Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

MAKALAH

Diajukan guna memenuhi tugas praktikum Manajemen Agroindustri

Oleh:
Kelas C

Kelompok C01
Shabella Audina Safitri 191710201025
Risma Imanda Reswari 191710201030
Gilang Cahya Aji Pratama 191710201035
Berlianto Luthfiansyah 191710201079

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya berupa iman dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Agroindustri ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW semoga syafaat selalu mengalir kepada kita semua.
Makalah dengan judul “Manajemen Pengendalian Mutu Menggunakan
Metode Taguchi” dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen
Agroindustri. Makalah ini berisi tentang bagaimana manajemen pengendalian mutu
dengan menggunakan metode taguchi
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan Makalah Manajemen Agroindustri ini. Semoga Makalah Manajemen
Agroindustri ini dapat berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Jember, 02 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………… i


DAFTAR ISI …………………………… ii
BAB 1. PENDAHULUAN …………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………… 1
1.3 Tujuan …………………………… 2
1.4 Manfaat …………………………… 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA …………………………… 3
2.1 Mutu …………………………… 3
2.2 Metode Taguchi …………………………… 4
BAB 3. PEMBAHASAN …………………………… 5
3.1 Pengertian Metode Taguchi …………………………… 5
3.2 Kualitas Metode Taguchi …………………………… 5
3.3 Konsep Dasar Metode Taguchi …………………………… 6
3.4 Tahapan Desain Produk dan Proses …………………………… 6
3.5 Kelebihan dan Kelemahan
pada Metode Taguchi …………………………… 7
BAB 4. KESIMPULAN …………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya persaingan di era globalisasi mengakibatkan perusahaan
dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan dalam segi jasa pelayanan ataupun
kualitas mutu produk. Peningkatan kualitas mutu pada sebuah peruhasaan dilakukan
dengan melakukan manajemen mutu yang baik jika sebuah perusahaan tidak dapat
menjamin atau menghasilkan produk dengan kualitas mutu yang tinggi, hal tersebut
akan berdampak pada konsumen dan juga akan berdampak pada perusahaan.
Beberapa dampak yang timbul pada konsumen adalah seperti ketidakpuasan dan
kekecewaan. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki metode manajemen mutu,
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses pada peruhasaan.
Salah satu metode manajemen mutu adalah metode Taguchi, yang dikemukakan oleh
Genichi Taguchi.
Metode Taguchi merupakan metodologi baru yang digunakan untuk
memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam menekan biaya dan resources
sekecil mungkin. Metode ini memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki
kualitas produk dan proses,yaitu ketangguhan mutu,yaitu ketangguhan mutu,fungsi
kerugian mutu dan mutu berorientasi sasaran (Bonar,et al.,2018).
Oleh karena itu, dengan melakukan peningkatan kualitas mutu menggunakan
metode taguchi mampu menghasilkan dan memberikan peningkatan mutu terhadap
produk yang dihasilkan sehingga dapat menerima kepuasan pelanggan dan
mendukung perusahaan dalam pencapaian target.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud metode Taguchi?
2. Bagaimana kualitas pada metode Taguchi?
3. Bagaimana konsep dasar metode Taguchi?
4. Bagaimana tahapan dalam desain produk dan proses dengan metode Taguchi?

1
2

5. Apa kelebihan dan kelemahan pada metode taguchi?


1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan pada penulisan makalah ini sebagai
berikut.
1. Dapat mengetahui sejarah dari metode Taguchi.
2. Dapat mengetahui pengertian kualitas metode Taguchi.
3. Dapat mengetahui konsep dasar pada metode Taguchi.
4. Dapat mengetahui tahapan dalam desain produk dan proses dengan
menggunakan metode Taguchi.
5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Taguchi.

1.1 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat penulisan makalah ini, adalah sebagai
berikut.
1. Penulis dapat mengetahui dan memahami tentang salah satu metode
pengendalian mutu yaitu metode Taguchi.
2. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pemahaman terhadap
pelaku usaha atau masyarakat dalam pengendalian mutu menggunakan
metode Taguchi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mutu
Mutu didefinisikan oleh Genichi Taguchi, yang merupakan insinyur dan penulis
Jepang yang terkenal, sebagai “menghindari loss dari produk yang dikirim yang
disebabkan oleh society” (Pinto dan Kharbanda, 1996). Pengertian mutu juga
tergantung pada pengaruh lingkungan eksternal sehingga produk yang bermutu harus
memperhatikan: 1) produksi dan konsumsi eksternal yang berkaitan dengan produk,
2) tingkat kepuasan konsumen, dan 3) penciptaan nilai yang tertinggi terhadap pasar
(Miles dan Russell, 1997).
Mutu sangat penting bagi konsumen karena konsumen mengharapkan untuk
mendapat apa yang telah mereka bayar. Mutu yang baik menunjukkan konsumen
mempunyai resiko yang rendah untuk menjadi kecewa. Suatu organisasi yang
menjaga komitmennya lebih baik terhadap konsumen akan meningkatkan mutu
produk yang dihasilkan.
Mutu adalah ukuran relatif kebaikan suatu produk (Mulyadi, 1993). Produk
bermutu adalah suatu produk yang memenuhi harapan konsumen. Konsep dari
produk yang bermutu dapat digunakan dalam berbagai cara. Garvin membedakan
delapan dimensi fundamental dari produk yang bermutu tinggi: performance,
features, reliability, conformance to specifications, durability, serviceability,
product aesthetics, dan perceptions (Anderson dan Sedatole, 1998). Delapan
dimensi tersebut dapat dibagi dalam dua kategori aktivitas manajemen mutu, yaitu
quality of design dan quality of conformance.
Design quality mengacu pada kesesuaian intrinsik antara spesifikasi
desain produk dan prefensi serta kebutuhan konsumen. Design quality berhubungan
dengan karakteristik fungsi dan fisik produk untuk memuaskan harapan konsumen.
Sebagai contoh, mutu disket 2HD mempunyai spesifikasi: dua

3
4

sisi/kepadatan tinggi, format 1,44 MB, mempunyai lapisan teflon. Ketika telah
dicapai mutu desain maka produk masuk dalam proses produksi.
Mutu kesesuaian adalah suatu ukuran yang mengacu pada seberapa konsisten
suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi mutu yang telah ditetapkan. Mutu
kesesuaian menjadi penting dalam proses produksi dimana spesifikasi desain
diterjemahkan menjadi spesifikasi produksi dan produk akhir. Conformance quality
berkaitan dengan seberapa dekat produk akhir mencapai spesifikasi desain dan
tujuan akhirnya adalah kepuasan konsumen. Biaya yang berkaitan dengan
Conformance quality inilah yang sering disebut dengan biaya mutu.

2.2 Metode Taguchi


Filosofi mutu Taguchi dapat diringkas ke dalam tujuh prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Kerugian produk menyebabkan masyarakat berpendapat bahwa dimensi
mutu produk menjadi penting.
b. Penyempurnaan mutu secara berkesinambungan dan pengurangan biaya
diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing.
c. Program peningkatan kualitas harus dilaksanakan untuk mengurangi
berbagai variasi kinerja produk.
d. Kerugian pelanggan diperkirakan bersifat proporsional dengan besarnya
perbedaan antara kinerja yang sesungguhnya dengan kinerja terancang.
e. Mutu dan biaya sesungguhnya ditentukan oleh besarnya usaha-usaha yang
dilaksanakan dalam rancangan perekayasaan dan proses pemanufakturan.
f. Variasi kinerja dapat dikurangi dengan menggunakan dampak produk
yang bersifat nonlinier atau parameter-parameter proses kinerja.
g. Pengalaman-pengalaman dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
parameter-parameter produk atau proses sehingga memungkinkan
penyusunan rencana berdasar statistika.
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Metode Taguchi


Metode Taguchi atau yang sering dikenal dengan nama Taguchi Desain
merupakan rancangan percobaan yang memungkinkan perusahaan untuk memilih
produk ataupun proses yang berfungsi lebih konsisten di lingkungan operasi. Metode
Taguchi bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dapat
menekan biaya dan resources hingga seminimal mungkin. Sasaran metode Taguchi
adalah menjadikan produk robust terhadap noise, karena itu sering disebut sebagai
Robust Design (Sidi dan Wahyudi, 2013).

3.2 Kualitas Metode Taguchi


Menurut Gusniar (2012) Taguchi mendifinisikan kualitas dalam cara yang
negatif yaitu dengan melihat kerugian pada masyarakat sejak produk dikirimkan
seperti biaya ketidakpuasan konsumen yang mengakibatkan kerugian reputasi
perusahaan. Menurut Taguchi, sebuah produk menimbulkan kerugian bukan hanya
ketika berada di luar spesifikasi tetapi juga ketika produk tersebut menyimpang dari
nilai targetnya. Jadi kualitas suatu produk merupakan minimasi kerugian yang
diberikan oleh produk pada masyarakat sejak produk tersebut dikirimkan
Untuk mengatasi kerugian (loss) karena kualitas yang tidak baik dari suatu
produk, ada dua kemungkinan kerugian yang terjadi setelah produk sampai kepada
konsumenya itu.
1. Jika produk tersebut mendapat garansi maka kerugian tersebut ditanggung
perusahaan.
2. Jika produk tersebur tidak bergaransi, konsumen harus mengeluarkan biaya untuk
memperbaiki

5
6

3.3 Konsep Dasar Metode Taguchi


Menurut Harahap et al (2018) Genichi Taguchi merupakan seorang konsultan
pengendalian kualitas mengemukakan tiga konsep sederhana dan mendasar
sehubungan dengan uasaha untuk menghasilkan produk berkualitas tanggauh
(Robust Performance).
1. Quality Robustness
Kualitas sebaiknya dirancang kedalam produk dan tidak diinpeksikan kedalam
produk tersebut, produk sebaiknya juga dirancang untuk kebal terhadap
faktor – faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
2. Target Oriented Quality
Kualitas diperoleh dengan meminimalkan penyimpangan dari sebuah target.
3. Quality Loss Function
Biaya kualitas sebaiknya diukur sebagai fungsi penyimpangan dari suatu nilai
standar dan pengukuran terhadap kerugian sebaiknya meliputi keseluruhan sistem
yang ada.

3.4 Tahapan Desain Produk dan Proses


Dalam metode Taguchi tiga tahap untuk mengoptimasi desain produk atau
proses produksi yaitu (Ross, 1996):
1. System Design
System design yaitu upaya dimana konsep – konsep, ide – ide, metode baru dan
lainnya dimunculkan untuk memberi peningkatan produk yang merupakan tahap
pertama dalam desain dan merupakan tahap konseptual pada pembuatan produk baru
atau inovasi proses.
2. Parameter Design
Tahap ini merupakan pembuatan secara fisik atau prototype secara matematis
berdasarkan tahap sebelumnya melalui percobaan secara statistik. Tujuannya adalah
mengidentifikasi setting parameter yang akan memberikan performasi rata – rata pada
target dan menentukan pengaruh dari factor gangguan pada variasi dari target.
7

3. Tolerance Design
Penentuan toleransi dari parameter yang berkaitan dengan kerugian pada
masyarakat akibat penyimpangan produk target. Pada tahap ini, kualitas ditingkatkan
dengan mengetatkan toleransi pada parameter produk atau proses untuk mengurangi
terjadinya variabilitas pada performasi produk.

3.5 Kelebihan dan Kelemahan pada Metode Taguchi


Menurut Ciptani (1999) Metode Taguchi ini memiliki beberapa keuntungan
jika diterapkan dalam perusahaan. Keuntungan-keuntungan metode ini antara lain.
1. Dengan penerapan metode taguchi perusahaan akan mudah melakukan
analisis karena produk yang dihasilkan dapat dideteksi tingkat
penyimpangannya.
2. Memotivasi perusahaan sehingga meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan karena metode taguchi selalu berpandangan bahwa produk
yang dihasilkan harulah mencapai target. Jika tidak, akan selalu ada
kerugian yang diderita oleh perusahaan untuk setipa penyimpangan
produk.
3. Dengan metode taguchi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan
melakukan estimasi terhadap besarnya biaya kualitas yang tersembunyi.
Selain itu menurut Soejanto (2009) dalam Wulandari et al (2016)Metode
taguchi memiliki keunggulan lain yaitu tingkat efisiensi rancangan percobaan lebih
tinggi karena dapat melakukan penelitian yang melibatkan banyak faktor dan level
serta memperoleh suatu proses yang menghasilkan produk yang konsisten dan kokoh
terhadap gangguan yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol
Selain memiliki kelebihan dalam peneraannya, metode taguchi ini juga
mempunyai beberapa kerugian, antara lain.
1. Dalam hal pengembangan produk metode ini, apabila diterapakan tanpa
diikuti penerapan teknik-teknik yang dikembangkan tidak akan
memberikan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena metode ini
8

hanya memberikan teknik bagaimana menghasilkan produk yang benar-


benar sesuai target dan menghitung biaya yang diserap oleh produk yang
tidak dapat memenuhi target.
2. Metode ini hanya cocok diterapkan untuk perusahaan industri manufaktur
yang menghasilkan barang dengan tingkat ketelitian tinggi.
3. Implementasi dari metode ini membutuhkan perhitungan statistik yang
setikit rumit, sehingga diperlukan SDM yang benar-benar mampu
menerapkannya.
BAB 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut.
1. Metode Taguchi merupakan suatu proses rancangan percobaan yang
digunakan perusahaan dalam memilih produk ataupun proses yang lebih
konsisten untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dapat
menekan biaya dan resources.
2. Taguchi mendifinisikan kualitas dengan melihat kerugian pada masyarakat
sejak produk dikirimkan seperti biaya ketidakpuasan konsumen yang
mengakibatkan kerugian reputasi perusahaan.
3. Terdapat tiga konsep sederhana dan mendasar pada metode Taguchi
yaitu Quality Robustness, Target Oriented Quality, dan Quality Loss
Function.
4. Pada Metode Taguchi terdapat tiga tahapan design produk dan proses
yang digunakan yaitu meliputi System Design, Parameter Design dan
Tolerance Design.
5. Kelebihan dalam menggunakan Metode Taguchi yaitu mudah melakukan
analisis sehingga mengurangi tingkat penyimpangan, dapat meningkatkan
kualitas produk, dan dapat mengidentifikasi besarnya biaya. Sedangkan
Kelemahan dalam menggunakan Metode Taguchi yaitu tidak dapat
memberikan hasil yang maksimal, hanya cocok digunakan pada
perusahaan manufaktur, dan mebutuhkan perhitungan statistic yang rumit.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, S. W., dan K. Sedatole. 1998. Designing Quality Into Products: The Use
of Accounting Data in New Product Development, Accounting Horizons
(September).

Ciptani, M. K. .1999. Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma


Alternatif. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 1(1). 68-83.

Gusniar, I. N. (2012). Analisis Kualitas Tuas Rem Belakang Sepeda Motor di


Industri Kecil Pt. X Dengan Metode Taguchi. Majalah Ilmiah
SOLUSI. 11(24): 1-10.

Harahap, B., T. Hernawati. Dan A. R. Hasibuan. 2018. Analisa Mutu Minyak


Kelapa Sawit dengan Metode Taguchi (Studi Kasus Di PT. Sumber Sawit
Makmur). Buletin Utama Teknik. 13(2): 81-90.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi


Kedua, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Pinto, J. K., dan O. P. Kharbanda. 1996. How to Fail in Project Management


(Without Really Trying), Bussiness Horizons (July/August).

Sidi, P. Dan M. T. Wahyudi. 2013. Aplikasi metoda taguchi untuk mengetahui


optimasi kebulatan pada proses bubut CNC. Jurnal Rekayasa Mesin. 4(2):
101-108.

Ross, Phillip .1998.. Taguchi Techniques for Quality Engineering. Quality Loss,
Orthogonal Experiment, Parameter and Tolerance Design. Mc Graw-Hill Inc.,
New York.
Wulandari, A. A., T. Wuryandari. Dan D. Ispriyanti. 2016. Penerapan Metode
Taguchi Untuk kasus Multirespon Menggunakan Pendekatan Grey Relational
Analysis dan Principal Component Analisis. Jurnal Gaussian. 5(4): 791-800

Anda mungkin juga menyukai