Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi : Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan

Disusun Oleh :
Dahlan, STP
Nip. 197611282009011004

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA


SMK NEGERI 1 KAROSSA
PROGRAM KEAHLIAN AGROINDUSTRI PANGAN
TAHUN 2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP).
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Kalumpang
Mata Pelajaran : Dasar Proses 2
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
1. Standar Kompetensi : Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan
2. Kompetensi Dasar : Menerapkan proses ekstraksi

3. Indikator :
 Arti ekstraksi didefinisikan dengan jelas.
 Komoditas, cara dan alat ekstraksi diidentifikasi berdasarkan metode ekstraksi
seperti; ekstraksi padat cair, ekstraksi padatan terlarut
 Mekanisme ekstraksi dijelaskan berdasarkan bahan pengekstrak.
 Proses ekstraksi diterapkan sesuai metode ekstraksi seperti; ekstraksi padat cair,
ekstraksi padatan terlarut
 Factor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi diidentifikasi berdasarkan jenis
alat penggilingan, jenis alat penyaringan dan viskositas cairan.
 Mutu bahan/produk hasil ekstraksi dinilai mutunya berdasarkan SNI

4..Tujuan Pembelajaran

a. Pertemuan. 1

Setelah materi ini selesai disajikan, diharapkan siswa dapat :


1. Mengetahui arti ekstraksi
2. Mengetahui metode pengeringan yang tepat untuk bahan yang akan
diekstraksi
3. Membedakan metode ekstraksi.

b. Pertemuan. 2
1. Mengetahui sifat polaritas pelarut
2. Mengetahui proses ekstraksi padat-cair
3. Mengetahui proses ekstraksi cair-cair
4. Menilai mutu pestisida nabati setelah diaplikasikan pada cendawan, jamur
dan serangga.

5. Materi Ajar :
a. Pertemuan. 1

Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan campuran dari suatu bahan


untuk memperoleh bahan yang diinginkan. Pengetahuan tentang ekstraksi
sangat penting karena ekstraksi merupakan salah satu proses yang banyak
digunakan untuk menghasilkan beraneka produk pangan. Ekstraksi banyak
dilakukan dibidang agroindustri sepereti pada industri kopi, teh, gula atau
minyak kelapa. Produk ekstraksi telah banyak dikembangkan. Hal ini
membutuhkan perhatian yang besar karena sifatnya yang sangat potensial.
1. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Ekstraksi :
Perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang mengandung minyak umunya
dapat dilakukan dengan cara: pengecilan ukuran bahan (size reduction) ,
pengeringan atau pelayuan dan fermentasi oleh mikroorganisme.
2. Metode Pengeringan.
Pengeringan diartikan sebagai proses penguapan air dari suatu bahan
secara simultan. Bahan yang akan dikeringkan mempunyai tujuan :
a. Mengurangi kadar air bahan
b. Memudahkan proses pembuatan tepung
c. Mencegah tumbuhnya jamur

A. Mengidentifikasi Komoditas, Cara Dan Alat Ekstraksi


Pengertian ekstraksi yaitu upaya untuk memperoleh zat/bahan atau bagian
tertentu yang diinginkan dari suatu bahan atau campuran.
a. Metode Ekstraksi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi.
1. jenis penggilingan
2. Jenis alat penyaring
3. Viskositas cairan
b. Pertemuan. 2

B. Melakukan Operasi Ekstraksi Padatan tidak terlarut


Pengertian ekstraksi Padatan tidak terlarut adalah bahan-bahan yang diekstrak
berbentuk padatan dan tidak terlarut dalam cairan bahan maupun air tambahan
misalnya pada industri kopi bubuk (instan), teh (instam) dan lain-lain. Dalam
mengoperasikan ekstraksi Padatan tidak terlarut perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyiapkan komoditas
b. Menyiapkan pe ralatan
c. Mengoperasikan proses ekstraksi
C. Melakukan Operasi Ekstraksi Padatan Terlarut
Pengertian ekstraksi padatan terlarut adalah bahan-bahan yang diekstrak
berbentuk padatan dan terlarut dalam cairan bahan maupun air tambahan
misalnya pada industri gula, minyak goreng, susu kedele dll.
Contoh Tahapan proses ekstraksi pada pembuatan pestisida nabati adalah
sebagai beerikut :
a. Daun dikeringkan, selanjutnya digiling dan diayak
b. Tepung daun diekstrak dengan menggunakan pelarut (pelarut polar,
semi polar atau non polar).
c. Campuran disaring.
D. Penggunaan pelarut dalam proses ekstraksi.
Pelarut adalah suatu zat cair yang mempunyai volume sangat besar . berdasarkan
sifatnya, maka pelarut dapat dibedakan menjadi :
a. Pelarut polar.
b. Pelarut semi polar
c. Pelarut non polar.
6. Metode Pembelajaran :
a. Praktek
b. Diskusi Kelompok
dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw.

