Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KIMIA STEM (Sains, Teknologi, Engineer dan Matematika)


KELAS XI PEMINATAN

SMA NEGERI 1 NGAGLIK


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Arikha Setyowulan, M. Pd
Mata Pelajaran : Kimia
Sekolah : SMA Negeri 1 Ngaglik
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Ajaran : 2023/2024
Materi Pokok : Koloid
Sub Materi : Menjernihkan air
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI-1 (SPIRITUAL)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 (SOSIAL)
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, dan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural, dan dengan pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingin dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda sesuai
humaniora dengan wawasan kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.

C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengelompokkan 3.15.1 Menjelaskan pengertian sistem koloid
5 berbagai tipe sistem 3.15.2 Membandingkan larutan sejati, koloid dan
koloid, menjelaskan suspensi
sifat-sifat koloid dan 3.15.3 Mendiagnosis tipe sistem koloid berdasarkan
penerapannya jenis fase terdispersi dan pendispersinya
dalam kehidupan Menguraikan sifat-sifat koloid
sehari-hari 3.15.4 Menganalisis proses pengolahan air bersih
dengan menggunakan konsep sistem koloid
3.15.5 Menjelaskan koloid liofil, liofob. Hidrofil dan
hidrofob.
3.15.6 Mendiagnosis jenis produk yang termasuk
sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Membuat makanan 4.15.1 Menganalisis proses pembuatan koloid
5 atau produk lain berdasarkan produk yang
yang berupa koloid akan dibuat
atau melibatkan 4.15.2 Membuat produk yang berupa koloid atau
prinsip koloid melibatkan prinsip koloid menggunakan
bahan sederhana dalam kehidupan sehari-
hari.
Membuat proses pengolahan air bersih
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.15.3 dengan menggunakan konsep sistem koloid

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran PjBL-STEM dengan menggali informasi dari berbagai
sumber peserta didik diharapkan mampu mengembangkan nilai karakter berpikir
kritis, kreatif, mandiri, kerjasama, gotong royong dan kejujuran dalam kegiatan
berikut ini.
1. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan kegunaan koloid
dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
2. Membuat proses pengolahan air bersih dengan menggunakan konsep sistem
koloid.

E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Embedded STEM - Terpadu
2. Model Pembelajaran : PjBL-STEM
3. Metode : Diskusi, percobaan, penugasan

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN


1. Media : Ms Power Point
2. Alat : Alat praktikum, spidol, papan tulis
3. Bahan : LKPD

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2 x 45 JP)
KEGIATAN WAKTU
PENDAHULUAN
Orientasi
1. Memberi salam
2. Mengajak siswa untuk berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Memeriksa kebersihan kelas sebagai sikap peduli lingkungan

Apersepsi
1. Guru melakukan apersepsi terkait pertanyaan pemantik kepada
peserta didik berupa:
a. Apakah perbedaan larutan dan campuran?
b. Apakah yang dimaksud campuran homogen? Berikan contohnya!
c. Apakah yang dimaksud campuran heterogen? Berikan contohnya!

Motivasi
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi koloid dan
koloid sangat erat dalam kehidupan sehari-hari. Koloid sering ditemui
dalam kehidupan seperti, asap, tinta, susu, batu apung dan lain-lain.

Pemberian Acuan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Mengarahkan siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 orang
3. Membagi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
KEGIATAN INTI
1. Reflection
a. Mengajak peserta didik untuk mengamati gambar. video tiga buah
zat yang terdiri atas larutan, koloid dan suspensi
KEGIATAN WAKTU
b. Peserta didik memperhatikan video dengan memindai kode QR yang
telah disediakan pada LKPD
c. Guru memberikan permasalahan kepada peserta didik berdasarkan
video yang telah ditayangkan
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dari permasalahan tersebut.

