Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Unggulan Palembang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 12 JP x 45 menit (6 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD3 KD4
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem 4.14 Membuat makanan atau produk
koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid lain yang berupa koloid atau melibatkan
dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya prinsip koloid

IPK IPK
3.14.1 Mengidentifikasi berbagai jenis produk 4.14.1 Melakukan percobaan
yang berupa koloid pembuatan makanan atau produk lain
3.14.2 Menjelaskan jenis koloid dan sifat-sifat berupa koloid atau yang melibatkan
koloid. prinsip koloid dan melaporkan hasil
3.14.3 Menghubungkan sistem koloid dengan percobaan.
sifat-sifatnya
3.14.4 Melakukan percobaan efek Tyndall
3.14.5 Membedakan koloid liofob dan koloid
hidrofob.
3.14.6 Menjelaskan pemurnian koloid, pembuatan
koloid, dan peranannya dalam kehidupan sehari-
hari
3.14.7 Menjelaskan bahan/zat yang berupa koloid
dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan,
dan lain-lain.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
dan mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam
kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya serta membuat makanan atau produk lain yang berupa
koloid atau melibatkan prinsip koloid

D. MATERI PEMBELAJARAN

 Fakta
o Homogen
o Heterogen
 Konsep
o Koloid
o Efek Tyndall
o Gerak Brown
o Muatan Koloid
o Elektroforesis
o Adsorpsi
o Koagulasi
o Koloid Pelindung
o Dialisis
o Koloid Liofil dan Koloid Liofob
o
 Prinsip
o Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan sejati pada beberapa bahan-
bahan yang ada disekitarnya
o Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan sejati pada beberapa bahan-
bahan yang ada disekitarnya
 Prosedur
o Langkah kerja percobaan Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan
sejati pada beberapa bahan-bahan yang ada disekitarnya

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan

F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. LCD
4. LKPD

G. SUMBER BELAJAR

 Watoni, AH. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya
 Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan pengantar mengenai
sistem koloid, dan klasifikasi campuran (literasi),
lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang
pengantar mengenai sistem koloid, dan klasifikasi
campuran yaitu larutan sejati, suspensi , dan koloid.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan gantar
mengenai sistem koloid, dan klasifikasi campuran
yaitu larutan sejati, suspensi , dan koloid. (HOTS)

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai gantar mengenai sistem koloid, dan
klasifikasi campuran yaitu larutan sejati, suspensi ,
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
dan koloid.. (komunikasi)

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang gantar mengenai sistem koloid, dan
klasifikasi campuran.
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid jel dan koloid busa
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-dua

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan klasifikasi sistem koloid
dan koloid jel (literasi), lalu guru memberikan
stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang klasifikasi
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
sistem koloid yaitu koloid liofilik, koloid liofobik,
koloid multimolekuler, koloid makromolekuler,
koloid asosiasi atau misel dan koloid jel.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal tentang klasifikasi sistem koloid
yaitu koloid liofilik, koloid liofobik, koloid
multimolekuler, koloid makromolekuler, koloid
asosiasi atau misel dan koloid jel. (HOTS)

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai klasifikasi sistem koloid yaitu koloid
liofilik, koloid liofobik, koloid multimolekuler,
koloid makromolekuler, koloid asosiasi atau misel
dan koloid jel.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang klasifikasi sistem koloid dan koloid jel
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid busa dan koloid sol
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-tiga

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan koloid busa dan koloid
sol (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa
tayangan gambar (disiplin)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
busa dan koloid sol yaitu asal muatan pada koloid,
pembuatan koloid sol, pemurnian koloid sol.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan koloid
busa dan koloid sol yaitu asal muatan pada koloid,
pembuatan koloid sol, pemurnian koloid sol.

