Anda di halaman 1dari 30

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING,


MATHEMATIC
Oleh:
KELOMPOK
Dini Putri Utami ( 06101381520056)
Yaumil Agus Akhir ( 06101281520057)
Bella Dwi Amelia ( 06101381520048)
Tiara Ananda ( 06101381520031)
Nadila Pitriani ( 06101381520030)
Fitriyani ( 06101381520037)
M.Rio Reynaldo F.I ( 06101381520034)
Noviyanti Amarta ( 06101381520051)
Siti Nurhasanah ( 06101281520062)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016/2017
SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING,
MATHEMATIC
Penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang science, technology,
engineering, dan mathematic (STEM), memegang peran penting di
dunia pendidikan. Menghadapi tuntutan bidang karir
pekerjaan/keterampilan abad 21 global, kelima bidang tersebut
menjadi kunci sukses bagi pembangunan suatu negara, terutama
dalam mempersiapkan kurikulum bidang karir pekerjaan negara
berkembang seperti Indonesia.
Pendekatan terpadu pendidikan STEM dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki
pengetahuan interdisipliner dalam mempersiapkan bidang karir
pekerjaan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015 dan sekaligus untuk mewujudkan proyeksi Indonesia sebagai
negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030.
SEJARAH
Istilah STEM pertama kali digunakan dan
dikenalkan oleh National Science
Foundation (NSF) untuk merujuk program
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, teknik, dan matematika. Sejak
saat itu, pendidikan STEM banyak
mempengaruhi para pemangku
kepentingan di semua tingkat dalam
membuat kebijakan kurikulum pendidikan
berbasis STEM sebagai kunci penting untuk
membuka keberhasilan ekonomi Amerika
secara hegemonik.
TUJUAN STEM
Mata Pelajaran STEM yang saling terkait

(Sumber: STEMconnector)
DEFINISI LITERASI STEM

(Sumber: National Governor’s Association


Center for Best Practices)
Pendekatan Pendidikan STEM

Pendekatan Silo
Pendekatan silo untuk pendidikan STEM
mengacu pada instruksi terisolasi, dimana
masing-masing setiap mata pelajaran
STEM diajarkan secara terpisah atau
individu (Dugger, 2010).
Pendekatan Pendidikan STEM

Pendekatan Tertanam (Embeded)


Instruksi STEM tertanam mungkin secara luas
menantang sebagai pendekatan untuk pendidikan
di mana domain pengetahuan dapat diperoleh
melalui penekanan pada situasi dunia nyata dan
teknik pemecahan masalah dalam konteks sosial,
budaya, dan fungsional (Chen, 2001).
Pendekatan Pendidikan STEM
Pendekatan Terpadu
Visi pendekatan pendidikan STEM terpadu
bertujuan untuk menghapus dinding pemisah
antara masing-masing bidang STEM pada
pendekatan silo dan pendekatan tertanam
(embeded), dan untuk mengajar siswa sebagai
salah satu subjek (Breiner et al, 2012;. Morrison &
Bartlett, 2009).
Diagram Keterkaitan Pendekatan Terpadu Pendidikan STEM
menunjukkan konsep pendekatan terpadu pendidikan STEM dengan menggambarkan
beberapa hubungan antara berbagai mata pelajaran pendidikan STEM.
Pendekatan Terpadu Pendidikan
STEM
Metode Ilmiah: Metode Ilmiah adalah pendekatan umum
keilmuan yang digunakan untuk menjelaskan hasil pengamatan
tentang fenomena dunia di sekitar kita.
Hipotesis adalah sebuah tebakan/prediksi dibuat untuk
menjelaskan pengamatan atau menjawab pertanyaan.
Teori adalah penjelasan berdasarkan studi ilmiah dengan
disertai alasan.
Metode ilmiah menawarkan langkah-langkah pendekatan yang
sistematis. Yang dimaksud pendekatan dalam metode ilmiah
bertujuan untuk mengevaluasi hubungan sebab-akibat seperti
hubungan antara makanan, nutrisi, dan kesehatan.
Pendekatan Terpadu Pendidikan
STEM
Proses metode ilmiah terbagi menjadi 5M, yaitu langkah-langkah 5M
yang harus dilalui adalah melakukan
1. Mengamati/observasi, dari hasil pengamatan/mengamati diharapkan
ditemukan suatu permasalahan untuk dijadikan sebagai
2. Menanya, dalam merumuskan permasalahan
3. Mencoba, melakukan pengujian untuk membuktikan hipotesis.
4. Mengumpulkan data hasil (proses mengasosiasikan), yakni
merupakan proses analisis dan pengembangan hipotesis berguna untuk
menjelaskan pembuktian permasalahan..Setelah semua hipotesis teruji
dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen, maka langkah
yang terakhir adalah
5. Mengkomunikasikan, yaitu proses menghubungkan dengan
pengetahuan baru dengan situasi pertanyaan baru.
Tahapan Ilmiah Eksperimen
Tahapan Ilmiah Eksperimen
Membuat sebuah pengamatan dan deskripsi berdasarkan
fenomena.
Mengusulkan hipotesis atau menebak untuk menjelaskan mengapa
fenomena tersebut terjadi.
Mengembangkan desain prosedur eksperimental untuk menguji
hipotesis.
Mengumpulkan dan menganalisis data yang akan mendukung atau
menolak hipotesis.
Jika data hasil eksperimen tidak mendukung hipotesis, maka perlu
dikembangkan hipotesis alternatif untuk diusulkan dan diuji
kembali.
Jika data eksperimen mendukung hipotesis awal, kemudian
dibuat/diambil kesimpulan.
Percobaan harus dilakukan lebih dari satu kali (diulang), sehingga
peneliti lain dapat memperoleh hasil yang sama.
Terakhir, teori diusulkan untuk membuat kesimpulan dari data hasil
percobaan yang diulang dan mendukung hipotesis. Teori adalah
penjelasan berdasarkan studi ilmiah dengan disertai alasan.
SCIENCE
Pendekatan Eksperimen: Eksperimen berbasis
saintis merupakan bidang pendekatan ilmiah
dengan tujuan dan aturan khusus, dimana tujuan
utamanya adalah untuk memberikan bekal
ketrampilan yang kuat dengan disertai landasan
teori yang realistis mengenai fenomena yang akan
kita amati. Ketika suatu permasalahan yang hendak
diamati memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak bisa terjawab, maka metode eksperimen ilmiah
hendaknya dapat memberikan jawaban melalui
proses yang logis, seperti yang ditunjukkan gambar
dibawah. Proses belajar pendekatan eksperimen
pada hakekatnya merupakan proses berfikir ilmiah
untuk membuktikan hipotesis dengan logika berfikir.
TECHNOLOGY

