19/12/2012

Disampaikan pada Pelatihan Inventarisasi Mangrove yang

diselenggarakan oleh The Mangrove Research Institute
pada tanggal 12-15 Desember 2012 di Medan • Apa itu mangrove?

Ekologi Mangrove

Suatu komunitas tumbuhan atau

Onrizal suatu individu jenis tumbuhan yang
The Mangrove Research
Institute mangroveri@gmail.com
membentuk komunitas tersebut
di daerah pasang surut

Istilah lain dari mangrove

Tidal forest Hutan payau

Tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air Coastal woodland Mangal
laut, tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan
Vloedbosschen Hutan bakau
pada saat pasang rendah

FAKTOR LINGKUNGAN BAGI

NON-EKSLUSIVE
MANGROVE
PERTUMBUHAN MANGROVE
EKSLUSIVE FAUNA DARAT
MANGROVE DAN LAUT

1. FISIOGRAFI PANTAI
SUMBERDAY  DATAR - LANDAI
A
MANGROVE

PROSES DINAMIKA MUD FLAT

PEMELIHARAAN (HAMPARAN
MANGROVE LUMPUR)
MASYARAKAT
PESISIR
PANTAI

1
 19/12/2012

2. PASANG SURUT
 FREKUENSI/TIPE PASANG SURUT
 LAMA PENGGENANGAN
 TINGGI AIR

Contoh: Nilai data pasut referensi di wilayah

Sumatera Bagian Utara

Sabang Blanglancang Gn. Sitoli

MHHWL +83.5 +87.0 +51.8
MLHWL +51.7 +59.7 +33.6
MSL +0 +0 +0
MHLWL -54.1 -61.8 -33.4
MLLWL -79.4 -86.1 -47.7
Sumberdata: Dishidros TNI-AL (2004)

MHHWL : Air tinggi tertinggi pada pasang besar

MLHWL : Air tinggi tertinggi pada rata-rata pasang
MSL : Paras laut rata-rata
MHLWL : Air rendah terendah pada rata-rata surut
MLLWL : Air rendah terendah pada surut besar

PENYEBARAN JENIS-JENIS POHON MANGROVE BERDASARKAN KELAS GENANG

TMS
Tipe Pasang/Kelas Kelas Penggenangan Frekuensi
DLV STLVMM Mudflats
Penggenangan (Salinitas dan Frekuensi Penggenangan Jenis Pohon
Watson (1928) Pasang) Chapman (1944) Dominan
de Haan (1931)

HAT 1. All high tides A. Payau sampai asin, salinitas 10 530 - 700+ kali Avicennia spp.
MHWST
- 30 ppt, selalu tergenang A1. Sonneratia spp.
1 - 2 kali/hr, minimal 20 hr/bln
MSL

MLWST
2. Medium high tides A2. 10 -19 hr/bln 400 - 530 kali/th Rhizophora spp.
Bruguiera spp.

Location with suitable for mangrove plantation: range from MSL 3. Normal high tides A3. 9 hr/bln Xylocarpus spp.
(mean Sea Level) to MHWST (mean high water spring tide) € major Heritiera spp.
mangrove. 4. Spring tides only A4. Beberapa hr/bln 150 - 250 kali/th Lumnitzera spp.
Bruguiera spp.
DLV = Dry Land Vegetation; Scyphyphora spp.
STLVM = Salt Tolerant Landward Vegetations €Minor Mangrove; 5. Storm high tides B. Air tawar sampai payau 4 - 100 kali/th Jenis-jenis ’marginal’,
TMS=The Mangrove Shore; only halophyta
HAT= High Atmospheric Tide (After Lear and Turner, 1977).
B1. Jarang tergenang pasang Nypa fruticans,
Oncosperma, Cerbera
11

2
 19/12/2012

Kesesuaian Beberapa Spesies Mangrove Berdasarkan Posisi Relatif

Tinggi Permukaan Tanah terhadap Permukaan Air Pasang

Spesies Mangrove Posisi Relatif Tinggi Tanah Posisi Relatif Tinggi Tanah 3. GELOMBANG DAN ARUS
terhadap Permukaan Air terhadap Permukaan Air
Pasang Purnama (Pasang Pasang Perbani (Pasang
Tertinggi) 1) Tertinggi)2)

Avicennia marina - 100 cm sampai - 50 cm - 30 cm sampai +20 cm

Sonneratia alba - 110 cm sampai - 70 cm - 40 cm sampai 0 cm

Bruguiera - 120 cm sampai - 70 cm - 50 cm sampai 0 cm

gymnorrhiza SEDIMENTASI/ARUS TENANG
Rhizophora apiculata - 120 cm sampai - 80 cm - 50 cm sampai -10 cm SEBARAN BUAH
ABRASI/EROSI
Rhizophora - 160 cm sampai - 80 cm - 90 cm sampai -10 cm
mucronata PENGARUH FISIK TERHADAP ANAKAN
1) Titik nol adalah permukaan air pasang purnama SUBSIDI ENERGI DAN AERASI
2) Titik nol adalah permukaan air pasang perbani

5. SALINITAS
 10-30 PPT
 HALOFIT FAKULTATIF
 SALT-TOLERANT

4. IKLIM

CAHAYA (3000-3800KCAL/M2)
CURAH HUJAN (1500-4000MM/TH)
SUHU (TROPIK DAN SUBTROPIK>= 20C)
ANGIN
OKSIGEN TERLARUT (1,7 – 3,4 MG/L)

KETERKAITAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN

6. TANAH/SUBSTRAT PENYEBARAN BEBERAPA JENIS POHON MANGROVE SECARA ALAMI

LIAT, PASIR, LEMPUNG, KORAL/KERIKIL, GAMBUT

Pola Frek. Peng- Salinitas Tipe
Zonasi Pasang genangan (ppt) Tanah Jenis-jenis Pohon Mangrove
Surut (hari/bulan)

7. NUTRIENT Koral, Avicennia marina,

Pinggir berpasir, Sonneratia caseolaris,
TANAH SUBUR € MANGROVE TUMBUH SUBUR Harian 20 + 10 – 30 Rhizophora stylosa,
Pantai lempung
berpasir Rh. apiculata

A. alba, A. officinalis, Rh.

mucronata, Aegiceras
corniculatum, A. floridum,
Berdebu Bruguiera gymnorrhiza, B.
Tengah Harian 10 – 19 10 – 30 sampai liat sexangula, Ceriops tagal, C.
berdebu decandra, Excoecaria agallocha,
Lumnitzera racemosa,
Xylocarpus granatum

3
 19/12/2012

Lanjutan

Pola Frek. Peng- Salinitas Tipe

Zonasi Pasang genangan (ppt) Tanah Jenis-jenis Pohon Mangrove
Surut (hari/bulan)
Berdebu- A. alba, B. sexangula, C. tagal, E.
Tergenang liat agallocha, Heritiera littoralis,
Peda- berdebu Scyphiphora hydrophylacea,
hanya saat 4 – 9 0 – 10
laman sampai Xylocarpus granatum, X.
purnama mekongensis, Nypa fruticans
liat
Muara sungai : A. marina, A.
officinalis, Aegiceras corniculatum,
A. floridum, Camptostemon
philipinensis, Rh. apiculata, Rh.
Pinggir Jarang Berpasir mucronata, Rh. stylosa
Hulu Sungai : A. alba, A. officinalis,
Sungai tergenang 2 0 – 10 sampai Aegiceras corniculatum, A.
(Reviri- : air tawar liat floridum, Bruguiera cylindrica,
ne) - payau berdebu B. gymnorrhiza, B. parviflora,
Camtostemon philippinensis, E.
agallocha, Heritiera littoralis, Nypa
fruticans, Rh. mucronata,
Rh. apiculata, Xylocarpus
granatum, X. mekongensis

TIPE-TIPE KOMUNITAS TIPE-TIPE KOMUNITAS

MANGROVE MANGROVE

Hutan mangrove overwash Hutan mangrove fringe

(pembasuhan berkala) (tepian pantai)
Hutan mangrove di pulau
yang secara berkala tercuci oleh pasang

TIPE-TIPE KOMUNITAS TIPE-TIPE KOMUNITAS

MANGROVE MANGROVE

Hutan mangrove basin Hutan mangrove hammock

(cekungan) (tempat tidur terganutung)

4
 19/12/2012

TIPE-TIPE KOMUNITAS
MANGROVE

Hutan mangrove schrub

(semak / kerdil)

Sebaran Mangrove Dunia

HUTAN MANGROVE DUNIA (FAO, 1994): 16,53 JUTA HA

THE NEW WORLD MANGROVE THE OLD WORLD MANGROVE

32o 32 o
 PANTAI ATLANTIK AFRIKA  AFRIKA TIMUR • ASIA 7,441 JUTA HA
 AMERIKA  LAUT MERAH

• INDONESIA 3,7 JUTA HA
INDIA
0 o  MEKSIKO
 ASIA TENGGARA 0o • AFRIKA 3,258 JUTA HA
 PANTAI PASIFIK  JEPANG
AMERIKA • AMERIKA 5,831 JUTA HA
 FILIPINA 38 o
38 o  KEPULAUAN  AUSTRALIA
GALAPAGOS  NEW ZELAND
Sumber: Giri et al., 2011
Sumber Peta: Giri et al., 2011  KEP. PASIFIK& SAMOA

PENYEBARAN MANGROVE DI INDONESIA

Sebaran Mangrove Dunia tahun 2000

Sumber: Giri et al., 2011

Sumber: Dephut, 1997

5
 19/12/2012

MANGROVE INDONESIA: Non-Kawasan

PERUBAHAN LUAS HUTAN MANGROVE INDONESIA
DI DALAM KAWASAN HUTAN

KONDISI TAHUN 1999

Hutan (5,5 juta ha) ANTARA TAHUN 1982 SAMPAI 1999
BAIK
RUSAK 33%
67% (1,8
Total Area Mangrove (3,7 Jt Jt
(9,2 juta ha) ha) ha) 4,4 4,2 5

BAIK 4,2
RUSAK
42%
58% 4,0
(3,9 3 ,77

(juta ha)
(5,3 Jt 3,72
Jt
ha) 3,8

Luas
ha)
Kawasan Hutan - 11,3
3,6 - 1,3
(3,7 juta ha) %
3,4 %
RUSAK 19 82 199 3 199 9
BAIK
43%
(1,6 Jt
57% -12,6 % per 17 th
(2,1
ha)
Jt
SUMBER: DIOLAH DARI RLPS,
ha)
1999

P a pu a
Papua 0.0
Ma luk M alu k u 0.0 Laju Perubahan Luas Hutan
-37.9
u Suls

el
LUAS HUTAN MANGROVE YANG TERLETAK DI DALAM
Su l s e l
S u lu t -42.7
Mangrove di Dalam Kawasan Hutan
Sul ut
KAWASAN HUTAN Sultra -59.6 per Propinsi antara Tahun 1993
Su lte n g -83.8
sampai 1999
Sulte ng
Su ltr

aKalt i K a l tim -85.0

m K a lse l -36.9
Kal s e l K alte n g 874.
Ka lba r - 6
NTT 55.3 129 .
Ka lte n BALI tak
NTB 4
g
1993 1999 TH 1993 = 800 HA Ba li h in gg a
779.
KalBa
balir
TH 1999 = 7.034 Jatim
J ati
NTm -99.4 3
HA Jate n g 1.2
J aTte ng
Jabar 308.
JNTB
a ba r
L am p u n g - 0
La mpun

g
78.2 1913 .
Be n gkulu 61.8
Ben gk ul
2
Su m s e l 17 2.
u
J a mb i 9
Sums e l
R ia u
J
-5.4 149.6
Sumba r
a mbi
-27.1
Sumut
-97.6
Ria u
Aceh
Su mba r
0 200 400 80 100 120 140 -500.0 500. 100 0.0 2 000.
Sumut
600 0 0 0 0 0 1500.0 0
Luas ( x 1.000 Laju per ubahan luas
SUMBER: INTAG, 1993; RLPS, 1999 ha) 0.0
Ace h (%)

PEMANFAATAN MANGROVE PADA HUTAN MANGROVE DAN PERIKANAN

SEKTOR NON-KEHUTANAN
Mangrove sebagai habitat ikan, udang, kepiting, dll
PETERNAKAN Perikanan tangkap
Perikanan budidaya € tambak - sylvofishery,
jaring apung, dll

LUAS AREAL TAMBAK MENINGKAT 14,4 % DALAM KURUN 2

PERIKANAN PERTANIAN TAHUN, YAKNI DARI TAHUN 1999 SAMPAI 2001
• TH. 1999 : 393.196 HA
• TH. 2001: 450.000 HA

EKOWISATA

6
 19/12/2012

HUTAN MANGROVE HUTAN MANGROVE

DAN PERTANIAN DAN EKOWISATA

SAWAH DAN PERKEBUNAN KELAPA HUTAN MANGROVE DI

 BANYAK TERDAPAT DI PANTAI TIMUR  CILACAP, JAWA
SUMATERA TENGAH
 PULAU RAMBUT
 DLL

FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN MANGROVE

HUTAN MANGROVE PENEBANGAN TAK TERKENDALI
DAN PETERNAKAN
PENCEMARAN MINYAK
SUMBER BAHAN PAKAN TERNAK

PENCEMARAN SAMPAH

KONVERSI LAHAN MANGROVE

PENCEMARAN LOGAM BERAT
Tambak Jalan raya, industri,
Cd, Zn, Pb, Cu, As, Be, B, Mn, jalur dan
pembangkit listrik
Hg, Mo, Sn dan Ni

Pertanian
GEJALA KERACUNAN
• KERACUNAN MN : DAUN MENGERUT, Permukiman
PERTUMBUHAN TERHAMBAT DAN
KLOROSIS
Pertambangan
• KERACUNAN CD DAN PB : Wisata
PERTUMBUHAN TERHAMBAT,
PEMBUKAAN STOMATA TERGANGGU
• KERACUNAN ZN : MENGGANGGU Penggalian
KERJA ENZIM Pasir
Tambak Garam

7
 19/12/2012

DAMPAK KEGIATAN MANUSIA PADA EKOSISTEM DAMPAK KEGIATAN MANUSIA PADA EKOSISTEM
MANGROVE MANGROVE

Kegiatan Dampak Potensial

Tebang habis
Pengalihan aliran air tawar
(Misal : irigasi)
Konversi menjadi lahan
pertanian, perikanan,
pemukiman
Pembuangan sampah cair
 Berubahnya komposisi tumbuhan
 Tidak
berfungsinya daerah mencari makanan & Kegiatan Dampak potensial
pengusahaan hutan Pembuangan sampah padat  Kemungkinan terlapisnya pneumatofora yang
 Peningkatan salinitas ekosistem mangrove mengakibatkan matinya pohon mangrove
 Tingkat kesuburan tanah & perairan menurun
 Perembesan bahan pencemar dalam sampah
 Mengancam regenerasi stok sumberdaya ikan padat
 Terjadinya pencemaran laut
Minyak tumbuhan  Kematian pohon mangrove
 Pendangkalan perairan pantai
 Erosi garis pantai & intrusi air laut Penambangan & ekstraksi  Kerusakan total ekosistem hutan sehingga
 Penurunan kandungan O2 terlarut & timbulnya mineral (didalam hutan memusnahkan fungsi ekologis hutan
gas H2 S maupun di daratan sekitar  Pengendapan sedimen yang dapat mematikan
hutan mangrove) pohon mangrove

Perlindungan Pantai

Contoh Kasus:
Peran dan Fungsi Mangrove
Lahewa, pantai utaraNias
(Maret 2005)

Courtesy of Onrizal

Perlindungan Pantai Perlindungan Pantai

Taman Tepi Laut Krueng Juli Timur,

di Lhok Nga Kabupaten Bireun

Teluk Belukar, pantai timur Nias

(Maret 2005)

Desa Sirombu, Kec. Sirombu, Lamnga, Aceh Besar

Nias
Courtesy of Onrizal

8
 19/12/2012

Mangrove dan hasil tangkap perikanan Mangrove dan hasil tangkap perikanan
• Hamilton & Snedaker (1984): • Kerusakan hutan mangrove di pantai 50,000

45,0
– 80% jenis biota laut komersial diduga sangat tergantung timur Sumut menyebabkan: 00

pada kawasan mangrove di kawasan Florida, USA. – Menurunkan keanekaragaman dan 40,0
00
volume tangkap ikan
• Macintosh, 1982 •
35,0

A r e a (h
65.7% jenis ikan sulit tertangkap 00
25,000

– 67% jenis hasil tangkapan perikanan komersial di bagian 30,0

a)
lagi 20,0
00
00
timur Australia. • 27.5% jenis ikan tidak pernah 15,0
– Hampir 100% udang dan 49% ikan demersal yang tertangkap lagi 00

ditangkap pada kawasan Selat Malaka bergantung pada – Menurunkan pendapatan nelayan: 10,0
00

kawasan mangrove 40,5% 5,00

0
1977 1988/1989 1997 200
6
Sumber: Onrizal et al., 2009
Primary Mangrove Forest Secondary Mangrove
- Total Mangrove Forest Forest Non Mangrove
Forest

AKIBAT KERUSAKAN MANGROVE

• FUNGSI LINDUNGAN LINGKUNGAN MENURUN (ABRASI,
INTRUSI, BANJIR)
• KUALITAS HABITAT MANGROVE BAGI FAUNA MENURUN
• KUALITAS TEGAKAN MENURUN
• KERAGAMAN HAYATI MENURUN

KUALITAS SUMBERDAYA PESISIR MENURUN

KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PESISIR RENDAH