Anda di halaman 1dari 8

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.

Penyakit ini
menyebabkan gigi menjadi berlubang. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa
membuat nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya pada penderinta karies.

Terjadinya proses karies gigi itu dimulai karena adanya plak di permukaan gigi, sukrosa (gula)
dari sisa makanan yang menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi “asam laktat” yang
akan menurunkan pH mulut menjadi kritis sehingga akan menyebabkan demineralisasi email
berlanjut menjadi karies gigi.

Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH
rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi
di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini
menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

Kemudian akibat tidak adanya proses penyeimbangan pH, maka rongga mulut tidak dapat
mengembalikan mineral-mineral yang hilang tadi, sehingga terjadilah pengeroposan gigi.

Karies gigi dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan proses kehilangan mineral gigi
(demineralisasi) dengan proses pengembalian mineral gigi (remineralisasi), yaitu ketika bakteri
menghasilkan ion hidrogen dari hasil fermentasi sisa makanan dan minuman yang kita konsumsi
pada saat pH rongga mulut kita dalam kondisi kritis atau asam (< 5,5) sehingga terjadilah
pelarutan mineral-mineral di dalam gigi.

Biasanya karies terlihat berwarna cokelat kehitaman atau noda-noda putih yang bila diraba
dengan sonde, email belum tersangkut. Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke
arah dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi
akan timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut.

Lama-kelamaan bagian karies ini akan terasa kasar serta diikuti dengan tertahannya sonde. Karies yang
berwarna cokelat kehitaman lebih lama menimbulkan lubang pada gigi sedangkan noda yang berwarna
putih lebih cepat menimbulkan lubang.

Substrat

Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari yang
menempel pada gigi. Seringnya mengkonsumsi gula akan menambah pertumbuhan plak dan
menambah jumlah Streptococcus mutans didalamnya.
Sukrosa merupakan gula yang kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya. Sukrosa
merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang
utama.

Pencegahan dan pengobatan karies pada gigi anak bisa dilakukan dengan mudah . Peratama
dalam ini kita mencegah kries gigi sebelum anak menpatakannya . Yuk kita lihat tips atasi karies
gigi .

– Ajarkan anak untuk membiasakan gosok gigi baik setelah makan maupun sebelum tidur
– Bersihkan permukaan gigi dari plak yang menempel agar sisa-sisa umakanan terangkat
– Kurangi mengkonsumsi yang manis-manis seperti buah, permen, dan coklat
– Rajinlah berkumur setelah makan atau minum sesuatu terutama setelah minum yang manis
– Hindari konsumsi soda atau minuman
– Periksakan kesehatan gigi dengan teratur untuk mencegah munculnya karies gigi pada anak

Cara Mencegah Karies gigi Sudah Terlanjur ada pada Gigi Anak

Jika sebelumnya dala mencega karies gigi dicegah sebelum timbul maka disisini untuk
mencegahnya jika sudah terlanjur ada pada gigi . Apa saja langkah-langkahnya ? yuk lihat di
bawah ini :

– Tahap awal yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan areal gigi menggunakan kasa
atau sikat gigi secara rutin.

– Memeriksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan agar karies tidak berkembang dan
meluas

– Jika gigi sudah berlubang biasanya dokter akan membuang sebagian gigi yang rusak dan
menambalnya. Namun – Sebelumnya dokter gigi akan membersihkan gigi yang berlubang
tesebut dari sisa-sisa makanan. Namun bila kerusakan gigi tersebut sangat parah dan saraf
giginya mati, maka dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk mencabutnya. Sebab gigi
anak yang mengalami pengeroposan biasanya masih gigi susu jadi kalau dicabut masih bisa
digantikan oleh tumbuhnya gigi baru yang lebih sehat dan bagus dengan gigi permanen.

– Sedangkan bila yang terkena karies gigi adalah gigi permanen, sebaiknya dilakukan perawatan
gigi khusus untuk mempertahankannya. bagai mana bunda mudahkan ? Semoga artikel ini dapat
membantu bunda .
Mikroorganisme

Peran bakteri dalam menyebabkan terjadinya karies sangatlah besar. Bakteri yang sangat
dominan dalam karies gigi adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini sangat kariogen karena
mampu membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Akibatnya bakteri-bakteri terbantu
untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.

Streptococcus mutans berperan dalam proses awal karies yaitu lebih dulu masuk lapisan luar
email. Selanjutnya Lactobacillus acidophilus mengambil alih peranan pada karies yang lebih
merusakkan gigi. Mikroorganisme menempel di gigi bersama plak. Plak terdiri dari
mikroorganisme (70 %) dan bahan antar sel (30 %). Plak akan tumbuh bila ada karbihidrat,
sedang karies akan terjadi bila ada plak dan karbohidrat.

Waktu

Waktu menjadi salah satu faktor penting, karena meskipun ada ketiga faktor sebelumnya proses
pembentukan karies gigi relatif lambat dan secara klinis terlihat kehancuran dari email lebih dari
empat tahun.

Saliva berperan dalam menjaga kelestarian gigi. Banyak ahli menyatakan, bahwa saliva
merupakan pertahanan pertama terhadap karies, ini terbukti pada penderita Xerostomia (produksi
ludah yang kurang) dimana akan timbul kerusakan gigi menyeluruh dalam waktu singkat.

Sekresi kelenjar anak-anak masih bersifat belum konstan, karena kelenjarnya masih dalam taraf
pertumbuhan dan perkembangan. Saliva berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga,
pembersih, pelarut dan anti bakteri. Sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali
memiliki persentase karies yang tinggi.

Berikut peranan aliran saliva dalam memelihara kesehatan gigi:

 Aliran saliva yang baik akan cenderung membersihkan mulut termasuk melarutkan gula
serta mengurangi potensi kelengketan makanan. Dengan kata lain, sebagai pelarut dan
pelumas.
 Aliran saliva memiliki efek buffer (menjaga supaya suasana dalam mulut tetap netral),
yaitu saliva cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan oleh gula.
 Saliva mengandung antibodi dan anti bakteri, sehingga dapat mengendalikan beberapa
bakteri di dalam plak. Namun jumlah saliva yang berkurang akan berperan sebagai
pemicu timbulnya kerusakan gigi.
 Penyebab
Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi:
– Gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang,
lekukan maupun alur yang menahan plak.
– Bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu
yang menyebabkan pembusukan gigi. Yang paling sering adalah bakteri Streptococcus
mutans.

Sisa-sisa makanan.

Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. Bakteri ini mengubah semua makanan
(terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung
membentuk bahan lengket yang disebut plak, yang menempel pada gigi. Plak paling banyak
ditemukan di gigi geraham belakang. Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral
yang disebut karang gigi (kalkulus, tartar). Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga
timbul gingivitis

Karies gigi adalah merupakan penyakit multifaktor yang merupakan hasil kombinasi dari
4 faktor utama yaitu inang dan gigi, mikroorganisme di dalam plak, substrat begitu juga
dengan waktu

Terjadinya proses karies gigi itu dimulai karena adanya plak di permukaan gigi, sukrosa (gula)
dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi
asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis sehingga akan menyebabkan
demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi.

Biasanya karies terlihat berwarna cokelat kehitaman atau noda-noda putih yang bila diraba
dengan sonde, email belum tersangkut. Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke
arah dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi
akan timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut.

Lama-kelamaan bagian karies ini akan terasa kasar serta diikuti dengan tertahannya sonde. Namun
kadang-kadang begitu banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara
mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat. Karies yang berwarna cokelat
kehitaman lebih lama menimbulkan lubang pada gigi sedangkan noda yang berwarna putih lebih cepat
menimbulkan lubang.

Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan mineral-mineral gigi ditimbulkan oleh
berbagai kebiasaan buruk, antara lain:

1. Frekuensi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat olahan diantara
waktu makan utama kita.
2. Paparan asam dari makanan dan minuman.
Dalam beberapa kondisi, karies-pun dapat diakibatkan oleh konsumsi makanan dan minuman
yang asam misalnya minuman ringan berkarbonasi, sport drinks, cordial (minuman manis non-
alkohol), dan jus buah.
3. Akumulasi dan retensi plak.
4. Teknik dan frekuensi menyikat gigi yang salah.
5. Asupan fluor yang kurang.
Dapat diperoleh dari pasta gigi, air minum yang mengandung fluor, dan aplikasi fluor oleh
dokter gigi. Sistem air minum yang mengandung fluor sudah diterapkan sejak lama di Luar
Negeri, kandungan fluornya pun tidak boleh melebihi dosis karena akan membahayakan tubuh.
Namun, di Indonesia belum diterapkan sistem air minum semacam ini.

6. Serta faktor-faktor modifikasi seperti perubahan gaya hidup, kondisi medis secara umum,
sosial-ekonomi, dan kepatuhan pasien juga berperan.

