemudian ditiriskan.
Selanjutnya bahan seperti cabai, bawang, dan tomat digoreng hingga beberapa
menit, lalu ditiriskan (proses penggorengan jangan dicampur dengan
menggoreng kemiri), dilanjutkan dengan mengiris sereh dan dicampurkan
dengan kemiri, cabai, dan bawang yang sudah digoreng serta ditambahkan air
perasan jeruk nipis dan diberi garam secukupnya, lalu digiling sampai halus.
Tomat dimasukkan, kemudian dihaluskan kembali. Setelah semua tahap
selesai dilanjutkan dengan proses pengemasan.
Pada tahap pengemasan terdapat 3 cara yang bisa dilakukan, yakni yang
pertama cara pasteurisasi, yang mana bumbu dikemas dalam keadaan panas
(700-800 Celcius dan langsung dicelupkan ke dalam air es). Kedua dengan
menggunakan vakum dan ketiga dengan cara iradiasi (sinar gamma).
Agar produk olahan cabai dapat dikenal banyak orang, promosi yang paling
efektif adalah mengikuti pameran-pameran, seperti pameran UKM, pameran
Koperasi, dan sebagainya. Namun, agar dapat menjangkau seluruh daerah di
Indonesia, kita dapat menggunakan media internet seperti membuat website
ataupun mempromosikannya melalui situs UKM. Ada baiknya promosi juga
dilakukan secara konvensional dengan menyebarkan brosur ke pasar-pasar atau
minimarket. Selain itu pengemasan modern juga bisa mengangkat citra produk
cabai giling yang dulu terlihat sangat tradisional. Dengan begitu tentu
keuntungan yang bisa diperoleh juga bisa meningkat dan mempercepat
pengenalan produk. Atau bisa juga dengan membuka kerjasama keagenan
untuk menjangkau semua daerah. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik
dan keuntungan menarik bagi calon Agen atau Reseller, tentu akan
memudahkan penyebaran produk ke berbagai daerah.

. Gambar 17. Contoh produk sambal giling

24
2. ABON CABAI
Abon adalah salah satu olahan masakan pelengkap nasi yang dapat bertahan
cukup lama sehingga praktis untuk dikonsumsi. Agar rasa dari abon dapat
diterima oleh masyarakat, maka bisa tambahkan cabai pada resep olahan abon.
Jadi cabai adalah bahan pelengkap pengganti sambal, yang sudah praktis
tercampur dalam olahan resep tersebut. Sehingga jadilah resep makanan
olahan praktis abon Cabai, sebagai peluang manis dari makanan pedas yang
dapat dimanfaatkan.
Seperti produk abon cabai dipasaran, yang memang sudah populer dan cukup
banyak diminati masyarakat pada beberapa tahun belakangan ini. Proses
pembuatan yang cukup mudah dan memiliki banyak peminat karena harganya
yang murah, praktis dan tersedia berbagai tingkatan level rasa pedas. Sehingga
menjadikan abon cabai sebagai bisnis, dengan peluang manis dari makanan
pedas yang banyak dilirik dan cukup menjanjikan.
Membuat abon cabai sangat sederhana. Bahan-bahan yang dibutuhkan
adalah cabai rawit merah keriting, cabai rawit, bawang putih, bawang merah,
gula pasir, garam, ikan teri, dan penyedap rasa. Yang perlu diperhatikan adalah
cabai harus dikeringkan dahulu. Cara mengeringkan cabai yang pertama kali
dilakukan adalah cabai dicuci bersih, lalu dibelah dan buang tangkainya.
Khusus cabai rawit, tidak perlu dibelah kemudian dikukus.
Cabai dikukus dengan suhu antara 82-83°C selama 3-5 menit. Kemudian
diangkat dan didinginkan. Setelah itu, taruh di atas nampan dan keringkan.
Proses pengeringannya 10 sampai 15 jam dengan suhu 40-60°C. Setelah cabai
kering, digiling dengan menggunakan blender atau food processor. Haluskan
bawang putih, bawang merah, gula, garam, dan penyedap rasa. Tumis bumbu
dengan menggunakan sedikit minyak. Tambahkan teri yang telah digoreng
kering. Setelah harum, masukkan bubuk cabai. Aduk-aduk sampai tercampur
rata dan kering. Setelah kering, angkat dan dinginkan. Simpan di dalam wadah
atau toples dan tutup rapat supaya produk tidak mudah rusak.

Gambar 18. Contoh produk abon cabai. (Sumber: yuyunanwar.com)

25
LELE
1. ABON LELE
Produksi abon ikan lele memiliki beberapa keuntungan baik secara
ekonomis, waktu dan pemasaran. Secara ekonomis, pengolahan ikan lele
menjadi abon ikan lele dapat menambahkan pendapatan dan menjadi produk
pangan alternatif dengan nilai jual tinggi serta tidak menghabiskan biaya
produksi yang besar. Perhitungan nilai jual abon ikan lele dapat dilihat melalui
estimasi sebagai berikut: 1 kg ikan lele dapat menghasilkan abon lele 0.375 kg
dengan harga per kg adalah Rp. 250.000,-. Jika ikan lele yang digunakan
dalam sehari adalah 10 kg, maka akan menghasilkan abon lele sekitar 3.75
kg. dengan penghasilan bersih setelah dipotong biaya operasional adalah sekitar
Rp. 387.500. Lestiani (2011) menyatakan bahwa harga produk merupakan
prioritas utama dalam memotivasi konsumen untuk membeli suatu produk.
Secara waktu, pengolahan abon lele tidak membutuhkan waktu yang lama
dan memiliki masa simpan yang panjang, yaitu kurang lebih 4-6 bulan. Secara
pemasaran, pengolahan ikan lele menjadi abon lele dalam bentuk kemasan dan
dijual dengan merek tertentu dan keunggulan tersendiri dapat memperluas
daerah pemasaran.
Meningkatnya harga jual dan semakin luasnya pemasaran dari produk yang
dihasilkan, maka secara otomatis juga dapat meningkatkan penghasilan. Abon
lele kemudian dikemas dalam plastik dan di tutup rapat, dan dilakukan
pelabelan dan standarisasi halal. Setelah itu abon di simpan dalam suhu ruang
dan akan diuji setelah satu hari pembuatan. Analisis kandungan gizi produk
terpilih dilaku-kan di Laboratorium kimia dan mikro-biologi UPT Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
setempat.

. Gambar 19. Contoh produk abon lele. (Sumber: food.detik.com)

26
2. NUGGET LELE
Nugget merupakan salah satu produk olahan makanan setengah jadi yang
terbuat dari daging giling dengan campuran bumbu dan merupakan produk
emulsi (Rini, 2001).
Olahan nugget menjadi popular karena selain rasanya yang enak, yang
disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa dan orang tua, praktis cara
penyajiannya karena apabila sudah diolah menjadi nugget, maka penyajiannya
hanya tinggal menggoreng sebentar, tidak lama seperti menggoreng ikan..
Nugget yang biasa kita makan kebanyakan terbuat dari olahan daging ayam,
tapi sekarang sudah banyak sekali variasinya. Ada nugget ikan, nugget tahu,
nugget daging sapi, dan nugget tempe, juga variasi bahan nugget lainnya.
Dengan menjadikan ikan lele menjadi makanan seperti nugget, membuat nilai
rasa dan penjualan ikan lele semakin tinggi. Meskipun hanya merubah bentuk
dari biasanya,
Nugget lele memiliki aroma ikan dan kerenyahan yang lebih tinggi, serta
tidak menyerap minyak dibandingkan dengan nugget komersial Pengolahan lele
mnjadi nugget ini juga merupakan salah satu cara untuk mengawetkan lele agar
dapat disimpan lebih lama. Nugget lele dipasarkan tergantung berat produk,
mulai dari Rp 20.000 untuk kemasan 200gram dengan pengemasan yang
menarik diamana dapat bertahan selama 1 bulan.