Literasi Universal Teknologi Menurut ITEA


TECHNOLOGY
Standar literasi teknologi diuraikan menjadi 20 indikator, yang
dinyatakan mulai dari angka urut 1~20.
Kesepuluh aspek (A~J) disebut 10 aspek universal yang
menempati dan saling terkait di sekitar segitiga pada Gambar.
Garis persimpangan di bagian tengah segitiga menggambarkan
sifat tumpang tindih semua aspek universal dalam rekayasa
sistem teknologi.
Universal ini membentuk dasar untuk belajar terus-menerus
teknologi sepanjang hidup seseorang. Mereka merupakan
konsep dasar yang memungkinkan individu untuk terus belajar
sebagai perubahan kondisi. Dari struktur yang diusulkan ini,
elemen konten untuk studi teknologi tepat guna bagi siswa dari
lokasi yang berbeda dan tempat dikembangkan di STL.
ENGINIEERING
ENGINIEERING
Analisis rangkaian memainkan peran yang
sangat penting dalam proses desain. Karena
analisis rangkaian diterapkan model sirkuit,
seorang insinyur berlatih mencoba untuk
menggunakan model sirkuit dengan ketat dan
teliti, sehingga desain yang dihasilkan akan
memenuhi dan sesuai dengan spesifikasi
desain iterasi pertama. Kemampuan dalam
membangun model sistem listrik yang
sebenarnya dengan elemen sirkuit yang ideal
membuat teori sirkuit sangat berguna untuk
proses engineering (desain).
Rekayasa desain adalah, proses siklus interaktif, bukan diskrit
langkah-demi-langkah, tapi integrasi proses set awal dan set
akhir seperti yang diperlihatkan diagram alir berikut
Agar berhasil menyalurkan siswa menjadi karir teknologi dan
rekayasa pada level akar rumput, untuk itu program pendidikan kelas
6-12 bidang teknologi dan rekayasa harus mencakup:

 Sebuah ruang lingkup sesuai dengan tahapan


perkembangan dan pedagogis dan urutan disiplin
ilmu dari kelas 6 sampai kelas 12 mengacu pada
permasalahan otentik.
 Pengembangan profesional untuk pendidik.
 Bahan pembelajaran yang mendukung guru di kelas.
 Rekomendasi untuk program penjadwalan
diklat/pembelajaran disesuaikan tuntutan.
 Penyelarasan untuk memastikan bahwa kredit SKS
dapat diterima dalam program rekayasa sekolah/
tinggi berlaku terhadap penerimaan kredit SKS di
perguruan tinggi.
REKOMENDASI INDUSTRI
Mengembangkan integrasi pendidikan STEM
teknik/rekayasa di kelas 6-12.
Meningkatkan tolok ukur (benchmarking) pelatihan
guru, di level Dasar, Lanjut, Menengah dan Level
Tinggi serta dengan pengembangan profesional,
untuk pendidik yang mengkhususkan diri di bidang
pendidikan terpadu STEM teknologi rekayasa.
Meningkatkan perilaku ilmu pengetahuan dan
matematika untuk memenuhi harapan sukses karir di
perguruan tinggi.
Meningkatkan pemahaman guru profesi sehingga
mereka dapat mendorong dan mendukung eksplorasi
maha/-siswa teknik sebagai pilihan karir.
MATHEMATIC
Dengan menggunakan model matematik,
maka proses analisis dapat digunakan untuk
menentukan dan memetakan ruang lingkup
masalah guna mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk memahami dalam
menjawab permasalahan, dan menghitung
parameter tujuan. Desain adalah proses
dimana kita mensintesis sesuatu yang baru
sebagai bagian dari solusi untuk pemecahan
masalah. Secara umum, bahwa desain tidak
akan memiliki solusi tunggal, desain
membutuhkan tahapan analisis.
MATHEMATIC
Perangkat Lunak Matematika Bidang
Rekayasa dan Sains
Bagatrix Solved: memperlihatkan software
Bagatrix yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal-soal matematika yang
diperlukan untuk pemecahan masalah desain
rekayasa dan sains, seperti Basic Math, Pre-
Algebra, Algebra, Geometry, Trigonometry,
PreCalculus, Calculus, Statistics, Linear
Algebra, Finite Math, Chemistry, Graphing.
Tampilan Bagatrix Solved
Tampilan Microsoft
Mathematics
Tampilan GeoGebra
GeoGebra merupakan perangkat
lunak matematika dinamis yang
dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pembelajaran matematika.
Perangkat lunak ini dikembangkan
untuk proses belajar mengajar
matematika di sekolah oleh Markus
Hohenwarter di Universitas Florida
Atlantic.
GeoGebra Sebagai Media
Pembelajaran Matematika: Sebagai
contoh, salah satu materi di SMP
adalah persamaan garis lurus. Salah
satu bentuk persamaan garis lurus
adalah y = mx+b. Persamaan ini
mempunyai gradien (m) dan
memotong sumbu (y) di titik (0, b).
Semakin besar nilai gradien (m)
maka garis semakin tegak. Masalah
persamaan garis lurus dapat
diselesaikan dengan menggunakan
GeoGebra.
KESIMPULAN
Penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang science,
technology, engineering, dan mathematic (STEM), memegang
peran penting di dunia pendidikan. Menghadapi tuntutan bidang
karir pekerjaan/ketrampilan abad 21 global, kelima bidang
tersebut menjadi kunci sukses bagi pembangunan pendidikan
Indonesia.
Pendidikan terpadu berbasis STEM dapat membentuk sumber
daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis,
logis, dan sistematis.
Pendekatan terpadu pendidikan STEM dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki
pengetahuan interdisipliner dalam mempersiapkan bidang karir
pekerjaan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015 dan sekaligus untuk mewujudkan proyeksi Indonesia
sebagai negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada
2030.
Pengajaran dan pembelajaran berbasis pendidikan STEM
penting untuk digunakan sebagai alat evaluasi bidang karir
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Charles Toulmin and Meghan Groome. 2007. “Building a Science,
Technology, Engineering and Math Agenda.” National Governors
Association, Center for Best
Practices. http://www.nga.org/fies/live/sites/NGA/fies/pdf/0702INNOVAT
IONSTEM.PDF.
U.S. Department of Education. April 2011. “Postsecondary Awards in
Science, Technology, Engineering, and Mathematics, by State:2001 and
2009.” National Center for Education
Statistics. http://nces.ed.gov/pubsearch/pubsinfo.asp?pubid=2011226.
National Science Foundation. 2010. “Science and Engineering
Indicators 2010.” National Science
Board. http://www.nsf.gov/statistics/seind10/c/cs1.htm. (accessed
October 1, 2011).
National Science Foundation. 2010.
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
September 2011. “OECD Science, Technology and Industry Scoreboard
2011: Innovation and Growth in Knowledge
Economies.” http://www.oecd.org/document/10/0,3746,en_2649_33703
_39493962_1_1_1_1,00.html.
DAFTAR PUSTAKA
National Assessment of Educational Progress. “NAEP Technology and
Engineering Literacy
Assessment.” http://nces.ed.gov/nationsreportcard/techliteracy.
(accessed November 9, 2011).
National Center for Education Statistics. 2011. “National Assessment of
Educational Progress.” http://nces.ed.gov/nationsreportcard. (accessed
October 1, 2011).
National Center for Education Statistics. 2011. “Program for
International Student Assessment.” http://nces.ed.gov/surveys/pisa.
(accessed October 1, 2011).
National Center for Education Statistics. 2011. “Trends in International
Math and Science Study.” http://nces.ed.gov/timss. (accessed October
1, 2011).
Ben Cover, John I. Jones, and Audrey Watson. May 2011. “Science,
Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Occupations: A
Visual Essay.” Monthly Labor Review. U.S. Department of
Labor. http://www.bls.gov/opub/mlr/2011/05/art1full.pdf.

Anda mungkin juga menyukai