Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR 3

DASAR – DASAR PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SEMESTER 1
“PROFIL AGRIPRENUER DI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN”

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
PETA KEDUDUKAN MODUL AGRIPRENUER
DIBIDANG PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

FASE E

PROSES BISNIS INDUSTRI


PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN MODUL 1

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN MODUL 2

AGRIPRENEUR DIBIDANG
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN MODUL 3

PROSES DAN TEKNIK DASAR


PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN MODUL 4
PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN

PENANGANAN KOMODITAS HASIL


PERTANIAN MODUL 5

PRINSIP DAN TEKNIK KERJA


LABORATURIUM PENGUJIAN MUTU MODUL 6
HASIL PERTANIAN

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
MODUL AJAR 3
“PROFIL AGRIPRENUER DI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN”

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : Sri Essa Meylona, ST


Institusi : SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru
Tahun disusunnya Modul Ajar : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas :X
Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit)
Elemen : Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di
.
bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian.
.
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu .
menjelaskan profil agripreneur yang mampu .
membaca peluang pasar dan usaha, serta profesi .
dalam bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian yang menjaga ketersediaan pangan,
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha.

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik sudah mempelajari modul 1 dan modul 2 mengenai proses bisnis industri pengolahan
Hasil Pertanian dan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik
adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Bergotong-royong
3. Mandiri
4. Bernalar kritis
5. Kreatif.

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
D. SARANA DAN PRASARANA

1. Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet, Akun belajar,
LKPD, MODUL, Buku dan alat tulis

E. TARGET PESERTA DIDIK


Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat dengan program keahlian Agroteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian Semester 1

F. MODEL PEMBELAJARAN
 Discovery / Inquiri Learning
 Problem Based Learning (PBL)
 Kolaborasi : Guru dan Siswa mengunjungi salah satu asosiasi industri dan asosiasi profesi atau
Lembagaa swadaya masyarakat yang relavan dengan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian untuk
mengamatiti perjalanan karir dari tokoh pengusaha mengunjungi salah asosiasi pengusaha, serta
mengetahui tentang hal-hal sikap positif negative yang bisa dimiliki seorang pengusaha juga menjadi
karakter siapapun termasuk agripreneur, prosesi-profesi dilingkup industri jasa dan manufaktur
(produk- si barang) mulai dari skala kecil hingga besar, dari skala rumah tangga hingga internasional,
industri kecil, industri besar, industri makanan dan minuman serta Peluang usaha

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Kriteria Pencapaian TP (Eviden) Asesmen


3.1 Menjelaskan profile Pada Akhir Pembelajaran  Apa yang dimaksud
agriprenuer diharapkan peserta didik dengan agripreneur ?
mampu :
3.1.1 Menjelaskan profile  Apa yang kamu ketahui
agriprenuer mengenai kegiatan
agripreneur ?

 Apa perbedaan
agriprenuer dan
agripreneurship?

3.1.2 Membaca peluang pasar  Pernahkah kamu


dan usaha untuk pergi ke pasar ?
menumbuhkan jiwa
wirausaha  Apa yang dimaksud
dengan pasar ?

3.2 Menjelaskan profesi 3.2.1 Mampu merincikan  Apakah kalian


atau jabatan di profil profesi atau megetahui tentang
industry jabatan di industry industry pengolahan
pengolahan hasil pengolahan hasil hasil pertanian?
pertanian pertanian
 Apa saja jenis profesi
pada bidang industry
pengolahan

3.2.2 Memahami ketersedian  Apa yang kalian


pangan dalam rangka ketahui mengenai
menumbuhkan sikap ketersediaan
profesionalisme dalam pangan?
MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SRI ESSA MEYLONA, ST
bekerja
 Apakah ketersedian
pangan berhubungan
dengan ketahanan
pangan?