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid busa dan koloid sol yaitu asal
muatan pada koloid, pembuatan koloid sol,
pemurnian koloid sol.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid busa dan koloid sol
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid aerosol
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-empat

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
 Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan koloid aerosol (literasi),
lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
aerosol yaitu pembentukan dan penguraian aerosol,
dan aerosol atmosfir.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
koloid aerosol yaitu pembentukan dan penguraian
aerosol, dan aerosol atmosfir.

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid aerosol yaitu pembentukan dan
penguraian aerosol, dan aerosol atmosfir.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid aerosol
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu kinetika dan sifat-sifat koloid
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-Lima

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
 Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan kinetika dan sifat-sifat
koloid (literasi), lalu guru memberikan stimulus
berupa tayangan gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang kinetika
dan sifat-sifat koloid yaitu gerak brown, difusi, efek
tyndall, sifat-sifat listrik koloid, koagulasi koloid,
sedimentasi, kestabilan sol, dan pencegahan
koagulasi.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
kinetika dan sifat-sifat koloid yaitu gerak brown,
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
difusi, efek tyndall, sifat-sifat listrik koloid,
koagulasi koloid, sedimentasi, kestabilan sol, dan
pencegahan koagulasi.

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai kinetika dan sifat-sifat koloid yaitu gerak
brown, difusi, efek tyndall, sifat-sifat listrik koloid,
koagulasi koloid, sedimentasi, kestabilan sol, dan
pencegahan koagulasi.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang kinetika dan sifat-sifat koloid
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid emulsi
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-Enam

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
 Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan koloid emulsi (literasi),
lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
emulsi yaitu penentuan jenis-jenis emulsi,
pembuatan emulsi, pemecahan dan pencegahan
emulsi, kegunaan dan peranan koloid, aplikasi daya
adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid dalam bidang
farmasi

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
koloid emulsi yaitu penentuan jenis-jenis emulsi,
pembuatan emulsi, pemecahan dan pencegahan
emulsi, kegunaan dan peranan koloid, aplikasi daya
adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid dalam bidang
farmasi

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid emulsi yaitu penentuan jenis-jenis
emulsi, pembuatan emulsi, pemecahan dan
pencegahan emulsi, kegunaan dan peranan koloid,
aplikasi daya adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid
dalam bidang farmasi

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid emulsi
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk memper
siapkan diri menghadapi ujian akhir semester
 Berdoa dan memberi salam
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan
apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Palembang, Oktober 2017

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Hj. Rusdiana , M.Si Sumarnie, S.Pd., M.Pd


NIP 1958031985032003 NIP 196709152007012006
Lampiran 1
BAHAN AJAR
SISTEM KOLOID

Pengertian dan Jenis-jenis Koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-
7 – 10-5 cm ) Nama koloid di berikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861,istilah ini berasal dari
bahasa yunani,yaitu ’kolla’ dan ”oid”.Kolla berarti lem,sedangkan oid bearti seperti.
Dalam hal ini,yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya,sebab sistem koloid mempunyai nilai
difusi yang rendah,seperti lem.koloid mempunyai nilai difusi yang rendah karena partikelnya berukuran
lebih besar daripada molekul,yaitu berukuran maksimum 1 mikrometer.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dangan kehidupan sehari-hari.cairan tubuh,seperti
darah,adalah sistem koloid,.cat,berbagai jenis obat,bahan kosmetik,dan bahan pertanian,juga merupakan
koloid. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi(campuran kasar).sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda-beda dari sifat
larutan ataupun suspensi.Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat,baik padat,cair
maupun gas,dapat di buat dalam bentuk koloid.
Koloid dapat didefinisikan sebagai sistem heterogen,dimana suatu ”zat didispersikan”kedalam
suatu media yang homogen.ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter(nm) sampai
satu mikrometer.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya,koloid merupakan suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi salah satu contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari
yaitu santan.meskipun sekilas santan tampak homogen,tetapi dangan mikroskop ultra dapat kita amati
partikel minyak yang tersebar di dalam air jadi, santan merupakan sistem satu fase seperi halnya
larut,melainkan sistem dua fase.salah satu fase,yaitu air bersifat kontinu,sedangkan fase yang satu lagi
yaitu minyak.bersifat diskontinu(terputus-putus).selanjutnya,fase kontinu disebut sebagai medium
dispersi,sedangkan fase yang diskontinu disebut fase terdispe rsi.
Contoh koloid yang lain,yaitu asap dan kabut.seringkali asap dan kabut dianggap sebagai gas.asap
adalah campuran zat padat dan gas ,dalam hal ini partikel karbon dalam udara:sedangkan kabut adalah
campuran cairan dengan gas ,yaitu campuran titik-titik air dengan udara.
Untuk memahami sistem koloid ,marilah kita membandingkan tiga jenis campuran berikut,yaitu
campuran gula denga air,campuran tepung terigu dengan air,dan campuran susu dengan air.

Perbandingan sifat larutan ,koloid dan suspensi

Larutan Koloid Suspensi


(dispersi molekul) (dispersi koloid) (dispersi kasar)
Contoh: larutan gula Contoh larutan susu dengan air Contoh : campuran tepung terigu
dengan air
 homogen,tak dapat di  Secara mikroskopis bersifat  heterogen
bedakan walaupun homogen tetapai heterogen  salah satu atau semua dimensi
menggunakan mikroskop jika diamati dengan partikelnya lebih besar dari
ultra mikroskop ultra 100nm
 semua partikelnya  Partikelnya berdimensi  dua fase
berdimens antara 1nm sampai 100nm  tidak stabil
(panjang,lebar,atau  dua fase  dapat disaring
tebal)kurang dari 1nm  pada umumnya stabil
 satu fase  tidak dapat disaringkecuali
 stabil dengan penyaring ultra
 tidak dapat di saring
Apabila kita campurkan gula dengan air,ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula.di dalam
larutan ,zat terlarut tersebut dalam bentuk partikel yang sangat kecil,sehingga tidak dapat di debedakan
lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra.larutan bersifat kontinu dan merupakan
sistem satu fase (homogen).ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1nm .larutan bersifat stabil (tidak
memisah)dan tidak dapat disaring

Contoh lain adalah jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air,ternyata tepung terigu tidak
larut.walaupun campuran ini diaduk,lambat laun tepung terigu akan mmisah (mengalami
sedimentasi).campuran ini disebut suspensi.suspensi bersifat heterogen,tidak kontinu,sehingga
merupakan sistem dua fase.ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari100 nm.suspensi dapat
dipisahkan dengan penyaringan.
Contoh lain adalah ika kita campurkan susu instan dengan air,ternyata susu ”larut”tetapi ’larutan’
itu tudak bening melainkan keruh.jika didiamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh)
Secara miskropkopis campuran ini tidak homogen.akan teapi jika tidak diamati dengan mikroskop ultra
ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar didalam air.campuran seperti
ini disebut koloid.ukuran partikel koloid berkisar antar 1nm-100nm.jadi koloid tergolong campuran
heterogen dan merupakan sistem dua fase.zat yang didispersikan disebut fase terdispersi.sedangkan
medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi.fase terdispersi bersifat
diskontinu(terputus-putus)sedangkan medium terdispersi adalah lemak,sedangkan medium dispersinya
adalah air.