7. Kegiatan Pembelajaran
Fase Langkah-langkah Kagiatan Pembelajaran Waktu
A. Pertemuan . 1
1. Apersepsi
a. Berdoa
b. Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
c. Pre Test (soal terlampir)
d. Menjelaskan strategi pembelajaran serta cara penilaian yang 15
akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari,
dengan cara memberi pertanyaan :
1. Sebutkan 3 jenis rempah
2. Apa yang terjadi jika daun sereh segar dikeringkan
Motivasi
Mengapa pada tanaman yang beraroma, jika dikeringkan aroma
tersebut dapat menyebar, jelaskan!
2. Kegiatan Inti Guru
1. Guru menjelaskan :
a. Pengertian ekstraksi
b. Pengeringan bahan
c. Metode ekstraksi padat cair dan cair-cair

2.. Membentuk kelompok belajar : 20


a. Kel. 1 Membuat pestisida nabati daun cengkeh
b. . Kel. 2 Membuat pestisida nabati daun sereh
c. Kel. 3 Membuat pestisida nabati kombinasi daun cengkeh
dengan lengkuas
d. Kel. 4 Membuat pestisida nabati daun sereh dengan jahe.

3. Kegiatan Inti Siswa


a. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai yang telah
ditentukan.
b. Setiap kelompok meyiapkan bahan, melakukan identifikasi 170’
terhadap bahan
c. Melakukan pengecilan ukuran
d. Mengeringkan bahan

4. Kegiatan akhir
a. Menyelesaikan Pertanyaan
b. Menarik Kesimpulan 20
c. Post Test
d. Berdoa
B. Pertemuan. 2
1. Apersepsi
1. Berdoa
2. Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari selanjutnya memberikan pertanyaan dari materi
sebelumnya. 20
3. Apa yang dimaksud dengan pengeringan
4. Apakah tujuan pengeringan
Motivasi :
Bagaimana sifat morfologi pestisida nabati jika bahan diekstrak
dengan air : etanol.
2. Kegiatan Inti Guru
a. Menjelaskan Metode ekstraksi cair - cair
b. Menjelaskan prosedur ekstraksi 20

3. Kegiatan Inti Siswa


Melanjutkan kegiatan Minggu lalu (melakukan proses ekstraksi
sesuai tugas masing-masing).

4. Kegiatan Akhir :
1. Persentasi
2. Menyelasaikan pertanyaan
3. Menarik kesimpulan
4. Post tes
5. Berdo’a
5. Memberikan tugas yang lebih kompleks:
a. Kel.1 buat perlakuan : beras yang diberi pestisida dan tidak
diberi pestisida, kemudian didekatkan pada kutu beras.
b. Kel.. 2 : ikan yang diberi pestisida dan tidak diberi pestisida,
selanjutnya dekatkan pada kecoak, lalat.
c. Kel. 3 : Pilih 3 pohon coklat yang ditumbuhi PPK, kemudian
semprotkan 1 pohon dengan pestisida kel.1, dan satu pohon lagi
gunakan pestisida yang dibuat kelompok.2. Adapun satu pohon
sisanya amati sebagai kontrol.

8. Alat, Bahan dan Sumber Belajar :

a. Bahan praktek dan alat praktik sesuai modul


b. Lembar kerja
c. Pakaian kerja
d. LCD, lactop dan layar
e. Modul ekstraksi dan metode fitokimia

9. Penilaian :

a. Tes teori (tertulis) bentuk essay


b. Penulisan laporan
c. Observasi Performans Siswa
d. Persentasi.

Kalumpang, 2013
Menyetujui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMKN 1 Kalumpang

Drs. Nurdin Dahlan, STP


NIP: Nip. 197611282009011004
Kode :
MODUL :
PROSES EKSTRAKSI

DISUSUN OLEH :
Dahlan, STP
Nip. 197611282009011004

Hanya berlaku dikalangan


SMK NEGERI. 1 KALUMPANG
PROGRAM KEAHLIAN AGROINDUSTRI PANGAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
TAHUN 2013
SEKAPUR SIRIH
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan hasil pertanian,
tanahnya yang subur dan luas serta produksi berbagai komoditi pertanian sangat
tinggi. Akan tetapi produksi dari berbagai produk masih sangat rendah. Hal ini
disebabkan karena masih rendahnya tenaga - tenaga skil yang dapat mengolah hasil
pertanian tersebut. Allah telah berfirman dalam surah Az-zumar : 21 yakni ; Apakah
kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit,
maka diaturnya menjadi sumber-sumber air dibumi kemudian ditumbuhkannya air itu
tanaman – tanaman yang bermacam-macam, lalu ia menjadi kering, lalu kamu
melihatnya kakuning-kuningan kemudian dijadikannya hancur berderai- derai
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang yang
mempunyai akal.
Nah. . . . . ! menarikkan ayat tersebut disimak.
Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang ekstraksi baik yang
sifatnya padat maupun cair.

Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan :


a. Mendefinisikan arti ekstraksi
b. Mengetahui perbedaan metode eksttaksi
c. Membedakan proses ekstraksi padat dan cair
d. Menentukan rendemen erkstrak.

Pahamilah modul ini dengan baik dan tanyakan pada guru pembimbing jika ada
hal yang tidak dimengerti.

Nah . . . . . . . . . . . .
Silahkan membaca kegiatan ini, selamat belajar dan semoga sukses.
II. EKSTRAKSI

Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan campuran dari suatu bahan


untuk memperoleh bahan yang diinginkan. Pengetahuan tentang ekstraksi sangat
penting karena ekstraksi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan untuk
menghasilkan beraneka produk pangan. Ekstraksi banyak dilakukan dibidang
agroindustri sepereti pada industri kopi, teh, gula atau minyak kelapa. Produk
ekstraksi telah banyak dikembangkan. Hal ini membutuhkan perhatian yang besar
karena sifatnya yang sangat potensial.
E. Mengidentifikasi Komoditas, Cara Dan Alat Ekstraksi
Pengertian ekstraksi yaitu upaya untuk memperoleh zat/bahan atau bagian tertentu
yang diinginkan dari suatu bahan atau campuran.
a. Metode Ekstraksi
Ekstraksi padat cair dapat dilakukan dengan 4 (empat) metode yaitu :
i. Metode penggilingan dan pengepresan : metode ini
dilakukan dengan cara pengecilan ukuran bahan atau
penggilingan selanjutnya dipres untuk memisahkan minyak
dari bahan padat.
ii. Metode pemisahan dan penyaringan : Pada dasarnya proses
pemisahan dilakukan berdasarkan pada perbedaan
kondisi/karakteristik dari suatu bahan atau bagian fraksi ,
contohnya pada kedele yang diolah menjadi susu.
iii. Metode Pengepresan : Pengepresan adalah proses
pemisahan secara mekanis yang dilakukan berdasarkan pada
perbedaan sifat fisik di antara bahan/fraksi seperti halnya
perbedaan ukuran, bentuk dan berat jenis. Dengan
melakukan pengepresan pada bahan yang mengandung
minyak, minyak akan keluar akibat adanya tekanan yang
dilakukan.
iv. Metode penyaringan dan penguapan: Proses pemisahan
bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikel yang
berbeda-beda. Penyaringan dilakukan dengan bantuan
media filter dan beda tekanan. Molekul-molekul cairan
dibiarkan menerobos lubang pada media filter sedangkan
partikel-partikel padat yang lebih kasar akan tertahan oleh
media filter.misalnya pada pembuatan minyak kelapa
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi.
F. jenis penggilingan
G. Jenis alat penyaring
H. Viskositas cairan
I. Melakukan Operasi Ekstraksi Padatan tidak terlarut
Pengertian ekstraksi Padatan tidak terlarut adalah bahan-bahan yang diekstrak
berbentuk padatan dan tidak terlarut dalam cairan bahan maupun air tambahan
misalnya pada industri kopi bubuk (instan), teh (instam) dan lain-lain. Dalam
mengoperasikan ekstraksi Padatan tidak terlarut perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Menyiapkan komoditas
b. Menyiapkan pe ralatan
c. Mengoperasikan proses ekstraksi

3. Melakukan Operasi Ekstraksi Padatan Terlarut


Pengertian ekstraksi padatan terlarut adalah bahan-bahan yang diekstrak berbentuk
padatan dan terlarut dalam cairan bahan maupun air tambahan misalnya pada
industri gula, minyak goreng, susu kedele dll.
Contoh Tahapan proses ekstraksi pada pembuatan pestisida nabati adalah sebagai
beerikut :
d. Daun dikeringkan, selanjutnya digiling dan diayak
e. Tepung daun diekstrak dengan menggunakan pelarut (pelarut polar,
semi polar atau non polar).
f. Campuran disaring.

Anda mungkin juga menyukai