Anda di halaman 1dari 16

1

STUDI ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA PENGGILINGAN


PADI MENETAP

DI KUDUS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi syarat tugas Studi Kelayakan Bisnis

Program Studi Managemen Universitas Terbuka

Oleh :

EVI NOOR ANGGRAENI

041187846

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA SEMARANG

2022
2

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Studi
Kelayakan Penggilingan Padi Keliling DI Kudus” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
saya mrngucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik berupa materi maupun pikirannya. Terutama bagi keluarga saya, adik
kakak saya, saudara-saudara saya dan teman-teman saya yang selalu memberikan support agar bisa
saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan benar.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Selain itu, pembuatan makalah ini bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakinmasih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Kudus, 31 Mei 2022

Evi Noor Anggraeni


3

DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................1

Kata Pengantar...................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................6

1.3 Tujuan..........................................................................................................6

1.4 Manfaat........................................................................................................6

Bab 2 Tinjauan Pustaka......................................................................................................7

1.5 Produksi.......................................................................................................7

1.5.1 Pengertian Produksi............................................................................7

1.5.2 Teori Produksi....................................................................................7

1.6 Pendapatan...................................................................................................7

1.6.1 Pengertian Pendapatan........................................................................7

1.6.2 Jenis-janis Pendapatan........................................................................8

1.7 Jenis Dan Sumber Pendapatan....................................................................8

1.8 Penggilingan Padi.......................................................................................8

1.9 Pengertian Biaya.........................................................................................9

2.0 Analilis Biaya.............................................................................................9

Bab 3 Pembahasan...........................................................................................................10

2.1 Pengertian Penggilingan Padi....................................................................10

2.2 Produksi Penggilingan Padi Menetap........................................................10

2.3 Biaya Yang Dikeluarkan oleh Usaha Penggilingan Padi...........................11

2.4 Struktur Kerja Dan Perijinan Tempat Penggilingan Padi...........................12

Bab 4 Kesimpulan............................................................................................................14
4

2.5 Simpulan......................................................................................................14

2.6 Saran............................................................................................................14

Daftar Pustaka..................................................................................................................15
5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Padi adalah hasil pertanian dan tanaman pangan penghasil beras yang merupakan makanan
pokok bagi masyarakat Indonesia. Jadi tanaman ini mempunyai peran yang sangat besar dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Penghasil padi terbesar hampir merata diseluruh kawasan Indonesia,
seperti dipulai jawa, pulau sumatera, pulau kalimantan, pulau nusa tenggara dan sulawesi.

Saat panen raya berlangsung banyak petani yang menjual hasil panen yang masih berupa
padi yang harganya tentu lebih murah dari beras saat dijual. Itu dikarenakan petani kesulitan
mengolah hasil panen sendiri dirumah dan harus ketempat penggilian padi. Penggilingan padi adalah
proses pengupasan biji padi menjadi beras dengan menggunakan mesin penggiling padi dan untuk
mendapatkan beras yang lebih bersih, beras tersebut harus melalui proses pemolesan untuk
menghilangkan kotoran yang masih menempel pada beras menggunakan mesin pemoles.

Proses penggilingan padi dan pemolesan umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin
yang berbeda dan membutuhkan waktu dua kali proses untuk mendapatkan beras yang bersih dan
tentunya memerlukan waktu yang banyak.

Penggilingan padi ini menyediakan jasa menggiling gabah bagi petani di wilayah Kudus dan
sekitarnya. Usaha ini tidak membeli gabah petani hanya menyediakan jasa penggilingan bagi gabah
yang dibawa petani. Ongkos giling dibayar berdsarkan jumlah gabah yang digiling.

Usaha ini memiliki lantai jemur yang disediakan bagi petani yang ingin menjemur gabahnya
tanpa dipungut biaya pengeringan. Namun kebanyakan petani (sekitar 60%) datang membawa gabah
dalam keadaan kering siap giling. Kebiasaan petani sekitar adalah membawa gabah dalam jumlah
kecil yaitu sekitar 40kg. Tidak seluruh gabah hasil panen langsung digiling, namun digiling sedikit
demi sedikit sesuai dengan kebutuhan konsumsi.

Salah satu bentuk modernisasi penggilingan padi adalah munculnya penggilingan padi
keliling. Jasa penggilingan padi keliling merupakan bentuk dari adanya perubahan sosial yang
dulunya hanya menetap dirumah atau di sebuah bangunan , para pelanggan datang bial ingin
menggunakan jasa penggilingan padi tersebut. Kini seiring perubahan zaman dan kemajuan
tekhnologi alat penggilingan padi pun dapat dipindah-pindahkan tempatnya sesuai dengan lokasi
pelanggan yang ingin menikmati jasa penggilingan padi keliling. Jasa penggilingan padi tercipta
karena inisiatif dari masyarakat agar memudahkan para petani untuk mengolah hasil pertaniannya.

Uasaha penggilingan padi merupakan salah satu bentuk inovasi dibidang pertanian yang saat
ini sedang berkembang. Selain sebagai pengganti heller tetap jasa penggilingan padi keliling ini juga
memberikan kemudahan bagi petani karena dalam melakukan usaha penggilingan padi ini langsung
mendatangi konsumen mereka.

Tentunya masih banyak masyarakat yang ragu dengan menggunakan jasa penggilingan padi
keliling ini karena masyarakat terbiasa menggunakan penggilingan padi tetap atau langsung datang
ditempat penggilingan padi terdekat, mesin yang digunakan pun berbeda dengan mesin penggilingan
padi tetap dan penggilingan padi keliling. Untuk itu perlu pengujian apakah jasa penggilingan padi
keliling ini layak digunakan oleh masyarakat atau tidak? Dan apa saja yang harus dibenahi dalam
memperbaiki jasa penggilingan padi keliling ini agar terus bisa berkembang.
6

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji adalah mengenai
pendapatan yang diperoleh jasa penggilingan padi dan hasil produksi dari penggilingan padi pada
tahun 2019.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari studi analisis penggilingan padi di Kudus adalah :

1. Untuk memberikan informasi terhadap konsumen maupun pengusaha jasa penggilingan padi
keliling mengenai kelayakan dalam usahanya.
2. Memberikan gambaran mengenai usaha penggilingan padi di Kudus agar masyarakat juga
tidak ragu saat menggunakan jasa penggilingan padi keliling.

1.4. Manfaat

Manfaat dari studi kelayakan penggilingan padi di Kudus ini adalah :

1. Bagi peneliti sebagai media dalam penerapan ilmu pengetahuan serta menambah pengalaman
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambha
wawasan mengenai alasan masyarakat menggunakan jasa penggilingan padi keliling.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi baru mengenai keberadaan jasa
penggilingan padi keliling
4. Secara praktis hasil penelitian dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan masyarakat menggunakan Jasa Penggilingan
Padi Keliling.
5. Sebagai informasi bagi pengusaha jasa penggilingan padi keliling dalam menjalankan
usahanya.
7

BAB 2

Tinjauan Pustaka

1.5. Produksi

1.5.1. Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut
dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi menunjukkan jumlah maksimum
output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan tekhnologi
tertentu. (Sugianto 2007, h. 248).

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor
produksi ini meliputi antara lain bahan baku, bahan penolong, tekhnologi dan peralatan produksi,
tenaga kerja (manusia) dan energi. Untuk dapat memerlukan produksi dengan menggunakan faktor
produksi ini, perusahaan memerlukan pengorbanan, yang dikenal dengan biaya. (Rosyidi 2003, h. 56)

1.5.2. Teori Produksi

Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari
pemakaian sejulah output dengan mengubah tekhnologi tertentu. Untuk menghasilkan jumlah output
tertentu, suatu usaha harus menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu
analisis terhadap suatu usaha yang emlakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka
pendek dan jangka panjang. Menurut Noor (2008, h. 148) teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam
melakukan produksi meliputi :

1. Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output dengan


produktivitas dan efisien tinggi.
2. Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat penggunaan input
tertentu.
3. Bagaimana emmilih tekhnologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.