B. ASESMEN 1

Sebelum Dilakukan Pembelajaran di awal dilakukan asesemen Diagnostik terlebih dahulu

1. Asesemen Diagnostik untuk mengetahui kemampuan dasar dan mengetahui kondisi

Awal peserta didik


a. Asesmen Diagnostik non kognitif dilakukan untuk mengetahui gaya belajar siswa
Untuk mengetahui gaya belajar peserta didik, kami memberikan beberapa
pertanyaan dengan PPT yang langsung di jawab peserta didik

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
N
O PERTANYAAN YANG AKAN DITANYAKAN
1. Ketika berbicara, kamu biasa nya…
A. Berbicara dengan tempo cepat
B.
B. Berbicara dengan tempo sedang
C. Berbicara dengan tempo lambat
2. Apa yang paling kamu ingat?

A. Orang, lingkungan, wajah


B. Perkataan, suara, makna
C. Kejadian, peristiwa, emosi

3 Bagaimana cara kamu menghapal ?

A. Menulisnya berulang-ulang
B. Mengulangi kata-kata sekeras mungkin
C. Menghapalnya sambil berjalan-jalan

4. Apakah yang bisa membuat kamu terganggu?


A. Benda-benda di sekitar anda
B. Suara
C. Gerakan
5. Ketika mengeja sebuah kata, yang kamu lakukan adalah...
A. Membayangkan kata itu
B. Menyebutnya dengan keras
C. Menuliskannya
6. Apakah yang lebih kamu sukai?
A. Lukisan
B. Musik
C. Menari/ olahraga
7. Ketika membaca, apa yang kamu lakukan?
A. Melihat bacaan sambil membaca dalam hati
B. Membaca dengan bersuara
C. Menggunakan jari untuk menunjuk bagian yang dibaca
8. Ketika saya 3mengoperasikan
MODUL peralatan
“PROFIL AGRIPRENEUR baru, PENGOLAHAN
DIINDUSTRI saya biasanya : PERTANIAN
HASIL
SRI ESSA MEYLONA, ST

A. Membaca petunjuknya terlebih dahulu


B. Mendengarkan penjelasan dari seseorang yang pernah menggunakannya
Asesmen Diagnostik kognitif
 2 Pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajara baru (Kelas x) ( 1
s/d2 ) E
 4 pertanyaan , dengan topik satu kelas dibawah (kelas 9)
 2 pertanyaan , dengan topik dua kelas dibawah (kelas 8) (sesuaikan pertanyaan
dengan topic yang menjadi prasyarat untuk mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang )

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
N
O PERTANYAAN YANG AKAN DITANYAKAN
1. Apa keuntungan menjadi agripreneur ?
A. Dapat mengembangkan potensi diri
B. Menjadi terkenal
C. Dapat menciptakan produk
D. Dapat mengkontrol terhadap keuangan usaha
E. Dapat bekerja sesuka hati
2. Fungsi dari inti kewirausahaan dibidang agriteknologi pen golahan hasil pertanian
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan ….
 Peserta didik diharapkan dapat memahami Profile Agripreneur diindustri pengolahan hasil pertanian
A. Menguntungkan
B. Sedikit
D. PERTANYAAN
C.PEMANTIK
Lebih besar

NO D. Banyak PERTANYAAN
1E. berbeda
Tahukah kamu apa itu agriprenuer ?
2 Apa yang seseorang
kamu ketehui mengenai kegiatanaktif,
agripreneur ? untuk
3 Suatu sikap mental yang memiliki kreativitas, bercipta daya
3 Apa perbedaan agripreneur dan agripreneurship ?
membuat
4 sesuatu yang unik dan baru serta dapat bermanfaat bagi banyak orang
Pernahkah kamu pergi kepasar?
A. Kreativitas
5 Apa itu pasar ?
6 Apakah kalian megetahui tentang industry pengolahan
B. kewirausahaan
hasil pertanian?
C. Produksi
7 Apa saja jenis profesi pada bidang industry
D. Konsumen
pengolahan
4. 8
Kemampuan Apaberani mengambil
yang kalian resiko
ketahui untuk berusaha
mengenai secara mandiri dengan
ketersediaan
pangan?
mengerahkan sumber daya yang dimiliki disebut…
9 Apakah ketersedian pangan berhubungan dengan
A. Kreatifitas
ketahanan pangan?
B. Inovasi
C. Wirausaha
D. Potensi
5. Salah satu Keberhasilan dalam berwirausaha adalah……
A. Tidak mengenal dengan lingkungannya
B. Mau mencari informasi tentang beberapa hal yang menyebabkan berhasilnya
suatu usaha.
C. Putus asa
D. Tidak saling mengenal
MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
6. Pengalihan ojek konvensional/pangkalan menjadi
SRI ESSA MEYLONA, ST ojek online adalah salah satu

bentuk kreatifitas di bidang…


A. Transportasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan : 1 ( Pertama )
Alokasi Waktu : 6 JP ( @ 45 Menit )

KEGIATAN PENDAHULUAN ( 45 Menit )


 Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
 Guru mengajak peserta didik periksa diri dan Lingkungan
 Guru menyakan kabar peserta didik di hari pertama tatap muka
 Guru melakukan asesmen diagnostic non kognitif untuk mengetahui gaya
belajar siswa
 Guru Bersama PD membuat kesepakatan kelas (awal masuk)

APERSEPSI ( 30 Menit )
 Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran
 Guru memberikan pertanyaan pematik
o Apa yang dimaksud dengan agripreneur ?
o Apa yang kamu ketahui mengenai kegiatan agripreneur ?
o Apa perbedaan agriprenuer dan agripreneurship?
 Guru memberikan apersepsi mengenai profile agriprenuer pada industry
pengolahan hasil pertnian
 Peserta didik mengamati video yang ditayangkan

KEGIATAN INTI ( 175 Menit )


FASE AKTIVITAS DURASI

 Guru menyajikan masalah terkait dengan profile


agriprenuer pada tayangan ppt sebagai berikut :
“ Diskusikanlah satu contoh profile seorang
Orientasi wirausaha sukses dibidang olahan pangan ?”
Peserta Didik 30 ‘
 Peserta didik mengamati masalah yang di sajikan
Pada Masalah oleh guru

 Guru mengarah permasalahan yang diutarakan ke


Peseta didik, bagaimana langkah dalam
meyelesaikan nya.
Mengorganisasi  Guru membagi Peserta Didik ke dalam kelompok 10’
Peserta Didik yang terdiri dari 5 – 6 peserta didik berdasarkan
Untuk Belajar gaya belajar

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
 Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dan meminta peserta didik bekerja sama
mengerjakan LKPD secara berkelompok

 Pesrta didik memahami masalah yang disajikan di


LKPD secara individu dan mulai mendiskusikan
secara kelompok

 Masing masing kelompok mencari informasi


Membimbing tentang permasalahan yang diberikan di LKPD
melalui bahan Ajar atau searching melalui internet
Penyelidikan
45’
individual dan  Peserta didik bekerjasama dengan anggota
kelompok kelompok untuk mengisi keseluruhan LKPP

 Guru berkeliling memantau diskusi dan


mendampingi secara bergiliran serta memberikan
bantuan jika ada siswa secara individu atau
kelompok yang mengalami kesulitan belajar
 Guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusi
mereka

 Masing masing kelompok mempresentasikan hasil


Mengembangkan kerja kelompok dengan cara menggunakan PPT,
dan menyajikan Video atau Gambar 60’
hasil karya
 Peserta didik yang lain mendengarkan dan
menyimak presentasi dari kelompok yang sedang
tampil

Menganalisis  Guru memfasilitasi kegiatan oresentasi kelompok


dan dan mendorong kelompok lain memberikan
Mengevaluasi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji
30’
proses
pemecahan  Peserta didik dan guru membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari.
masalah

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
PENUTUP ( 20 Menit )
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Guru mengingatkan kebersihan kelas
 Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa dan menutup proses
pembelajaran

REFLEKSI PESERTA DIDIK

Setelah mempelajari materi Profile Agriprenuer, mari kita melakukan refleksi pemahaman ananda
sekalian :

1. Bagaimana menurut pendapat ananda seorang agriprenuer yang baik dalam modul ajar ini?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana menurut pendapat ananda peluang jika anada ingin menjadi seorang agriprenuer?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Setelah mempelajari modul ini, apakah ananda berminat untuk menjadi seorang agriprenuer
pada bidang pengolahan hasil pertanian?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

REFLEKSI GURU

1. Apakah dalam memberikan arahan dan penjelasan pembelajaran dapat dipahami oleh peserta
didik ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagian manakah pada proses pembelaran yang perlu diperbaiki?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

E. ASESMEN 2 ( ASESMEN FORMATIF DAN ASESMEN SUMATIF )

Asesemen Formatif pada modul ajar ini dilakukan dengan Lembar Penilaian Diri

Instrumen Penilaian Diri

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya dapat memahami apa itu Agriprenuer
2 Saya memahami pengertian agriprenuer
secara agribisnis
3 Saya dapat memahami cirri dan karakter
agripreneur
4 Saya dapat membedakan antara agripreneur
Dan agripreneurship
5 Saya dapat menjelaskan hakekat agripreneur

Asesemen Sumatif pada modul ajar ini dilakukan dengan tes tertulis

Materi : Profile Agriprenuer

Tanggal Tes : …………………………………………………………………………………………

Nama Peserta didik : …………………………………………………………………………………………

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
Soal 1. Silakan kalian uraikan karakteristik dari seorang agripreneur ! ( Skor
Maksimal 25 )
Jawaban :

Soal 2. Karakteristik seorang agripreneur salah satu nya adlah memiliki


kreatifitas yang tinggi, berikan contoh ! ( Skor Maksimal 25 )
Jawaban :

Soal 3. Menurut kalian apa manfaat yang diperoleh dengan mengenal karakter
seorang agripreneur ! ( Skor Maksimal 25 )
Jawaban :

Soal 4. Uraikan pendapat kalian mengenai karakter agripreneur yang berani


mengambil resiko ! ( Skor Maksimal 25 )
Jawaban :

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
SISWA DINYATAKAN TUNTAS JIKA NILAI AKHIR ≥ 78

RUBRIK KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Perlu Cukup Baik Sangat


Bimbingan (61-70) (71-80) Baik
(0-60) belum sudah (81-100)
N (belum mencapai mencapai sudah
o Evidence mencapai, ketuntasan, ketuntasan, mencapai
remedial di remedial di tidak perlu ketuntasan,
seluruh bagian yang remedial perlu
bagian diperlukan pengayaan
atau
tantangan
lebih
1 Menjelaska Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukan
n profile menunjukkan sebagian kecil sebagian penguasaan
agriprenuer penguasaan penguasaan besar pada semua /
kompetensi kompetensi penguasaan melebihi
dan lingkup dan lingkup kompetensi penguasaan
materi yang materi yang dan lingkup kompetensi
ada pada ada pada materi yang dan lingkup
tujuan tujuan ada pada materi yang
pembelajaran pembelajaran tujuan ada pada
pembelajaran tujuan
pembelajaran

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
Mengetahui Pekanbaru, Juli 2022
Kepala SMKN Pertanian Terpadu Riau Guru Mata Pelajaran

Dra. Sudarti, MM Sri Essa Meylona, ST


NIP. 19641216 199003 2 004

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


L A M P I R A N SRI ESSA MEYLONA, ST
A. MATERI DAN LKPD

PROFIL AGRIPRENEUR

Agripreneur merupakan jawaban dari sebuah tantangan petani di era masyarakat

ekonomi asean (MEA) pada saat ini yang dapat diprediksi akan menghadapi peningkatan

konsumsi pangan lebih dari dua kali lipat dalam 12 tahun mendatang, dimana pada saat ini

produktivitas pertanian di Indonesia belum bisa mengimban- gi perkembangan teknologi

sehingga sebagian besar kebutuhan pokok masyarakatnya dipenuhi dari hasil impor dari

negara lain. Salah satu penyebabnya adalah rata-rata pertanian di Indonesia ini masih

tergolong pertanian tradisional dimana mayoritas petani yang menggarap lahan ini berusia

lanjut dan dalam pengolahan la- hannya masih menggunakan cara tradisional. Karena hal

tersebut diperlukan adanya suatu perubahan pola pertanian di Indonesia dengan

meregenerasi pertanian menjadi lebih modern yang dapat menarik generasi yang muda

untuk meneruskan sektor pertani- an ini dan menjanjikan keuntungan yang besar

dikemudian hari.

