Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah dalam setting pembelajaran daring terhadap prestasi belajar matematika dan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu
dengan rancangan pre-test-post-test non equivalent control group design. Populasi penelitian adalah
siswa kelas X SMA Negeri 1 Bebandem tahun Pelajaran 2019/2020 sebanyak 253 orang, yang
terdistribusi dalam 8 kelas. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas yaitu X IBB 1 sebagai
kelompok eksperimen dan Kelas X IBB 2 sebagai kelompok control, dengan menggunakan teknik
simple random sampling. Data prestasi belajar matematika dikumpulkan dengan tes obyektif dan data
kemampuan pemecahan masalah matematika dikumpulkan dengan tes uraian, yang dikumpulkan
sebelum dan pada akhir perlakuan. Analisis data secara statistik deskriptif dan Uji MANCOVA pada
taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam setting pembelajaran daring,
menunjukkan: 1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika dan kemampuan pemecahan
masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan model
langsung secara bersama-sama, 2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa
yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung
(p<0,05), 3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang
belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung (p<0,05).
Abstract
The purpose of this study is to describe the effects of problem based learning model in online
learning settings to mathematics learning achievement and problem solving skills of X grade high
school students. This is a quasi-experimental study with a pre-test-post-test non equivalent control
group design. The populations were X grade students of SMA Negeri 1 Bebandem in 2019/2020
academic year including 253 students which were distributed in 8 classes. The samples taken by
simple random sampling technique were two classes, X IBB 1 as the experimental group and X IBB 2
as the control group. Data of mathematics learning achievement was collected by objective tests and
mathematical problem-solving ability was collected by essay tests, which were collected before and at
the end of the treatment. The data was analyzed using descriptive statistics and MANCOVA test at 5%
level. The results of this research, that was conducted in the setting of online learning, show: 1) there
is a difference in mathematics learning achievement and problem solving abilities between students
who implemented problem-based learning and direct learning model, 2) there is a difference in
mathematics learning achievement between students who implemented problem based learning and
the direct learning model (p<0.05), 3) there is a difference in mathematical problem solving abilities
between students who implemented problem based learning and direct learning model (p <0.05).
105
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
Keywords: mathematical problem solving ability; problem based learning model; learning
achievement
107
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
108
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
siswa hanya menerima materi dari guru, sebagai materi pembelajaran bila mana
mencatat, dan menghafalkannya harus ada materi yang susah untuk dipahami.
diubah menjadi sharing pengetahuan, Berdasarkan latar belakang di atas,
mencari, menemukan pengetahuan penelitian ini bertujuan untuk
secara aktif sehingga terjadi peningkatan mendeskripsikan tiga poin utama, yaitu (1)
pemahaman, bukan hanya sebatas mendeskripsikan perbedaan prestasi
ingatan (Hendriana et al., 2018). Menurut belajar matematika dan kemampuan
Santyasa et al. (2019) dalam model pemecahan masalah matematika antara
pembelajaran berbasis masalah selain siswa yang belajar dengan model
membekali siswa dengan pengetahuan pembelajaran pembelajaran berbasis
juga dapat digunakan untuk meningkatkan masalah dalam setting pembelajaran
pemecahan masalah, keterampilan daring dan model pembelajaran langsung
berpikir kritis dan kreatif, karena dalam setting pembelajaran daring secara
pembelajaran dengan model ini bukan lagi bersama-sama, (2) mendeskripsikan
sebuah transfer pengetahuan dari guru ke perbedaan prestasi belajar matematika
siswa sehingga siswa “mengetahui”, tetapi antara siswa yang belajar dengan model
dengan model ini pembelajaran akan pembelajaran berbasis masalah dalam
berlangsung secara alamiah dalam bentuk setting pembelajaran daring dan model
kegiatan-kegiatan siswa aktif. Keaktifan pembelajaran langsung dalam setting
siswa diimbangi dengan aktivitas pembelajaran daring, (3) mendeskripsikan
penemuan, maka konsep-konsep atau perbedaan kemampuan pemecahan
prinsip-prinsip yang menjadi indikator dari masalah matematika antara siswa yang
suatu mata pelajaran tidak hanya diingat belajar dengan model pembelajaran
sebagai hapalan atau dicatat dengan rapi berbasis masalah dalam setting
saja, tetapi konsep-konsep itu tersimpan di pembelajaran daring dan model
memori otak siswa sebagai sesuatu yang pembelajaran langsung dalam setting
tidak mudah hilang sehingga pembelajaran daring.
pembelajaran akan lebih bermakna.
Penerapan model pembelajaran METODE
dapat dibantu dengan penggunaan media Jenis penelitian ini adalah penelitian
pembelajaran agar dapat lebih menarik eksperimen dengan rancangan penelitian
minat siswa dalam belajar, maka “non equivalent pretest-postest control
penggunaan model pembelajaran berbasis group design”. Populasi penelitian adalah
masalah dikolaborasikan dengan siswa kelas X SMA Negeri 1 Bebandem
penggunaan media pembelajaran berbasis tahun Pelajaran 2019/2020 sebanyak 253
IT. Menurut Sudjana & Rifai (2011) media orang, yang terdistribusi dalam 8 kelas.
pembelajaran merupakan salah satu Sampel penelitian diambil sebanyak dua
aspek yang penting dalam metodologi kelas yaitu X IBB 1 sebagai kelompok
pengajaran yang fungsinya sebagai alat eksperimen dan Kelas X IBB 2 sebagai
bantu mengajar yang diharapkan dapat kelompok control, dengan menggunakan
meningkatkan prestasi belajar siswa. teknik simple random sampling.
Komunikasi dua arah pada program Data yang dikumpulkan pada
pembelajaran daring antara guru dengan penelitian ini meliputi: (1) prestasi belajar
siswa atau antara siswa dengan siswa, matematika yang dikumpulkan dengan tes
akan semakin baik karena semakin obyektif, dan (2) kemampuan pemecahan
banyaknya pilihan media komunikasi yang masalah yang dikumpulkan dengan tes
tersedia. Media komunikasi yang banyak uraian. Penskoran yang dilakukan
memungkinkan guru memberikan berkaitan dengan tes pemecahan masalah
pembelajaran secara langsung melalui matematika dikembangkan dari 4 langkah
video pembelajaran atau rekaman. Polya untuk menyelesaikan masalah
Selanjutnya siswa dapat memutar kembali matematika dengan aspek yang dinilai
video atau rekaman tersebut berulang kali terdiri dari: pemahaman masalah,
perencanaan strategi penyelesaian soal,
109
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
110
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
Dari tabel 1 terlihat bahwa skor rata- Setelah melakukan uji asumsi, data
rata prestasi belajar matematika setelah prestasi belajar matematika dan
menerapakan model pembelajaran kemampuan pemecahan masalah
berbasis masalah adalah sebesar 24,97 matematika dalam penelitian ini memiliki
sedangkan pada model pembelajaran sebaran data normal, varians homogen,
langsung dalam setting pembelajaran matriks varians-kovarians homogen,
daring adalah sebesar 23,00. Selanjutnya bentuk regresi prestasi belajar matematika
skor rata-rata Kemampuan pemecahan dan kemampuan pemecahan masalah
masalah matematika dengan matematika yang linier, serta kolinearitas
menerapakan model pembelajaran antar variabel dapat di toleransi
berbasis masalah adalah sebesar 46,25 selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
sedangkan pada model pembelajaran dengan menggunakan Multivariate
langsung dalam setting pembelajaran Analysis Covariat of Variance
daring adalah sebesar 42,72. Hal ini (MANCOVA).
menunjukkan baik skor rata-rata prestasi Analisis yang dilakukan
belajar matematika maupun Kemampuan menampilkan dua hal pokok, (1) hasil uji
pemecahan masalah matematika dengan multivariate dan (2) hasil analisis Tests of
menerapakan model pembelajaran Between-Subjects Effects untuk pengujian
berbasis masalah dalam lebih tinggi hipotesis penelitian.
dibandingkan menerapakan model Hasil analisis multivariat dengan
pembelajaran langsung dalam setting menggunakan SPSS –PC 17.0 for
pembelajaran daring. Windows pada penelitian ini disajikan
pada tabel 2.
111
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
112
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
Prestasi Belajar
Error Matematika 300,608 60 5,01
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika 1909,399 60 31,823
Prestasi Belajar
Total Matematika 37215 64
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika 129161 64
Correcte Prestasi Belajar
d Total Matematika 398,984 63
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika 2513,984 63
a. R Squared = 0,247(Adjusted R Squared = 0,209)
b. Computed using alpha =0 ,05
c. R Squared = 0,240 (Adjusted R Squared =
0,203)
113
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
114
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
115
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
116
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
Volume X Nomor X Tahun X
117