Anda di halaman 1dari 11

Komponen STEM dan Keterkaitan Antar Komponen

MAKALAH
Untuk memberikan kajian mengenai Komponen STEM dan Keterkaitan Antar
Komponen Mata kuliah Kajian Bahan Ajar Sain, Teknologi, Rekayasa, dan
Matematika (STEM) Pendidikan Dasar yang diampu oleh Prof. Sri Rahayu.Med.,
PhD dan Dr.Ratna Ekawati, S.Pd.Si, M.Pd

Disusun oleh kelompok 1:

Offering A 2022

Astika Berliana Wanti 222103810110

Elsa Haruna Dewi 222103802469

Nita Shinta Sari 222103801814

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKANDASAR

i
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga
Rahmat dan Hidayah-Nya selalu dilimpahkan kepada kita setiap saat. Makalah yang
berjudul “Komponen STEM dan Keterkaitan Antar Komponen”. Makalah ini mengkaji
Komponen STEM dan Keterkaitan Antar Komponen.
Penyusunan makalah telah dilakukan dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun serta bimbingan sangat diharapkan demi tercapainya hasil yang lebih baik
sehingga dapat menjadi perbaikan dalam penyusunan makalah. Akhir kata penyusun
berharap semoga makalah yang berjudul ” Komponen STEM dan Keterkaitan Antar
Komponen” ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta dapat memenuhi
tugas mata kuliah Kajian Bahan Ajar Sain, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika
(STEM) Pendidikan Dasar.

Malang, Februari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Komponen STEM............................................................................
B. Keterkaitan Antar Komponen STEM...............................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................18
B. Saran .............................................................................................18

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................19


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja komponen STEM ?
2. Bagaimana keterkaitan antar komponen STEM ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui komponen STEM.
2. Untuk mengetahui keterkaitan antar komponen STEM.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika)

STEM merupakan singkatan dari Sience, Technology, Enginerinering dan


Mathematics.Akronim STEM mulai digunakan setelah munclnya gerakan reformasi
pendidikan di Amerika Serikat di tahun 1990-an. Reformasi pendidikan Amerika
Serikat saat itu bermaksud untuk mempersiapkan generasi yang melek dan ahli di
bidang STEM serta meningkatkan daya saing Amerika Serikat dalam inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan STEM merupakan suatu pendekatan pengajaran dan pembelajaran
antara dua atau lebih dalam komponen STEM atau antara satu komponen STEM
dengan disiplin ilmu lain (Becker & Park, 2011). Pendidikan STEM merupakan
pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan sains, teknologi, matematika dan
praktik desain rekayasa. Proses pendidikan yang terjadi selalu berkaitan dengan
pemecahan suatu masalah nyata yang relevan dengan keseharian anak ataupun
dalam konteks pekerjaan para ahli di bidang STEM.
Pengintegrasian pendidikan STEM dalam pengajaran dan pembelajaran boleh
dijalankan pada semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai
universitas, karena aspek pelaksanaan STEM seperti kecerdasan, kreatifitas, dan
kemampuan desain tidak tergantung kepada usia (Sanders et al, 2011).
Pembelajaran STEM membelajarkan kepada siswa dari penguasaan konsep-
konsep setiap topik yang dipadukan dengan prinsip sains, teknologi,
engeneering,dan matematika. Kesatuan dari pembelajaran STEM ini bertujuan
untuk mengembangkan produk, proses dan satu kesatuan sistem yang akan
memberi manfaat untuk dirinya dan untuk kehidupan masyarakat luas.
Pembelajaran STEM merupakan pembelajaran yang mengitegrasikan antara
konsep sains, teknologi, engeneering, dan matematika yang titik fokusnya pada
proses pembelajaran berbasis masalah dalam kehidupan nyata. Keterampilan yang
akan dicapai pada pembelajaran STEM adalah keterampilan yang juga merupakan
keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreatifitas,
kolaborasi, komunikasi, dan juga penelitian.
Integrasi antara keempat komponen STEM digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut dengan menghasilkan solusi yang teruji. Adapun defenisi dari
keempat komponen STEM menurut (Firman, 2015) adalah sebagai berikut:

1. Sains
Sains merupakan ilmu tentang alam dan segala isinya. Ilmu atau pengetahuan
tersebut diperoleh melalui proses ilmiah seperti mengobservasi, memperediksi,
melakukan eksperimen dan membuat kesimpulan. Sains yaitu kajian tentang
fenomena alam yang melibatkan observasi dan pengukuran, sebagai wahana untuk
menjelaskan secara obyektif alam yang selalu berubah.

2. Teknologi
Teknologi merupakan alat, mesin dan berbagai hal yang diciptakan untuk
membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan lebih berkualitas. Pensil, pakaian,
televise, internet merupakan beberapa contoh teknologi disekitar kita. Teknologi
adalah tentang inovasi-inovasi manusia yang digunakan untuk memodifikasi alam
agar memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga membuat kehidupan
lebih baik dan lebih aman.

3. Engineering
Engineering merupakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengaplikasikan
konsep sains dan matematika guna menghasilkan suatu teknologi sebagai solusi dari
suatu permasalahan. Proses desain rekayasa merupakan jantung dari engineering,
yang mencakup kegiatan merancang, membuat dan menguji. Engeneering adalah
pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh dan mengaplikasikan
pengetahuan ilmiah, ekonomi, sosial, serta praktis untuk mendesain dan
mengkonstruksi mesin,peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi
manusia secara ekonomis dan ramah lingkungan.
4. Matematika
Matematika merupakan ilmu tentang besaran, angka dan ruang serta pola dan
hubungan diantara ketiganya. Matematika juga disebut sebagai bahasa dari sains,
engineering dan teknologi. Matematika adalah ilmu tentang pola-pola dan
hubungan-hubungan, dan menyediakan bahasa bagi teknologi, sains, dan
engineering.
Selain mengembangkan konten pengetahuan di bidang sains, teknologi, teknik dan
matematika, pendidikan integrasi STEM juga berupaya untuk menumbuhkan
keterampilan seperti penyelidikan ilmiah dan kemampuan memecahkan masalah.
Melatih keterampilan pemecahan masalah yang didukung dengan perilaku ilmiah, maka
pendidikan integrasi STEM berusaha untuk membangun masyarakat yang sadar
pentingnya literasi STEM. Literasi STEM mengacu pada kemampuan individu untuk
menerapkan pemahaman tentang bagaimana ketatnya persaingan bekerja di dunia nyata
yang membutuhkan empat domain yang saling terkait. Tabel 1 mendefinisikan literasi
STEM menurut masing-masing dari empat bidang studi yang saling terkait.
Tabel 1. Defenisi Literasi STEM
Science (Sains) Literasi Ilmiah : Kemampuan dalam menggunakan
pengetahuan ilmiah dan proses untuk memahami dunia alam
serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan untuk mempengaruhinya.
Technology Literasi Teknologi : Pengetahuan bagaimana menggunakan
(Teknologi) teknologi baru, memahami bagaimana teknologi baru
dikembangkan, dan memiliki kemampuan untuk menganalisis
bagaimana teknologi baru mempengaruhi individu, dan
masyarakat.
Engineering (Teknik) Literasi Desain : Pemahaman tentang bagaimana teknologi
dapat dikembangkan melalui proses desain menggunakan
tema pembelajaran berbasis proyek dengan cara
mengintegrasikan dari beberapa mata pelajaran berbeda
(interdisipliner).
Mathematic Literasi Matematika : Kemampuan dalam menganalisis,
(Matematika) alasan, dan mengkomunikasikan ide secara efektif dan dari
cara bersikap, merumuskan, memecahkan, dan menafsirkan
solusi untuk masalah matematika dalam penerapannya.
(Asmuniv, 2015)

B. Keterkaitan Antar Komponen STEM


Pembelajaran dengan pendekatan STEM mengitegrasikan keempat komponen
ilmu pengetahuan dengan memfokuskan pada pemecahan masalah yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan STEM, proses pembelajaran akan
melalui penerapan dan praktik dari konten dasar STEM pada situasi sesuai
kehidupan nyata, tidak hanya membahas ilmu pengatahuan saja, namun
mengaitkannya dengan teknologi, teknik serta matematika (Bybee, 2013).
Integrasi STEM merupakan kesempatan emas dalam memeperoleh pengalaman
belajar siswa dalam dunia nyata (Wang, Moore, Roehrig, & Park, 2011) Integrasi
pendidikan STEM adalah sebagai pendekatan yang dalam pembelajaran dapat
mengekplorasi antara dua subjek pada lingkup STEM atau antara subjek STEM
dengan bidang lain (Sanders, 2008). Artinya pada pendekatan STEM pada
pembelajaran dapat diintegrasikan antara satu atau lebih bidang yang termasuk
dalam STEM yaitu sains dengan teknologi, atau sains dengan matematika atau
dapat terintegrasi dari ketiga bidang tersebut juga dapat dikembangkan ke mata
pelajaran lain sebagai pendukung seperti Ilmu Sosial, Seni atau Bahasa (SEAMEO,
2018).
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembelajaran STEM merupakan
perpaduan yang saling mendukung antara konsep sains, penggunaan teknologi,
engeneering dan konsep matematika. Perpaduan STEM membuat siswa berpikir
kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang diperoleh dalam dunia
nyata sehingga solusinya tersebut berdampak positif dan bermanfaat untuk dirinya
dan masyarakat.
STEM memiliki karakteristik yang membedakan dengan pembelajaran lainnya,
(Zuryanti et al.,2020) yaitu:
a. Memadukan konsep sains, teknologi, engineering dan matematika di dalam
suatu materi pembahasan.
b. Disandingkan dengan model PjBL (Project Based Learning ).
c. Bersifat kontekstual atau sesuai dengan kehidupan nyata.
d. Sesuai dengan era revolusi industry 4.0
e. Selaras dengan kebutuhan keterampilan abad 21
f. Terdapat proses peningkatan hard skill dan soft skill
Selain itu, STEM juga memiliki karakteristik seperti proses pemecahan masalah
dilakukan melalui desain dan inovasi; adanya keterhubungan rencana belajar,
asesmen dan standar pembelajaran; memiliki komponen yang terdiri dari sains,
teknologi, rekayasa dan matematika. Pembelajaran bersifat process based learning
dan kolaboratif dan fokus terhadap kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraeni, F. (2020). Aktivitas Desain Rekayasa Untuk Pembelajaran Berbasis STEM Di


SEkolah Dasar (H. Eka Putri (ed.)). UPI Sumedang Press.
Pujiati, A. (2019). Peningkatan Literasi Sains dengan Pembelajaran STEM Di Era
Revolusi Industri 4.0. Universitas Indraprasta PGRI Jakarta INFO, 0812(80),
547–554.
Supriyatun, S. E. (2019). Implementasi pembelajaran sains, teknologi, engineering, dan
matematika STEM pada materi fungsi kuadrat. JUMLAHKU: Jurnal Matematika
Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan, 5(1), 80–87.
https://doi.org/10.33222/jumlahku.v5i1.567
Zuryanty. (2020). PEMBELAJARAN STEM DI SEKOLAH DASAR. CV BUDI
UTAMA.

Anda mungkin juga menyukai