A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
No KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.3 Mengevaluasi kegiatan usaha 4.3 Menyusun rencana pengembangan
pengolahan makanan khas daerah usaha pengolahan makanan khas
yang dimodifikasi dari bahan pangan daerah yang dimodifikasi dari bahan
nabati dan hewani pangan nabati dan hewani
Indikator : Indikator :
3.3.1 Menjelaskan Komponen perhitungan 4.3.1 Menyimpulkan hasil perhitungan
harga jual produk harga jual produk usaha kerajinan
3.3.2 Menjelaskan cara menentukan harga
3.3.3 jual
3.3.4 Menguraikan permasalahan usaha
Menyimpulkan hasil perhitungan
harga jual produk usaha kerajinan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model kegiatan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan komponen perhitungan
harga jual produk, cara menentukan harga jual, menguraikan permasalahan usaha,
menyimpulkan hasil perhitungan harga jual produk usaha kerajinan
D. Materi Pembelajaran
1. Komponen perhitungan harga jual produk
2. Cara menentukan harga jual
3. Identifikasi permasalahan usaha
E. Metode Pembelajaran
Model : Problem based learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi
F. Media Pembelajaran
Seperangkat komputer/laptop, Jaringan Komputer, video kisah-kisah keberhasilan
wirausahawan
G. Sumber Belajar
Buku pelajaran, buku referensi yang relevan, majalah, koran, hasil penelitian, audio visual,
media maya (internet).
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 10’
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran peserta didik
c. Apersepsi : review materi mengenai jenis dan karakteristik bahan dan
alat kerajinan
d. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik
3. Penutup 10’
a. Peserta didik ditanya apakah sudah memahami cara menghitung harga
jual
b. Peserta didik diberi informasi pertemuan berikutnya.
c. Menutup pertemuan dengan motivasi agar melakukan yang terbaik dan
mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : observasi/pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : tes tertulis
c. Penilaian keterampilan :
2. Bentuk Penilaian
a. observasi : jurnal guru
b. Penilaian pengetahuan : ulangan harian / tugas
c. Penilaian keterampilan :
3. Remidial
Peserta didik yang belum mencapai KKM belajar bersama tutor sebaya (teman yang telah
mencapai KKM) untuk mempelajari indikator yang belum dikuasai
4. Pengayaan
Menjadi tutor sebaya kepada teman yang belum mencapai KKM pada indikatornya
Bandung, Agustus 2017
Diketahui, Guru Mata Prakarya dan Keewirausahaan
Kepala SMAN 26 Bandung
a. Materi Pembelajaran
1. Menghitung kalkulasi harga pokok, yaitu merupakan perhitungan terhadap biaya pengeluaran
produksi yang terdiri dari bahan utama, bahan pelengkap / pendukung, biaya listrik dan tenaga
kerja.
2. Menghitung kalkulasi harga jual, dalam menentukan harga jual ini harus memperhatikan tentang
jumlah keuntungan yang ditentukan sesuai dengan prosentase yang berlaku pada usaha tersebut.
Penetapan harga jual yang dilakukan oleh usaha busana dapat ditetapkan melalui 3 cara yaitu :
Penetapan harga jual Cost Based Pricing dan Competition Based Pricing dapat digunakan untuk usaha
busana bentuk garment, konveksi, tailor, modiste dan adi busana. Namun biasanya usaha busana
jenis adi busana sering menggunakan tipe penetapan harga jual Value Based Pricing yang harganya
bisa sangat tinggi atau di atas harga pokok produksi karena ada unsur value artistiknya yang
menyebabkan busana tersebut sangat indah.
Harga jual dapat diperhitungkan dengan cara :
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksinya bertambah atau
dikurangi, misalnya gaji karyawan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya perawatan, sewa
gedung dan mesin.
Biaya langsung yaitu biaya yang secara langsung masuk dalam proses produksi, misalnya bahan
baku langsung, upah buruh langsung, bahan penolong, barang gagal, dan biaya lembur.
Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung ikut menentukan proses produksi.
Misalnya penggunaan listrik.
Penentuan Laba
Penentuan jumlah prosentase (%) laba berdasarkan target atau keinginan dari pengusaha, misalnya
10% atau berdarakan persaingan yang rata-rata misalnya 12%, kemudian laba ditetapkan 12%.
Perolehan persentase laba dikalikan dengan jumlah keseluruhan biaya langsung ( jasa disain, bahan
pokok, bahan pelengkap, ongkos pembuatan ) ditambah dengan biaya tidak langsung dan biaya tetap.
Subtotal 1.530.400
Biaya tetap
6 Lain-lain 15.000
Subtotal 375.000
Setelah anda menemukan harga jual produk yang tepat atas dasar biaya-biaya produksi +
keuntungan yang di harapkan, pertimbangkan juga apakah pelanggan akan terbebani dengan harga
jual tersebut, dan bagaimana dengan harga jual yang di tawarkan oleh pesaing. Jika harga jual produk
anda terlalu tinggi, mungkin anda bisa menurunkan tingkat keuntungan yang anda harapkan.
Dan yang perlu anda perhatikan juga bahwa jumlah produk yang rencananya ingin anda buat
tersebut (500 porsi bakso), mungkin tidak semuanya akan laku terjual. Oleh karena itu anda juga
harus memiliki target berapa minimal produk yang harus terjual. Jika melihat perhitungan di atas,
setidaknya anda harus menjual 385 porsi bakso untuk terhindar dari kerugian (2.418.400 : 6.288 =
385). Jika anda bisa menjual lebih dari 385 porsi bakso, maka anda sudah memperoleh keuntungan
sejumlah tertentu dari usaha warung bakso anda.
b. Instrumen Penilaian
Penilaian :
N = (Jumlah Skor yang diperoleh : 10) X 100
a. Penilaian Projek