Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT PENGGUNAAN UANG


YANG BUKAN TERBUAT DARI BENDA BERHARGA

Diajukan guna memenuhi tugas Sistem dan Manajemen Alat dan Mesin Pertanian

Oleh:
Kelas C

Berlianto Luthfiansyah 191710201079

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari jual dan beli
barang. Pada jaman untuk mendapatkan barang yang diinginkan,orang-orang
melakukan sistem barter. Barter merupakan sebuah pertukuran yang dilakukan
dengan menukar barang dengan barang lain. Namun sistem ini menemui banyak
kesulitan yang dirasakan. Hal ini dikarenakan oleh susahnya menemukan orang
untuk melakukan pertukaran sesuai kebutuhan barang yang ingin ditukar. Karena
hal itu maka,muncul sistem petukuran atau pembayaran baru yaitu dengan
menggunakan uang.
Uang merupakan sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran hutang atau alat untuk melakukan pembelian barang atau jasa. Maka
dari itu,uang banyak digunakan oleh orang untuk bertransaksi atau melakukan
pertukaran dengan barang dan jasa dengan mengukur nilai setiap barang dan jasa
yang ingin ditukarkan.
Pada zaman dahulu uang terbuat dari emas atau logam seperti uang dinar
dan dirham yang memiliki nilai yang setara dengan nominalnya,namun dengan
perkembangan zaman,hal tersebut sudah tidak berlaku lagi karena adanya uang
kertas ataupun koin yang memiliki nilai tidak sesuai dengan nominalnya.
Sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai masalah yang timbul karena uang
sudah tidak sesuai dengan konsepan awal uang.
Melihat masalah diatas,maka makalah ini disusun untuk membahas
tentang permasalahan yang akan muncul karena nominal uang tidak sama dengan
nilai instrinsik pada uang tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka rumusan masalah pada makalah
ini yaitu sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan Uang?
2. Bagaimana Permasalahan yang timbul dari penggunaan uang yang
bukan terbuat dari barang yang berharga?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan dari makalah ini yaitu
sebagai berikut.
1. Mengetahui definisi uang,jenis uang,dan fungsi uang.
2. Mengetahui permasalahan yang timbul dari penggunaan uang
karena bukan terbuat dari benda yang berharga.
1.4 Manfaat
1. Dari hasil pembahasan makalah ini,mahasiswa dapat mendapatkan
gambaran mengenai uang dan permasalahan yang akan terjadi
akibat penggunaan uang yang tidak terbuat dari barang berharga

2. Dari hasil pembahasan makalah ini,masyarakat lebih memahami


tentang penggunaan uang dan permasalahan pada penggunaan uang
BAB 2.PEMBAHASAN

2.1 Uang
Uang merupakan sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran hutang atau alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Maka
dari itu, uang merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan pertukaran
atau transaksi baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu. Uang juga
merupakan sebuah standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga. Oleh
karena itu uang didefinisikan sebagai alat untuk mengukur nilai tiap barang dan
jasa. Dengan adanya uang, barang, jasa dan pelayanan memiliki harga dan nilai.
Pada dasarnya uang dapat berfungsi sebagai alat tukar,alat menyimpan
nilai,satuan hitung,dan ukuran pembayaran yang tertunda. Namun pada awalnya
uang hanya berfungsi sebagai alat tukar saja. Karena dengan adanya
perkembangan zaman fungsi tersebut telah berkembang dan bertambah sehingga
mempunyai fungsi uang pada saat ini (Davies,2002). Fungsi uang sebagai alat
tukar digunakan untuk menukar uang dengan sebuah barang atau jasa dengan
nominal yang telah ditentukan atau setera dengan harga yang ada. Pada zaman
dahulu pertukaran barang hanya dilakukan dengan sistem barter,namun hal
tersebut mengalami sebuah hambatan dimana sulit menemukan orang yang diajak
untuk bertukar barang. Berikutnya uang sebagai alat penyimpan nilai yang dimana
orang-orang mengumpulkan dan menyimpan kekayangan dalam bentuk barang
untuk dipergunakan di masa yang akan datang. Barang-barang tersebut dapat
berupa tanah,rumah,dan benda berharga lainnya. Fungsi uang sebagai satuan
hitung dikarenakan untuk mempermudah dalam melakukan pertukaran barang.
Selain itu dengan uang pertukaran antara dua barang yang berbeda fisik juga dapat
dilakukan. Uang yang berfungsi sebagai ukuran pembayaran yang tertunda.
Fungsi uang ini terkait dengan transaksi pinjam-meminjam. uang merupakan salah
satu cara untuk menghitung jumlah pembayaran pinjaman tersebut.
Alat pertukaran yang pada zaman dulu yang menggunakan sistem barter
hingga menjadi dinar dan emas. Perkembangan itu kemudian uang digolongan
menjadi tiga jenis yaitu uang barang, uang kertas,dan uang giral.
2.2 Permasalahan yang Timbul Akibat Penggunaan Uang yang tidak
Terbuat dari Barang Berharga
Pada zaman dahulu pertukaran barang terjadi dengan sistem barter. Namun
dengan berkembangnya zaman munculah uang dinar dan dirham sebagai unit
hitungan yang digunakan untuk mengukur nilai harga komoditas dan jasa. Dinar
yang terbuat dari emas dan perak. Kemudian munculah penggunaan lembar kertas
sebagai alat pembayaran atau pertukaran barang. Namun nilai nominal uang
tersebut jauh lebih besar dari nilai instrinsiknya.
Dengan berjalanya zaman konsep uang dari Imam Ghazali sudah tidak lagi
terpakai dan dianggap sesuai dengan perkembangan zaman. Pada saat ini
masyarakat pada umumnya dikenalkan oleh konsep fiat money. Konsep ini berasal
dari kertas atau koin yang tidak memiliki nilai setara dengan nominalnya
(Nurlaili,2016). Hal ini yang menimbulkan berbagai macam masalah pada
masyarakat.
Pembuatan uang dengan menggunakan kertas atau barang yang tidak
berharga mengakibatkan uang tersebut tidak memiliki nilai yang stabil jika terjadi
kelebihan jumlah uang yang beredar di masyarakat makam,maka akan
mengakibatkan kenaikan harga karena ketika kuantitas uang yang beredar di
masyarakat mengalami kenaikan maka daya beli masyarakat terhadap barang juga
naik, sementara jumlah barang yang tersedia tetap, maka barang-barang tersebut
akan mengalami kenaikan harga yang disebut dengan inflasi (Rohaya,2016).
Dalam hal ini,Dinar dan Dirham merupakan tolak ukur suatu nilai dan
pertukaaran yang adil dan bisa mengantidipasi ketidakadilan yang timbul karena
sistem mata uang. Mata uang selain dinar dan dirham memiliki nilai yang
fluktuatif. Hal ini bisa di pergunakan oleh orang untuk mendapat sebuah
keuntungan dengan mengacaukan stabilitas nilai mata uang.
Kemunculan fiat money terjadi akibat kekurangan tembaga,logam,emas
untuk membuat uang sehingga, hal tersebut diganti dengan kertas untuk bahan
penggunaanya yang jelas tidak sesuai dengan nilai nominal uang tersebut. Fiat
money merupakan uang yang terbuat dari sesuatu dengan menggunakan bahan
dasarnya kertas ataupun koin yang diakui sebagai alat tukar yang sah dalam
yuridiksi atau negara tertentu meskipun tidak memiliki nilai atau cadangan yang
setara dengan nilai nominalnya.
Permasalahan dari fiat money salah satunya adalah bentuk ketidakadilan
yang merata karena barang yang tidak berharga di tukar dengan benda berharga.
Fiat money juga memberikan manfaat yang tidak adil disisi laba atas penerbitan
dari uang tersebut bagi otoritas penerbitan uang. Sejarah dapat membuktikan
bahwasanya bukan hanya bahaya bunga yang punya andil sebagai penyebab
kekacauan keuangan dunia tetapi posisi fiat money yang nilai intrinsiknya jauh
lebh rendah dari nominalnya juga merupakan salah satu penyebabnya (Ali,2007).
Maka dibutukan sebuah alat tukar yang mampu memiliki tingkat keadilan yang
sangat tinggi dalam melakukan pertukaran.
Untuk mewujudkan kestabilan moneter,harus dilakukan upaya dalam
pengahapusan sistem riba, maka harus didukung dengan nilai tukar yang dapat
stabil, yang hanya dimiliki oleh dinar dan dirham. Sebab nilai instrinsiknya serupa
dengan nilai nominalnya menjadi karakter yang kuat untuk menstabilkan
perekonomian (Ascarya,2009).
BAB 3.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas,dapat tarik sebuah kesimpulan bahwa


manusia tidak terlepas pada aktifitas perekonomian yaitu pertukaran barang atau
jual beli. Sebelum diterimanya uang sebagai alat tukar pada masa
sekarang,masyarakat menggunakan sistem barter untuk memenuhi kebutuhan
dengan melakukan pertukaran barang yang dimiliki dan diinginkan.
Namun,dengan perkembangan zaman dinar dan dirham muncul sebagai
alat pertukaran untuk menggantikan yang memiliki nominal yang sama dengan
nilai instrinsik uang tersebut. Yang kemudian dinar dan dirham digantikan oleh
uang kertas. Banyak permasalahan yang timbul karena penggunakan uang yang
tidak terbuat dari barang berharga. Hal ini menyebabkan barang yang tidak
berharga dapat ditukar dengan benda berharga serta,uang kertas memiliki nilai
yang fluktuatif dan menyebabkan inflasi.
DAFTAR PUSTAKA

Rohaya, Pengaruh Stabilitas Uang Kertas Terhadap Inflasi Ditinjau Menurut Fiqh
Muamalah, Jurnal Share. Vol. 3, No. 1, 2014, h. 56
Nurlaili, Uang Dalam Perpsepktif EKonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah),
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam (Journal of Islamic Economics and
Business). Volume 1, No. 1, Mei 2016, h. 89
Davies, Glyn. A History of Money from Ancient Times to the Present Day, 3rd ed.
Cardiff: University of Wales Press, 2002.
Ascarya, Pelajaran yang dipetik dari krisis keuangan berulang perspketif
ekonomi Islam, Buletin Ekonomi dan Perbankan, volume 12 Nomor 1
Juli 2009, h. 48.
Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban atas kekacauan Ekonomi
Modern, (Jakarta: Aqsha Publishing, 2007), h. 237-239.

Anda mungkin juga menyukai