Kualitas Air
BERLIANTO LUTHFIASNYAH
191710201079
TSS(Total Padatan Tersuspensi)
Menyiapkan
Meletakan kertas saring pada
alat dan
corong
bahan
Masukan cawan dan kertas saring Ovenn kertas saring selama 1 jam
Selesai
pada desikator selama 15 menit dan pada larutan sampai kering
Melakukan Penimbangan
TDS(Total Padatan Terlarut)
• TDS merupakan parameter fisik air baku dan zat terlarut, baik zat organik
maupun anorganik yang ter dapat pada kandungan air. (Elvivin,et al, 2016).
• Alat dan Bahan yang digunakan yaitu kertas saring, cawan marmer, aquades, gelas ukur
50ml, tissu, gelas beker, sampel larutan, corong, elemeyer, timbangan, desikator dan
oven.
Elvivin, Lestari, H., & Ibrahim, K. (2016). Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Mengkonsumsi Garam,
Alkohol, Kebiasaan Merokok dan Minum Kopi Terhadap Kejadian Dipertensi Pada Nelayan Suku Bajo Di
Pulau Tasipi Kabupaten Muna Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah.
Prosedur Kerja TDS
MULAI
Menyiapkan
alat dan Mendinginkan pada desikator
bahan selama 15 menit dan timbang
kertas saring
Data hasil
pengamatan
Menuangkan filtrat yang telah
disaring ke dalam cawan dan
oven selama 1 jam
SELESAI
Ph(Derajat keasaman)
• Alat dan Bahan yaitu pH meter, tisu, aquades, tempat buangan, gelas
beker dan sampel
Prosedur Kerja pH
MULAI
Data hasil
pengamatan
SELESAI
Kekeruhan
Melakukan pengukuran
Data hasil
pengamatan
SELESAI
SUHU
• Suhu merupakan salah satu parameter air yang sering diukur, karena
kegunaannya dalam mempelajari proses fisika, kimia dan biologi. Suhu air
berubah-ubah terhadap keadaan ruang dan waktu. Suhu perairan tropis
pada umumnya lebih tinggi daripada suhu perairan sub tropis utamanya
pada musim dingin. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas,
reaksi kimia, evaporasi, dan volatilisasi (Effendi, 2003).
.
Prosedur Kerja Suhu
MULAI
Data hasil
pengamatan
SELESAI
ALKALINITAS
Data hasil
Menghitung alkalinitas pengamatan
SELESAI
Tambahkan 2 tetes metil orange
Zat Padat terendap Kerucut Imhoff
Zat padat terendap adalah zat padat dalam keadaan suspensi yang dalam keadaan
tenang dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya.
Penentuan zat padat ini dapat melalui volumenya, yang disebut analisa volume
lumpur (sludge volume), dan dapat melalui beratnya disebut analisa lumpur kasar
atau umumnya disebut zat padat terendap (settleable solids)
Prosedur Kerja Zat padat
MULAI
SELESAI
COD(Chemical Oxygen Demand)
• Alat dan Bahan yaitu COD Reaktor, spektofotometer, pipet tetes, gelas beker, COD
reagen, dan sampel.
Prosedur Kerja COD
Mulai
Menghubungkan kabel COD reaktor ke sumber listrik Mengeluarkan dan mendingkan sampel
Data hasil
pengamatan
Selesai
BOD(Biochemical Oxygen Demand)
• BOD merupakan salah satu parameter yang dapat dijadikan tolak ukur beban
pencemaran suatu perairan. Pemeriksaan BOD sangat penting untuk menelusuri
aliran pencemaran karena dapat menentukan beban pencemaran akibat air
buangan dan mendesain sistem pembuangan secara biologis bagi air tercemar
(Agnes, 2005).
Agnes, A.R., R.Azizah. 2005, Perbedaan Kadar BOD, COD TSS. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. 2 (1): 97-110.
Prosedur Kerja BOD
MULAI
Data hasil
Masukan kedalam inkubator dengan suhu kurnag lebih
Tambahkan 1ml asam sulfat dan kocok hingga merata pengamatan
1 derajat dengan kondisi gelap
Selesai
Tambahkan mangan dan alkali sebanyak 1ml pada
sampel dan blnko lalu kocak hingga lat.homogen Campurkan larutan botol winkler dengan elemeyer
mengendap sempurna
Selesai
Isikan burret dengan natrium sulfat dan balik burret
Campurkan larutan botol winkler dengan elemeyer
perlahan
Kesadahan Tetap
Mendidihkan pipet 100ml lalu menambahkan NaOH Bagi larutan menajdi 2 sebanyak 50ml untuk
dan Na2CO3 10ML dijadikan sampel dan blanko
Data hasil
pengamatan
Filtrat dan alkali yang tersisa ditepatkan 100ml dengan
menambahkan air suling bebas CO2
Selesai
Kesadahan sementara
Data hasil
Tambahkan 2-3 tetes indikator metil pengamatan
jingga
SELESAI
Melakukan titrasi dengan H2SO4
0,02N