Anda di halaman 1dari 13

Nama : M. Rio Raynaldo F. I.

NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015

UJIAN AKHIR SEMESTER


PROFESI KEPENDIDIKAN

1. Misalkan Anda seorang guru kimia. Anda baru mendapatkan penataran implementasi toeri
belajar kontruktivisme, dan Anda mencobakannya di kelas di sekolah Anda. Bagaimana pendapat
Anda, apakah cara ini bagian dari seorang guru yang profesional coba jelaskan ?

Jawaban :

Menurut Saya, Iya bahwa ini termasuk bagian dari seorang guru yang profesional, akantetapi
dengan syarat bahwa guru tersebut benar-benar paham dengan metode dan cara pelaksaannya teori
kontruktivisme tersebut dikelas nantinya seperti yang Ia ketahui pada penataran yang Ia ikuti
sebelumnya. Seperti yang diketahui bahwa seorang guru yang profesional harus memiliki
kompetensi-kompetensi, antaranya yaitu: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian,
Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional. Dilihat dari salah satu isi kompetensi tersebut ialah
bahwa guru yang profesional harus bisa merancang dan mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi.

Guru tersebut harus menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang diampu dan mampu menguhungkan dan mengusai standar kompentensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu seperti Kimia. Dalam
pembelajaran guru memang harus membuat model dan metode dalam pembelajaran yang sesuai dan
manarik yang dapat dan mampu membuat pesertadidiknya tertatik untuk memahami materi tersebut
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik, lancar dan menyenangkan bagi pesertadidik
tersebut, dengan terjadinya hal ini guru tersebut telah berhasil pada proses pembelajaran tersebut.
Dimana komitmen guru tersebut yaitu untuk menciptakan pengajaran yang berkualitas yang dalam hal
ini dilakukan dengan cara penerapan teori kontroktivisme yang baru saja didapatkan pada penataran
yang Ia ikutkan.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
2. Seorang guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi, coba jelaskan 2 macam
kompetensi dan beri masing-masing dengan contoh ?

Jawaban:

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10
ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Menurut Finch & Crunkilton (1992: 220), Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills,
attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to successful employment”.

DEPDIKNAS (2004:7) Merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan,


dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. DEPDIKNAS (2004:9)
Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan
penilaian.

Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut:
a. Memahami peserta didik secara mendalam, memiliki indikator esensial :

Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan


pembelajaran, memiliki indikator esensial:

Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan


pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
c. Melaksanakan pembelajaran, memiliki indikator esensial:
Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, memiliki indikator esensial:


Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki


indikator esensial:
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi
peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.

Menurut Peraturan Pemerintah tentang Guru No.19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional (pasal 28 ayat 3), bahwasanya kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, contohnya sebagai berikut:
1. Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan
Contohnya: Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian
secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek
(mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek
yang dibina.
2. Pemahaman Terhadap Peserta Didik
Contohnya: Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui
dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing
anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan
dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-
problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
3. Pengembangan Kurikulum/Silabus
Contohnya: Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang
disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.
4. Perancangan Pembelajaran
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
Contohnya: Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya
yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara
strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang
direncanakan.
5. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
Contohnya: Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan.
Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya
sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.
6. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Contohnya: Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai
media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi
informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.
7. Evaluasi Hasil Belajar
Contohnya: Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan
meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat
mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan
benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.
8. Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang
Dimilikinya
Contohnya: Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak
untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan
melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan
solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat
dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi pedagogik
di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatif solusi.

2. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
Menurut Achmad Sanusi, 1991 (dalam luluk, 2011), mengungkapkan kompotensi sosial
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dsan lingkungan sekitar pada
waktu membawakan tugasnya sebagai guru.

Menurut Arikunto, 1993 (dalam luluk 2011) mengemukakan kompotensi sosial mengharuskan
guru memilkik kemampuan komunikasi sosial dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah,
pegawai tat usaha, bahkan dengan anggota masyarakat. Sedangkan Surya (2003:138) mengemukakan
kompotensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seoarang agar berhasil dalam
berhubungan dengan orang lain

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kompotensi sosial guru merupakan kemampuan guru
untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu
mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai warga
negara.

Sub kompetensi dalam kompetensi sosial meliputi :


 Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah NKRI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
 Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru sekurang-kurangnya harus memiliki
kompetensi.

1. Berkomunikasi dengan Baik secara Lisan, Tulisan, dan Isyarat.


Contohnya: Guru hendaknya kreatif mengoptimalkan kemampuan kinerja otak sebagai tempat
menimbulkan kesan. Maka guru dituntut mampu menentukan kata-kata yang tepat dalam memberi
penjelasan pada siswa. Jika seorang guru tidak mampu untuk berkomunikasi, maka materi yang harus
disampaikan kepada murid akhirnya tidak jelas tersampaikan yang mengakibatkan murid
kebingungan dan tidak mengerti dengan penjelasan guru.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
2. Menggunakan Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Contohnya: Dalam perkembangan globalisasi yang semakin meningkat, kebutuhan untuk
menguasai teknologi komunikasi dan informasi sangat dibutuhkan, ketika seorang guru tidak
menguasainya, maka dalam hal pembelajaran maupun cara komunikasi dengan siswa akan
ketinggalan zaman, sekarang ini jaringan sosial untuk membangun komunikasi semakin luas misalnya
dengan adanya blog, e-mail, maupun fasilitas internet lainnya yang bisa dijadikan sarana untuk
berkomunikasi dan mencari ilmu pengetahuan selain di kelas.

3. Bergaul secara Efektif dengan Peserta Didik, Sesama Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Orang Tua/Wali Peserta Didik.
Contohnya: Adanya saling menghormati dan menghargai baik itu dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.

4. Bergaul secara Santun dengan Masyarakat Sekitar dan Memperhatikan Aturan yang
Berlaku dalam Masyarakat.
Contohnya: Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat misalnya melalui kegiatan olahraga, keagamaan, dan
kepemudaan. Ketika guru tidak memiliki kemampuan pergaulan, maka pergaulannya akan menjadi
kaku dan kurang bisa diterima oleh masyarakat.

5. Menerapkan Prinsip Persaudaraan Sejati dan Semangat Kebersamaan


Contohnya: Seorang guru hendaknya benar-benar mengajar dari hati, tanpa adanya
keterpaksaan, sehingga membuat siswa lebih nyaman dengan guru tersebut, selain itu seorang guru
selalu berusaha untuk saling terbuka, membangun persaudaraan dimana disini guru bukan hanya
berperan sebagai seseorang yang mengajar di kelas, tapi juga dapat berperan sebagai orang tua, kakak,
teman ataupun sahabat. Guru juga harus memupuk semangat kebersamaan dengan adanya diskusi
kelompok sehingga terbentuk ikatan emosional dengan teman-temannya.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
3. Jelaskan bagaimana peran seorang guru dalam pembelajaran dan beri beberapa Contoh ?

Jawaban:

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting di dalam kelas yakni mendidik , mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pembelajaran seperti yang telah
dijelaskan dalan Undang-undang diatas.

Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Guru merupakan
sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Serta dari
gurulah, murid mendapat pengetahuan baru dan pendidikan karakter. Guru sebagai orangtua kedua
yang ada disekolah setelah orangtua kandung dirumah.

Guru menurut UU No. 14 Tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.”.

James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan
mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari,
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Federasi dan Organsasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peranan guru di
sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan
katalisator dari nilai dan sikap.

Adapun peran-peran Guru dalam pembelajaran beserta contohnya tersebut adalah sebagai berikut :

1. Guru Sebagai Pembimbing


Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan
tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual
yang lebih dalam dan kompleks.
2. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak
memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang. Agar guru dapat harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan
mental.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
3. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi
peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan
yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita.
Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia
yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
4. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap
dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat
sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru. Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan
apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah.
5. Guru Sebagai Pembawa Cerita
Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia
tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia. Cerita adalah cermin yang bagus
dan merupakan tongkat pengukur. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan
kehidupan di masa mendatang.
6. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap
insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru
mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari
“self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru
telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril
dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
4. Jelaskan ciri-ciri guru sebagai suatu profesi ?
Jawaban:

Profesi berasal dari bahasa latin ”proffesio” yang mempunyai dua pengertian, yaitu janji / ikrar
dan pekerjaan. Dalam arti sempit, profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. (Yunita
Maria Yeni, M, 2006).

Ciri-ciri pokok profesi : (1) pekerjaan itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial karena
diperlukan untuk pengabdian kepada masyarakat, (2) menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh
lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang
secara sosial dapat dipertanggungjawabkan, (3) didukung oleh suatu disiplin ilmu, bukan sekedar
common sense, (4) ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang
jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik, dan (5) sebagai konsekwensi layanan yang diberikan
kepada masyarakat, maka anggota profesi memperoleh imbalan finansial atau materiil.
Pembahasan:

Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri profesi tersebut, maka guru dapat dikategorikan sebagai
profesi. Profesi guru pada saat ini masih merupakan sesuatu yang ideal bila dibandingkan dengan
profesi pada bidang lain (Mohamad Ali, 1985 : 13).

Guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian
tertentu (meng-ajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat
memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain.
Menurut artikel “The Limit of Teaching Proffesion,” profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus
selain dokter, penasihat hukum.

Profesionalisme guru didukung oleh tiga hal yang amat sangat penting, tiga hal tersebut adalah
keahlian, komitmen dan keterampilan. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan
pengetahuan khusus dan sering kali juga persiapan akademis yang intensif dan lama. Etika profesi
adalah semacam standar aturan perilakudan moral, yang mengikat tertentu.Ruang gerak seorang
profesional ini akan diatur melalui etika profesi yang distandarkan dalam bentuk kode etik profesi.

Guru dilihat dari beberapasisi keguruan sebagai berikut:

 Profesi sebagai Keahlian khusus

Keahlian profesi guru dalam hal penguasaan materi pengetahuan, penguasaan kemampuan ajar
dan pengembangan bahan ajar, berinteraksi dengan anak didik-guru-masyarakat sesuai kapasitas yang
dimiliki, dalam hal skill atau kemampuan sebagai pengajar dan pendidik yang cakap membimbing
siswa dalam menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam dinamika kehidupanbnyata.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
 Adanya sertifikasi pendidik

Dari kepemilikan sertifikasi pendidikan, maka guru akan memperoleh penghasilan di atas
kebutuhan minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) meliputi gaji pokok, tunjangan
yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional,
tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru. Pemerintah
memberikan tunjangan profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang
telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan pemberian tunjangan profesional tidak
membedakan antara guru yang diangkat pemerintah maupun masyarakat.

 Adanya UU yang mengatur tentang profesi guru

UU guru dan dosen, seperti Pasal 8 menyatakan bahwa : Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi pendidikan akan dapat diperoleh bilamana
guru telah memiliki kualifikasi akademis minimal S-1/D-IV sejak pendidikan anak usia dini sampai
pendidikan menengah.

Berikut ini merupakan beberapa dari ciri guru profesional yang mungkin bisa menjadi panutan
bagi yang ingin mengembangkan diri agar benar-benar menjadi guru profesional.
 Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas. Ciri guru profesional adalah menetapkan tujuan
setiap pelajaran secara jelas dan bekerja guna memenuhi tujuan dalam setiap kelas.
 Mempunyai keterampilan untuk mendidik agar murid disiplin. Guru harus mempunyai
keterampilan disiplin yang efektif. Hal ini agar bisa memberi promosi atas perubahan perilaku
positif di dalam kelas.
 Guru harus bisa berkomunikasi secara baik dengan orang tua murid. Seorang guru harus menjaga
komunikasi yang baik dengan orang tua dan bisa membuat mereka selalu mengerti tentang
informasi yang sedang terjadi dll.
.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015

5. Jelaskan mengapa seorang pendidik perlu memiliki kewibawaan ?

Jawaban:

Kebiwaan dikatakan sebagai syarat mutlak dalam pelaksanaan pendidikan karena Kebiwaan
merupakan syarat yang tidak boleh ditawar-tawar lagi, syarat yang tidak boleh tidak ada. Kebiwaan
sangatlah penting bagi seoraang guru, kewibawaan selalu diharapkan oleh setiap guru karena
Kebiwaan mempunyai berbagai banyak fungsi dan manfaat. Hal ini tentunya akan memperlancar
proses pembelajaran, baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan bersama.

