Abdul Haris
NIM C1071181010
Abdul Haris
NIM C1071181010
Tim Pembimbing:
Diketahui Oleh :
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal penelitian yang berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN
KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN NILAI NUTRISI
LEGUMINOSA HERBA (CLITORIA TERNATEA) DI TANAH
GAMBUT”. Penyelesaian penulisan proposal ini tidak terlepas dari peran
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih sebesarbesarnya kepada Bapak
Yuli Arif Tribudi, S.Pt, M.P selaku dosen pembimbing pertama serta kepada
Bapak Dr. Ir. Ahmad Tohardi, MM selaku dosen pembimbing kedua atas segala
bimbingan, arahan, serta motivasi yang diberikan dalam penulisan proposal
penelitian ini. Rasa terimakasih sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada:
1. Kedua Orang Tua dan kelurga yang selalu memberikan dukungan serta do’a
terbaiknya.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Denah Suswati, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura Pontianak.
3. Bapak Dr. Ir. Fadjar Rianto, M.S. selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian.
4. Ibu Ir. Retno Budi Lestari, M.Sc selaku Ketua Program Studi Peternakan.
5. Bapak Duta Setiawan, S.Pt, M.Si dan Bapak Andri, S.Pt, MP selaku Dosen
Pembimbing Akademik Saya.
6. Seluruh Mahasiswa peternakan, terutama teman-teman angkatan 2018 serta
yang telah memberikan sumbangsih dalam penyelesaian penulisan proposal ini.
Besar harapan penulis agar proposal penelitian ini dapat bermanfaat, baik
bagi penulis maupun bagi pembaca serta dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
penelitian selanjutnya. Kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan proposal penelitian ini.
Abdul Haris
NIM C107118010
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ iii
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 4
A. Karakteristik Leguminosa Herba (Clitoria Ternatea)............... 4
B. Syarat Tumbuh.......................................................................... 6
C. Tanah Gambut........................................................................... 6
D. Pupuk........................................................................................ 7
E. Pemotongan............................................................................... 9
F. Analisis Proksimat..................................................................... 9
G. Kerangka Konsep..................................................................... 11
H. Hipotesis.................................................................................. 12
III. METODE PEMELITIAN.............................................................. 13
A. Jenis Penelitian......................................................................... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 13
C. Bahan dan Alat Penelitan......................................................... 13
D. Rancangan Penelitian............................................................... 13
E. Pelaksanaan Penelitian............................................................. 14
F. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 14
G. Variabel Pengamatan................................................................ 15
H. Analisis Data............................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 16
DAFTAR TABEL
ii
Halaman
Tabel 1. Pestentase Kandungan Hara Pupuk Kandang Jenis Ternak 9
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kembang Telang (Clitoria Ternatea) 5
Gambar 2. Biji Kembang Telang (Clitoria Ternatea) 6
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Prosedur Penanaman 18
Lampiran 2. Teknik Pengumpulan Data 19
v
vi
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leguminosa merupakan salah satu jenis tanaman pakan yang memiliki
kualitas nutrisi lebih baik dibanding rumput. Leguminosa juga mempunyai
kemampuan yaitu dapat memfiksasi nitrogen lebih baik dari pada rumput.
Salah satu tanaman legum yang memiliki persistensi tinggi terhadap perubahan
kondisi lahan dan iklim ialah Clitoria ternatea atau disebut juga bunga telang.
Clitoria ternatea adalah sejenis tanaman merambat dari keluarga Fabaceae atau
polongpolongan yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara, merupakan
legum yang mempunyai banyak manfaat. Bunga telang ini merupakan tanaman
pakan yang dengan palatabilitas tinggi, mempunyai batang merambat dan daun
berbentuk trifoliate, tidak menyebabkan kembung dan tidak mengandung
toksik membuat tanaman ini ideal sebagai hijauan. Gomez dan Kalamani
(2003) menyatakan Protein kasar yang terkandung dalam tanaman Clitoria
ternatea secara keseluruhan mencapai 10.5%-25.5%.
Tanaman ini tumbuh pada berbagai jenis tanah, terutama pada tanah
berpasir dan tanah liat merah dengan kisaran pH tanah 5,5-8,9. Salah satu tanah
yang dapat digunakan sebagai media tumbuh adalah tanah gambut, yang
mempunyai potensi besar dalam peningkatan produksi tanaman legume karena
penyebarannya di Kalimantan Barat yang cukup luas yaitu mencapai 1.543.752
ha, berdasarkan data badan pusat statistik Kalimantan barat (2016).
Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai pembelahan dan
pemanjangan sel dalam arti terbatas yaitu pertumbuhan yang tidak dapat
dikembalikan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar dan berat
kering. Tanaman ini memerlukan kelembaban dengan iklim tropis dataran
rendah dengan rata-rata curah hujan tahunan sekitar 2000 mm. Produksi
kembang telang per panen (umur panen 42 hari) adalah 25-29 ton BK ha-1
dengan produksi biji sebesar 2,2 ton ha-1 (Sutedi, 2013). Dukungan kesuburan
tanah untuk pertumbuhan tanaman sangat penting untuk peningkatan
produktifitas panen (Subowo, 2010). Penambahan pupuk kandang merupakan
salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kembang
3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk kotoran kambing dengan konsentrasi
berbeda produktivitas liguminosa herba (Clitoria Ternatea) di tanah
gambut?
4
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh serta konsentrasi yang paling baik untuk pemberian
kotoran kambing terhadap produktivitas liguminosa herba (Clitoria
Ternatea) di tanah gambut.
2. Mengetahui pengaruh serta konsentrasi yang paling baik untuk pemberian
kotoran kambing terhadap nilai nutrisi liguminosa herba (Clitoria Ternatea)
di tanah gambut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi referensi dan menambah
pengetahuan penulis dan pembaca tentang kualitas Pertumbuah dan
produkiivitas serta nutrisi liguminosa herba (Clitoria Ternatea) yang diberi
pupuk kotoran kambing.
2. Manfaat praktis
Secara praktis, hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi bagi
masyarakat secara umum serta memberikan solusi bagi peternak khususnya
dalam menggunakan kotoran kambing sebagai penyokong produktivitas
serta nilai nutrisi leguminosa yang dibudidayakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
B. Syarat Tumbuh
Lokasi tumbuh yang sering dijumpai dan tumbuh subur yaitu di daerah
basah, berpasir dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman
ini dapat tumbuh subur dalam medium yang agak lembab atau tanah yang
mempunyai kandungan humus yang tinggi. Tanaman kembang telang ini dapat
membiak dengan cara stek batang atau biji. Tanaman telang telang tergolong
tanaman menahun karena pangkal tanamannya berkayu, batangnya merambat
dengan pola membelit ke kiri. Telah berhasil ditanam pada tanah liat berpasir
dan tanah liat sedang hingga berat dengan pH 6–8.
Tumbuh baik pada kisaran suhu 19- 28°C, namun mentolerir suhu rendah
15°C dan bahkan suhu dingin (di bawah 0°C) karena tanaman ini dapat tumbuh
kembali dari batang atau dari dasar tanaman asalkan batang sudah keras (kayu)
pada saat datang musim dingin. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan 5-6
bulan di daerah tropis. Tanaman kembang telang merupakan tanaman
leguminosa yang cepat pertumbuhannya, dapat menutupi tanah dalam waktu
30-40 hari setelah tanam dan menghasilkan biji pada umur 110-150 hari.
C. Tanah Gambut
Gambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik
yang sudah lapuk maupun belum. Timbunan terus bertambah karena proses
dekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob dan kondisi lingkungan lainnya
yang menyebabkan rendahnya tingkat perkembangan biota pengurai.
7
D. Pupuk
1. Pupuk Organik
Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk
menyediakan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Penggolongan pupuk umumnya didasarkan pada sumber bahan yang
digunakan, cara aplikasi, bentuk dan kandungan unsur haranya.
(Hadisuwito,2012).
8
E. Pemotongan
Clitoria Ternatea memang dikenal sebagai salah satu leguminosa herba
yang mempunyai karakateristik bertumbuh cepat dengan rata-rata pertumbuhan
melebih 1 cm/hari dan dapat mencapai 44 cm dalam 40 hari (Jelantik et al.,
2015). Gomez and Khalamani (2003) melaporkan bahwa tanaman ini dapat
bertumbuh mencapai 90 samapai 162 cm dalam 90 hari.