. Gambar 20. Contoh produk nugget lele. (Sumber: tokopedia.com)

27
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Lilin. 2010. Mengemas khasiat temulawak dalam wujud praktis.
Diakses online: https://peluangusaha.kontan.co.id/news/mengemas-
khasiat-temulawak-dalam-wujud-praktis-1
Anonim. 2018. Abon Cabai, Tahan Lama dan Bernilai Tambah. Diakses online:
http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/3155/
Anonim. Peluang Bisnis Cake Pisang Dan Analisa Usahanya.
http://www.pengusahasukses.com/peluang-bisnis-cake-pisang-dan-
analisa-usahanya/
Anonim. Peluang Usaha Dodol Pisang dan Analisa Usahanya.
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-dodol-pisang-dan-analisa-
usahanya.htm
Anonim. Peluang Bisnis Kue Jahe Dan Analisa Usahanya
http://www.pengusahasukses.com/peluang-bisnis-kue-jahe-dan-analisa-
usahanya/
Harianti, R., & Tanberika, F.S. 2018. Pemberdayaan wanita tani melalui
produksi abon ikan lele. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat) 5(2):167-180
Itona, R.2019. Pembuatan Jahe Menjadi Bubuk Jahe Sebagai Usaha Baru.
Diakses online: https://paktanidigital.com/artikel/pembuatan-jahe-
menjadi-bubuk-jahe-sebagai-usaha-baru/#.XxR-uPkzbIU
Nur, M., Estiasih, T., Nurcholis, M., & Jaya Maligan, M. 2010. Aneka produk
olahan kunyit asam. Penerbit FTP Universitas Brawijaya, Malang.
Purnama, A. 2015. Murah dan Mudah, Daun Pisang Jadi Sirup. Diakses online:
https://jogja.tribunnews.com/2015/01/11/murah-dan-mudah-daun-
pisang-bisa-jadi-sirup
Rahmawati. 2020. Pengolahan Umbi Porang. Diakses online:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91825/PENGOLAHAN-
UMBI-PORANG/
Rinaldy, R., Winarti. 2013. Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk
Terhadap Citra Perusahaan Pt. Taraguna Foamindo. Diakses online:
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-02013-MN
Rosariastuti, R., Sumani, S., & Herawati, A. Pemanfaatan Batang Pisang Untuk
Aneka Produk Makanan Olahan Di Kecamatan Jenawi, Karanganyar.
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 2(1), 21-29

28
Soleman, M. 2017. 4 Teknologi Pengolahan Buah Melinjo Untuk Bisnis UKM.
Diakses secara online dari: https://www.wartaiptek.com/2017/02/4-
teknologi-pengolahan-buah-melinjo.html
Suherman, S., & Sutarti, S. (2019). Inovasi Kreatif Olahan Keripik Berbahan
Dasar Kulit Melinjo Di Desa Tamiang Serang. Jurnal Berdaya Mandiri,
1(2), 99-109.
Sunandar, A., Sumarsono, R. B., Benty, D. D. N., & Nurjanah, N. (2017).
Aneka Olahan Pisang Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Jual Pisang
Dan Pendapatan Masyarakat. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah
Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1).
Wahyudi, T., Uslianti, S. 2016. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Nugget
Lele dengan Menggunakan Mesin Mekanis. Jurnal ELKHA Vol.8, No 2.
Wahyuni, K. I., Rohmah, M. K., Ambari, Y., & Romadhon, B. K. (2020).
Pemanfaatan Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Bl) Sebagai Bahan
Baku Keripik. Jurnal KARINOV, 3(1), 1-4.
Wijan, A., Yuniawan, R. P.(2016). Pembuatan Sirup dari Daun Pisang. Diakses
online: https://id.123dok.com/document/z12704py-207-pembuatan-
sirup-dari-daun-pisang.html
Wijaya, A. 2019. Usaha Cabai Giling dengan Kemasan Modern. Diakses online:
https://berempat.com/bisnis/umkm/10454/usaha-cabai-giling-dengan-
kemasan-modern/

29

Anda mungkin juga menyukai