Cara mencegah gigi keropos, adalah dengan melakukan kebiasaan yang dapat mendukung
proses pengembalian mineral-mineral gigi yang hilang melalui perawatan non invasif dibawah
ini, antara lain:
1. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat olahan dan
asam diantara waktu makan utama kita.
2. Meningkatkan asupan air minum anda.
Minumlah air mineral minimal 2 liter (8 gelas) sehari, sehingga aliran air ludah anda akan
lebih banyak. Hal ini berfungsi sebagai pembersih alami bagi gigi-gigi anda, dan sebagai
penetral kondisi rongga mulut anda yang asam. Kondisi mulut asam (pH rendah) dapat
menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi.

3. Melakukan pembersihan gigi.


Lakukan penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat (artikel tanggal 10 Mei 2012
tentang jadwal menggosok gigi yang baik dan artikel 19 Juli 2012). Serta lakukan pembersihan
mekanis tambahan bagi gigi menggunakan benang gigi (dental floss).
4. Menggunakan agen antibakteri bagi rongga mulut.
Anda dapat menggunakan obat kumur klorheksidin sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut
anda. Penggunaannya tidak boleh lebih dari 2 minggu berturut-turut.
5. Menggunakan pasta gigi berfluor.

Cara pemilihan pasta gigi yang tepat dapat dilihat pada artikel tanggal 10 Mei 2012.

Namun kebutuhan perawatan diatas berbeda-beda bagi setiap orang, sebaiknya lakukan terlebih
dahulu pemeriksaan faktor resiko gigi keropos (faktor resiko karies) di Dokter Gigi langganan
anda, kemudian baru dapat ditentukan perawatan non invasif apa yang tepat untuk kondisi
mulut anda.
Senyawaan Garam dalam Pasta Gigi

Contohnya:

Garam Fluoride yang banyak digunakan pada pasta gigi yaitu jenis Sodium Monofluoro Fosfat
atau Sodium Fluoride, dengan kadar yang 250 hingga 800 ppm. Fluoride sangat penting bagi
kesehatan gigi karena penggunaan fluoride pada pasta gigi dapat mengurangi risiko karies gigi.
Sekarang ini, banyak pasta gigi yang mengandung 0,1% (1000 ppm) fluoride, biasanya dalam
bentuk sodium monofluorofosfat (MFP). 100 g pasta gigi mengandung 0,76 g MFP (setara
dengan 0,1 g fluoride).

Secara detail, fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi memberikan efek deterjen
sebagai satu dari tiga bahan utamanya.
Sementara bahan lainnya sodium bikarbonat dan baking soda sebagai alkalin untuk mengurangi
keasaman plak dan mencegah pembusukan, sedangkan pemutih, pemberi rasa dan sebagainya
merupakan bahan tambahan pada racikan pasta tersebut

Garam Fluoride membantu melindungi gigi dari asam yang dilepaskan bakteri saat memakan
gula dan pati tersebut dan untuk mencegah gigi berlubang. Garam fluorida digunakan untuk
meningkatkan kekuatan gigi dengan pembentukan fluorapatite, komponen alami dari emael gigi.

Dengan efek tersebut, fluoride berfungsi melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses
pengeroposan/karies pada gigi.

Kadar penggunaannya garam flourida memiliki ambang batas yang bisa membahayakan dari
efek paparan bila digunakan berlebihan dan tidak sesuai anjuran, dalam tiap tube pasta gigi tidak
boleh lebih dari 500 ppm

.Bahaya Fluoride

Dari sejumlah berita yang beredar beberapa waktu lalu fluoride disinyalir sebagai salah satu
bahan yang digunakan pada pembuatan bom atom. Efek racun kimiawi yang dipaparkan lewat
penemuan ini mendorong para peneliti semakin kritis melakukan riset tentang bahaya flouride
pada pasta gigi, kemudian banyak berita mempublikasikan efek samping dan bahaya fluoride
dalam memicu osteoporosis dan kerusakan sistem saraf terutama pada penggunaan yang salah.
Prof. Albert Schatz Ph.D. (Ahli Mikrobiologi) Penemu Streptomycin dan Pemenang Nobel. :
'Fluoridasi adalah PENIPUAN TERJAHAT untuk mengeruk keuntungan yg pernah dilakukan
dan itu menelan korban lebih banyak dari pada bentuk penipuan lainnya.' Dr. Charles Gordon
Heyd, Mantan Presiden Asosiasi Kesehatan Amerika :> 'Fluoride adalah RACUN YANG BISA
MENGGEROGOTI; akan menyebabkan DAMPAK yang SERIUS DLM JANGKA PANJANG.