Jenis – jenis koloid


Sistem koloid terdiri atas dua fase yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi(medium
pendispersi).penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya
tersebut.
Koloid yang fase pendispersinya padat disebut sol,jadi ada tiga jenis sol,yaitu sol padat (padat
dalam padat),sol cair (padat dalam cair)dan sol gas (padat dalam gas). istilah sol biasannya di gunakan
untuk menyatakan sol cair,sedangkan sol gas lebih di kenal sebagai aerosol(aerosol padat).koloid yang
fase terdispersinya cair disebut emulsi, emulsi juga ada tiga jenis,yaitu emulsi padat(cair dalam
padat),emulsi cair (cair dalam cair ,emulsi gas (cair dalam gas).istilah emulsi biasanya di gunakan untuk
menyatakan emulsi cair,sedangkan emulsi gas juga di kenal dengan nama aerosol(aerosol cair).koloid
yang fase terdispersinya gas di sebut buih.hanya ad dua jenis buih ,yaitu buih padat dan buih
cair.campuran gas dengan gas selalu bersifat heterogen,jadi merupakan larutan.bukan koloid. istilah buih
biasanya di gunakan untuk menyatakan buih cair.dengan demikian ada 8 jenis koloid
No Fase Fase pendispersi Nama Contoh
terdisprsi
1 Padat Gas Aerosol Asap,debu di udara
2 Padat Cai Sol Sol emas,sol belerang ,tinta,cat
r
3 Padat Padat Sol padat Gelas berwarna ,intan hitam
4 Cair Gas Aerosol Kabut dan awan
5 Cair Cair Emulsi Susu ,santan minyak ikan
6 Cair Padat Emulsi padat Jeli,mutiara
7 Gas Cair Buih Buih sabun,krim kocok
8 gas padat Buih padat Karet busa,batu
apung,stirofoam

1. Sol (fase terdispersi padat)


Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.koloid jenis sol banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.

Contoh sol : air sungai(sol dari lempeng dalam air),sol sabun,sol detergen,sol kanji,tinta tulis,dan cat.

a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat


Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran

2. Emulsi (fase terdispersi cair)


Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi.sarat terjadinya
emulsi ini adalah bahwa kedua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.emulsi dapat di golongkan
kedalam dua bagian,yaitu emulsi minyak dalam air(M\A)atau emulsi air dalam minyak(A\M).dalam hal
ini minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator) contohnya adalah sabun yang
dapat mengemulsikan minyak ke dalam air.jika campuran minyak dengan air di kocok maka akan
diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan ,akan tetapi jika sebelum di kocok
ditambah sabun atau detergen.maka diperoleh campuran yang stabil yang di sebut emulsi.contoh lainnya
adalah kasein dalam susu dan kuning telur dala mayonaise

a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat


Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk

3. Buih (fase terdispersi gas)


Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih .seperti halnya dengan
emulsi,untukmenstabilkan buih di perlukan zat pembuih,misalnya sabun,detergen dan protein.buih
dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas kedalam zat cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses,misalnya pada pengolahan bijih logam,pada alat pemadam
kebakaran,kosmetik dan lain-lain.adakalanya buih tidak dikehendaki.zat-zat dapat memecah /mencegah
buih antara lain eter dan isomil alkohol.zat pemecah buih di sebut agen anti buih (de-foaming agent).
a.Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
- Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama-sama berupa gas,
campurannya tergolong larutan
4.Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebutaerosol.
Jika zat yang terdispersi berupa zat padat ,disebut aerosol padat,jika zat yang terdispersi berupa zat
padat ,disebut aerosol padat,jika zat terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair.
contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara
contoh aerosol cair : kabut dan awan
Sekarang ini banyak produk di buat dalam bentuk aerosol,sehingga lebih praktis di gunakan
.contohnya yaitu semprit rambut (hair spray),obat nyamuk semprot,parfum,cat semprot,dan lain-
lain.untuk menhasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol).contoh bahan
pendorong yang sering digunakan adalah senyawa klorofluorokarbon(CFC).dan karbon dioksida
5.gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair)disebut gel. contoh agar
agar,lem,kanji,selai,gelatin,gel sabun dan gel silika.Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat
terdispersinya mengadsorbsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolonglarutan ,koloid, atau suspensi.
Contoh larutan: larutan gula .larutan garam,spirtus,alkohol 70%,larutan cuka,air laut,udara yang
bersihdan bensin.
Contoh koloid : sabun,susu,santan,jeli,selai,mentega,dan mayonaise
Contoh suspensi : air sungai yang keruh,campuran air dengan pasir,campuran kopi dengan air,dan
campuran minyk dengan air
Suatu campuran mengandung zat terlarut dan zat koloid ayau zat terlarut dan suspensi
sekaligus.air sungai,sebagai contoh mengandung pasir dan berbagai partikel kasar yang lain.jika air
sungai di saring biasanya masih mengandung partikel koloid selain zat-zat terlarut .dan juga udara ,udara
yang bersai merupakan larutan dari berbagai jenis gas.akan tetapi pada umumnya udara mengandung
partikel koloid berupa debu,asap, atau kabut.
.
Penggunaan koloid

Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan kita dapat melihat industri membuat produknya
dalam bentuk koloid.misalnya industri kosmetik,industri makanan,industri farmasi dan lain-
lain.mengapa harus koloid ? karena koloid merupakan satu-satunya sara untuk menyajikan suatu
campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabil pada tingkat
mikroskopis,contohnya adlah cat,mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat,tetapi
dengan sistem koloid dapat dibuat suatu campuran yang homogen merata dan stabil.
Lampiran 2
Penilaian

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 Unggulan Palembang


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia

WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO NAMA
U PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Palembang, Oktober 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Hj. Rusdiana , M.Si Sumarnie, S.Pd.,M.Pd


NIP 1958031985032003 NIP 196709152007012006
INSTRUMEN TES TERTULIS

1. Suatu cara untuk menunjukkan bahwa partikel koloid dapat bermuatan dan dapat juga untuk
memurnikan koloid dari partikel-partikel zat terlarut adalah . . . .
a. elektroforesis d. dispersi
b. koagulasi e. ultrafiltrasi
c. dialisis

2. Dalam suatu alat elektroforesis dimasukkan koloid Fe(OH)3 yang berwarna merah dan koloid As2S3
yang berwarna kuning. Jika diberi arus searah, maka . . . .
a. elektroda positif berwarna merah dan elektroda negatif berwarna merah
b. elektroda positif berwarna kuning dan elektroda negatif berwarna kuning
c. elektroda positif berwarna merah dan elektroda negatif berwarna kuning
d. elektroda positif berwarna kuning dan elektroda negatif berwarna merah
e. elektroda positif dan elektroda negatif tidak berwarna

3. Yang dimaksud dengan dialisis adalah…..


a. pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil dalam medan listrik
b. pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil melalui selaput permeabel
c. pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil melalui selaput semipermeabel
d. pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil dalam medan magnet
e. pergerakan molekul-molekul kecil melalui selaput permeabel

4. Tidak semua selaput yang dapat digunakan pada proses dialisis. Hal ini karena…..
a. hanya selaput semipermeabel yang dapat melewatkan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau
molekul kecil sebagai pengganggu tetap tertahan
b. hanya selaput permeabel yang dapat melewatkan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau molekul
kecil sebagai pengganggu tetap tertahan
c. hanya selaput permeabel yang dapat menahan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau molekul
kecil sebagai pengganggu dapat melewatinya
d. hanya selaput semipermeabel yang dapat menahan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau
molekul kecil sebagai pengganggu dapat melewatinya
e. hanya selaput semipermeabel yang dapat menahan partikel koloid dan ion-ion atau molekul kecil
lainnya

5. Seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan cuci darah atau
fungsi ginjalnya digantikan oleh mesin dialisator yang cara kerjanya menggunakan prinsip . . . .
a. koagulasi d. elektroforesis
b. dialisis e. ultrafiltrasi
c. adsorpsi

6. Partikel-partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Namun jika muatan
listrik tersebut hilang, maka pertikel koloid tersbut akan mengalami . . . .
a. dialisis d. ionisasi
b. adsorpsi e. koagulasi
c. terasosiasi