2. Research
a. Peserta didik diminta untuk berdiskusi dan menentukan masalah
terutama dikaitkan dengan konsep yang sedang dipelajari, yaitu
membedakan larutan, koloid dan suspensi serta mengetahui jenis-
jenis koloid
b. Peserta didik mencari informasi tentang membedakan larutan, koloid
dan suspensi

3. Discovery
a. Bersama kelompoknya peserta didik membuat rancangan penelitian
untuk membedakan larutan, koloid dan suspensi
b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan praktikum
c. Guru mengajak peserta didik mengamati kegiatan praktikum yang
dilakukan dan mencatat data hasil pengamatan.

4. Application
a. Peserta didik bersama kelompoknya menguji percobaan yang sudah
dilakukan
b. Guru memonitor aktivitas yang penting dari peserta didik selama
menyelesaikan praktik dengan rubrik penilaian yang sudah
disediakan.
c. Guru menguji coba pengetahuan dan keterampilan siswa
d. Peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik

5. Communication
a. Peserta didik mempresentasikan tugas proyek dan menerima umpan
balik dari teman dan guru
b. Guru menilai presentasi rancangan penelitian dan jawaban dari LKPD
PENUTUP
1. Menyimpulkan bagaimana cara membedakan larutan koloid dan
suspensi, konsep koloid, fase pendispersi dan terdispersi serta jenis-
jenis koloid beserta contohnya.
2. Mengagendakan tugas untuk Latihan pendalaman materi yang akan
dibahas minggu depan pada pertemuan selanjutnya.
3. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
4. Melakukan evaluasi dan Refleksi Pembelajaran dengan menggunakan
link GDrive yang sudah disediakan
5. Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Kedua dan ketiga (4 x 45 JP)


KEGIATAN WAKTU
PENDAHULUAN
Orientasi
1. Memberi salam
2. Mengajak siswa untuk berdoa
3. Menanyakan kabar siswa
4. Mengecek kehadiran siswa dan kesiapan belajar
5. Memeriksa kebersihan kelas sebagai sikap peduli lingkungan

Apersepsi
2. Guru melakukan apersepsi terkait pertanyaan pemantik kepada
KEGIATAN WAKTU
peserta didik berupa:
a. Apa yang kalian ketahui tentang sifat-sifat koloid? Sebutkan!

Motivasi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menanyakan kondisi air yang diminum saat berada di rumah dan
kondisi air di sekolah

Pemberian Acuan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Mengarahkan siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 orang
6. Membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sifat-sifat koloid
KEGIATAN INTI
1. Reflection
a. Guru meminta siswa untuk membaca literasi dan mengerjakan LKPD
sifat-sifat koloid yang diberikan.
b. Mengamati video air sungai yang keruh dan tercemar dan membawa
sampel dari sumber air di sekolah yang berwarna keruh.
c. Guru mengajukan pertanyaan
1) Bagaimana dampak negatif dari kondisi sungai yang tercemar dan
air yang keruh tersebut?
2) Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif tersebut?
3) Bagaimana cara menjernihkan air tersebut?

2. Research
a. Peserta didik diminta untuk berdiskusi dan menentukan masalah
yang dikaitkan dengan sifat-sifat koloid (koagulasi dan adsorpsi)
b. Peserta didik mencari informasi tentang proses koagulasi dan
mengamati video pembentukan delta sungai
c. Peserta didik mempelajari proses adsorpsi dengan mengamati video
percobaan penyerapan warna pada air berwarna
d. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengarahkan agar
mempunyai pertanyaan sebagai berikut ini.
1) Mengapa bisa terjadi pembentukan delta pada muara sungai
2) Mengapa warna air bisa menghilang
3) Apakah proses tersebut bisa digunakan untuk menjernihkan air?
e. peserta didik mencari informasi tentang peristiwa penjernihan air
menggunakan prinsip koagulasi dan adsorpsi. Misalnya bahan apa
saja yang digunakan, bagaimana cara menjernihkannya? Bagaimana
cara merancang alat penjernih air yang efektif dan efisien?

