Anda di halaman 1dari 27

Pretest Pratikum

Kualitas Air

BERLIANTO LUTHFIASNYAH
191710201079
TSS(Total Padatan Tersuspensi)

• TSS merupakan material padat tersuspensi yang tertahan


pada saringan dengan diameter pori 0.45 mm (Effendi, 2003).
• Alat dan Bahan yang digunakan yaitu kertas saring, loyang,
aquades, gelas ukur 50ml, tissue, gelas beker, sampel larutan,
corong, elemeyer, timbangan, desikator dan oven.

Effendi, H. 2003. Telaah KualitasAir. Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan


Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Hal : 59 – 61 dan 63 – 65.
Prosedur Kerja TSS
MULAI

Menyiapkan
Meletakan kertas saring pada
alat dan
corong
bahan

Panaskan oven pada suhu 105 Tuangkan 30ml sampel kedalam


Dinginkan pada desikator
derajat corong

Melipat kertas dan menempatkan Menimbang sampel yang telah


kertas saring di atas cawan Bilas kertas saring dengan aquades dilakukan penyaringan dan
alumunium pengovenan

Meletakan filter kertas di atas Data hasil


Panaskan cawan dan kertas saring
cawan dan sampel yang lolos saring pengamatan
selama 1 jam
ke cawan marmer

Masukan cawan dan kertas saring Ovenn kertas saring selama 1 jam
Selesai
pada desikator selama 15 menit dan pada larutan sampai kering

Melakukan Penimbangan
TDS(Total Padatan Terlarut)

• TDS merupakan parameter fisik air baku dan zat terlarut, baik zat organik
maupun anorganik yang ter dapat pada kandungan air. (Elvivin,et al, 2016).

• Alat dan Bahan yang digunakan yaitu kertas saring, cawan marmer, aquades, gelas ukur
50ml, tissu, gelas beker, sampel larutan, corong, elemeyer, timbangan, desikator dan
oven.

Elvivin, Lestari, H., & Ibrahim, K. (2016). Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Mengkonsumsi Garam,
Alkohol, Kebiasaan Merokok dan Minum Kopi Terhadap Kejadian Dipertensi Pada Nelayan Suku Bajo Di
Pulau Tasipi Kabupaten Muna Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah.
Prosedur Kerja TDS
MULAI

Menyiapkan
alat dan Mendinginkan pada desikator
bahan selama 15 menit dan timbang
kertas saring

Panaskan cawan dan kertas


saring pada oven dengan suhu
105 derajat selama 1 jam
Menghitung berat zat terlarut dan
mencatat hasil perhitungan

Dinginkan cawan dan kertas


saring pada desikator selama
15 menit

Data hasil
pengamatan
Menuangkan filtrat yang telah
disaring ke dalam cawan dan
oven selama 1 jam

SELESAI
Ph(Derajat keasaman)

• pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasahan yang dimiliki oleh suatu larutan menyatakan
aktivitas ion H+ yang terlarut (pelarut air).

• Alat dan Bahan yaitu pH meter, tisu, aquades, tempat buangan, gelas
beker dan sampel
Prosedur Kerja pH
MULAI

Persiapan Alat dan Bahan

Masukan 25-50 ml sampel limbah


pada gelas breaker

Memasukan pH meter dan membaca


nilai pH dari sampel

Data hasil
pengamatan

SELESAI
Kekeruhan

• Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan


banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang
terdapat di dalam air. (misalnya lumpur dan pasir halus) maupun bahan
anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain
(Effendi, 2003).
• Alat dan Bahan yaitu turbiditi meter, gelas beker, cuvet, larutan kalibrasi
800 NTU, dan sampel air.
Prosedur Kerja Kekeruhan
MULAI

Gantikan dengan sampel dan tekan


Persiapan Alat dan Bahan
tombol read

Membaca kekeruhan air pada


Masukan 10ml sampel kedalam cuvet masing-masing sampel sebanyak 3
kali

Menyalakan tubidimeter Data hasil


pengamatan

Melakuka kalibrasi alat dengan


SELESAI
tombol call
Daya Hantar Listrik

• Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter. Prinsip kerja


alat ini adalah perhitungan banyaknya ion yang terlarut dalam larutan
sampel berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Pengukuran DHL
berguna untuk ( Effendi, 2003).
Prosedur Kerja Daya Hantar Listrik
MULAI

Persiapan Alat dan Bahan

Menyalakan alat konduktormeter dan


kalibrasi alat

Melakukan pengukuran

Membilas dan mengeringkan elektode

Data hasil
pengamatan

SELESAI
SUHU

• Suhu merupakan salah satu parameter air yang sering diukur, karena
kegunaannya dalam mempelajari proses fisika, kimia dan biologi. Suhu air
berubah-ubah terhadap keadaan ruang dan waktu. Suhu perairan tropis
pada umumnya lebih tinggi daripada suhu perairan sub tropis utamanya
pada musim dingin. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas,
reaksi kimia, evaporasi, dan volatilisasi (Effendi, 2003).

.
Prosedur Kerja Suhu
MULAI

Persiapan Alat dan Bahan

Masukan 25-50 ml sampel limbah


pada gelas breaker

Memasukan termometer dan


membaca suhu dari sampel

Data hasil
pengamatan

SELESAI
ALKALINITAS

Alkalinitas adalah pengukuran kapasitas airuntuk menetralkan asam-asam


lemah, meskipun asam lemah atau basa
lemah juga dapat sebagai penyebabnya. Penyusun alkalinitas perairan adl
ah anion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO3-), dan hidroksida (OH-).
Prosedur Kerja Alkalinitas
MULAI

Mentitrasi dengan H2SO4 0,1N


Persiapan Alat dan Bahan sampai warna berubah menjadi jingga
pucat

Memasukan sampel kedalam


elemeyer dan tambahkan 2 tetes Menghitung alkanitas total
indikator fenolflalein

Data hasil
Menghitung alkalinitas pengamatan

SELESAI
Tambahkan 2 tetes metil orange
Zat Padat terendap Kerucut Imhoff

Zat padat terendap adalah zat padat dalam keadaan suspensi yang dalam keadaan
tenang dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya.
Penentuan zat padat ini dapat melalui volumenya, yang disebut analisa volume
lumpur (sludge volume), dan dapat melalui beratnya disebut analisa lumpur kasar
atau umumnya disebut zat padat terendap (settleable solids)
Prosedur Kerja Zat padat
MULAI

Persiapan Alat dan Bahan Endapkan lagi selama 15 menit

Membaca volume endapan dan


Mengisi kerucut imhoff dengan mencatat kadar air yang terendap
dengan 1 liter sampel
Menyalurkan lumpur ke luar kerucut
untuk dianalisa
Mengendapkan selama 45 menit

Melakukan perhitungan dan mencatat


Memutar kerucut dan meruntuhkan
sisa Data hasil
pengamatan

SELESAI
COD(Chemical Oxygen Demand)

• COD merupakan parameter yang menunjukkan banyaknya oksigen yang


digunakan untuk oksidasi secara kimiawi (Nanik, 2009).

• Alat dan Bahan yaitu COD Reaktor, spektofotometer, pipet tetes, gelas beker, COD
reagen, dan sampel.
Prosedur Kerja COD
Mulai

Menyiapkan alat dan bahan


Panaskan Reagen sampel

Menghubungkan kabel COD reaktor ke sumber listrik Mengeluarkan dan mendingkan sampel

Menyalakan COD reaktor dan mengatur suhu 150 Nyalakan spectrometer


derajat

Menutup kan menekan zero untuk blanko


Mengatur lama waktu pemanasan selama 2 jam

Masukan sampel dan tekan tombol read


Memasukan 0,2ml sampel ke dalam reagen COD dan
mengocoknya

Mencatat hasil pengamatan

Memasukan reagen kedalam lubang pemanas

Data hasil
pengamatan

Selesai
BOD(Biochemical Oxygen Demand)

• BOD merupakan salah satu parameter yang dapat dijadikan tolak ukur beban
pencemaran suatu perairan. Pemeriksaan BOD sangat penting untuk menelusuri
aliran pencemaran karena dapat menentukan beban pencemaran akibat air
buangan dan mendesain sistem pembuangan secara biologis bagi air tercemar
(Agnes, 2005).

Agnes, A.R., R.Azizah. 2005, Perbedaan Kadar BOD, COD TSS. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. 2 (1): 97-110.
Prosedur Kerja BOD
MULAI

Isikan larutan pada burret kedalam elemeyer secara


Persiapan alat dan bahan Bilas burret dengan aquades
perlahan dan kocok

Mengisi labu ukur dengan sampel sebanyak 250ml


Masukan sampel hingga rata-rata air Tambahkan amilum 1ml dan natrium sulfat
dan aquades hingga batas merah

Kocok perlahan dan masukan kedalam 2 botol


Kurangi larutan yang sudah terendap Catat banyaknya larutan pada burret
winkler(do dan blanko)

Data hasil
Masukan kedalam inkubator dengan suhu kurnag lebih
Tambahkan 1ml asam sulfat dan kocok hingga merata pengamatan
1 derajat dengan kondisi gelap

Selesai
Tambahkan mangan dan alkali sebanyak 1ml pada
sampel dan blnko lalu kocak hingga lat.homogen Campurkan larutan botol winkler dengan elemeyer
mengendap sempurna

Isikan burret dengan natrium sulfat dan balik burret


perlahan
DO(Dissolve Oxygen)

• Kadar DO (Dissolved Oxygen). Salah satu cara untuk mengetahui seberapa


jauh beban pencemaran lingkungan air dapat dilakukan dengan mengamati
beberapa parameter kimia seperti oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran
zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan.
Prosedur Kerja DO
MULAI Mulai

Isikan larutan pada burret kedalam elemeyer secara


Persiapan alat dan bahan Bilas burret dengan aquades
perlahan dan kocok

Mengisi labu ukur dengan sampel sebanyak 250ml


Masukan sampel hingga rata-rata air Tambahkan amilum 1ml dan natrium sulfat
dan aquades hingga batas merah

Kocok perlahan dan masukan kedalam 2 botol


Kurangi larutan yang sudah terendap Catat banyaknya larutan pada burret
winkler(do dan blanko)

Tambahkan mangan dan alkali sebanyak 1ml pada Data hasil


sampel dan blnko lalu kocak hingga lat.homogen Tambahkan 1ml asam sulfat dan kocok hingga merata pengamatan
mengendap sempurna

Selesai
Isikan burret dengan natrium sulfat dan balik burret
Campurkan larutan botol winkler dengan elemeyer
perlahan
Kesadahan Tetap

• Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion


Ca dan Mg yang berkaitan dengan Cl- , SO42- dan NO3- ,
misalnya CaCl2 , MgSO4. Sifat kesadahan jenis ini tidak dapat
dihilangkan dengan cara direbus (Waluyo, 2009).

Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press.


Prosedur Kerja Kesadahan Tetap
Mulai

Menyiapkan alat dan bahan


Memberikan 2 tetes indikator jingga dan
melakukan titrasi dengan H2SO4 10ml

Mendidihkan pipet 100ml lalu menambahkan NaOH Bagi larutan menajdi 2 sebanyak 50ml untuk
dan Na2CO3 10ML dijadikan sampel dan blanko

Larutan sempel ditetesi indikator jingga dan


dititrasi dan larutan blanko di tetesi pp dan
Memanaskan campuran hingga volume menjadi 40 ml titrasi

Mendinginkan ,menyaring larutan,mengumpulkan Menutup kan menekan zero untuk blanko


filtrat dalam labu ukur

Mencatat hasil pengamatan


Mencuci residu pada kertas saring dan menampung
pada gelas beker dan dituang dalam labu ukur

Data hasil
pengamatan
Filtrat dan alkali yang tersisa ditepatkan 100ml dengan
menambahkan air suling bebas CO2

Selesai
Kesadahan sementara

• Kesadahan sementara adalah air sadah yang mengandung ion


bikarbonat (HCO3- ), selain itu juga mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2).
Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut
air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan
dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion
Ca2+ dan atau Mg2+ .
Prosedur Kerja Kesadahan sementara
MULAI

Persiapan Alat dan Bahan Menghitung kesadahan sementara

Memasukan 50-100ml sampel


Mencatat hasil pengamatan
kedalam elemeyer

Data hasil
Tambahkan 2-3 tetes indikator metil pengamatan
jingga

SELESAI
Melakukan titrasi dengan H2SO4
0,02N

Anda mungkin juga menyukai