Dengan adanya regenerasi model pertanian ini para petani muda harus terbuka

terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Dan mengubah pola pikir terhadap profesi

petani yang hanya sebagai sebuah pekerjaan biasa yang sebetulnya bisa dijadikan

sebuah wirausaha. Kegiatan wirausaha ini sama saja dengan kewirausahaan yang dapat

didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar,

sum- ber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang atau jasa

yang dilakukan dengan keberanian untuk men- gadapi resiko. (Fadillah, A., et al, 2020).

Kegiatan kewirausahaan dalam bidang pertanian ini disebut dengan agripreneur. Dimana

dalam konsep agripreneur harapanya petani yang biasa hanya bekerja menggarap lahan

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
(produksi) secara tradisional dapat pula menguasi aspek pengolahan hingga barang

tersebut siap didistrubusikan / dijual dalam system agribisnis yang dapat meng- hasilkan

keuntungan besar untuk pelakunya

Agripreneur itu sendiri mempunyai arti individu yang memiliki pengendalian tertentu

terhadap alat-alat produksi dan meng- hasilkan lebih banyak dari pada yang dapat

dikonsumsinya atau ditukarkan agar memperoleh pendapatan (Mc. Clelland, 1961 di dalam

Burhan, 2011) sebagimana dimuat pada la- man

http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/M10AGB-chap- ter02-konsep.pdf (diakses

14-06-2021 Pukul 5.45 WIB).

Agripreneur harus memiliki karakter yang unggul agar mampu bersaing dan berhasil

seperti memiliki kreativitas yang tinggi dan mampu menciptakan inovasi terbaru dan

berbeda, dima- na agripreneur dituntut untuk selalu berfikir dan bertindak se- suatu

yang baru atau menciptakan hal yang baru dengan me- manfaatkan sumber-sumber yang

ada terdahulu atau terbaru , mengembangkan teknologi terdahulu dan mampu

menggunakan teknologi terbaru dalam proses menghasilkan barang, menemu- kan

pengetahuan yang baru atau cara baru yang lebih efisien da- lam proses menghasilkan

barang. Selanjutnya yaitu Selalu komit- men dalam pekerjaan, memiliki etos kerja dan

tanggung jawab, mandiri atau tidak ketergantungan, berani mengahadapi resiko, motif

berprestasi tinggi, selalu perspektif yang mampu menatap masa depan dengan lebih

optimis yang selalu berfikir dan be- rusaha, dan paling penting adalah memiliki jiwa

kepemimpinan yang memiliki kemampuan manajerial. (Fadillah, A., et al, 2020)

Seorang agripreneur harus menghindari beberapa sifat yang dapat menyebabkan

kegagalan saat menjalankan system agribisnis yaitu sifat yang tidak mau belajar

kembali sehing- ga ketika ada hal terbaru mengenai pengelolaan usahanya, dia

menjadi tidak kompeten dan tidak memiliki kemampuan,kurang memanfaatkan

pengalaman dalam

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
pengelolaan usaha (ma- najemen sumber daya manusia, peralaran , keuangan,

pengeluaran danpenerimaan),perencanaanyanggagal dantidakmaubelajardari sebuah

kegagalan karena dalam berproses usaha tidak selalu men- guntungkan walau harapanya

selalu ingin mendapat keuntungan.

Menjadi agripreneur atau memulai untuk menjadi pelaku usaha di bidang agriteknologi

pengolahan hgasil pertanian saat ini ti- daklah mudah tetapi juga bukan tidak meungkin.

Peluang usaha masih cukup banyak apalagi sektor pengolahan hasil pertanian, yang

berperan utama dalam penyediaan bahan pangan atau makanan untuk masyarakat. Usaha

di sektor budidaya tanaman, ternak dan ikan di awal usaha yang paling sulit adalah

tentang produksinya. Apalagi jika masih mengandalkan pada musim. Ga- gal panen akan

sering dijumpai di awal-awal produksi. Umumnya setelah menjalani beberapa kali proses

produksi, masalah teknis produksi semakin dapat diatasi, dan produksinya semakin stabil

dalam kualitas dan selanjutnya akan stabil juga dalam kuanti- tas atau produktivitas.