3. Discovery
a. Bersama kelompoknya peserta didik menganalisis, merancang dan
membuat rangkaian alat penjernihan air
b. Guru mengarahkan siswa untuk merancang dan membuat rangkaian
alat penjernihan air
c. Guru mengajak peserta didik membuat LKPD hasil rancangan
kelompok masing-masing

4. Application
a. Peserta didik bersama kelompoknya menguji alat yang dibuat
b. Guru memonitor aktivitas yang penting dari peserta didik selama
menyelesaikan praktik dengan rubrik penilaian yang sudah
disediakan.
c. Guru menguji coba pengetahuan dan keterampilan siswa
5. Communication
a. Peserta didik mempresentasikan tugas proyek dan menerima umpan
balik dari teman dan guru
b. Guru menilai presentasi, pembuatan laporan dan LKPD yang dibuat
dan hasil presentasi harus mengintegrasikan bidang STEM (Sains,
KEGIATAN WAKTU
Teknologi, Engineer dan Matematika)
PENUTUP
1. Menyimpulkan bagaimana sifat-sifat koloid (koagulasi dan adsorpsi)
dapat dimanfaatkan untuk menjernihkan air dan bagaimana cara
merancang alat penjernihan air tersebut.
2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
3. Melakukan evaluasi dan Refleksi Pembelajaran dengan menggunakan
link GDrive yang sudah disediakan
4. Berdoa dan memberi salam

H. PENILAIAN
Aspek
No. Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Penilaian
1. Sikap Observasi Lembar observasi Terlampir
2. Pengetahuan Tes Tertulis Soal Uraian dan Terlampir
Lembar Kerja
3. Keterampilan Praktik, Produk, Projek Portofolio Terlampir
4. Integrasi STEM Terlampir

Sleman, 25 Maret 2024

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Yunan Helmi S, S. Pd., M. Pd Arikha Setyowulan, M. Pd


NIP. 197012061994031007 NIP. -
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD

Aerosol cair Aerosol padat Emulsi cair

Buih/busa Emulsi Padat


Sol cair

Sol padat

SI
ST

KELAS XI
SMA
PETA KONSEP

Konsep Koloid

Sifat Koloid

Koagulasi Adsorpsi

Proses Penjernihan Air

Merancang alat

Integrasi STEM
- Sains
- Teknologi
- Enggineering
- Mathematics

Air Jernih
DASAR TEORI
SISTEM KOLOID

Sistem koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh cat adalah sistem
koloid yang merupakan campuran heterogen zat padat pada koloid yang tersebar merata dalam
zat cair. Demikian pula, udara dan debu didalamnya merupakan suatu sistem koloid. lalu apa
yang dimaksud dengan sistem koloid?

Pengertian
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi (campuran kasar), contohnya lem, kanji, santan, dan jeli. Analisis sistem koloid diawali
oleh percobaan Thomas Graham. Thomas Graham menemukan bahwa berbagai larutan misalnya
HCl dan NaCl mudah berdifusi, sedangkan zat-zat seperti kanji, gelatin dan putih telur sangat
lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Ia menemukan waktu difusi relatif untuk berbagai zat.
Oleh karena zat yang mudah berdifusi biasanya berbentuk kristal dalam keadaan padat, Graham
menyebutnya kristaloid. Sedangkan, zat-zat yang sukar berdifusi disebutnya koloid.

Istilah koloid berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kolla” dan “oid”. Kolla berarti lem sedangkan oid
berarti seperti. Dalam hal ini yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya, sebab sistem
koloid mempunyai nilai difusi yang rendah seperti lem. Untuk memahami system koloid, kita
dapat membandingkan tiga jenis campuran yaitu campuran kopi dalam air, campuran garam
dalam air dan campuran susu dalam air.

Proses difusi dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika
kamu melarutkan gula untuk membuat teh manis, atau menaburkan garam ke dalam masakan.
Dari contoh tersebut dapat kita pahami bahwa difusi adalah perpindahan suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke rendah. Difusi dalam prosesnya melibatkan dua zat yang
salah satunya berkonsentrasi lebih tinggi dari zat lain. Kondisi ini menyebabkan perpindahan dan
pembauran ke seluruh partikel secara merata.

Ketika kita mencampurkan kopi dalam air, ternyata kopi tidak larut dalam
air. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun kopi akan memisah
(mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi.
Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem
dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi
dapat dipisahkan dengan penyaringan

Gambar. Kopi dan Air Kopi

Di lain pihak, jika kita mencampurkan garam dalamair, ternyata


garam larut dalam air dan diperoleh larutan garam. Di dalam larutan,
zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil
sehingga tidak dapat dibedakan lagi mediumnya walaupun
menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan
merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran partikel zat terlarut
kurang dari 1 nm (1nm = 10-9 m) larutan bersifat stabil (tidak
memisah) dan tidak dapat disaring.
Gambar. Garam dan Air Garam

Selanjutnya, jika kita campurkan susu (misalnya susu bubuk) dalam


air, ternyata susu larut tetapi, larutan itu tidak bening melainkan
keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak
dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap
keruh). Secara makroskopik, campuran ini homogen. Akan tetapi,
jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat
dibedakan partikel-partikel lemak susu tersebar dalam air.
Campuran seperti ini yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1 nm-100 nm.

Gambar. Susu Bubuk dan Air Susu

Jadi, koloid adalah campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. Dua fase ini
meliputi zat terlarut sebagai partikel koloid atau yang sering dikenal dengan fase
terdispersi serta zat yang merupakan fase kontinu dimana partikel koloid terdispersi
yang disebut medium pendispersi. Ukuran partikel koloid berkisar antara 10-7 sampai 1-
5 (1-100 nm). Ukuran inilah yang membedakan koloid dengan larutan dan suspensi.

Bentuk Campuran

Ukuran partikel

Fasa

Kestabilan

Penyaringan

Kekeruhan

Contoh
PRAKTIKUM PERTEMUAN 1

TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat membedakan larutan, koloid dan
suspensi

ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
1 Gelas kimia 1. Garam
.
2 Pipet tetes 2. Terigu
.
3 Tabung reaksi 3. Gula pasir
.
4 Rak tabung reaksi 4. Kopi
.
5 Sendok 5. Pasir
.
6 Corong 6. Teh
.
7 Kertas label 7. Santan
.
8 Kertas saring 8. Minyak goreng
.
9. Susu
10 Air
.

PROSEDUR KERJA
1. Memasukkan 50 mL air ke dalam gelas kimia
2. Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut
3. Mengaduk sekitar satu menit
4. Larutan didiamkan selama sepuluh menit dan mencatat apa yang terjadi
5. Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa
yang terjadi.
6. Prosedur kerja 1 sampai 5 diulangi dengan menggunakan garam, susu, terigu,
santan, pasir, teh, dan kopi.
7. Campuran minyak dan air
Memasukan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Campuran tadi
diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit. Mencatat apa yang
terjadi.
8. Campuran minyak, air, dan detergen
Memasukan 5 ml air, 2 ml minyak, dan 2 ml larutan detergen ke dalam tabung
reaksi. Campuran tadi diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit.
Mencatat apa yang terjadi.

HASIL PENGAMATAN
Campuran air dengan
Sifat Gula
Kop Minyak
Campuran pasi Garam Susu Terigu Santan Teh Pasir
i goreng
r
Larut/ Tidak
Bening/
Keruh
Mengendap/
tidak
Filtrat
bening/
PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi berdasarkan hasil
pengamatanmu!
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

2. Kelompokkan campuran tersebut ke dalam larutan, koloid dan suspensi!


____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

KESIMPULAN
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
JENIS-JENIS KOLOID
Berdasarkan fase terdispersinya sistem koloid dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu sol
(fase terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair), dan buih
(fase terdispersi berupa gas).

Sol Padat
sol dalam medium pendispersi padat
Contoh
Paduan logam, gelas berwarna, intan

Sol Cair
Sol sol dalam pendispersi cair
Fasa terdispersi padat Contoh
Cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat

Sol Gas
sol dalam medium pendispersi gas
Contoh
Debu di udara, asap pembakaran

Emulsi Padat (Gel)


Emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh
Jeli, keju, mentega, nasi

Emulsi Cair (Emulsi)


Emulsi Emulsi dalam medium pendispersi cair
Koloid
Fasa terdispersi Cair Contoh
Susu, mayones, krim

Emulsi Cair (Aerosol Cair)


Emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh
Awam, kabut, hairspray, obat nyamuk
semprot

Buih Padat
Buih dalam medium pendispersi
padat
Contoh
batu apung, styrofoam, karet
Buih
Fasa terdispersi gas Emulsi Cair (Emulsi)
Buih dalam medium pendispersi
cair
Contoh
putih telur yang dikocok, busa
sabun, krim kopi
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Adsorpsi
4. Elektroforesis
5. Koagulasi
6. Dialisis
ADSORPSI
Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka
pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat padat
tersebut. Fenomena ini disebut adsorpsi. Beda halnya dengan absorpsi. Absorpsi adalah
fenomena menyerap semua partikel ke dalam sol padat bukan di atas permukaannya,
melainkan di dalam sol padat tersebut. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk
mengadsorpsi partikel-partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan
(kation atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas. Proses adsorpsi ini
merupakan peristiwa dimana partikel koloid menyerap partikel bermuatan dari fase
pendispersinya sehingga partikel koloid menjadi bermuatan. Jenis muatannya tergantung
pada jenis partikel bermuatan yang diserap apakah anion atau kation.
Contoh, Sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga bermuatan
positif,Contoh, Sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negative Sifat
adsorpsi koloid digunakan dalam berbagai proses antara lain:
a. Penjernihan air
Penjernihan air dapat dilakukan dengan menambahkan tawas
(K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Air dan tawas membentuk koloid. Koloid tersebut dapat
mengadsorpsi zat-zat warna atau kotoran dalam air.
b. Penghilang bau badan
Untuk menghilangkan bau badan digunakan aluminium stearat yang digosokan ke
badan atau ketiak. Dengan adanya keringat maka akan terbentuk koloid Al(OH) 3
yang dapat menghilangkan bau badan.
c. Penyembuh sakit perut
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Dalam usus, campuran serbuk
karbon dengan air membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi bakteribakteri
berbahaya dan kelebihan gas yang mengganggu sistem pencernaan.

KOAGULASI
Koagulasi merupakan penggumpulan partikel koloid sehingga kestabilan sistem
koloid menjadi hilang.
Penyebab koagilasi pada sistem koloid, antara lain karena pengaruh:
1. Pemanasan
2. Pendinginan
3. Pencampuran elektrolit
4. Elektroforesis yang berlangsung lama
Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid
yang bermuatan positif akan menarik ion negative (anion). Ion-ion tersebut akan
membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat
maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin
besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat
terjadi koagulasi.
Coba Anda amati, proses koagulasi yang sering terjadi sehari-hari:
1. Merebus telur mentah di dalam air
2. Mendinginkan agar-agar panas
3. Pembentukan delta dimuara sungai
4. Penjernihan air sungai.
5. Penggumpalan karet dalam lateks
6. Penggumpalan asap debu pabrik dengan pengendap cottrel

Manfaat Koagulasi dalam pengolahan limbah


Dalam pengolahan limbah cair, proses ini sangatlah mempunyai peranan yang sangat
penting. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang menunjang dalam proses koagulasi haruslah
diperhatikan. Pemilihan zat koagulan harus berdasar pertimbangan antara lain jumlah
dan kualitas air yang akan diolah, kekeruhan, metode penyaringan serta sistem
pembuangan lumpur endapan. Jenis koagulan antara lain Alum (Aluminium Sulfat), Ferro
Sulfat, Poly Aluminium Chlorida (PAC) dan lain – lain.
A. Mengobservasi fenomena

Proses Penjernihan Air

Khansa dan Maya sedang berjalan ditaman.


Ketika sedang asyik berjalan sambil mengobrol
mereka dikagetkan oleh sebuah aliran sungai yang
mereka lewati. Aliran sungai tersebut tidak terlihat
jernih dan berwarna hijau serta mengeluarkan
aroma yang kurang sedap. Warna pada sungai
tersebut menjadi indikator bahwa sungai tersebut
sudah tercemar. Pencemaran tersebut diakibatkan
oleh adanya home industri pewarnaan kain batik.
Sungai tersebut terletak diantara pemukiman warga.
Kemudian muncul dalam benak Khansa untuk mencari literasi tentang cara menjernihkan
air di berbagai platform digital menggunakan smartphone yang ia miliki. Ia berpikir
peristiwa ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Berdasarkan referensi yang ia cari ternyata di dapatkan berbagai macam cara
menjernihkan air yang tercemar. Teknik menjernihkan air yang ditemukan diantaranya
adalah metode distilasi (penyulingan), filtrasi (penyaringan), adsorpsi (penyerapan).

B. Rumusan Masalah
Buatlah bebarapa pertanyaan mengenai fenomena di atas!

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

C. Hipotesis
Perkirakan jawaban sementara dari masalah yang telah kalian rumuskan!

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
D. Kegiatan Menguji Hipotesis

Ayo kita praktikum penjernihan air

Tujuan Percobaan
1. Menghitung COD, BOD, Kadar Besi dan lain-lain yang menjadi indikator air bersih
sebelum dan sesudah dilakukan proses penjernihan.
2. Mengintegrasikan proses penjernihan air ke dalam bidang STEM (Sains, Teknologi,
Engineer, dan Matematika)

Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst
.

Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
dst
.

Hasil Pengamatan

Berupa angka COD, BOD, DO Kadar Fe, angka kesadahan dll sebelum dan
sesudah dilakukan penjernihan.

Mengkomunikasikan

KESIMPULAN

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

SOAL

Hasil praktikum dengan kelompok anda silahkan buat kedalam bentuk laporan
kegiatan dan presentasikan kedepan dengan kelompok anda dan kaitkan
integrasikan dengan bidang lain diantaranya Sains, Teknologi, Engineer dan
Matematika (STEM).
PENILAIAN STEM

Objek Yang dinilai adalah:


1. Pemahaman siswa tentang sains dan matematika yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah
2. Kerja tim (kemampuan berkolaborasi)
3. Perkembangan Keterampilan dalam menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan
Kreatif, dan kemampuan menganalisis dan merancang alat.
4. Sikap dan kepercayaan diri siswa
5. Hasil Laporan dan presentasi
6. Uji Prototipe alat
7. Peningkatan minat
PENILAIAN STEM
REFLEKSI PEMBELAJARAN

Bubuhkan tanda centang (√) pada nomor 1 dan 2 pada

1. Gambarkan perasaan yang anda rasakan setelah mempelajari materi ini!

2. Beri rating pada pembelajaran ini!

3. Apa yang ananda pahami dari materi ini?

4. Bagian mana yang belum Ananda pahami?

5. Sebutkan hal menarik dari aktivitas pembelajaran tadi?

6. Sebutkan hal tidak menarik dari aktivitas pembelajaran tadi?

Atau anda dapat scan QR Qode berikut ini!

Anda mungkin juga menyukai