Anda di halaman 1dari 14

PROFESI KEPENDIDIKAN

“UNIT 6 PERANAN PENDIDIKAN DALAM


MASYARAKAT”

OLEH :

Nama dan NIM : M. Rio Raynaldo F. I. (06101381529934)

Prodi/Jurusan : Pendidikan Kimia


Dosen Pembimbing : Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc, Ed

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sriwijaya
Tahun 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta segala Rahmat, Berkah, dan Hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memberikan informasi
mengenai Pendidikan juga untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Profesi
Kependidikan. Ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak-pihak yang sumbernya berupa
artikel dan buku ajar yang telah dijadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat
terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa
depan yang lebih baik.

Semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi para pembaca pada
umumnya. Ucapkan banyak terima kasih, kepada masing-masing atas bantuan dan dukungannya
dalam mengerjakan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
dan menjelaskan pembaca tentang pendidikan.

Palembang, 13 Maret 2017

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan .................................................. 2

2.2 Satuan dan Program Pendidikan yang Ada di Masyarakat .......................................... 3

2.3 Peran Pendidik dalam Pendidikan yang ada di Masyarakat .......................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Uraian pada unit ini akan membicarakan peran pendidik dalam masyarakat, setelah
mempelajari bagian ini diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan :

1. Konsep Pembelajaran Berwawasan Masyarakat ?


2. Satuan dan Program Pendidikan yang ada di Masyarakat ?
3. Peran Pendidik dalam Pendidikan yang ada di Masyarakat ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Untuk membantu saudara mencapai tujuan tersebut maka unit ini diorganisasikan kedalam 5
sub unit materi seperti berikut :

A. Konsep Pembelajaaraan Berwawasan Kemasyarakatan


B. Satuan dan Program Pendidikan di Masyarakat.
C. Peran Pendidik dalam Pendidikan Masyarakat

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan adalah pembelajaran yang diselenggarakan


dengan menggunakan berbagai potensi yang ada pada lingkungan masyarakat yang terdiri atas
sumberdaya alam, sumberdaya Manusia, sumberdaya budaya, dan sumberdaya teknologi.
Dengan dilandasi oleh teori pembelajaran Humanistik, Progresivisme, dan konsruktivisme, serta
konsep pendidikan berbasis masyarakat, pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus
didasarkan pada hal-hal berikut ini :

1. Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi peserta didik.

2. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran.

3. Materi pembelajaran terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

4. Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada kesesuaian dengan kebutuhan peserta
didik.

5. Menekankan pada pembelajaran partisipatif yang berpusat pada peserta didik.

6. Menumbuhkan kerjasama diantara peserta didik.

7. Menumbuhkan kemandirian.

Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan berupaya mengoptimalkan seluruh potensi


dan kemempuan masyarakat untuk dapat mengaktualisasikan dirinya semaksimal mungkin.
Prinsip pembelajaran berwawasan kemasyarakatan didasarkan pada pemahaman bahwa
masyarakat mempunyai hak untuk menentukan nasipnya sendiri, hak untuk diterima sebagai
warga masyarakat, serta hak untuk mewujudkan kemampuannya.

Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran berwawasan kemasyarakatan yang mengacu


pada pendapat Galbraith yang dikutip Ihat Hatimah dkk (2007 : 3.26) :

a. Determinasi Diri (Self Determination)

Determinasi diri mengandung makna bahwa setiap keputusan untuk kepentingan peserta
didik, harus dimusyawarahkan terlebih dahulu secara bersama.

v
b. Membantu Dirinya Sendiri (Self Help)

Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk meningkatkan potensi yang
dimilikinya sehingga setiap peserta didik dapat membantu dirinya untuk berkembang
sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.

c. Mengembangkan Kepemimpinan (Leadership Development)

Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam berbagai
kegiatan, untuk melatih keberanian sehingga kepercayaan diri akan terbentuk.

d. Lokalisasi (Localization)

Tempat kegiatan belajar diupayakan memiliki nilai strategis bagi peserta didik sehingga
memiliki kemudahan untuk dijangkau oleh semua peserta didik.

e. Pelayanan Terpadu (Integrated delivery of Services)

Pelayanan yang diberikan pada peserta didik dilakukan secara terpadu dari berbagai
komponen yang terlibat.

f. Menerima Perbedaan (Accept Diversity)

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran memiliki karakter yang heterogen, dengan
keanekaragaman karakter tersebut diharapkan menjadi modal untuk menciptakan
kebersamaan melalui pemenuhan kebutuhan belajar yang beraneka ragam.

g. Belajar Terus Menerus (Lifelong Learning)

Prinsip belajar terus menerus harus memperikan kesempatan kepada setiap peserta didik
untuk terus belajar sesuai dengan kebutuhannya.