F. Analisis Proksimat
Ada banyak cara yang digunakan untuk menentukan kualitas bahan
makan ternak. Secara garis besar penentuan kualitas dapat dilakukan secara
fisik, kimia dan biologis. Seorang ahli kimia dalam menentukan kualitas bahan
makanan ternak akan mempertimbangkan kualitas pakan dari segi kandungan
protein, lemak atau kandungan zat makanan lainnya. Lain halnya dengan ahli
10
Soest (1970). Tujuan awalnya metode ini adalah untuk menentukan jumlah
kandungan serat dalam pakan ruminan tetapi kemudaian dapat digunakan
juga untuk menentukan kandungan serat baik untuk nonruminant maupun
dalam pangan.
Metode detergen terdiri dari NDF dan ADF adalah sebagai berikut:
4. Neutral-Detergent Fiber
Sistem netral untuk mengukur total serat atau serat yang tidak larut
dalam Neutral-Detergent Fiber (NDF)
5. Acid Detergent Fiber
Sistem detergen asam digunakan untuk mengisolasi sellulosa yang
tidak larut dan lignin serta beberapa komponen yang terikat dengan
keduanya Acid Detergent Fiber (ADF).
G. Kerangka Konsep
Kembang telang (Clitoria Ternatea) adalah leguminosa yang berkualitas
tinggi dan merupakan jenis kacang-kacangan yang kaya akan protein, dijuluki
alfalfa tropis, sering disebut pula sebagai bank protein yang dapat tumbuh
dengan biaya produksi yang rendah (Cook et al., 2005). Pemanfaatan kembang
telang untuk pakan ternak sangat berpotensi sebagai sumber protein dan energi.
Sifat kimia yang di amati adalah antara lain, PK (Protein Kasar), BK (Bahan
Kering), BO (Bahan Organik), ADF (Acid Detergent Fiber), NDF (Neutral-
Detergent Fiber).
Kembang telang (Clitoria Ternatea) adalah sangat potensi sebagai pakan
yang baik karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan juga sangat disukai
ternak (Suarna 2005; Skerman 1977). Daun Clitoria Ternatea mengandung
protein berkisar antara 18-25%, sedangkan campuran batang dan daun
(tanaman) Clitoria Ternatea mengandung protein 9-15%, dengan nilai
kecernaan bahan kering mencapai 70%. Daun Clitoria Ternatea dapat
diberikan langsung ke ternak maupun dikeringkan terlebih dahulu sebelum
diberikan ke ternak. Manfaat lain dari daun Clitoria Ternatea adalah digunakan
sebagai sumber protein untuk produksi protein konsentrat daun. Selain
kandungan protein yang tinggi Clitoria Ternatea dapat dipergunakan pula
sebagai sumber karoten, dimana kandungan karotennya mencapai 587 mg/kg
12
H. Hipotesis
H0: Tidak ada pengaruh pemberian berapa jenis pupuk untuk peproduktivitas
dan nilai nutrisi leguminosa herba (Clitoria Ternatea) di tanah gambut.
H1: Diduga pengaruh pemberian berapa jenis pupuk untuk peproduktivitas dan
nilai nutrisi leguminosa herba (Clitoria Ternatea) di tanah gambut.
13
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitan eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah jenis penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan
(Sugiyono, 2016).
Tujuan menggunakan penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian berapa jenis pupuk untuk produktivitas dan nilai nutrisi
leguminosa herba (Clitoria Ternatea) di tanah gambut.
D. Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan mengikuti pola Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan perlakuan berapa jenis pupuk (P0, P1, P2, P3, dan P4), yang
13
14
E. Pelaksanaan penelitian
1. Pemotongan tanaman leguminosa kembang telang (Clitoria Ternatea) yang
berumur 3 bulan (90 hari).
2. Menimbang leguminosa kembang telang (Clitoria Ternatea) segar sesuai
dengan perlakuannya dan diambil daunnya untuk dikeringkan.
3. Daun kembang telang yang telah dikeringkan dengan sinar matahari
mengunakan alas terpal sampai kadar air
4. Selanjutnya melakukan analisis secara proksimat kembang telang di
Laboraturium Teknologi Hasil Pertanian universitas Tanjungpura, dan
Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan
Barat.
G. Veriabel Pengamatan
Veriabel pengukuran dalam rancangan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Protein Kasar (PK)
Protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis proksimat.
2. Bahan Kering (BK)
Bahan kering di ukur dengaan menggunakan analisis proksimat.
3. Bahan OrganiK (BO)
Bahan organik di ukur dengan menggunakan analisis proksimat.