1.6. Pendapatan

1.6.1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan laba
rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih bingung dalam pengunaan istilah pendapatan. Hal
ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income.

Pendapatan adalah “ keuntungan (gans) merupakan kenaikan aktiva bersih perusahaan yang
berasal dari transaksi-transaksi sampingan atau isidentil dan semua kejadian lainnya selama periode
tertentu, kecuali kejadian-kejadian yang bermuara dari pendapatan atau investasi dari pemilik”.
(Simmamora 2005,h.115).

1.6.2. Jenis-jenis Pendapatan

Menurut Sukirno pendapatan terdiri dari beberapa jenis yaitu :

1. Pendapatan Nasional Neto (NNI)


8

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah belas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
2. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangaan (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga
dan usaha yang bukan perusahaan. Tidak seperti pendapatan nasional, pendapatan
perseorangan tiadak mengikutsertakan pendapatan tertahan (etained earnings) yaitu
pendapatan yang diperoleh perusahaan, namun tidak dibagikan oleh pemiliknya.
3. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable Income (DI) ini diperoleh
dari Personal Income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
4. Pendapatan Nasional Riel
Pendapatan nasional yang dihitung atau ditentukan berdasarkan harga-harga yang tidak
berubah atau tetap dari tahun ke tahun.
5. Pendapatan Nasional Menurut Harga Yang Berlaku
Pendapatan nasional yang dihitung atau ditentukan berdasarkan harga-harga yang berlaku
pada tahun diaman produksi nasional yang sedang dinilai diproduksikan.
6. Pendapatan Nasional Menurut Harga Tetap
Adalah harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu dan seterusnya digunakan untuk menilai
barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

1.7. Jenis Dan Sumber Pendapatan

Sumber dan jenis pendapatan ini merupakan suatu unsur yang perlu mendapat perhatian
penting sebelum membahas masalah pengakuan dan pengukuran pendapatan lebih lanjut. Kesalahan
dalam menentukan sumber dan jenis pendapatan yang kurang tepat dapat mempengaruhi besarnya
pendapatan yang akan diperoleh dan berhubungan erat dengan masalah pengukuran pendapatan
tertentu.

Jumlah nilai nominal aktiva dapat bertambah melalui berbagai transaksi tetapi tidak semua
transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam pennetuan laba adalah membedakan kenaikan
kativa yang menunjukkan dan mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal aktiva.

1.8. Penggilingan Padi

Langkah awal pada tahap ini adalah menyiapkan gabah yang akan digiling. Gabah yang
telah dimasukkan dalam karung dikeluarkan kemudian dijemur. Proses ini dilakukan dilantai jemur
khusus yang telah dibuat. Saat penjemuran gabah dibolak balik secara kontinu. Tujuannya dalah agar
memperoleh tingkat kekeringan yang seragam. Setekah gabah kering, gabah telah siap untuk digiling.
Penggilingan padi adalah satu tahapan paska panen yang terdiri dari rangkaian beberapa proses untuk
gabah menjadi beras siap konsumsi. Usaha ini memiliki lantai jemur yang disediakan bagi petani yang
ingin menjemur gabahnya tanpa dipungut biaya pengeringan. Namun kebanyakan petani (sekitar
60%) datang membawa gabah dalam keadaan kering siap giling. Kebiasaan petani sekitar adalah
membawa gabah dalam jumlah kecil yaitu sekitar 40kg. Tidak seluruh gabah hasil panen langsung
digiling, namun digiling sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan konsumsi.
9

Salah satu bentuk modernisasi penggilingan padi adalah munculnya penggilingan padi
keliling. Jasa penggilingan padi keliling merupakan bentuk dari adanya perubahan sosial yang
dulunya hanya menetap dirumah atau di sebuah bangunan , para pelanggan datang bial ingin
menggunakan jasa penggilingan padi tersebut. Kini seiring perubahan zaman dan kemajuan
tekhnologi alat penggilingan padi pun dapat dipindah-pindahkan tempatnya sesuai dengan lokasi
pelanggan yang ingin menikmati jasa penggilingan padi keliling. Jasa penggilingan padi tercipta
karena inisiatif dari masyarakat agar memudahkan para petani untuk mengolah hasil pertaniannya.