Lalu bagaimana dengan pasar?, Selama masih bergulat memperbaiki produksi dan

produktivitas yang di ulang sampai beberapa periode, pengusaha budidaya akan men-

galami pula betapa pasar untuk produknya (yaitu harga) san- gat-sangat tidak ajek, harga

produk pertanian di pasaran relatif naik turun (fluktuatif). Sehingga sampai saat ini

pelaku usaha budidaya terutama di luar budidaya padi, umumnya mengalami kondisi pasar

yang terbuka dan rentan terjadi gejolak pada har- ga.

Salah satu strategi yang dapat dipilih agar tetap dapat ber- tahan dan eksis dalam

usaha budidaya adalah mengoptimalkan produktivitas dengan memperhatikan faktor

waktu ketika panen atau akan memasarkan hasil. Mengurangi ketergantungan pada

musim untuk produksi menuntut adanya upaya adaptasi teknolo- gi proses budidayanya.

Menurunkan resiko produk terjual den- gan harga rendah (karena suplay berlebih yang

ada di pasaran), melakukan proses pemasaran dengan produk yang berbasis har- ga tetap

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
dan pada tingkat produksi yang tetap, adalah pilihan yang penting untuk dilakukan.

Kontrak produksi dan harga den- gan konsumen tertentu. Kendala utamanya adalah

kontrak ker- jasama tersebut dapat dilakukan dengan kapasitas yang ekono- mis. Artinya

usahanya sudah harus mampu untuk menyediakan (mensuplay) produk dengan kuantitas

dan kualitas yang sesuai syarat dan berlaku untuk periode sesuai kontrak kerjasamanya.

Banyak juga pengusa- ha budidaya atau

petani yang tetap eksis dan juga berhasil

meskipun tidak melakukan kon- trak

kerjasama produk dan harga.

Pengusaha atau petani yang demikian memang usahanya seper- ti untung-untungan. Saat
musim atau periode panen tertentu ketika produksi rendah, mutu rendah di sisi lain saat itu
harga produk sangat tinggi. Kondisi lain produksi tinggi dan kualitas baik dan harga
ekonomis ( keuntungan kecil atau hampir impas) dan saat lainnya produksi tinggi dan harga
sangat-sangat tinggi, di sini petani atau pengusaha bukan untung tetapi memperolah
pendapatan berlipat-lipat dari modal atau biaya produksi. Hitun- gan sederhana rata-rata
pengusaha akan berhasil meskipun harga relatif tetap fluktuatif. Anggap harga adalah di
luar jangkaunnya untuk mengendalikan. Tetapi yang harus dikuasai atau dikenda- likan
adalah produksi, prudktivitas dan kualitas harus tetap dapat dicapai dan sedikit banyak
menggunakan data harga produk dari waktu-ke waktu untuk mengatur jadwal dan jumlah
produksi.

Berbeda dengan pengusaha di sektor budidaya, agripreneur atau pengusaha atau biasa
disebut pengrajin yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan pangan, minuman atau
olah- an lainnya. Pada awal usaha membutuhkan modal yang rela- tif lebih besar
dibandingkan untuk usaha budidaya dalam per- bandingan produk yang setara. Kesulitan
menghasilkan produk yang seusai syarat yang diinginkan atau sesuai standar, dapat dengan
segera dicapai, jika tersedia bahan baku, teknologi dan sarana prasarana yang diperlukan.
Tantangan yang cukup se- rius dalam usaha di sektor manufaktur atau pengolahan adalah

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
arus dihitung dengan cermat lebih dahulu tentang biaya produksi untuk setiap produk yang
akan dihasilkan. Perhitun- gan biaya harus dibuat untuk kebutuhan dalam jangka wak- tu
tertentu, minimal dalam 6 bulan sampai 1 tahun atau lebih.

Hal ini penting karena dari hitungan biaya produksi


yang prersisi inilah pengusaha dapat menentukan
har- ga produknya untuk jangka waktu tertentu.
Pengusaha atau produ- sen harus menetapkan
harga da- lam beberapa katagori atau tingkat.
Harga untuk penjualan partai be- sar (grosir),
harga untuk pelanggan tetap, sampai dengan harga
pada tingkat eceran atau konsumen. leb- ih baik
dilakukan oleh produsen.
Jika harus dicantumkan label harga, adalah harga untuk eceran tertinggi atau harga yang

harus diterima konsumen akhir. Artinya harga pada tingkat pengecer, grosir dan

distributor akan berbeda. Harga untuk produk manufaktur termasuk produk olahan hasil

pertanian di pasar tradisional, warung atau toko dan pasar-pasar modern bersifat tetap

untuk jangka waktu yang cukup lama. Bagi pengusaha awal atau yang masih merintis

usaha, yang paling su- kar adalah membuka pasar untuk produknya untuk diterima oleh

pasar. Karena penerimaan pasar mensyaratkan kualitas yang lay- ak dan sesuai dengan

yang ada dipasaraan. Pembeli (distributoir, grosir, toko atau konsumen) selalu akan

membandingkan produk baru dengan produk sejenis yang sudah ada lebih dulu dan sudah

dikenal atau diterima bahkan sudah menjadi produk favorit atau unggulan. Terhadap

produk baru yang berkualitas, pembeli akan mudah menerima barang yang ditawarkan jika

harganya jauh lebih rendah dari harga produk sejenis yang sudah ada. Mudah bagi

pembeli untuk menolak pproduk baru berkualitas jika harga sama atau sedikit lebih

murah sekalipun. Dalam hal ini, prinsip yang harus dipegang bagi pengusaha manufaktur

adalah bahwa sekali konsumen membeli produknya, selanjutnya akan kembali membeli dan

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
terus membeli .

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )

NAMA :

KELAS :

NAMA KELOMPOK :

HARI / TANGGAL :

MATERI : PROFIL AGRIPRENEUR

WAKTU : 45 Menit

Petunjuk Penggunaan LKPD

 Isilah nama, kelas, nama kelompok, hari dan tanggal pengerjaan


 Kerjakan LKPD 1 ini dengan cermat dan teliti
 Lakukan kegiatan sesuai langkah – langkah yang ada
 Jika ada yang ragu atau tidak mengerti, silahkan bertanya kepada
teman kelompok atau guru
 Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKPD 1 ini adalah 45 menit

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta


didik diharapkan mampu mengembangakan
keterampilan bernalar kritis dan kolaboratif,
sehingga dapat memahami profil agripreneur

P E N U G A S A N

Silakan ananda diskusikan dengan kelompok, satu contoh profil seorang entrepreneur yang sukses
dibidang pertanian. Sumber referensi silakan ananda searching melalui internet. Hal yang perlu didis
kusikan antara lain :
 Sumber motivasi memulai usaha
 Ide awal memulai usaha
 Tahapan wirausaha yang dilalui
 Karakteristik yang dimiliki

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
Penugasan ini dapat ananda buat dalam bentuk Power Point atau Diagram Alir

SELAMAT MENGERJAKAN

B. PROGRAM PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. PROGRAM PENGAYAAN

Institusi : SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru


Kelas :X
Elemen : Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di
.
bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian .
.
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu .
menjelaskan profil agripreneur yang mampu .
membaca peluang pasar dan usaha, serta profesi .
dalam bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian yang menjaga ketersediaan pangan,
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha.

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
PANDUAN PELAKSANAAN PENGAYAAN
Ada tiga jenis pengayaan, yaitu :

1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik.
Sajian
Ini dimaksud berupa buku atau artikel dasar dasar pengolahan yang terkait dengan Profil
Agripreneur.
Yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan proses uang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman
Dan investigasi terhadap materi profil agripreneur dalam bentuk pembelajaran mandiri.
3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata terkait materi profil agripreneur dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigasi / penelitian ilmiah
Pemecahan masalah ditandai dengan :
a. Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan
MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SRI ESSA MEYLONA, ST
b. Penentuan focus masalah yang akan dipecahkan
c. Penggunaan berbagai sumber
d. Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan
e. Analisis data
f. Penyimpulan hasil investigasi

Penialaian hasil belajar kegiatan pengayaan dalam bentuk fortofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah Dari peserta didik yang normal.

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST
https://penelitianilmiah.com/contoh-analisis-peluang-pasar/

MODUL 3 “PROFIL AGRIPRENEUR DIINDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SRI ESSA MEYLONA, ST

Anda mungkin juga menyukai