(RPP)
Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Pendidikan : SMA Negeri X Palembang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 10 Menit
I. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami ,menerapkan, menganalisis pengeta berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu humaniora dengan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapka kajian yang
spesifik minatny asesuai denganuntuk memecahkan.bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
I. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.3 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.4 Menunjukkan Perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Dobereiner mengelompokan setiap tiga unsur kimia yang sifatnya mirip dengan satu
kelompok berdasarkan kenaikan berat atomnya. Lebih dikenal dengan Hukum Triade
Dobereiner.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan
adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal
sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triad tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip
massa Atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di
massa atom unsure pertama dan ketiga.
1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah
mempunyai tempat yang kosong.
Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal) yang
disusun berdasarkan kemiripan sifat. Secara garis besar unsur-unsur dalam
Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu
panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik.
1. Belum ada kekurangan yang baik pada susunan tabel maupun peletakan
setiap unsurnya sehingga tabel periodik terus digunakan sampai sekarang.
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model : Inquiry
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Ceramah, dan Penugasan
Media : Papan tulis, Laptop, dan LCD.
Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-
unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33
unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan
ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak
perbedaan.
U
n
s
u
r
g
Unsur gas: cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen.
Unsur non logam: sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam
borak.
Unsur logam: antimon, perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, besi,
mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng.
Unsur tanah: kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan
silikon oksida.
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan
massa atom relatifnya. Unsu-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Dobereiner mengelompokan setiap tiga unsur kimia yang sifatnya mirip dengan satu
kelompok berdasarkan kenaikan berat atomnya. Lebih dikenal dengan Hukum Triade
Dobereiner.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan
adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal
sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triad tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip
massa Atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di
massa atom unsure pertama dan ketiga.
3. Newland (John Alexander Reina Newland)
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya
pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan
sifat unsur.
Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-unsur kimia
bersifat periodik.
Kelemahan Hukum Oktaf Newlands
1. Hukum oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk unsur-
unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya,
Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.
2. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang
rendah
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah
dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa
atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-
unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur
juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur
yang disebut periode.
Mendeleev mengatakan bahwa jika unsur disusun menurut massa atom yang meningkat,
maka unsur-unsur dengan sifat yang sama akan tersusun secara periodik.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev
1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara
teratur.
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah
mempunyai tempat yang kosong.
Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-
partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan
elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata
ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi
jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang
mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa
proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh
jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan
demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia
unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan
hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur
merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan
berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai
didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwabila unsur
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal) yang
disusun berdasarkan kemiripan sifat. Secara garis besar unsur-unsur dalam
Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
Golongan Utama (A), meliputi:
- Golongan IA disebut golongan alkali,
- Golongan IIA disebut golongan alkali tanah,
- Golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium,
- Golongan IVA disebut golongan karbon/silicon,
- Golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor,
- Golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur,
- Golongan VIIA disebut golongan halogen,
- Golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gas inert.
Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu
panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik.
Kelebihan Sistem Periodik Seaborg :
1. Belum ada kekurangan yang baik pada susunan tabel maupun peletakan
setiap unsurnya sehingga tabel periodik terus digunakan sampai sekarang.
Lembar Kerja Peserta didik
1. Orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-unsur kimia bersifat periodic,
ialah...
a. John Alexander Reina Newland
b. Johann Wolfgang Dobereiner
c. Henry Moseley
d. Dmitri Mendeleev