Uasaha penggilingan padi merupakan salah satu bentuk inovasi dibidang pertanian yang saat
ini sedang berkembang. Selain sebagai pengganti heller tetap jasa penggilingan padi keliling ini juga
memberikan kemudahan bagi petani karena dalam melakukan usaha penggilingan padi ini langsung
mendatangi konsumen mereka.

1.9. Pengertian Biaya

Biaya penggilingan padi perlu diketahui baik pada tahap perencanaan maupun dalam tahap
pelaksanaan. Pada tahap perencanaan, biaya penggilingan perlu dihitung untuk menegtahui kelayakan
proyek tersebut, sedangkan dalam tahap pelaksanaan biaya penggilingan akan dipakai sebagai
patokan untuk mennetukan harga jual jasa penggilingan kepada konsumen. Harga jual jasa
penggilingan yang disebut ongkos penggilingan. Nantinya berupa biaya penggilingan ditambah
dengan margin keuntungan yang ditentukan oleh pihak penggilingan. (Patiwiri 2006,h.28).

2.0. Analisis Biaya

Untuk menghitung biaya suatu tahap kegiatan, terlenbih dahulu perlu dilakukan perhitungan
setiap komponen biaya tetap dan biaya tidak tetap. Jumlah dari biaya tetap dengan biaya tidak tetap
dinyatakan dalam biaya total atau biaya pokok.
10

BAB 3

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penggilingan Padi

Penggilingan padi adalah sebuah perusahaan yang menggerakkan dengan tenaga montor
penggerak dan ditujukan serta digunakan untuk mengolah padi atau gabah menjadi beras. Salah satu
bentuk modernisasi penggilingan padi adalah munculnya penggilingan padi keliling. Jasa
penggilingan padi keliling merupakan bentuk dari adanya perubahan sosial yang dulunya hanya
menetap dirumah atau di sebuah bangunan , para pelanggan datang bial ingin menggunakan jasa
penggilingan padi tersebut. Kini seiring perubahan zaman dan kemajuan tekhnologi alat penggilingan
padi pun dapat dipindah-pindahkan tempatnya sesuai dengan lokasi pelanggan yang ingin menikmati
jasa penggilingan padi keliling. Jasa penggilingan padi tercipta karena inisiatif dari masyarakat agar
memudahkan para petani untuk mengolah hasil pertaniannya.

Adapun usaha penggilingan padi yang merupakan salah satu bentuk inovasi dibidang
pertanian yang saat ini sedang berkembang. Selain sebagai pengganti heller tetap jasa penggilingan
padi keliling ini juga memberikan kemudahan bagi petani karena dalam melakukan usaha
penggilingan padi ini langsung mendatangi konsumen mereka.

Bisnis penggilingan padi ini merupakan salah satu sarana bisnis produksi, karena mampu
memproduksi atau mengolah gabah menjadi beras, sehingga siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat
setelah dimasak lebih dahulu.

2.2. Produksi Penggilingan Padi Menetap

Praktik penggilingan padi ikut mennetukan jumlah ketersediaan pangan (beras), mutu
pangan atau beras yang dikonsumsi masyarakat, tingkat harga, pendapatan petani dan tingkat harga
konsumen serta turut menentukan ketersediaan lapangan kerja diperdesaan. Selain itu juga menjadi
industralisasi pertanian diperdesaan. Penggilingan padi keliling dihimpun satu wadah agar dapat
berperan secara utuh dalam meningkatkan produksi beras daerah maupun nasional. Penggilingan padi
keliling ini memudahkan dalam memajukan koordinasi dan pebinaan kombinasi dengan pemerintah.