Menjadi seorang guru yang berwibawa tentu sangatlah tidak mudah. Seorang guru yang
berwibawa harus memiliki beberapa faktor penting. Faktor penting tersebut bisa berasal dari dalam
dirinya maupun dari luar dirinya, yang perlu diperhatikan agar kita bisa menjadi guru yang berwibawa
ialah bagaimana sikap kita yang meliputi menerima, menanggapi, berkeyakinan, penerapan karya, dan
ketekunan.

Kemudian dari segi kognitif kita yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Dan yang terakhir agar mampu menjadi guru yang berwibawa ialah
keterampilan yang kita miliki, yang meliputi persepsi, kesiapan, mekanisme, respon terbimbing,
kemahiran, adaptasi dan originasi.

Kewibawaan guru atau bagi para pendidik lainnya (bukan orang tua) menerima jabatannya
sebagai pendidik bukan kodrat (dari Tuhan), melainkan dari Pemerintah. Ditetapkan dan diberi
kekuasaan sebagai pendidik oleh negara atau masyarakat. Maka dari itu kewibawaan yang ada
padanya pun berlainan dengan kewibawaan orang tua. Kewibawaan guru atau pendidik lainnya
memiliki dua sifat:
Keberadaan guru dalam kelas tidak hanya sekedar memantau siswa belajar ilmu pengetahuan,
melainkan bagaimana guru membentuk sikap atau perilaku siswa. Disamping itu, di dalam kelas guru
berperan pula membentuk keterampilan siswanya. Dalam belajar di kelas, siswa lebih banyak meniru
perilaku guru dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, guru ketika mengajar di kelas
hendaknya berwibawa sehingga dapat membentuk perilaku atau kepribadian siswa. Kewibawaan guru
dalam kelas dapat ditempuh dengan jalan; sikap, kognitif maupun keterampilan.
Kewibawaan yang harus dimiliki seorang Guru :
1. Kewibawaan Sikap
Dengan adanya Kewibawaan sikap tersebut, guru mampu menanamkan kepada siswanya secara
utuh, tidak sepotong-potong. Siswa mempunyai sikap saling menghargai antar teman, terutama
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
kepada guru. Dengan kewibawaan guru yang berbentuk sikap dalam kelas ini, tentu akan menjadikan
proses pengajaran berjalan efektif dan efisien.

2. Kewibawaan Kognitif
Guru hendaknya berwibawa dalam kelas melalui penguasaan materi ajar dengan menggunakan
kemampuan otak yang maksimal. Kewibawaan ini dapat ditempuh dengan menerapkan seperti pada
Taksonomi Bloom (C1-C6).

3. Kewibawaan Keterampilan
Ketarampilan merupakan wujud siswa dalam menerapkan suatu teori. Kewibawaan in bagi Guru
dalam kelas, apabila ia terampil menerapkan sesuatu yang sesuai dengan materi pelajaran kepada
siswanya. Kewibawaan keterampilan guru ini dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut; Persepsi,
Kesiapan, Mekanisme, Respon terbimbing, Kemahiran, Adaptasi, dan Originasi.
Nama : M. Rio Raynaldo F. I.
NIM : 06101382520034
PRODI : Pendidikan Kimia 2015
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Asdi
Mahasatya.

Hamalik, O. 2006.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Martinis Yamin. 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.

Mirecle, Iya. 2013. Kompetensi sosial. Tersedia di http://iyamiracle.blogspot.com/2013/04/bab-13-


kompetensi-sosial-berdasarkan.html.

Muhli, Ahmad. 2012. Kompetensi sosial guru. http://ahmadmuhli.wordpress.com/2012/03/01/kompetensi-


sosial-guru/.

Pudjawan, Ketut . 2013. Profesi Keguruan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Fakultas Ilmu
Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sadulloh, Uyoh, dkk. 2007. PEDAGOGIK, Bandung: Cipta Utama.

Syarifudin, tatang ,dkk. 2008. PEDAGOGIK TEORITIS SISTEMATIS, Bandung: Percikan Ilmu.

Thoifuri. 2008. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: RaSAIL Media Group.

Wijaya dan Thabrani. 1991. Kemampuan Dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-kompetensi-guru.html

http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-
profesional/

http://www.kompasiana.com/inimanatun/bahan-ajar-kompetensi-guru_5528d936f17e614a118b458d

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/ciri-guru-profesional.html

http://koffieenco.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-macam-macam-komponen.html

Anda mungkin juga menyukai