Oleh:
TEP C
Kelompok 6
Taufiq Qurrohman 191710201022
Lovilatul Amri 191710201023
Kholis Mawaddah 191710201024
Syarif Hidayatullah 191710201102
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan makalah, tujuan makalah yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari mitigasi dan adaptasi.
2. Mengetahui kontribusi emisi GRK pada sektor peternakan di Kabupaten
Sleman.
3. Mengetahui upaya mitigasi pada sektor peternakan di Kabupaten Sleman.
4. Mengetahui upaya adaptasi pada sektor peternakan di Kabupaten Sleman.
5. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam mewujudkan peternakan yang
tangguh iklim.
6. Mengetahui pengaruh upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan terhadap
pengurangan emisi GRK.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan pengertian dari mitigasi dan adaptasi.
2. Mampu mengetahui kontribusi emisi GRK pada sektor peternakan di
Kabupaten Sleman.
3. Mampu menjelaskan upaya mitigasi pada sektor peternakan di Kabupaten
Sleman.
4. Mampu menjelaskan upaya adaptasi pada sektor peternakan di Kabupaten
Sleman.
5. Mampu mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam mewujudkan
peternakan yang tangguh iklim.
6. Mampu mengetahui pengaruh upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan
terhadap pengurangan emisi GRK.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.6 Pengaruh Upaya Mitigasi dan Adaptasi dalam Pengurangan Emisi GRK
Upaya mitigasi dan adaptasi melalui kegiatan-kegiatan di atas telah mampu
membantu dalam pengurangan emisi GRK yang berasal dari sektor pertanian.
Meskipun jumlah pengurangan masih tergolong sedikit, namun hal tersebut telah
dapat dikategorikan bahwa upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan membawa
dampak positif baik untuk bumi serta kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Perbaikan makan ternak dengan penambahan bahan tambahan yang dapat
memanipulasi fermentasi enterik dapat membantu mengurangi emisi CH4 akibat
sistem pencernaan ternak. Menurut Akhadiarto et al. (2017) bahwa penambahan
minyak essensial dari cengkeh dan kulit jeruk manis mampu mengurang emisi gas
CH4 in vitro yang berasal dari fermentasi enterik sebesar 12,31 ml/Bk dan 14,90
ml/BK pakan yang dikonsumsi ternak tersebut. Selain itu, pemberian suplemen
yang mengandung Urea Molasse Multinutrient Block sebagai pakan tambahan juga
mampu mengurangi fluks dan emisi GRK sebesar 19% (Pranomo, 2016).
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu:
1. Mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik bencana
alam maupun bencana dari perbuatan manusia. Sedangkan adaptasi
merupakan salah satu respon yang dilakukan oleh manusia dalam
menghadapi perubahan iklim.
2. Kontribusi GRK pada sektor peternakan di Kabupaten Sleman bagian
Selatan yaitu emisi gas CH4 sebesar berjumlah 11,0753 Gg CO2-eq atau
11.075,3 ton CO2-eq per tahun dan emisi gas N2O secara langsung sebesar
465,85 (Kg N2O/tahun) sedangkan secara tidak langsung sebesar 69,88 (Kg
N2O/tahun).
3. Upaya mitigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia dengan cara
mengurangi emisi gas-gas yang dihasilkan dalam proses aktivitas
peternakan. Tindakan dalam upaya mitigasi yaitu melalui fermentasi enteric
ternak, pengelolaan kotoran ternak, dan melakukan kegiatan sosialisasi
GRK.
4. Tindakan upaya mitigasi yang telah diterapkan oleh kementerian pertanian
dalam menghadapi perubahan iklim yaitu membenahi sistem perkandangan,
memperbaiki mutu pada pakan ternak, pengelolaan peternakan terpadu dan
vaksinasi pada ternak.
5. Tindakan atau upaya mitigasi dan adaptasi membutuhkan dukungan dari
pemerintah yang berperan untuk membuat peraturan dalam upaya mitigasi
dan adaptasi, perguruan tinggi berperandalam melakukan penelitian dan
mengembangkan ternologi serta melakukan pembinaan kepada masyarakat
dalam menghadapi perubahan iklim, dunia usaha yang berperan untuk
menerapkan usaha peternakan yang ramah lingkungan serta masyarakat
yang berperan untuk mengurangi konsumsi dari daging ternak.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, berikut beberapa saran yang diberikan
yaitu:
1. Membutuhkan adanya kerjasa yang baik antara pemerintah dengan peternak
untuk memberikan penyuluhan terkait bahayanya gas rumah kaca dan
dampak yang dihasilkan.
2. Membutuhkan adanya komitmen untuk sama-sama dalam upaya mitigasi
dan adaptasi pada perubahan iklim agar emisi gas rumah kaca berkurang
serta dapat menyesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi.
3. Perlu adanya inovasi untuk menghadapi pengaruh perubahan iklim
khususnya pada sektor peternakan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiarto, S. dan M. N. Rofiq. 2017. Estimasi Emisi Gas Metana dari Fermentasi
Enterik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18(1):1-8.
Aldrian, E., M. Karmini, dan Budirman. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan
Iklim di Indonesia. Jakarta Pusat: Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas
Udara.
Anonim. 2007. UU RI No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Presiden Republik Indonesia. 2007.
Jakarta
Gustiar, F. (2014). Reduksi Gas Metana (CH4) dengan Meningkatkan Komposisi
Konsentrat dalam Pakan Ternak Sapi. Jurnal Peternakan Sriwijaya,
3(1):14-24.
Herawati, T. 2012. Refleksi Sosial dari Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca pada
Sektor Peternakan di Indonesia. Jurnal Wartazoa, 22(1):35-45.
IPCC 2007: Climate change 2007: Mitigation. Contribution of Working Group III
to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate
Change [B.Metz, O. R. Davison, P. R. Bosch, R. Dave, and L. A. Meyer
(eds)], Cambridge: Cambridge University Press.
IPCC. 2001. Climate Change 2001: The Scientific Basis. Contribution of Working
Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on
Climate Change. Edited by Houghton, J.T. et al. Cambridge University Press.
Cambridge. UK.
Murdiyarso, D. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan
Iklim. Kompas, Jakarta.
Purnomo, A. 2016. Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan
Kotoran Hewan Sapi Melalui Pemberian Pakan Tambahan. Jurnal Hutan
Pulau-Pulau Kecil, 111-116.
Ratnia, D. (2018). Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca (CH4 dan N2O) dari
Sektor Peternakan Kabupaten Sleman Bagian Selatan D.I Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Islam Yogyakarta.
Surmaini, E., E. Runtunuwu, dan I. Las. 2011. Upaya Sektor Pertanian dalam
Menghadapi Perubahan Iklim. Jurnal Litbang Pertanian, 30(10):1-7.
Syarifuddin, H., A. R. Sy. dan D. Devitriano. 2019. Inventarisasi Emisi Gas Rumah
Kaca (CH4 dan N2O) Dari Sektor Peternakan Sapi Dengan Metode Tier-1
IPCC di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan,
22(2):84-94.
Wardhana, W.A. 2010. Dampak Pemanasan Global Bencana Mengancam Umat
Manusia. Sebab, Akibat dan Usaha Penanggulangannya. Yogyakarta: C.V Andi
Offset (Penerbit Andi).
Zoebar, M. A., A. Sasmita, dan Edward. 2019. Total Jumlah Hewan Ternak yang
Dihasilkan dari Kegiatan Peternakan Kota. JOM FTEKNIK, 6(1):1-5.