Anda di halaman 1dari 17

TATA TERTIB

POIN PELANGGARAN, SANKSI,


DAN
MEKANISME PENANGANAN SISWA
SMK PUI CIKING

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

PERGURUAN PERSATUAN UMMAT ISLAM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERSATUAN UMMAT ISLAM
SMK PUI CIKIJING
Jalan Raya Cikijing-Ciamis KM.02 Tlp. (0233) 8896012 Cikijing – Majalengka 45466
E_mail: smkpui_ckj@yahoo.co.id / smkspuicikijing@gmail.com
KEPUTUSAN KEPALA SMK PUI CIKIJING

Nomor : 421.2/3105/Disdik

TENTANG PERATURAN TATA TERTIB PESERTA DIDIK

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun

2018 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan, Bab

II poin D, perlu menetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik.

Mengingat :

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

Menetapkan :

PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK

BAB I

A. Pengertian

Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk

Tuhan dalam kehidupan sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan,

dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana, penggunaan waktu, pengelolaan

administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.

Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara

Operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.

Dalam Tata Tertib Peserta Didik memuat :

a. Hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan


b. Hal-hal yang dianjurkan

c. Hal-hal yang tidak boleh dikakukan atau larangan

d. Sanksi-sanksi/hukuman bagi pelanggar

BAB II

B. Kewajiban Siswa

Pasal 1 : Kehadiran Siswa

1. Kegiatan belajar (kurikuler) siswa berlangsung pada hari Senin – Jum’at dimulai pagi

hari 07.00 – 17.00 Wib.

2. Siswa yang terlambat wajib menuliskan alasan keterlambatannya, serta segera

melaporkannya kepada Guru Piket/BK

3. Keterlambatan dapat menyebabkan siswa kehilangan hak atas kegiatan belajar yang

seharusnya

4. Siswa dapat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya setelah diberikan izin masuk ke kelas

dari Guru Piket/BP dan guru yang mengampu

5. Siswa dianggap terlambat setelah bel tanda masuk berbunyi (Pkl 07.00 Wib)

6. Jika keterlambatan siswa sebanyak 10 kali hari efektif belajar dalam satu semester akan

dikirimkan SP I

7. Jika keterlambatan siswa sebanyak 20 kali hari efektif belajar dalam satu semester akan

dikirimkan SP II

8. Jika keterlambatan siswa sebanyak 30 kali hari efektif belajar dalam satu semester akan

dikirimkan SP III dan disarankan mencari sekolah baru.


9. Siswa yang sakit selama 1 atau 2 hari, diwajibkan memberikan surat keterangan sakit

dan ditandatangani oleh orang tua/wali siswa.

10. Siswa yang sakit selama 3 hari atau lebih, harus melengkapi keterangan sakit di atas

dengan surat keterangan dokter atau rumah sakit.

11. Siswa dinyatakan Tanpa Keterangan (Alpa), jika tidak memenuhi kategori Sakit maupun

Izin.

12. Alpa 2 kali : Peringatan Lisan kepada siswa.

13. Alpa 5 kali : Pemberitahuan kepada orang tua + Peringatan Lisan II kepada siswa.

14. Alpa 8 kali : SPO dan Surat Perjanjian I.

15. Alpa 10 kali : SPO dan Surat Perjanjian II.

16. Alpa 15 kali : SPO dan Surat Perjanjian III.

17. Alpa lebih dari 15 kali : disarankan Keluar dari SMK PUI Cikijing.

18. Setiap siswa wajib mengikuti tatap muka minimal 90% dari Hari Efektif.

Pasal 2 : Pakaian Seragam Sekolah

1. Ketentuan Seragam Sekolah sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Nomor 45

Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Pada Jenjang

Pendidikan dasar dan menengah :

a. Mengenakan pakaian khas sesuai jurusan masing-masing pada hari senin.

b. Bersepatu hitam bertali putih dan berkaos kaki putih panjang, kecuali pada saat

memakai pakaian produktif dikembalikan pada kepala program masing-masing.

c. Memakai ikat pinggang yang telah ditentukan oleh sekolah.

d. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atributnya sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan oleh sekolah diantaranya :


1) Siswa : celana tidak cutbray dan atau tidak berujung pencil, tidak ketat, tidak

ditambal dan

2) tidak robek

3) Siswa : rok panjang tidak ketat, memakai kerudung berwarna putih dari bahan

katun bukan

4) kaos.

e. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/lusuh)

f. Bagian bawah baju dimasukan kedalam celana/rok sehingga tampak ikat

pinggangnya.

g. Mengenakan topi SMK PUI Cikijing pada saat Upacara bendera untuk laki-laki

2. Penggunaan Seragam Sekolah :

a. Hari Senin : Seragam Khas jurusan masing-masing

b. Hari Selasa : Seragam putih-abu

c. Hari Rabu : Seragam Batik

d. Hari Kamis : Seragam Batik

e. Hari Jum’at : Seragam Pramuka

Pasal 3 : Lingkungan Sekolah

1. Setiap siswa/i wajib melaksanakan program 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun)

dengan penuh tanggung jawab.

2. Setiap siswa/i ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah

3. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan

4. Setiap siswa/i wajib turut bertanggung jawab atas keutuhan gedung sekolah dan semua

sarana yang ada didalamnya, apabila dengan sengaja merusak, wajib menggantinya.
5. Setiap siswa/i ikut menjaga kelestarian tanaman sekolah.

Pasal 4 : Etika, Estetika dan Sopan Santun

1. Menjunjung tinggi nama baik, sekolah, diri sendiri serta menjalin kerukunan dan

perdamain antar sesama.

2. Memulai dan mengakhiri semua kegiatan dengan berdoa secara hikmat.

3. Setiap siswa/i wajib menjaga segala perlengkapan belajar pada saat mengikuti

kegiatan belajar.

4. Setiap siswa/i wajib mengerjakan dan membawa semua tugas yang ditentukan oleh

guru.

5. Setiap siswa/i wajib mematikan HP di ruangan kelas selama proses pembelajaran,

apabila tidak dipatuhi HP akan disita dan dikembalikan setelah ada kesepakatan

khusus, kecuali pembelajaran menggunakan HP sesuai kesepakatan dengan guru

Mapel.

6. Rambut dipangkas rapi dan tidak dicat.

7. Bagi PUTRA : rambut tidak menutupi kerah baju dan mata serta telinga (max. 5 cm)

8. Bagi PUTRI : tidak menggunakan peralatan kecantikan secara berlebihan, kecuali

dalam proses pembelajaran yang memerlukan penampilan khusus dalam pembelajaran

produktif.

Pasal 5 : Administrasi Sekolah

1. Pembayaran uang sekolah selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya dengan

membayarkan langsung ke Bagian Tata Usaha

2. Kelalaian melunasi uang sekolah dalam 1 (satu) bulan tanpa laporan dari orang tua,

akan dikirimkan Surat Panggilan Orang tua.


Pasal 6 : Kegiatan Ekstra Kurikuler

1. Setiap Siswa/i wajib mengikuti kegiatan pramuka (Kelas X) dan memilih 1 (satu) jenis

kegiatan ekstra kurikuler

2. Mengetahui dan mengikuti semua kegiatan yang diwajibkan oleh sekolah sesuai

dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Bab III

A. Larangan Siswa

1. Setiap siswa/i dilarang mempergunakan perhiasan selain jam tangan

2. Setiap siswa/i memelihara kebersihan kuku dan tidak dipanjangkan serta di cat.

3. Setiap siswa/i dilarang membawa uang dalam jumlah yang berlebihan, apalagi

membawa kartu kredit

4. Setiap siswa/i dilarang membawa barang-barang yang tidak berhubungan dengan

kegiatan belajar, misalnya benda yang berbahaya.

5. Setiap siswa/i dilarang mengambil barang-barang baik milik sekolah maupun milik

orang lain tanpa izin pemiliknya.

6. Setiap siswa/i dilarang terlibat dalam kegiatan “Geng” atau kelompok lainnya yang

tidak sehat.

7. Setiap siswa/i dilarang terlibat dalam suatu organisasi masyarakat.

8. Setiap siswa/i dilarang membawa teman bukan siswa SMKN PUI CIKIJING ke

lingkungan sekolah tanpa diketahui oleh Kepala Sekolah.


9. Setiap siswa/i dilarang terlibat dalam kegiatan yang bersifat menghasut, membujuk,

atau mengajak pihak lain sehingga dapat menimbulkan kerusuhan atau perkelahian.

