(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.15 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.15 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan
prinsip koloid.
C. Indikator
3.15.1 Menjelaskan pengertian koloid
3.15.2 Mengklasifikasikan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase
pendispersi dan contohnya.
3.15.3 Menjelaskan sifat-sifat koloid effek Tyndall dan gerak Brown dan
contohnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian koloid
2. Peserta didik dapat mengklasifikasikan koloid berdasarkan fase terdispersi
dan fase pendispers dan contohnya.
3. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid effek Tyndall dan gerak
Brown dan contohnya.
E. Materi pokok
1. Fakta:
Senyawa koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat senyawa koloid.
2. Konsep:
Senyawa koloid.
Klasifikasi koloid
3. Prinsip:
Sistem koloid
Sifat koloid
4. Prosedur:
Pembuatan koloid
Materi Pembelajaran
1. Pengertian sistem koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini
mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat,
cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid. Sistem koloid sangat
berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh,
seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi,
dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik,
tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
2. Jenis-Jenis Koloid
Telah kita ketahui bahwa sistem koloid terdiri atas dua fasa, yaitu fasa
terdispersi dan fasa pendispersi (medium dispersi). Sistem koloid dapat
dikelompokkan berdasarkan jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya.
Koloid yang mengandung fasa terdispersi padat disebut sol. Jadi, ada tiga
jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair),
dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk
menyatakan sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol
(aerosol padat). Koloid yang mengandung fasa terdispersi cair disebut
emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam padat),
emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah
emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi
gas juga dikenal dengan nama aerosol (aerosol cair). Koloid yang
mengandung fasa terdispersi gas disebut buih. Hanya ada dua jenis buih,
yaitu buih padat dan buih cair. Mengapa tidak ada buih gas? Istilah buih
biasa digunakan untuk menyatakan buih cair.
3. Sifat-sifat koloid
a. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul
koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall
(1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu
disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu
larutan terkena sinar. Pada saat larutan disinari dengan cahaya, maka
larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada
sistem koloid cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-
partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk
dapat menghamburkan sinar tersebut. Contohnya: di bioskop, jika ada
asap mengepul, maka dari cahaya proyektor akan terlihat lebih terang.
b. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita
amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan
zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat
senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada
zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat
hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ).
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, tanya jawab.
G. Media Pembelajaran
1. Media
LCD / Infocus
Laptop
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Power point
2. Sumber Belajar
Purba, Michael dan Eti Sarwiyati. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Watoni, A Haris, Dini Kurniawati dan Meta Juniastri. 2016. Kimia untuk
SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya.
Buku kimia lainnya yang relevan.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi sistem koloid.
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Sintaks Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru
Pendahuluan Orientasi 15 menit
Guru memberi salam kepada peserta
didik
Guru meminta peserta didik untuk
memulai pelajaran dengan berdo’a
terlebih dahulu.
Guru memeriksa kehadiran peserta
didik.
Apersepsi
(menghubungkan pengetahuan
peserta didik dengan materi yang
akan diajarkan).
Guru mereview materi pembelajaran
yang telah dipelajari peserta didik
yang berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari.
Misalnya: materi tentang campuran
“sebelumnya, kita telah mempelajari
materi tentang campuran. Campuran
dikelompokkan menjadi 3 jenis,
yaitu larutan, koloid dan suspensi”.
zat?’.
Motivasi
Guru bertanya kepada siswa “mengapa
kita harus mempelajari sistem koloid?
Apa manfaatnya?” dan guru memberi
motivasi untuk menumbuhkan rasa
ingin tahunya tentang materi
pembelajaran hari ini.
Manfaatnya:
a) Dalam kehidupan sehari-hari, kita
banyak menjumpai sistem koloid
seperti obat-obatan, susu, cat,
tinta, asap, debu, darah dalam
tubuh kita dll.
(pada obat, terdapat zat-zat yang
tidak larut dalam air sehingga
harus dikemas dalam bentuk
koloid sehingga mudah diminum.
Contohnya obat dalam bentuk
kapsul).
b) Warna langit pada pagi dan sore
hari adalah jingga (orange)
sedangkan pada siang hari
berwarna biru. Ini dapat
dijelaskan pada pembelajaran
sistem koloid.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pemberian Acuan
Pembagian kelompok diskusi.
Guru membagikan LKPD kepada siswa
dan menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dalam LKPD.
G. Penilaian
Soal uraian
Tes Tertulis (Terlampir)
2. Afektif Observasi (pengamatan) Lembar Observasi
(terlampir)
Lembar Penilaian
3. Keterampilan Obervasi (psengamatan) Observasi
(terlampir)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran