A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD3 KD4
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem 4.14 Membuat makanan atau produk
koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid lain yang berupa koloid atau melibatkan
dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya prinsip koloid
IPK IPK
3.14.1 Mengidentifikasi berbagai jenis produk 4.14.1 Melakukan percobaan
yang berupa koloid pembuatan makanan atau produk lain
3.14.2 Menjelaskan jenis koloid dan sifat-sifat berupa koloid atau yang melibatkan
koloid. prinsip koloid dan melaporkan hasil
3.14.3 Menghubungkan sistem koloid dengan percobaan.
sifat-sifatnya
3.14.4 Melakukan percobaan efek Tyndall
3.14.5 Membedakan koloid liofob dan koloid
hidrofob.
3.14.6 Menjelaskan pemurnian koloid, pembuatan
koloid, dan peranannya dalam kehidupan sehari-
hari
3.14.7 Menjelaskan bahan/zat yang berupa koloid
dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan,
dan lain-lain.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
dan mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam
kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya serta membuat makanan atau produk lain yang berupa
koloid atau melibatkan prinsip koloid
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
o Homogen
o Heterogen
Konsep
o Koloid
o Efek Tyndall
o Gerak Brown
o Muatan Koloid
o Elektroforesis
o Adsorpsi
o Koagulasi
o Koloid Pelindung
o Dialisis
o Koloid Liofil dan Koloid Liofob
o
Prinsip
o Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan sejati pada beberapa bahan-
bahan yang ada disekitarnya
o Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan sejati pada beberapa bahan-
bahan yang ada disekitarnya
Prosedur
o Langkah kerja percobaan Efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan larutan
sejati pada beberapa bahan-bahan yang ada disekitarnya
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan
F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. LCD
4. LKPD
G. SUMBER BELAJAR
Watoni, AH. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya
Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang
pengantar mengenai sistem koloid, dan klasifikasi
campuran yaitu larutan sejati, suspensi , dan koloid.
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan gantar
mengenai sistem koloid, dan klasifikasi campuran
yaitu larutan sejati, suspensi , dan koloid. (HOTS)
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai gantar mengenai sistem koloid, dan
klasifikasi campuran yaitu larutan sejati, suspensi ,
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
dan koloid.. (komunikasi)
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang gantar mengenai sistem koloid, dan
klasifikasi campuran.
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid jel dan koloid busa
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ke-dua
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang klasifikasi
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
sistem koloid yaitu koloid liofilik, koloid liofobik,
koloid multimolekuler, koloid makromolekuler,
koloid asosiasi atau misel dan koloid jel.
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal tentang klasifikasi sistem koloid
yaitu koloid liofilik, koloid liofobik, koloid
multimolekuler, koloid makromolekuler, koloid
asosiasi atau misel dan koloid jel. (HOTS)
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai klasifikasi sistem koloid yaitu koloid
liofilik, koloid liofobik, koloid multimolekuler,
koloid makromolekuler, koloid asosiasi atau misel
dan koloid jel.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang klasifikasi sistem koloid dan koloid jel
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid busa dan koloid sol
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ke-tiga
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
busa dan koloid sol yaitu asal muatan pada koloid,
pembuatan koloid sol, pemurnian koloid sol.
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan koloid
busa dan koloid sol yaitu asal muatan pada koloid,
pembuatan koloid sol, pemurnian koloid sol.
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid busa dan koloid sol yaitu asal
muatan pada koloid, pembuatan koloid sol,
pemurnian koloid sol.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid busa dan koloid sol
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid aerosol
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ke-empat
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
aerosol yaitu pembentukan dan penguraian aerosol,
dan aerosol atmosfir.
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
koloid aerosol yaitu pembentukan dan penguraian
aerosol, dan aerosol atmosfir.
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid aerosol yaitu pembentukan dan
penguraian aerosol, dan aerosol atmosfir.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid aerosol
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu kinetika dan sifat-sifat koloid
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ke-Lima
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang kinetika
dan sifat-sifat koloid yaitu gerak brown, difusi, efek
tyndall, sifat-sifat listrik koloid, koagulasi koloid,
sedimentasi, kestabilan sol, dan pencegahan
koagulasi.
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
kinetika dan sifat-sifat koloid yaitu gerak brown,
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
difusi, efek tyndall, sifat-sifat listrik koloid,
koagulasi koloid, sedimentasi, kestabilan sol, dan
pencegahan koagulasi.