10. Setiap siswa/i dilarang terlibat dalam perkelahian atau pemukulan di dalam maupun

di luar sekolah.

11. Setiap siswa/i dilarang membawa, menyimpan atau menghisap rokok, apalagi ganja

atau bahan narkotika lainnya, jika dipandang perlu, pihak sekolah berhak meminta

kepada siswa untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan

narkoba.

12. Setiap siswa/i dilarang membawa, menyimpan atau minum minuman yang

mengandung alkohol.

13. Setiap siswa/i dilarang membawa, menyimpan atau membaca barang-barang yang

tergolong pornografi atau barang-barang lain yang tidak pantas dibawa oleh seorang

pelajar.

14. Setiap siswa/i dilarang membawa, menyimpan atau menggunakan senjata, baik

senjata api atau senjata tajam dan benda yang berbahaya lainnya.

15. Setiap siswa/i dilarang terlibat dalam perkara kriminal, atau perilaku yang

mencemarkan nama baik sekolah

16. Setiap siswa/i dilarang terlibat pada kegiatan “vandalisme” seperti : mencoret-coret,

bersiram-siraman, dan sebagainya.

17. Setiap siswa/i dilarang mempropagandakan suatu aliran kepercayaan kepada sesama

siswa.

18. Siswa/i dilarang bertato.


BAB IV

A. Sanksi Siswa

Pasal 1 : Tahapan Sanksi

Apabila siswa tidak mentaati kewajiban-kewajiban dan melanggar larangan-

larangan seperti tersebut diatas, maka diberikan Sanksi oleh sekolah berupa :

1. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung.

2. Peringatan secara tertulis.

3. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik.

4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran.

5. Dikembalikan kepada orang tua/wali.

6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.

Pasal 2 : Peringatan Secara Lisan dan Penindakan Secara Langsung

1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Kategori

Ringan Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Bab II Kewajiban-kewajiban

siswa

2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab III.

3. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik.

Pasal 3 : Peringatan Secara Tertulis

1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan

awal :

2. Melanggar kewajiban Bab II secara berulang kali


3. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung sebanyak 3

kali sebagaimana ketentuan Bab IV Pasal 2

4. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab III. Peringatan tertulis berupa

a. Surat Pemberitahuan kepada orang tua/wali

b. Surat Pernyataan/Perjanjian yang diketahui oleh orang tua /wali

c. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak 3 kali dan

selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua/wali peserta didik.

Pasal 4 : Pemanggilan Orang tua/Wali Peserta Didik

1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat

pembinaan bersama :

2. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan 3.

3. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab III.

4. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan

melalui telpon atau sarana komunikasi lainnya.

Pasal 5 : Skorsing Tidak Boleh Mengikuti Pelajaran

1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan

keras

2. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3

dan pasal 4.

3. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III.

4. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang dilakukan : Peringatan secara lisan,

Peringatan secara tertulis, Pemanggilan orang tua/wali peserta didik.


Pasal 6 : Dikembalikan Kepada Orang tua/Wali

1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat

dengan Kategori berat :

2. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3,

pasal

3. 4 dan pasal 5.

4. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab III.

Pasal 7 : Dikeluarkan dari Sekolah dengan Tidak Hormat

1. 1. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat

dengan Kategori amat sangat berat :

2. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3,

pasal 4 dan pasal 5 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan.

3. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III.

4. Terlibat dalam kegiatan “Geng” atau kelompok lainnya yang tidak sehat.

5. Terlibat dalam suatu organisasi masyarakat.


BAB V

A. Mekanisme Penanganan Kasus

Pasal 1 : Kasus Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik

Tahapan penanganan kasus pelanggaran tata tertib peserta didik :

1. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung

2. Peringatan secara tertulis

3. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik

4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran

5. Dikembalikan kepada orang tua/wali

6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat

7. Setiap guru/pegawai berhak melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung

berdasarkan ketentuan tata tertib kepada setiap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib

peserta didik.

8. Setiap guru/pegawai yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung

terhadap siswa, untuk segera melaporkan kepada Wali Kelas/guru BP/BK berkaitan dengan

pelanggaran tata tertib peserta didik yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan

penanganan lebih lanjut.

9. Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data pelanggaran yang

telah dilakukan oleh siswa berdasarkan laporan dari BP/BK.

10. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh

BP/BK dan diketahui oleh Kepala Sekolah.


11. Dalam hal sanksi berat dan sangat berat siswa dikembalikan kepada Orang tau/wali dan

dikeluarkan dari sekolah Tidak dengan hormat dilakukan setelah melalui rapat dewan guru.

Pasal 2 : Kasus Pribadi

1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik

2. Penanganan dilakukan oleh Wali Kelas, Guru BP/BK dan orang tua/wali peserta didik.

BAB VI

A. Penutup

Peraturan sekolah ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan

1. Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian

2. Apabila dalam Surat Keputusan ini terdapat suatu kekeliruan akan ditinjau kembali.

Mengetahui, Cikijing, 12 Juli 2022


Kepala SMK PUI Cikijing Wakasek Kesiswaan

AANG ROHANI, ST. RD. MOHAMAD TOHA, S.Ag.


TATA TERTIB 1 Terlambat hadir lebih dari jam 07.00 WIB. 2

2 Tidak masuk tanpa keterangan. 5


BAB V PASAL I
3 Tidak masuk dengan keterangan palsu. 8
POIN PELANGGARAN, SANKSI
4 Meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran berakhir tanpa
10
DAN MEKANISME PENANGANAN SISWA izin (membolos)

SMK PUI CIKIJING B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


JENIS PELANGGARAN POIN
NO. POIN SANKSI 1 Tidak mengikuti pelajaran / meninggalkan jam pelajaran
5
tanpa ijin.

1 10 – 20 Peringatan lisan (Wali Kelas) 2 Tidur pada saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). 2
2 21 – 40 Peringatan tertulis (Pembina Osis) 3 Berbuat gaduh saat pelajaran berlangsung 2
3 41 – 55 Pernyataan diatas kertas bermaterai.Memanggil orang
4 Makan/minum saat pelajaran berlangsung sehingga
tua/wali siswa (Jika dg memanggil orang tua/wali tidak 2
mengganggu pelajaran.
hadir maka Wali Kelas Home visit) (BP/BK & Wakasek
kesiswaan). 5 Mengaktifkan Handphone atau mengoperasikan Handphone
2
4 56 – 70 Pernyataan diatas kertas bermeterai.Memanggil orang waktu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
tua/wali siswa. (Jika dg memanggil orang tua/wali tidak
hadir maka Wali Kelas Home visit) Skorsing selama 3 6 Tidak mengikuti kegiatan Pengembangan Diri, Praktikum
5
hari dengan tugas. tanpa keterangan.

5 71 – 85 Pernyataan diatas kertas bermeterai.Memanggil orang


tua/wali siswa. (Jika dg memanggil orang tua/wali tidak
hadir maka Wali Kelas Home visit) Skorsing selama 6 C. PAKAIAN SERAGAM/KERAPIHAN
hari dengan tugas. JENIS PELANGGARAN POIN
6 100 Dikembalikan kepada orang tua/wali (Berdasarkan
Siswa Putri
Keputusan Musyawarah)
1 Memakai seragam (baju, rok, kerudung) tidak sesuai dengan
2
Pasal I ketentuan sekolah.
POIN PELANGGARAN
2 Ujung rok dibelah dua dan atau tidak dijahit 2
A. KEHADIRAN
3 Memakai perhiasan/accesories yang mencolok/ berlebihan 2
JENIS PELANGGARAN POIN
4 Kuku panjang /dicat 2 Jum’at : Pramuka Lengkap ( Kelas : X, XI, dan XII )

5 Rambut terurai sehingga keluar dari jilbab. 2 17 Tidak memakai badge dan tanda lokasi. 2
6 Memakai make-up yang berlebihan. 2 18 Tidak memakai pakaian dalam / kaos dalam. 2
7 Seragam ditulisi / digambari dengan tulisan /gambar-gambar 19 Tidak memakai seragam olahraga saat pelajaran olahraga. 2
2
yang tidak etis.
20 Tidak memakai ikat pinggang. 2
Siswa Putra
21 Memakai sandal/sepatu sandal/selop/sepatu selain warna
2
8 Memakai seragam (baju, celana) tidak sesuai dengan ketentuan 2 Hitam
sekolah.
22 Tas/buku ditulisi/digambari dengan tulisan/ gambar-gambar 3
9 Baju dikeluarkan dan tidak pakai sabuk 2 yang tidak etis.
10 Kuku panjang /dicat 2 23 Rambut dicat. 5
11 Potongan rambut tidak sesuai dg ketentuan sekolah dipotong 2 24 Tidak memakai baju praktek saat kegiatan praktek 3
mengikuti mode yang aneh-aneh (Mohek/Plat/ Funk dll)
25 Memakai jaket/switer dilingkungan sekolah 2
12 Ukurah rambut 3,2,0 cm (Cepak). 2
26 Anggota bagian tubuh tertentu ditindik, diberi assesoris,ditato 10
13 Celana ketat (potongan pensil) 2 dan memakai Hena (cat).
14 Ujung celana dibelah 2
D. SIKAP DAN PERILAKU
15 Ujung celana tidak dijahit. 2
JENIS PELANGGARAN POIN
16 Baju, celana ditulisi / digambari dengan tulisan /gambar-gambar
2 1 Berkata bohong sehingga menimbulkan perselisihan. 5
yang tidak etis, atau sengaja di sobek-sobek.
2 Berbicara kotor/mengumpat 5
JENIS PELANGGARAN POIN
3 Mencuri 30
Siswa Putra-Putri
4 Merusak/menghilangkan barang milik teman, Guru,
16 Tidak memakai seragam sesuai jadwal. 25
Karyawan, Kepala Sekolah, fasilitas sekolah.
Senin : Khas ( Kelas X) dan Putih Abu ( Kelas : XI dan XII )
5 Berkelahi atau membuat keributan dan kekacauan di sekolah
30
selasa : Putih - Abu ( Kelas : X, XI, dan XII ) atau di luar sekolah

Rabu : Putih - Abu ( Kelas : X, XI, dan XII ) 6 Merokok di dalam dan diluar sekolah mengenakan seragam
30
sekolah
Kamis :Batik - Abu ( Kelas : X, XI, dan XII )
7 Mengkonsumsi, Membawa, mengedarkan, E. KEGIATAN KEAGAMAAN, PENGEMBANGAN DIRI DAN 6 K
Memperjualbelikan NARKOBA dan atau Penyalah gunaan 100 JENIS PELANGGARAN POIN
obat.
1 Tidak mengikuti sholat berjamaah / sholat Jum’at / keputrian 10
8 Membawa, mengedarkan, memperjualbelikan barang yang tanpa alasan.
25
mengandung unsur pornografi.
2 Tidak mengikuti kegiatan pesantren Romadhon. 10
9 Memalak, mengompas, memeras di lingkungan sekolah. 30
3 Tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri 5
10 Makan, minum di kantin tidak membayar. 25
4 Tidak melakukan kebersihan kelas 5
11 Membawa benda tajam, buku/ VCD porno, petasan atau
bahan peledak dan barang-barang lainnya yang tidak ada 20 5 Tidak mengikuti upacara bendera 2
hubungannya dengan proses KBM

12 Membuang sampah tidak pada tempatnya. 2


Cikijing, 12 Juli 2022
13 Memprovokasi berbuat negative. 10
Mengetahui,
14 Melakukan pelecehan seksual. 50
Kepala SMK PUI Cikijing Wakasek Kesiswaan
15 Pacaran melewati norma agama (berpelukan, ciuman,
30
berduaan dengan lawan jenis di tempat tertutup, dll)

16 Membawa sepeda motor yang suaranya keras ( knalpotnya


15
dibobok/tidak standar) & tidak memakai Helm.

17 Memposting yang tidak pantas di Medsos 25

18 Berbuat asusila (hamil/menghamili) /nikah saat menjadi siswa 100


AANG ROHANI, ST. RD. MOHAMAD TOHA, S.Ag.
19 Mengotori atau mencoret-coret fasilitas sekolah, menulisi
15
dengan kata-kata yang tidak etis.

20 Memalsu tanda tangan orang tua/ guru/ orang lain 30

21 Menjadi salah satu anggota gank atau simpatisan 30

22 Menghina kepala sekolah, guru, karyawan dengan lisan,


90
tulisan dan perbuatan.

23 Melakukan tindak pidana 100

Anda mungkin juga menyukai