Tabel 1

Hasil produksi padi di Kabupaten Kudus

kecamatan Produksi padi Kabupaten Kudus (Ton)

2014 2015 2019


Kabupaten Kudus - - 166.494
Kecamatan kaliwungu - - 23.867
Kecamatan kota kudus - - 661
Kecamatan jati - - 8.252
Kecamatan undaan - - 75.092
Kecamatan mejobo - - 14.156
Krcamatan jekulo - - 28.282
Kecamtan dawe - - 4.018
Kecamatan bae - - 5.372
11

Kecamatan gebog - - 6.794

Berdasarkan tabel diatas adalah hasil produksi padi di Kabupaten Kudus pada tahun 2019.
Produksi padi terbanyak ialah kecamatan jekulo ini disebabkan persawahan yang masih begitu banyak
oleh karena itu produksi didaerah jekulo ini memuat yang paling banyak dan produksi padi terendah
ialah kecamatan kota kudus.

2.3. Biaya Yang Dikeluarkan oleh Usaha Penggilingan Padi Menetap di Kabupaten Kudus

Anggaran investasi awal tempat penggilingan padi ini berasal dari modal sendiri dan sebagian
dari pinjaman bank. Modal sendiri Rp 200.000.000 dan modal dari pinjaman bank sebesar Rp
200.000.000. Biaya operasional dari tempat penggilingan padi yaitu harga gabah yang dibeli
dimasyarakat pada harga 4.900/kg dan harga yang dijula ke bulog dengan harga yang ditentukan oleh
perum Bulog Rp 6.000/kg. Dan harga beras yang dijual ke pasar yaitu Rp 8.500/kg.

Jadwal pelaksanaan kerja penggilingan padi ini dimulai pagi dari jam 7 hingga jam 5 sore.
Tahapan kerja yaitu biasanya saat pagi mereka akan menjemur gabah kemudian jika sudah kering
akan dikupas dengan mesin pecah kulit atau huller. Hasilnya adalah beras pecah kulit (beras PK) dan
sekam, sekam dihembus keluar dari bangunan penggilingan dan tertumpuk dibelakang penggilingan.
Selanjutnya sekam biasanya dijual, jika tertumpuk terus biasanya akan dibakar begitu saja. Akhirnya
beras sosoh ditimbang untuk menentukan ongkos giling. Ongkos giling yang ditetapkan adalah 350
per kg beras.

Rata-rata harga jual beras ditempat usaha penggilingan yaitu 8.500/kg. Sedangkan produk
samping yang mampu memberikan konstribusi tambahan dalam penerimaan penggilingan padi yaitu
dedak, dedak ini dijual rata-rata 2.000/kg.

Total biaya usaha : biaya tetap : 1.799.996


Biaya variabel : 91.613.592
Rp 93.413.588
Penerimaan usaha : jasa : 14.397.060
Beras : 179.248.000
Dedak : 11.220.000
: 204.865.060
Pendapatan usaha : penerimaan : 204.865.060
Total biaya usaha : 93.413.588
: 111.451.472
Analisis kelayakan usaha penggilingan
Kelayakan usaha penggilingan padi dianalisis dengan menggunakan metode kriteria investasi
yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (B/C), Internal Rate of Return (IRR),
dan Payback Period (PP).

Tabel 2

Kriteria investasi
No Sampel
NPV Net B/C IRR PP
12

1 29.167.720 1,03 16,3% 3 tahun 5 bulan


2 39.615.034 1,21 25,5% 3 tahun 5 bulan
3 80.300.284 1,17 22,7% 2 tahun 7 bulan
4 284.084.324 1,58 35,2% 2 tahun 4 bulan
5 132.400.341 1,58 34,5% 2 tahun 5 bulan
6 17.106.841 1,09 17,7% 4 tahun 2 bulan
7 87.970.101 1,44 21,2% 3 tahun 6 bulan
Rata-rata 95.806.378 1,3 24,7% 3 tahun 1 bulan
Sumber : data primer yang diolah

2.4. Struktur Kerja Dan Perijinan Tempat Penggilingan Padi

Struktur kerja atau struktur organisasi adalah suatu organisasi hirarkiyang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau sumber daya manusia
pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur
organisasi perusahaan merupakan suatu tingkatan atau susunan yang berisi pembagian tugas dan
peran perorangan berdasarkan jabatannya diperusahaan. Umumnya struktur perusahaan disusun dalam
bentuk bagan atau garis hierarki dan berisi deskripsi dari tiap komponen perusahaan.

Struktur organisasi usaha pengilingan padi yaitu sebagai berikut :

Pemilik Usaha

Manajer Pabrik

Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bagian Pembelian

Adapun perijinan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :

Persyaratan izin Huller/ penggilingan padi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2)
huruf j, sebagai berikut :

 Formulir permohonan ditandatangani oleh pemohon diatas materai


13

 Fotokopi kartu tanda penduduk pemohon


 Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk penerima kuasa apabila
pengurusan perizinan dikuasakan kepada orang lain
 Fotokopi Akta pendirian perusahaan dan pengesahannya apabila pemohon
adalah badan hukum
 Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak
 Fotokopi izin Peruntukan penggunaan tanah
 Fotokopi bukti tanda lunas pajak bumi dan bangunan tahun terakhir
 Fotokopi bukti kepemilikian tanah yang dilegalisir oleh pejabat berwenang
dan atau akta otentik yang menerangkan hubungan hukum antara pemohon
dengan pemilik tanah dalam hal pemohonan bukan pemilik tanah (seperti
peranjian sewa-menyewa, pinjam pakai dan perjanjian-perjanjian lainnya)
 Surat rekomendasi teknis dari unit pelaksana teknis alat mesin pertanian
pada Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Sumber :http://kecamatancisarua.bogorkab.go.id
14

BAB 4

KESIMPULAN

2.5. Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan secara kompreshif bahwa produksi padi
pada tahun 2019 adalah 166.494 ton.
2. Rata-rata harga jual beras ditempat usaha penggilingan yaitu 8.500/kg. Sedangkan produk
samping yang mampu memberikan konstribusi tambahan dalam penerimaan penggilingan
padi yaitu dedak, dedak ini dijual rata-rata 2.000/kg.
3. Anggaran investasi awal tempat penggilingan padi ini berasal dari modal sendiri dan sebagian
dari pinjaman bank. Modal sendiri Rp 200.000.000 dan modal dari pinjaman bank sebesar Rp
200.000.000.
4. Adapun Biaya operasional dari tempat penggilingan padi yaitu harga gabah yang dibeli
dimasyarakat pada harga 4.900/kg dan harga yang dijula ke bulog dengan harga yang
ditentukan oleh perum Bulog Rp 6.000/kg.

2.6 Saran

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penulis menyaranakan :

1. Kepada pemerintah daerah khusus pemerintah Kudus melalui Dinas perindustrian dan
pertanian agar lebih memperhatikan jenis usaha ini dengan memberikan pinjaman modal
uasaha. Mengingat semakin banyaknya petani yang menjual hasil panennya kepada pemilik
usaha sehingga dengan demikian uasaha penggilingan padi menetap dapat dikembang lebih
baik lagi dan pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup para pemilik usaha penggilingan
padi menetap.
2. Diharapkan kepada pemilik usaha dalam melakukan proses produksinya betul-betul
memperhatikan keluhan masyarakat yang menjual hasil panennya kepada pemilik usaha,
dengan demikian akan bertambah produksi sehingga pendapatan usahanya pun bertambah.
3. Apa yang dicapai saat ini agar kiranya dipertahankan oleh usaha penggilingan di Kudus ini
harus terus ditingkatkan pelayanan dimasa yang akan datang.
15

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2019. Hasil Produksi Pertanian. Kabupaten Kudus

(partiwiri, 2006). Ekonomi Pertanian. PT Grafindo Persada. Jakarta

Soekartiwi, 2003. Teori Ekonomi : pendekatan kepada teori ekonomi mikro dan makr. PT Grafindo

Perkasa. Jakarta.

Nurba, Diswandi. Et, al. 2010. Pedoman Penulisan skripsi Tugas Akhir UniversitasTeuku Umar.

Irwati Susan, 2006. Manajemen Keuangan. PT. Gramedia. Jakarta.

Daniel, M. 2002. Pengntar Ekonomi Pertanian. Jakarta :PT Buni Akasara

Sumber : data primer yang diolah

Sumber :http://kecamatancisarua.bogorkab.go.id
16

Anda mungkin juga menyukai