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai kinetika dan sifat-sifat koloid yaitu gerak
brown, difusi, efek tyndall, sifat-sifat listrik koloid,
koagulasi koloid, sedimentasi, kestabilan sol, dan
pencegahan koagulasi.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang kinetika dan sifat-sifat koloid
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu koloid emulsi
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ke-Enam
Identifikasi masalah
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dari membaca literatur (literasi) tentang koloid
emulsi yaitu penentuan jenis-jenis emulsi,
pembuatan emulsi, pemecahan dan pencegahan
emulsi, kegunaan dan peranan koloid, aplikasi daya
adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid dalam bidang
farmasi
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan tentang
koloid emulsi yaitu penentuan jenis-jenis emulsi,
pembuatan emulsi, pemecahan dan pencegahan
emulsi, kegunaan dan peranan koloid, aplikasi daya
adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid dalam bidang
farmasi
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai koloid emulsi yaitu penentuan jenis-jenis
emulsi, pembuatan emulsi, pemecahan dan
pencegahan emulsi, kegunaan dan peranan koloid,
aplikasi daya adsorpsi koloid, dan aplikasi koloid
dalam bidang farmasi
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang koloid emulsi
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk memper
siapkan diri menghadapi ujian akhir semester
Berdoa dan memberi salam
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-
7 – 10-5 cm ) Nama koloid di berikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861,istilah ini berasal dari
bahasa yunani,yaitu ’kolla’ dan ”oid”.Kolla berarti lem,sedangkan oid bearti seperti.
Dalam hal ini,yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya,sebab sistem koloid mempunyai nilai
difusi yang rendah,seperti lem.koloid mempunyai nilai difusi yang rendah karena partikelnya berukuran
lebih besar daripada molekul,yaitu berukuran maksimum 1 mikrometer.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dangan kehidupan sehari-hari.cairan tubuh,seperti
darah,adalah sistem koloid,.cat,berbagai jenis obat,bahan kosmetik,dan bahan pertanian,juga merupakan
koloid. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi(campuran kasar).sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda-beda dari sifat
larutan ataupun suspensi.Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat,baik padat,cair
maupun gas,dapat di buat dalam bentuk koloid.
Koloid dapat didefinisikan sebagai sistem heterogen,dimana suatu ”zat didispersikan”kedalam
suatu media yang homogen.ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter(nm) sampai
satu mikrometer.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya,koloid merupakan suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi salah satu contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari
yaitu santan.meskipun sekilas santan tampak homogen,tetapi dangan mikroskop ultra dapat kita amati
partikel minyak yang tersebar di dalam air jadi, santan merupakan sistem satu fase seperi halnya
larut,melainkan sistem dua fase.salah satu fase,yaitu air bersifat kontinu,sedangkan fase yang satu lagi
yaitu minyak.bersifat diskontinu(terputus-putus).selanjutnya,fase kontinu disebut sebagai medium
dispersi,sedangkan fase yang diskontinu disebut fase terdispe rsi.
Contoh koloid yang lain,yaitu asap dan kabut.seringkali asap dan kabut dianggap sebagai gas.asap
adalah campuran zat padat dan gas ,dalam hal ini partikel karbon dalam udara:sedangkan kabut adalah
campuran cairan dengan gas ,yaitu campuran titik-titik air dengan udara.
Untuk memahami sistem koloid ,marilah kita membandingkan tiga jenis campuran berikut,yaitu
campuran gula denga air,campuran tepung terigu dengan air,dan campuran susu dengan air.
Contoh lain adalah jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air,ternyata tepung terigu tidak
larut.walaupun campuran ini diaduk,lambat laun tepung terigu akan mmisah (mengalami
sedimentasi).campuran ini disebut suspensi.suspensi bersifat heterogen,tidak kontinu,sehingga
merupakan sistem dua fase.ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari100 nm.suspensi dapat
dipisahkan dengan penyaringan.
Contoh lain adalah ika kita campurkan susu instan dengan air,ternyata susu ”larut”tetapi ’larutan’
itu tudak bening melainkan keruh.jika didiamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh)
Secara miskropkopis campuran ini tidak homogen.akan teapi jika tidak diamati dengan mikroskop ultra
ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar didalam air.campuran seperti
ini disebut koloid.ukuran partikel koloid berkisar antar 1nm-100nm.jadi koloid tergolong campuran
heterogen dan merupakan sistem dua fase.zat yang didispersikan disebut fase terdispersi.sedangkan
medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi.fase terdispersi bersifat
diskontinu(terputus-putus)sedangkan medium terdispersi adalah lemak,sedangkan medium dispersinya
adalah air.
Contoh sol : air sungai(sol dari lempeng dalam air),sol sabun,sol detergen,sol kanji,tinta tulis,dan cat.
Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan kita dapat melihat industri membuat produknya
dalam bentuk koloid.misalnya industri kosmetik,industri makanan,industri farmasi dan lain-
lain.mengapa harus koloid ? karena koloid merupakan satu-satunya sara untuk menyajikan suatu
campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabil pada tingkat
mikroskopis,contohnya adlah cat,mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat,tetapi
dengan sistem koloid dapat dibuat suatu campuran yang homogen merata dan stabil.
Lampiran 2
Penilaian
1. Suatu cara untuk menunjukkan bahwa partikel koloid dapat bermuatan dan dapat juga untuk
memurnikan koloid dari partikel-partikel zat terlarut adalah . . . .
a. elektroforesis d. dispersi
b. koagulasi e. ultrafiltrasi
c. dialisis
2. Dalam suatu alat elektroforesis dimasukkan koloid Fe(OH)3 yang berwarna merah dan koloid As2S3
yang berwarna kuning. Jika diberi arus searah, maka . . . .
a. elektroda positif berwarna merah dan elektroda negatif berwarna merah
b. elektroda positif berwarna kuning dan elektroda negatif berwarna kuning
c. elektroda positif berwarna merah dan elektroda negatif berwarna kuning
d. elektroda positif berwarna kuning dan elektroda negatif berwarna merah
e. elektroda positif dan elektroda negatif tidak berwarna
4. Tidak semua selaput yang dapat digunakan pada proses dialisis. Hal ini karena…..
a. hanya selaput semipermeabel yang dapat melewatkan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau
molekul kecil sebagai pengganggu tetap tertahan
b. hanya selaput permeabel yang dapat melewatkan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau molekul
kecil sebagai pengganggu tetap tertahan
c. hanya selaput permeabel yang dapat menahan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau molekul
kecil sebagai pengganggu dapat melewatinya
d. hanya selaput semipermeabel yang dapat menahan partikel koloid, sedangkan ion-ion atau
molekul kecil sebagai pengganggu dapat melewatinya
e. hanya selaput semipermeabel yang dapat menahan partikel koloid dan ion-ion atau molekul kecil
lainnya
5. Seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan cuci darah atau
fungsi ginjalnya digantikan oleh mesin dialisator yang cara kerjanya menggunakan prinsip . . . .
a. koagulasi d. elektroforesis
b. dialisis e. ultrafiltrasi
c. adsorpsi
6. Partikel-partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Namun jika muatan
listrik tersebut hilang, maka pertikel koloid tersbut akan mengalami . . . .
a. dialisis d. ionisasi
b. adsorpsi e. koagulasi
c. terasosiasi
7. Koagulasi koloid dapat terjadi jika muatan listrik partikel koloid tersebut dihilangkan.
Perhatikan beberapa cara berikut:
I. Menggunakan prinsip elektroforesis
II. Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan.
III. Penambahan koloid lain dengan muatan sejenis.
IV. Penambahan elektrolit
V. Pendidihan
Yang merupakan cara penghilangan muatan listrik pada partikel koloid adalah . . . .
a. I, II, III, IV, dan V d. I, III, dan IV
b. I, III, dan V e. I, II, IV, dan V
c. II, III, dan IV
8. Pada Industri karet alam, pohon karet disadap sehingga mengeluarkan getah yang disebut lateks. Agar
lateks dapat mengalami koagulasi membentuk karet alam diperlukan zat elektrolit . . . .
a. NaCl d. HCOOH
b. Al2(SO4)3 e. H2SO4
c. MgSO4
EFEK TYNDALL
Nama :
Kelas :
I. Tujuan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
II. Landasan Teori
Suatu sifat khas yang membedakan system koloid dengan larutan adalah dengan percobaan
Tyndall. Bila suatu larutan disinari dengan seberkas sinar tampak maka berkas sinar tersebut akan
diserap dan hanya sebagian kecil yang dipancarkan. Bila seberkas sinar tersenut dilewatkan pada
system koloid maka sinar tersebut akan diteruskan akan dihamburkan oleh partikel koloid, sehingga
sinar yang melalui system koloid akan teramati berupa jalur cahaya.
Sifat khas koloid ini disebut dengan nama efek Tyndall. Selain pada koloid jenis sol, efek Tyndall
juga dapat dilihat pada koloid jenis aerosol. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat dilihat
pada peristiwa berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang banyak asap rokoknya,
dan lain-lain.
Kesimpulan :
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
VI. Pertanyaan
1. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya?
Jawab :
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
.