Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA PRAMADINA

Mata Pelajaran : PKWU (Kerajinan)

Kelas/Semester : X / I (satu)

Materi Pokok : Perhitungan Biaya Produksi (Harga Pokok Produksi) Produk


Kerajinan dengan Inspirasi Budaya NonBenda

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.4 Memahami perhitungan 1. Menjelaskan pengertian biaya
biaya produksi (Harga 2. Memahami pengertian biaya produksi
Pokok Produksi) produk 3. Menjelaskan jenis-jenis biaya produksi
kerajinan dengan inspirasi 4. Memahami cara perhitungan laba-rugi
budaya non benda
C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran


3.4 Memahami perhitungan 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian biaya
biaya produksi (Harga 2. Siswa dapat Memahami pengertian biaya
Pokok Produksi) produk produksi
kerajinan dengan inspirasi 3. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis biaya
budaya non benda produksi
4. Siswa dapat mengetahui cara perhitungan
laba-rugi

D. Materi Pembelajaran
1. Biaya Produksi
2. Jenis-Jenis Biaya Produksi
3. Break Event Point atau Titik Impas

E. Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran


1. Metode Diskusi dan Ceramah
F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat/Bahan : pohon pintar, Whiteboar, Spidol,
2. Sumber Belajar : - Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan
kelas X semester 1
- Jurnal Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar
Perencanaan Laba Bagi Manajemen
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Kegiatan Pendahuluan 15 Menit

- Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam


- Guru dan peserta didik berdoa bersama
- Guru memberikan suatu pertanyaan mengenai pengertian
biaya produksi
- Guru memberikan motivasi terhadap peserta didik
- Guru memberitahu tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti 60 Menit

- Guru membagi peserta didik menjadi 4-6 kelompok yang


terdiri dari 4-5 orang
- peserta didik mengamati materi yang di berikan oleh guru
(Mengamati)
- Guru memberikan setiap peserta didik untuk untuk bertanya
mengenai biaya produksi, jenis-jenis biaya produksi, dan
break event point ( Menanya)
- Siswa mencari informasi lebih dalam lagi untuk memahami
pengertian biaya produksi, jenis-jenis biaya produksi, dan
break event point di internet dan juga di perpustakaan
sekolah (Mengumpulkan Informasi)
- Guru melakukan permainan Pohon Pintar untuk
memberikan suatu pertanyaan kepada setiap kelompok
- Siswa mendiskusikan untuk pertanyaan yang telah
didapatkan oleh setiap kelompok dalam Pohon pintar
(Menggeneralisasikan)
- Setiap kelompok memnberikan perwakilan untuk kedepan
kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilakukan dan kelompok lain menilai (Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup 15 menit

- Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang


diberikan oleh setiap kelompok
- Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah
disampaikan
- Guru memberikan tugas berupa pekerjaan rumah (PR)
- Guru memberitahu materi minggu depan
- Guru dan peserta didik berdoa bersama
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
penutup

H. Penilai Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
a. Domain Kognitif : Tes
b. Domain Sikap :
c. Domain Psikomotorik : Non tes
2. Instrumen Penilaian
a. Domain Kognitif : Butir Soal
b. Domain Sikap :
c. Domain Psikomotorik : Lembar Observasi
Bogor, 10 Juni 2022
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Hamid Al-Ghifari) ( Muhamad Sobari )


LAMPIRAN MATERI
Perhitungan Biaya Produksi (Harga Pokok Produksi) Produk Kerajinan dengan
Inspirasi Budaya NonBenda

A. Pengertian Biaya Produksi


Biaya adalah Kas (Uang) yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
semua pembiayaan dalam memproduksi barang yang diharapkan memberikan
manfaat baik untuk masa sekaran maupun masa yang akan datang. Komponen
biaya produksi secara umum sangat penting karena berpengaruh terhadap
pembuatan produk yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya terhadap harga
jual produk. Sadono Sukirno (2003) : biaya produksi adalah semua pengeluaran
perusahaan untuk mendapat faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang
digunakan untuk menciptakan produk perusahaan (Sumber:
https://akuntanmuslim.com/komponen-biaya-produksi-perusahaan).
B. Jenis-Jenis Biaya Produksi Ketika melakukan produksi Anda setidaknya
perlu menghitung lima jenis biaya produksi yaitu:
1. Biaya Tetap / Fixed Cost FC) Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang
keluar setiap periodenya dan tidak bergantung pada berlangsung atau tidak
berlangsungnya produksi. Biasanya biaya tetap ini berhubungan dengan
aset-aset perusahaan dalam jangka waktu panjang seperti:
- Gedung
- Administrasi
- Pajak
- biaya listrik
- air dan lain-lain
2. Biaya Tidak Tetap / Variable Cost (VC) Biaya variabel adalah biaya yang
pengeluarannya tergantung jumlah produksi. Semakin banyak barang yang
diproduksi maka biaya variabel yang keluar juga akan semakin banyak dan
berhubungan langsung dengan trend pasar (Ketika trend pasar sedang
meningkat atau menurun, maka biaya variabel yang perlu untuk dikeluarkan
juga akan semakin meningkat atau menurun) maka biaya variabel terkait
produksi seperti gaji pekerja, bahan baku utama dll.
3. Total Cost (TC) Kalau biaya total, adalah seluruh penjumlahan biaya
variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan setiap periodenya.
4. Average Cost (AC) Jika Anda sedang membuat rata-rata biaya per periode.
Untuk menghitung biaya rata-rata produksi adalah dengan menghitung
biaya total dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dari biaya rata-
rata ini sudah bisa menentukan harga jual produk. Karena jika
menggunakan biaya variabel atau biaya tetap saja ketika menghitung harga
jual salah satu komponen dalam biaya tidak terpenuhi. Sehingga
kemungkinan akan mengalami kerugian.
5. Marginal Cost (MC) Biaya marginal adalah setiap tambahan ketika
menambah satu unit produksi. Definisi dari biaya marginal ini mirip dengan
biaya variabel. Bedanya, biaya marginal ini akan muncul ketika melakukan
ekspansi usaha. Jika belum melakukan ekspansi usaha dan masih
melakukan proses produksi seperti dengan biayanya maka yang keluar
adalah biaya variabel.
C. Break event point atau titik impas
BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal
yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan
dan kerugian ada pada posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini
perusahaan tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan
volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian
biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya akan
memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel
dan biaya tetap yang harus di keluarkan. (sumber :
https://www.jurnal.id/id/blog/analisa-break-even-point-penjelasan-dancontoh-
soal/) Ada beberapa rumus BEP yang dapat Anda gunakan :

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit)

BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika sudah mengetahui
berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi
Anda dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya. Apabila diinginkan break
even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam
unit dikalikan dengan harganya (P), sehingga :
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit

Setelah mengetahui rumus perhitungan BEP kemudian menghitung margin


kontribusi.Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu
produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap
keuntungan. Cara menghitungnya hamper sama dengan break even point :

Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel

Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan


adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupu
dengan total sales suatu perusahaan. Dengan menggunakan margin kontribusi
sebuah perusahaan dapat memisahkan biaya tetap produksinya dengan
keuntungan yang didapat. Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga
produk yang akan dijual.
LAMPIRAN PENILAIAN PENGETAHUAN (KOMPETENSI INTI 3)

a. Kisi-Kisi
No Butir Tingkat
Kompetensi Indikator
Soal Kemampuan
Dasar PG Uraia C C C C C C
n
1 2 3 4 5 6
3.4 Memahami 1. Menjelaskan
perhitungan pengertian biaya 1 √
biaya produksi
(Harga Pokok
Produksi) 2. Memahami
produk pengertian biaya 2 √
kerajinan produksi
dengan
inspirasi 3. Menjelaskan jenis-
budaya non jenis biaya produksi 3 √
benda
4. Menguraikan
pengertian BEP
(Break Event Point) 4 √

JUMLAH 4

b. Instrumen soal dan jawaban

No Soal Jawaban Skor


1 Jelaskan pengertian biaya Biaya adalah Kas (Uang) 2,5
! yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau
semua pembiayaan dalam
memproduksi barang yang
diharapkan memberikan
manfaat baik untuk masa
sekaran maupun masa yang
akan datang.
2 Jelaskan Pengertian Biaya biaya produksi adalah 1-10
Produksi menurut Sadono
semua pengeluaran
Sukirno!
perusahaan untuk mendapat
faktor-faktor produksi dan
bahan mentah yang
digunakan untuk
menciptakan produk
perusahaan.
3 Sebutkan Jenis-jenis biaya 1. Biaya Tetap / Fixed Cost 2,5
Produksi
FC)
2. Biaya Tidak Tetap /
Variable Cost (VC)
3. Total Cost (TC)
4. Average Cost (AC)
5. Marginal Cost (MC)
4 Apa yang dimaksud Break Even Point adalah 2,5
dengan BEP atau Break
titik dimana pendapatan
Event Point ?
sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi
kerugian atau keuntungan.

c. Penilaian Sikap

- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 …
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggun Jawab
DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
350 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 50
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Anda mungkin juga menyukai