7. Koagulasi koloid dapat terjadi jika muatan listrik partikel koloid tersebut dihilangkan.
Perhatikan beberapa cara berikut:
I. Menggunakan prinsip elektroforesis
II. Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan.
III. Penambahan koloid lain dengan muatan sejenis.
IV. Penambahan elektrolit
V. Pendidihan
Yang merupakan cara penghilangan muatan listrik pada partikel koloid adalah . . . .
a. I, II, III, IV, dan V d. I, III, dan IV
b. I, III, dan V e. I, II, IV, dan V
c. II, III, dan IV
8. Pada Industri karet alam, pohon karet disadap sehingga mengeluarkan getah yang disebut lateks. Agar
lateks dapat mengalami koagulasi membentuk karet alam diperlukan zat elektrolit . . . .
a. NaCl d. HCOOH
b. Al2(SO4)3 e. H2SO4
c. MgSO4

9. Yang merupakan contoh koagulasi adalah…..


a. terjadinya berkas sinar d. pemutihan gula tebu
b. pembuatan es krim e. pencucian darah
c. pembentukan delta di muara sungai

10. Sabun/deterjen membersihkan noda di pakaian dengan cara…..


a. menarik partikel kotoran (lemak) dengan gugus polarnya lalu mendispersikannya ke dalam air
b. menarik partikel kotoran (lemak) dengan gugus nonpolarnya lalu mendispersikannya ke dalam
air
c. menarik partikel kotoran (lemak) dengan gugus polar dan nonpolarnya lalu mendispersikannya
ke dalam air
d. menarik partikel kotoran (lemak) dengan bagian kepalanya lalu mendispersikannya ke dalam air
e. menarik partikel kotoran (lemak) dengan gugus hidrofilnya lalu mendispersikannya ke dalam air
11. Koloid pelindung dapat menstabilkan sistem koloid dengan cara…..
a. membungkus medium pendispersi sehingga tidak mengelompok
b. membungkus sistem koloid sehingga tidak mengendap
c. membungkus sistem koloid sehingga tidak memisah
d. membungkus zat terdispersi sehingga tidak tarik-menarik dengan medium pendispersi
e. membungkus zat terdispersi sehingga tidak mengelompok

12. Dispersi kanji merupakan sistem koloid yang memiliki…..


a. gaya tarik-menarik yang lemah (bahkan tidak ada) antara zat terdispersi dan medium
pendispersi
b. gaya tarik-menarik yang cukup besar antar zat terdispersi
c. gaya tolak-menolak yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersi
d. gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersi
e. gaya tolak-menolak yang cukup besar antar medium pendispersi
Lembar Kerja Siswa

EFEK TYNDALL
Nama :
Kelas :

I. Tujuan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
II. Landasan Teori
Suatu sifat khas yang membedakan system koloid dengan larutan adalah dengan percobaan
Tyndall. Bila suatu larutan disinari dengan seberkas sinar tampak maka berkas sinar tersebut akan
diserap dan hanya sebagian kecil yang dipancarkan. Bila seberkas sinar tersenut dilewatkan pada
system koloid maka sinar tersebut akan diteruskan akan dihamburkan oleh partikel koloid, sehingga
sinar yang melalui system koloid akan teramati berupa jalur cahaya.
Sifat khas koloid ini disebut dengan nama efek Tyndall. Selain pada koloid jenis sol, efek Tyndall
juga dapat dilihat pada koloid jenis aerosol. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat dilihat
pada peristiwa berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang banyak asap rokoknya,
dan lain-lain.

III. Alat dan Bahan


 Alat
...................................................................
...................................................................
...................................................................
 Bahan
1. Campuran gula dan air
2. Campuran susu bubuk dengan air
3. Minuman jelly
IV. Langkah Kerja
..........................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
V. Hasil Pengamatan
No Campuran Berkas Sinar
1 Gula dan air
2 Susu bubuk dan air
3 Minuman jelly

Kesimpulan :
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
VI. Pertanyaan
1. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya?
Jawab :
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
.

2. Bagaimanakah membedakan larutan sejati dengan sistem koloid?


Jawab :
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai