Anda di halaman 1dari 2

Gejala Serangan Tikus

Beberapa gejala serangan dari hama tikus sawah ini yaitu ditemukan banyak tikus did sekitar
pertanaman padi. Selain itu, ditemukan gejala batang tanaman padi yang dipotong oleh keratan gigi seri
dari tikus yang tidak simestris.

Gejala Penggerek Batang


Gejala yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang secara umum ada 2 jenis, yaitu sundep
dan beluk. Untuk gejala sundep, serangan dimulai dengan larva ngengat merusak tanaman padi
sebelum memasuki fase vegetatif (masa pembungaan) dan gejalanya mulai terlihat ketika tanaman padi
berumur 21 hari setelah pindah tanam. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur dan
meletakkannya pada batang tanaman padi, dan selang 4-5 hari telur akan menetas sekaligus merusak
sistem pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi. Dampak visualnya yaitu pucuk batang padi
menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut. Sedangkan untuk gejala beluk, serangannya terjadi
pada fase generatif (masa pembentukkan malai). Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan
bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan
pada pembuluh batang padi. Kerugian hasil yang disebabkan oleh gejala beluk berkisar 1-3% dengan
rata-rata 1,2%.

Gejala Serangan Siput


Gejala serangan sering dijumpai pada tanaman yang masih muda. Siput biasanya menyerang pada
malam hari dengan membuat lubang-lubang tidak beraturan. Serangan ditandai dengan adanya bekas
lendir sedikit mengkilat dan kotoran. Selain daun, siput juga dapat menyerang bunga, akar dan tunas
anakan. Tanaman yang terserang menjadi rusak (terkoyak) atau bahkan dapat mengakibatkan kematian
tanaman.
Pengendalian dilakukan dengan cara mekanis yaitu mencari dan mengumpulkan siput pada areal
pertanaman dan membunuhnya. Cara lain untuk mengendalikan siput yang tergolong efektif adalah
membuat perangkap bir, siput tertarik dengan aroma bir dan akan memanjat wadah yang berisi bir
tersebut. Pengendalian dengan moluskisida dengan bahan aktif Niklosamida etanolamina, Metaldehyde
dapat dilakukan jika populasi siput tinggi.

Gejala Serangan Blast


Penyakit blas adalah salah satu penyakit utama pada tanaman padi. Penyakit blas disebabkan oleh
jamur Pyricularia grisea. Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman
padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif
tanaman padi, P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa
bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase pertumbuhan generatif
tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher.
Perkembangan parah penyakit blas leher infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya
dapat terbawa gabah sebagai patogen tular benih (seed borne). Penyakit blas juga dapat berkembang
pada tanaman selain padi seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan. Pada lingkungan yang
kondusif, blas daun berkembang pesat dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman.
Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan leher malai mengalami
busuk atau patah sehingga proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir padi hampa.
Untuk menanggulangi pwnyebaran penyakit blas petugas POPT menyarankan membersihkan
lingkunga di sekitar tanaman padi terutama tanaman sereh dan ilalang yang merupakan inang alternatif
jamur p. grisea juga disarankan untuk melakukan penyemprotan fungisida yang sesuai
Gejala Serangan Hawar Pelepah Daun

Gejala bercak pada pelepah daun, bercak bisa berkembang sampai daun bendera. Bercak dimulai pada
bagian pelepah dekat permukaan air pertama, selanjutnya berkembang ke pelepah atau helai daun
bagian atasnya. Bercak mula-mula berwarna kelabu kehijau-hijauan, berbentuk oval atau elips dengan
panjang 1–3 cm, pada pusat bercak warna menjadi putih keabu-abuan dengan tepi berwarna coklat.

Bercak membentuk sklerotia berwarna coklat dan mudah lepas. Dalam keadaan lembab dari bercak
tumbuh benang-benang putih atau miselia ataucoklat muda menjalar ke bagian atas tanaman dan
menulari pelepah daun atau helaian daun dengan cara bersentuhan satu sama lain. Pada serangan berat,
seluruh daun menjadi hawar.

Cara Mengendalikan
1. Pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat
2. Pemupukan berimbang
3. Pengairan berselang
4. Sanitasi sisa tanaman dan gulma di sekitar sawah
5. Aplikasi fungisida berbahan aktif benomyl, difenoconazol, mankozeb, dan validamycin

Anda mungkin juga menyukai