Agustus 2002, BELGIA MENJADI NEGARA PERTAMA DI DUNIA yg MELARANG


penggunaan berbagai suplemen FLUORIDE, tablet, obat tetes, permen karet, dll yg berfluoride
DITARIK DARI PASARAN KARENA BERACUN dan menyebabkan RESIKO BESAR bagi
kesehatan fisik maupun psikologis.Keputusan ini dikeluarkan Menteri Kesehatan Masyarakat
Federal
(shirleys-wellness-cafe.com/#belgium) Riset lain dari Swedia menyorot kecenderungan anak
untuk menelan pasta gigi secara tak sengaja melalui air ludah bekas sikat gigi yang kerap
memicu kasus overdosis fluoride dan menimbulkan gangguan seperti banyaknya pengeluaran
ludah, tumpulnya indera perasa di sekitar mulut sampai ke gangguan pernafasan bahkan kanker.
FLUORIDE TIDAK MEMBERI EFEK MENYEHATKAN DALAM MENCEGAH
KERUSAKAN GIGI DAN TULANG PADA MANUSIA.
Th 1990 Dr.John Colquhoun melakukan penelitian pada 60.000 anak sekolah dan tidak
menemukan perbedaan kerusakan pada gigi antara yg menggunakan fluoride dan yang
tidak,bahkan itu ia menemukan sejumlah anak pada wilayah yg diberi fluoride menderita
keropos gigi yg disebut FLUOROSIS.

98% wilayah Eropa Barat telah menolak fluoridasi air, termasuk Austria, Belgia, Denmark,
Prancis, Italia, Luxembourgh, Jerman, Belanda, Finlandia, Swedia dan Norwegia.

Fluoride adalah zat kimia kunci dalam memproduksi BOM ATOM!!! Fluoride sangat esensial
untuk memproduksi Bom Uranium dan Plutonium untuk membuat senjata nuklir selama Perang
Dingin. Salah satu zat kimia yg dikenal PALING BERACUN adalah FLUORIDE, yg muncul
secara cepat sebagai racun kimiawi dari program bom atom Amerika serikat, baik untuk
pekerjanya maupun masyarakat sekitar. (Situs
rvi.net/~fluoride/fluoride_teeth_atomic_bomb_.htm)

Keadaan terhambatnya penyerapan kalsium sebagai salah satu manifestasi efek sampingnya juga
dikenal dengan istilah fluorosis yang bisa berakibat lanjut pada penurunan IQ, gangguan sistem
saraf dan kekebalan tubuh serta kerapuhan tulang dan terhambatnya pertumbuhan.

Di beberapa negara, anjuran penggunaannya sudah dibatasi untuk usia diatas 5 tahun. Di
Indonesia telah dihimbau penggunaannya dalam tiap tube pasta gigi tidak lebih dari 500 ppm
dari sebelumnya sekitar 1000-1500 ppm dan mengikuti antisipasinya untuk mengurangi
penambah rasa sebagai pencegah anak-anak agar tak menelan pasta gigi tersebut.

Di luar kemungkinan pemberitaan efek fluoride ini sebagai fakta, mungkin tak perlu buru-buru
menjadi terlalu resah dan was-was menggunakan produk pasta gigi yang mengan-dung fluoride
sejauh kadarnya masih di bawah ambang batas yang dianjurkan. Kesadaran konsumen untuk
memilih produk masih tetap bisa dilaksanakan, paling tidak untuk memilih pasta gigi dengan
kadar fluoride rendah, dan mungkin, dengan adanya pro dan kontra ini salah satu antisipasi
terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengawasi penggunaannya.

Pilih Pasta Gigi Ber-flouride

Meskipun semua pasta gigi sudah mengandung fluoride namun kadarnya tidak sama antara pasta
gigi merk satu dengan yang lainnya. Flouride berperan dalam perlindungan gigi terhadap asam di
dalam rongga mulut. Biasanya setelah makan, lama-kelamaan mulut anda terasa asam bukan.
Rasa asam ini timbul karena sisa makanan yang masih menempel pada sela gigi diurai oleh
bakteri dalam mulut, bahayanya asam ini bisa menimbulkan plak pada gigi yang jika dibiarkan
akan memicu munculnya karang gigi (gigi berlubang). Karenanya, fluoride diperlukan untuk
menguatkan gigi dan melindungi gigi dari lubang yang mulai muncul pada gigi.

Karenanya tips memilih pasta gigi untuk gigi berlubang tak bisa lepas dari pemilihan pasta gigi
ber-flouride.

Demikian adalah sedikit informasi mengenai tips memilih pasta gigi untuk gigi berlubang.
Sebelum gigi anda berlubang ada baiknya anda melakukan pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai