Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Tria 4202222009
Suriyanti 4202222002
2023
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II LAPORAN
VERONIKA YEYEN
1. Tebu jenis apa yang usia panennya 4 tahun sedangkan yang di ketahui tebu pada
umum nya tidak sampai segitu?
Jawaban:
Tebu yang umumnya diketahui memiliki umur panen sekitar 9-24 bulan.
Namun, dalam kondisi normal, tebu tidak mencapai usia panen 4 tahun.
Biasanya, tanaman tebu dipanen ketika sudah mencapai kematangan
ekonomis, yaitu ketika tanaman mencapai tinggi tertentu dan kadar gula dalam
batangnya mencapai tingkat yang diinginkan untuk produksi gula.
Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lamanya siklus
pertumbuhan tebu. Misalnya, jika tebu dibiarkan tumbuh lebih lama dari
biasanya, tanaman dapat mencapai usia 4 tahun atau lebih. Hal ini mungkin
terjadi dalam keadaan yang tidak umum, seperti jika pertanian tebu tidak
terkelola dengan baik atau jika ada faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman secara signifikan.
2. Untuk jarak panen tebu dari panen pertama hingga panen kedua itu berapa lama?
Jawaban:
Jarak waktu antara panen pertama hingga panen kedua tebu dapat bervariasi
tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi pertumbuhan, varietas tebu,
iklim, dan praktik budidaya yang digunakan. Umumnya, interval waktu antara
panen pertama hingga panen kedua tebu berkisar antara 12 hingga 18 bulan.
Setelah panen pertama, tanaman tebu biasanya akan tumbuh kembali dari akar
yang tersisa, yang disebut rebud. Proses ini dikenal sebagai ratoon cropping
atau sistem tanam tebu rebud. Ratoon cropping memungkinkan tanaman tebu
untuk memberikan panen berikutnya tanpa perlu menanam kembali dari bibit
baru.
MARSELINUS BRITO
3. Apa saja penyakit dan hama yang sering menyerang tanaman tebu?
Jawaban:
● Penyakit Busuk Akar ( Root Rot): Disebabkan oleh jamur tertentu
yang menyerang akar tanaman , menyebabkan pembusukan akar dan
penurunan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi.
● Penyakt Layu(wilt): disebabkab oleh bakteri atau jamur yang
menginfeksi system vascular tanman ,menyebabkan layu dan
kemmatian tanaman.
● Penyakit Tungro: disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh
wereng,penyakit ini dapat menyebabkan penurunan hasil dan kualitas
tebu.
● Jamur Peronospora(Downy Mildew):Infeksi jamur pada daun
tanaman ,menyebabkan bercak bercak keputihan dan keruskana pada
jaringan tanaman.
● Hama wereng tebu: Wereng adlah vector penyakit tungro dan dapat
merusak tnaman dengan menghisap cairan tnaman dan menyebabkan
penurunan hasil.
● Kumbang Tebu: Larva kumbang tebu dapat merusak akar dan batang
tanaman tebu.
● Ulat Grayak;Ulat ini dapat merusak tanman dengan memakan daun
daun muda .
● Hama Tikus : Tikus dapat merusak tebu dengan menggali tnaha di
sekitar akar atau memakan daun muda.
Penting untuk menerapkan Tindakan pengendalian seperi penggunaan
varietas tahan penyakit ,pengelolaan lahan yang baik,dan penerapan pestisida
jika diperlukan .Monitoring dan pencegahan secara teratur juga penting untuk
mengurangi dampak penyakit dan hama terhadap tanaman tebu.
TAUFIK
4. Apakah resiko yang perlu di perhatikan dalam sistem pengelolaan tebu?
Jawaban:
● Risiko Cuaca: Kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan ,banjir ,atau
perubahan iklim dapat memempengaruhi pertumbuhan dan hasil tebu.
● Serangan Hama Dan penyakit: Tanaman tebu rentan terhadap berbagai
jenis hama dan penyakit .Investas yang tidak terkendali dapat
meruskan tanman dan mengurangi produktivitas .
● Manajemen Tanah dan Air: Kesalahan dalam manajemen tanah dan air
,seperti over-irigasi atau penggunaan pupuk yang tidak tepat,dapat
menyebabkan degradasi tannah dan masalah lingkungan.
● Fluktuasi Harga Gula: Harga gula yang fluktuatif dapat memengaruhi
keuntungan petani tebu. Perubahan pasar global dan kebijakan
perdagangan juga dapat berdampak.
● Teknologi dan Peralatan: Ketergantungan pada teknologi dan peralatan
pertanian yang tidak handal atau kurang efisien dapat menjadi risiko.
Kerusakan peralatan atau kegagalan teknologi dapat menghambat
proses pertanian.
● Pasar dan Persaingan: Perubahan dalam permintaan pasar atau
meningkatnya persaingan dapat memengaruhi penjualan produk tebu.
CINDY
5. Bagimana merawat rendaman tanaman tebu agar menghasilkan gula yang tinggi?
Jawaban:
● Pemilihan Varietas yang Tepat: Pilih varietas tebu yang memiliki
potensi rendemen gula yang tinggi. Beberapa varietas lebih unggul
dalam menghasilkan gula dibandingkan yang lain.
● Pemupukan yang Tepat: Berikan pupuk dengan dosis yang sesuai
untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi gula.
● Irigasi yang Efisien: Pastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang
cukup, terutama selama fase pertumbuhan dan pengisian gula. Irigasi
yang efisien dapat meningkatkan rendemen gula.
● Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan
penyakit secara teratur. Serangan hama dan penyakit dapat merugikan
tanaman dan mengurangi kualitas gula.
● Pemangkasan yang Tepat: Lakukan pemangkasan yang tepat untuk
menghilangkan daun dan bagian tanaman yang tidak sehat. Ini dapat
meningkatkan sirkulasi udara dan cahaya, mendukung pertumbuhan
tanaman yang sehat.
● Pengaturan Waktu Panen yang Tepat: Panen tanaman tebu pada waktu
yang tepat untuk mendapatkan kandungan gula yang optimal. Panen
terlalu dini atau terlambat dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
gula.
● Pengolahan Tanah yang Baik: Pastikan bahwa tanah tempat tanaman
tumbuh memiliki struktur yang baik. Pemeliharaan kesehatan tanah
dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
● Pemantauan Cuaca: Pantau kondisi cuaca dan sesuaikan praktik
pertanian Anda. Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi tanaman, jadi
rencanakan kegiatan pertanian dengan mempertimbangkan faktor
cuaca.
● Pemahaman Nutrisi Tanaman: Pelajari kebutuhan nutrisi tanaman tebu
dan pastikan bahwa semua nutrisi yang diperlukan tersedia untuk
tanaman.
● Inovasi Teknologi: Manfaatkan teknologi pertanian terbaru untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
EMA
6. Apakah tebu bisa diolah selain gula?
Jawaban:
Tebu tidak hanya bisa dibuat menjadi gula .Tebu juga dapat digunakan
untuk membuat berbagai produk lainnya seperti sirup tebu,sayur tebu,dan juga
minuman segar seperti es tebu.
7. Apa itu realgruping areal?
Jawaban:
Dalam upaya meningkatkan kesesuaian aplikasi traktor dalam budidaya
tebu, prasyarat pertama yang perlu disiapkan adalah skala luasan dengan
geometri kebun yang relatif panjang agar dapat meminimalkan kehilangan
waktu traktor untuk berputar di tepi kebun. Dengan kondisi petak kebun yang
ada sekarang rata-rata relatif kecil (< 5 Ha), maka upaya membentuk kebun
kolektif di lahan petani TR ≥ 10 Ha melalui regrouping areal.
8. Apakah pH air dapat memepengaruhi tanaman tebu?
Jawaban:
Ya ,pH air dapat mempengaruhi pertumbuhan dan Kesehatan tanaman
tebu.Tanaman tebu cenderung tumbuh lebih baik dalam rentang pH tertentu.
Idealnya,pH tanah untuk tanaman tebu sekitar 5,5 hingga 7,5. Jika air terlalu
rendah atau terlalu tinggi , maka dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi oleh
akar tanaman tebu. Selainn itu ,pH tanha ekstrim juga dapat mengganggu
aktivitas mikroorganisme di dalam tanah yang bertanggung jawab untuk
dekkomposisi bahan organic yang diperlukan oleh tanaman.
9. Berapa kali pemberian pupuk pada tanaman tebu?
Jawaban :
● Pemberian pupuk pada tanaman tebu sangat penting untuk memastikan
pertumbuhan yang sehat dan hasil yang maksimal. Umumnya,
pemberian pupuk pada tanaman tebu dilakukan beberapa kali
sepanjang siklus pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa
periode pemberian pupuk yang umum dilakukan:
● Pemberian pupuk awal: Pada tahap awal penanaman tebu, biasanya
dilakukan pemberian pupuk dasar atau pupuk awal. Pupuk ini
berfungsi untuk memberikan nutrisi yang cukup pada tanaman saat
awal penanaman.
● Pemberian pupuk pendamping: Selama pertumbuhan tanaman,
umumnya dilakukan beberapa kali pemberian pupuk tambahan sebagai
pendamping. Pemberian pupuk pendamping ini dapat dilakukan sekali
atau beberapa kali tergantung kondisi tanaman dan kebutuhan
nutrisinya.
● Pemberian pupuk penutup: Pada tahap akhir pertumbuhan tanaman
tebu, di mana daun-daunnya sudah menutupi sebagian besar lahan,
biasanya dilakukan pemberian pupuk penutup.