2.2 Satuan dan Program Pendidikan yang Ada di Masyarakat

1. Satuan Pendidikan di Masyarakat

Dengan mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 26 Ayat 4 menyebutkan bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta
satuan pendidikan yang sejenis.

vi
a. Kursus

Dalam PP No. 73 tahun 1991, kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri
sekumpulan warga masyarakat yang memperikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental
tertentu bagi warga belajar.

b. Pelatihan

Menurut Artasasmita yang dikutip Ihat Hatimah (2007 : 4.4), pelatihan adalah kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan denhan sengaja, terorganisir dan sistematis diluar sistem
persekolahan untum memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan
tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat dengan
mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang
efisien dan efektif.

c. Kelompok Belajar

Kelompok belajar adalah salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat.
Menurut Zainudin yang dikutip Ihat Hatimah (2007 : 4.4), kelompok belajar adalah upaya yang
dilakukan secara sadar dan berencana melalui bekerja dan belajar dalam kelompok belajar untuk
mencapai suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang.

d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam
rangka usaha untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hoby, dan bakat warga
masyarakat. PKBM bertitik tolak dari kebermaknaan dan kebermanfaatan program bagi warga
belajar dengan menggali dan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam
yang ada di lingkungannya.

e. Majelis Taklim

Majelis taklim adalah suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan
dari kebutuhan masyarakat, dengan kegiatannya lebih berorientasi pada keagamaan, khususnya
agama Islam.

f. Satuan Pendidikan yang Sejenis

Satuan pendidikan yang sejenis adalah satuan yang tidak termasuk pada satuan yang
sudah dijelaskan terdahulu. Satuan lainnya diantaranya pesantren, sanggar seni, TKA/TPA.

vii
2. Program Pendidikan di Masyarakat

Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pasal 26 ayat 3 tercantum program pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan peserta didik.

a. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakap hidup adalah kemampuan yang mencakup penguasaan pengetahuan,


keterampilan dan sikap yang saling berinteraksi diyakini sebagai unsur penting untuk lebih
mandiri.

b. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini (0-6
tahun) yang dilakukan pemberian berbagai rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangnan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan
berikutnya. Secara umum tujuan program PAUD adalah memberikan dukungan bagi
kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya anak usia dini.

c. Pendidikan Kepemudaan

Pendidikan kepemudaan adalah pendidikan yang sasarannya khusus pemuda, baik pria
maupun wanita, termasuk para remaja.

d. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

Pendidikan pemberdayaan perempuan diperuntukkan khusus untuk perempuan, hal ini


didasarkan bahwa masih banyak perempuan yang belum berdaya, padahal mereka memiliki
potensi yang perlu dikembangkan.

e. Pendidikan Keaksaraan

Pendidikan keaksaraan yang dikembangkan saat ini adalah program keaksaraan


fungsional yang pada dasarnya merupakan suatu pengembangan dari program keaksaraan
sebelumnya.

viii
Tujuan program keaksaraan fungsional adalah :

1. Meningkatkan keterampilan membaca, menulis, berhitung dan juga keterampilan


berbicara, berpikir, mendengar dan berbuat.

2. Memecahkan masalah kehidupan warga belajar mealui kebiasaan dalam membaca,


menulis berhitung dan berbuat.

3. Menemukan jalan untuk mendapatkan sumber-sumber kehidupan warga belajar.

4. Meningkatkan keberanian warga Masyarakat untuk berhubungan dengan Lembaga yang


berkaitan kebutuhan belajarnya.

5. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembaharuan agar dapat


berpartisipasi dalam perubahan sosial, ekonomi dan kebudayaan di Masyarakat.

6. Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterampilan dan kebudayaan di


masyarakat.

f. Pendidikan Keterampilan

Program pendidikan keterampilan ditujukan untuk membekali warga belajar dalam


bidang keterampilan yang dapat dijadikan bekal usaha.

g. Pendidikan Kesetaraan

Dalam menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan


kesetaraan melalui pendidikan non formal mendapat perhatian cukup tinggi. Hal ini terjadi
karena program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun tidak hanya bisa ditangani dengan
pendidikan formal saja. Program kesetaraan yang ada dimasyarakat mencakup kelompok belajar
paket A, kejar paket B, dan kejar paket C.

2.3 Peran Pendidik dalam Pendidikan yang Ada di Masyarakat

Pendidik yang bertugas di pendidikan formal diharapkan memberi kontribusi didalam


pendidikan masyarakat lingkungannya. Peran pendidik dalam pendidikan di masyarakat dimulai
dari :

1. Memotivasi masyarakat lingkungannya untuk selalu belajar

2. Merekrut warga belajar dalam berbagai program kegiatan belajar

3. Menyelenggarakan kegiatan belajar dalam berbagai program

4. Menjadi narasumber dalam kegiatan belajar masyarakat

ix
5. Menjadi tutor dalam kegiatan belajar yang ada di masyarakat

6. Mengevaluasi program-program kegiatan belajar yang ada di masyarakat untuk


ditindak lanjuti.

