Anda di halaman 1dari 3

POLA TANAM

MACAM-MACAM SISTEM POLIKULTUR

Nama : Farhan Hasbullah

No BP :1710213002

Kelas : Agro A

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
Macam-Macam Polikultur

1. Mixed Croping

Pola tanam tanaman campuran tersusun dari beberapa tanaman yang tumbuh tanpa diatur
jarak tanamnya. Semuanya digabung menjadi satu. Penggunaan lahannya memang menjadi lebih
efisien tetapi sangat rentan terhadap hama dan penyakit. Contoh tanaman yang menggunakan
sistem tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Intercroping
Intercroping atau Tumpang sari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu
yang bersamaan atau selama periode tanaman pada satu tempat yang sama. Beberapa keuntungan
dari sistem Tumpang Sari adalah; pemanfaatna lahan kosong di sela-sela tanaman pokok,
peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air
serta unsur hara, disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan
pertumbuhan gulma. Jenis pola tanam ini memiliki berbagai keuntungan yaitu mengurangi
tingkat pengangguran musim, memperbaiki keseimbangan gizi masyarakat petani, pengolahan
tanah yang minimal, dan mengurangi terjadinya erosi.

3. Catch Crop
Catch Crop adalah tanaman yang tumbuh cepat yang ditanam di antara penanaman
berturut-turut dari tanaman utama. Sebagai contoh, lobak yang matang dari biji dalam 25-30 hari
dapat ditanam di antara barisan sebagian besar sayuran, dan dipanen jauh sebelum tanaman
utama masak.

4. Relay Cropping
Relay cropping merupakan metode penanaman yang dilakukan dengan menyisipkan satu
atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok. Tipe ini biasanya dikembangkan untuk
mengintensifikasikan lahan. Maka dari itu, terlihat kemampuan lahan untuk menghasilkan suatu
produk pangan semakin meningkat. Oleh karena itu pengelola dituntut untuk semakin jeli
menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonominya dapat
membantu dalam usaha meningkatkan pendapatan.

5. Sequential Planting
Tanaman bergiliran adalah metode penanaman yang dilakukan dengan menanam 2 jenis
tanaman atau lebih secara bergiliran. Artinya, dalam satu lahan, setelah satu jenis tanaman
dipanen, barulah ditanam jenis tanaman yang lain.

6. Multi Storey cropping


Yaitu penanaman dua jenis tanaman atau lebih berbentuk kombinasi antara pohon dengan
tanaman lain yang berhabitus lebih pendek. Pertanaman bertingkat yang mengkombinasikan
antara pohon berupa tanaman kehutanan dengan tanaman berhabitus pendek berupa tanaman
pertanian disebut dengan agro-forestry
7. Alley Cropping
Penanaman tanaman tumpangsari yang berupa tanaman pohon legume (lamtorogung/
Leucaena leucocephala) pada kedua sisi tanaman pokok, sehingga terbentuk seperti pagar atau
lorong. Penanaman tan tumpangsari yang berupa tanaman pohon legum pada kedua sisi tanaman
pokok sehingga terbentuk seperti pagar atau lorong. Penanaman Lorong (alley cropping)
merupakan menanam tanaman berusia pendek bersama tanaman yang berusia tahunan dengan
tujuan supaya meningkatkan nitrogen dalam tanah, mengurangi gulma, mencegah erosi,
meningkatkan penyerapan air tanah dan meningkatkan kelembapan tanah. Contohnya misalnya
wortel, selada, terung.

Anda mungkin juga menyukai