4. Acid Detergent Fiber (ADF)
Acid Detergent Fiber di ukur dengan menggunakan analisis proksimat
(analisis Van Soest).
5. Neutral – Detergent Fiber (NDF)
Neutral – Detergent Fiber di ukur dengan menggunakan analisis proksimat
(analisis Van Soest).
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis
keragaman dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan apabila perlakuan
menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji
jarak berganda dari Duncan (Steel dan Torrie, 1991).
16
DAFTAR PUSTAKA
Badan Statistik Kalimantan Barat 2016 Luas Lahan Gambut di Kalimantan Barat.
Cook BG, Pengelly BC, Brown SD, Donnelly JL, Eagles D A, Franco MA,
Hanson J, Mullen BF, Partridge IJ, Peters M, Schultze-Kraft R. 2005.
Tropical forages. Brisbane (Australia): CSIRO, DPI&F (Qld), CIAT and
ILRI.
Effi I M, (2009) Pupuk Organik, Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi, penebar
swadaya Jakarta.
Elon, S.V., D.H. Boelter, J. Palvanen, D.S. Nichols, T. Malterer, and A. Gafni.
2011. Physical Properties of Organic Soils.Taylor and Francis Group, LLC
Hartatik dan Widowati, 2007. Pupuk organic dan pupuk hayati organic fertilizer
and biofertilizer. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor
2006.
Michael S.G., Kalamani A., 2003, Butterfly Pea (Clitoria Ternatea): A Nutritive
Multipurpose Forage Legume For The Topics – An Overview, Pakistan J. of
Nutri., 2:374-379.
Mutalib, A.A, J.S. Lim, M.H. Wong, and L. Koonvai. 1991. Characterization,
distribution and utilization of peat in Malaysia. In Proc. International
17
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Penerbit PT. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Nulik J. 2009. Kacang kupu (Clitoria ternatea) leguminosa herba alternatif untuk
sistem usahatani intergrasi sapi dan jagung di Pulau Timor. Wartazoa 19(1):
43-51
Skerman PJ. 1977. Tropical forage leguminosaes. Roma (Italy): Food and
Agriculture Organization of The United Nations
Steel, R.G.D. dan R.A. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu
Pendekatan Biomatrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarmiji, S., B. Hariono dan Suhardi, 1996. Analisis Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty Yogyakarta Kerjasama dengan Pusat Antar Universitas
Gadjah Mda. Yogyakarta.
Utama, M.Z.H., dan Hardoko, W. 2007. Pengujian Empat Varietas Padi Unggul
pada Sawah Gambut Bukaan Baru di Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal
Akta Agrosia. Fakultas Pertanian Universitas Taman siswa. Sumatera Barat
12 (1): 56 – 61
Van Soest. P. J., 1970. Nutritional Ecology of the Ruminant. Commstock
Publishing Associates. A devision of Cornell University Press. Ithaca and
London.
18
LAMPIRAN I
Prosedur Penanaman
Adapun prosedur penanaman kembang telang (Clitoria Ternatea) adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan tanah gambut untuk penanaman kembang telang.
2. Proses pembuangan gulma ataupun kayu-kayu yang menggangu proses
penggemburan.
3. Mencangkul lahan gambut ataupun penggemburan tanah.
4. Pembuatan bedengan dengan jarak tanam masing-masing perlakuan.
5. Proses pemberian pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran sapi, pupuk kotoran
kambing, pupuk kimia (urea) ke tanah gambut dan didiamkan selama seminggu
agar pupuknya bisa meresap ke unsur-unsur tanah.
6. Persiapan bibit kembang telang (Clitoria Ternatea).
7. Selanjutnya proses penanaman kembang telang (Clitoria Ternatea) dengan
jarak tanam yang disarankan adalah 1,5 m x 1,5 m karena merambat.
8. Penyiraman dilakukan sehari 2x yaitu pagi dan sore hari.
9. Pemotongan kembang telang (Clitoria Ternatea) pada umur 3 bulan (90 hari).
10. Parameter pengamatan dari Pengaruh Pemberian Pupuk kandang Untuk
Produktivitas dan Nilai Nutrisi Kembang Telang (Clitoria Ternatea) Di
Tanah Gambut dilakukan setiap seminggu sekali yaitu :
a) Produktivitas: Berat panen
b) Nilai Nutrisi: Analisis Proksimat
19
LAMPIRAN 2