Dengan demikian peran pendidik dalam pendidikan yang dilaksanakan dalam


masyarakat meliputi seluruh aktivitas program pedidikan yang ada di masyarakat melalui satuan
pendidikan yang tersedia.

x
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

xi
1. Bagaimana cara mengsosialisasikan pentingnya pendidikan di dalam masyarakat?
2. Berbicara mengenai Pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui bahwa
begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya pendidikan ini maka
manusia atau seseorang dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan
Sumber Daya Manusia yang tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal
yang berharga yang dapat kita miliki untuk tetap hidup di zaman yang serba sulit
ini.
Pendidikan, kemampuan, pengetahuan, dan wawasan sangat dibutuhkan dalam
memulai atau melamar suatu pekerjaan. Mulai bangku Sekolah Dasar, pendidikan
sudah kita dapatkan. untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pentingnya
pendidikan bagi manusia di bawah ini adalah ulasannya.
3. 1. Untuk Karir atau Pekerjaan
Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang
diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan
karir. Keahlian merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang
tertentu yang dapat membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga
dengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat membantu kita
sebagai manusia untuk mewujudkan impian.
4. 2. Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter
Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan
manusia yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir
juga sangat penting untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat
kita beradab. Pada umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan
peradaban. Pendidikan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir,
menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga
merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber
Daya Manusia yang lebih baik. Baca Juga Bahaya Minuman Bersoda
5. 3. Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya.
Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang
kompetitif dan bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian
besar menyadari dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan
manusia yang baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan
keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu bangsa.
6. 4. Memberikan Pengetahuan
Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan
pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting
bagi manusia mengenai dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam
memandang kehidupan. Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran
yang diajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu banyak Pemerintah yang
menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini, agar ketika kelak dewasa
mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.
7. 5. Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan
Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam
pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran
yang jelas mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua
kebingungan. Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak
dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah
mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.

xii
8. Contoh dari determinasi diri ?
9. Determinator sejati mampu mensiasati wewenang yang terbatas
atau mensiasati kondisi yang dihadapinya. Prinsip seorang
determinator sejati adalah tidak takut dalam melangkah
(berani menghadapi segala keadaan dan tantangan),
melangkah dengan segala perhitungan dan pertimbangan
matang, sekali melangkah harus tuntas, langkah yang
diambil harus bisa dipertanggungjawabkan, langkahnya
dalam rangka “never ending achievement” (tidak pernah
berhenti berprestasi) Hasil dari langkah tersebut harus
bisa memberi bukti dan manfaat bagi perusahaan.
10. Seorang determinator tidak pernah menyerah (never give up),
selalu membangkitkan semangat anak buah dan mampu
mendelegasikan tugas kepada anak buah tetapi tidak akan
pernah mau untuk lepas tanggung jawab. Dia berani
mengambil resiko demi kemajuan organisasi (risk taker).
11. Determinator dituntut untuk mampu mengambil keputusan
(decision making) secara cepat, tepat dan mampu
dipertanggungjawabkan kepada perusahaan. Hope (harapan)
selalu dipupuk dalam jiwanya. Hope ini lebih tinggi daripada
tantangan dan cobaan yang dihadapi. Oleh sebab itu maka
seorang determinator wajib mempunyai sifat ambang (thrush
hold) yang tinggi. Artinya mempunyai kasih dan kesabaran
yang tinggi terhadap manusia lainnya dan bukan manusia
(peralatan, prosedur dll).
12. Determinator juga mempunyai inisiatif (=do more) artinya
bahwa berusaha melakukan dan mencapai lebih dibanding
lainnya dan memberi lebih kepada perusahaan. Kendala
berusaha diubah menjadi peluang dengan menggunakan akal
budi yang dimiliki.
13. Determinator mampu menterjemahkan komunikasi dengan
atasannya (linement) dan melakukan komunikasi dengan

xiii
bawahan (deployment). Kedua hal tersebut dinamakan higher
order communication. Artinya bahwa seorang determinator
mampu menjabarkan perintah atasan (biasanya disampaikan
singkat) dan maksud dari perintah itu seluas-luasnya dan
secepat-cepatnya untuk berpikir dan bertindak (linement).
Kemudian perintah dari atasan tersebut harus dilanjutkan
dijabarkan lagi kepada bawahan (deployment).

14. Apa keterkaitan determinasi diiringkan dengan peranan penduduk dalam


masyarakat?
Determinisme Teknologi beranggapan bahwa struktur yang ada di dalam masyarakat bergantung
pada perkembangan teknologi dan beriringan dengan perkembangannya. Semakin berkembang
teknologi yang ada di masyarakat, semakin canggih dan semakin banyak inovasi yang dibuat, maka
masyarakat juga akan mengikuti alurnya menjadi semakin moderen dan berkembang mengikuti
semakin canggihnya inovasi teknologi yang ada. Teori ini menyatakan bahwa hubungan yang ada di
antara masyarakat dan teknologi merupakan hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga
keberadaan dan perkembangan teknologi juga menentukan perkembangan dan perubahan sosial
dan nilai-nilai budaya di dalam masyarakat. Selain itu, teori ini juga menyatakan bahwa teknologi
adalah kunci yang penting dalam kekuatan menguasai serta mengendalikan masyarakat, dan hal ini
membawa keyakinan bahwa perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat yang terus berubah-
ubah dikendalikan oleh inovasi teknologi yang terjadi.

xiv

Anda mungkin juga menyukai