Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Industri Kimia Semester Lima
2022/2023

Disusun Oleh :

Anita Dwi Nurvita 201010900058


Siti Rahma 201010900025

Dosen Pengampu :

Agus Salim Afrozi, ST., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Industri Pulp dan Kertas”.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Proses Industri
Kimia” yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan kami dalam
mencari sumber-sumber yang dapat dijadikan sebagai referensi dan juga keterbasan
pengetahuan yang kami miliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
dan pembaca. Oleh karena itu kepada semua pihak kiranya dapat memberikan kritik dan saran
demi perbaikan penulisan makalah ini.

Tangerang Selatan, 09 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pulp dan Paper.........................................................................................3

2.2 Bahan Baku Industri Pulp dan Kertas.................................................................. 4

2.2.1 Bahan Baku Primer.......................................................................................6

2.2.2 Bahan Baku Sekunder...................................................................................7

2.2.3 Kualitas Bahan Baku Pulp dan Kertas..........................................................7

2.3 Proses Pembuatan Pulp dan Kertas.......................................................................10

2.3.1 Tahap Utama.................................................................................................10

2.3.2 Proses Mekanik.............................................................................................12

2.3.3 Proses Kimia................................................................................................. 12

2.3.4 Proses Semi Kimia........................................................................................13

2.4 Manfaat Pulp dan Kertas...................................................................................... 16

2.5 Pengolahan Limbah Industri Pulp Dan Kertas..................................................... 21

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 23

3.2 Saran..................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agro industri merupakan salah satu sektor industri yang memegang peranan penting
dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena produk agroindustri memiliki
nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sector lain. Salah satu sektor
agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan
kertas.
Sejak zaman dahulu kertas telah banyak digunakan, tetapi banyak yang belum
mengetahui tentang pembuatan kertas, khususnya pembuatan kertas di industri kertas.
Industri pulp dan kertas di Indonesia merupakan salah satu industri unggulan yang terus
dipacu pengembangannya, karena memiliki ketersediaan bahan baku dan pasar domestik
yang cukup besar serta didukung dengan penerapan teknologi canggih. Tidak tanggung-
tanggung Indonesia merupakan produsen kertas urutan ke-6 dunia dan produsen pulp
urutan ke-9 dunia.
Kertas yang diproduksi saat ini begitu beragam, mulai dari kertas untuk keperluan
menulis, medis, packaging, kosmetik, dan sebagainya. Kebutuhan konsumsi kertas per
kapita semakin meningkat dan ditambah dengan bergesernya konsumsi kertas ke berbagai
aspek, Kertas yang diproduksi oleh industri pulp dan kertas terus berinovasi dan
menerapkan teknologi canggih, sehingga produksi yang dihasilkan semakin meningkat
dengan waktu yang relatif cepat sesuai kebutuhan masyarakat. Sebagai ilustrasi, untuk
pembuatan pulp dari 1 line proses dapat menghasilkan lebih dari 3600 ton/ hari.
Karena Industri Pulp dan kertas di Indonesia merupakan Industri yang besar dan
bahkan menjadi unggulan, alangkah baiknya jika dapat mengetahui bagaimana proses
pembuatan pulp sampai menjadi kertas. Oleh karena itu, Makalah ini disusun untuk
mengetahui bagaimana cara dan Aspek yang ada dalam industri kertas.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan industri pulp dan kertas?

2. Apasajakah bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas?

3. Bagaimanakah proses pengolahan industri pulp dan kertas?

4. Apakah manfaat dari industri pulp dan kertas?

5. Bagaimana Penanganan Limbah Industri Pulp dan Kertas?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah perkembangan industri pulp dan kertas

2. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas

3. Menjelaskan proses pengolahan industri pulp dan kertas

4. Menjelaskan manfaat dari industri pulp dan kertas

5. Mengetahui Penanganan Limbah Industri Pulp dan Kertas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pulp dan Kertas

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa
dan hemiselulosa.

Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih
(tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Adanya kertas
merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam
peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet
dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria,
Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang
dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis.


Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir
Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai
Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus
masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper
dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis
misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.Tercatat dalam sejarah
adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang
menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun
101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun
pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab
pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran
Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara
pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah
pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri

3
lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib
dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh
dunia.

Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screenyang bergerak,
dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan
meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun
1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun
1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan
meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang.
Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari
kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles
Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses
soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini
bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl
pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4
digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.

2.2 Bahan Baku Industri Pulp dan Kertas

Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu produk fotosintesa tumbuh-
tumbuhan, yang berarti bahwa produksi kertas menggunakan bahan baku yang senantiasa
dapat diperbaharui (renewable rescurce). Selulosa ini adalah polisakarida (C6H10O5)nyang
berupa serat dan berwarna putih ( n = 250-1500 ).Adapun rumus bangunnya sebagai
berikut :

4
Atas dasar kelarutannya dalam larutan NaOH 17,5% dikenal 3 jenisselulosa, yaitu :

a. α- selulosa, tidak larut dalam pelarut tersebut pada 200C.


b. β- selulosa, larut dan mengendap lagi bila ditambahkan asam.
c. γ- selulosa, larut dan mengendap bila ditambah alkohol.

Bahan pembuat kertas adalah α- selulosa, sedangkan yang larut (β- selulosa, γ-
selulosa, pentosa, heksosa, dan lain-lain )disebut hemi selulosa. Sifat kimia selulosa sesuai
dengan gugus aktif alkoholyang demikiannya (dapat mengalami oksidasi), dan
derajatpolimerisasinya ( panjang serat ). Semakin panjang rantai selulosa semakin kuat dan
tahan degradasi baik secara panas, kimia maupun biologis. Sedangkan sifat fisiknya
tergantung dari dimensi serat (panjang rantai 500-1000 A, lebar 9 A, tebal 4,7 A), semakin
panjang semakin kuat.

Beberapa contoh jenis serat yang dapat diperoleh di indonesia adalah sebagai berikut :

Karakteristik Bambu Kayu Lunak Kayu Kertas Bagase Jerami


Serat
Panjang serat 3-4 1,6 - 2,7 0,7 - 1,6 1,7 1,5

Diameter serat 14 32 - 43 20 - 40 20 8,5

% Abu 1-3 1 1 2 10 - 15

% Lignin 22 - 30 26 - 30 18 - 25 19 - 21 14 - 21

% Pentosan 16 - 20 6-9 16 - 18 30 - 32

% Selulosa 50 – 52 40 – 45 38 - 49 40 – 43 30 - 38

Pada proses pembuatan pulp dan kertas, bahan baku yang digunakan adalah kayu.
Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan. Diharapkan jenis kayu yang
digunakan untuk menghasilkan kualitas pulp yang bagus adalah kayu yang mempunyai
kandungan selulosa yang tinggi, lignin yang rendah, tidak rapuh, tidak banyak getah dan tidak
berkulit tebal.

5
Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:

2.2.1 Bahan baku primer

Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan


jenis kayu (wood) atau bukan kayu (non wood).

1. Kayu (wood)

Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu


kayu berdaun lebar (hard wood), dan kayu berdaun jarum (soft wood).Kayu
berdaun lebar (hard wood), umumnya menggugurkan daunnya pada musim
kemarau seperti Albazia falcatera, Euclyptus sp, dan Antochehalus
candabia.Sedangkan kayu berdaun jarum (soft wood), sering disebut kayu
jarum adalah jenis daun yang bersal dari pohon berdaun jarum.Jenis pohon
ini selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada
musim kemarau, seperti Pinlis sp(tusam) dan Aganthis sp (dammar).

Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu


yang cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi alkali, bilangan permanganate, panjang putus dan factor retak.

2. Bukan Kayu (non wood)

Beberapa jenis tumbuhan bukan kayu merupakan sumber serat untuk


bahan baku pulp, baik itu yang berasal dari kulit batang, daun, tangkai,
buah/biji dan bulu biji. Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

• Serat kulit batang : Fax, Jule, Hemo, Rami Kenaf, Haramay

• Serat daun : Manila, Abaca, Sisal, Palm, Nenas

• Serat bulu biji : Kapas, Kapuk

• Serat rerumpunan : Merang, Jerami, Baggase, Bambu, Gelaga

6
Tabel: Rata-rata komposisi kimia kayu dan bukan kayu

Kandungan Serat Panjang Serat Pendek Bukan Kayu

Bahan Kimia (soft wood) (hard wood) (non wood)


Selulosa 42 +/- 2 % 40 +/- 2 % (36 – 38) %
Hemiselulosa 27 +/- 2 % 30 +/- 5 % (38 – 40) %
Lignin 28 +/- 3 % 28 +/- 3 % (12 – 16) %
Zat ekstraktif 5 +/- 3 % 3 +/- 3 % -

2.2.2 Bahan Baku Sekunder

Guna penghematan atau efisiansi serat dari bahan baku primer, maka dewasa
ini telah diusahakan pemanfaatan kertas bekas (waste paper) dari berbagai jenis
kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan dari kertas,
karton bahkandari baju bekas yang dikenal sebagai sebutan “serat primer”.

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.

2.2.3 Kualitas Bahan Baku

Pada proses pembuatan pulp digunakan bahan baku chip yang berasal dari kayu.
Kualitas chip yang digunakan dalam proses pembuatan pulp merupakan factor
yang sangat penting baik dalam proses pengoperasian di pabrik maupun kualitas
chip yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas chip pada produksi pulp. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembuatan pulp dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Chip Quality
Kualitas chip yang digunakan dalam pulping adalah faktor yang sangat
penting dalam kualitas akhir pulp. Faktor-faktor kualitas chip yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Wood Related Variable
Meliputi sifat-sifat kayu seperti spesies, densitas dan decay (kerusakan).

7
➢ Wood spesies

Chip-chip softwood menghasilkan pulp yang lebih kuat


daripada hardwood karena fiber-fibernya lebih panjang dan lebih fleksibel
daripada hardwood. Softwood umumnya menghasilkan yield yang lebih
rendah daripada hardwood bila dimasak dibawah kondisi biasanya.

➢ Wood Density

Density kayu adalah factor ekonomi yang penting dalam pulping.


Dengan suatu kayu yang padat (denser wood)akan membuat lebih banyak
dalm volume digester dam ini akan meningkatkan produksi pulp.Kualitas
pulp maupun kertas juga dipengaruhi oleh densitas kayu yang digunakan.
Serat yang didapat dari kayu dengan densitas rendahakian menghasilkan
serat yang fleksibel serta kertas yang berkekuatan baik.

➢ Wood Decay

Pembusukan kayu disebabkan oleh mikroorganisme seperti fungi,


bakteri, ragi dan lin-lain. Pembusukan terjdi pada saat tanaman masih
ditanam maupun dstronge chip (tempat penyimpanan chip).

b. Process Related Variable

➢Chip Size

Ketebalan chip sangat penting dalam proses pulping, ketika cairan


pemasak akan menembus chip pada semua sisi. Jika chip tebal, cairan
pemasak tidak akan menembus secara sempurna kepusat chip sehingga
pusat chip tidak masak.

➢Chip Bulk Density

Merupakan parameter yang penting pada saat pengisian digester.Hal


ini menentukan jumlah pulp yang dapat masuk dan dinyatakan dalam
kg/m3.Chip Bulk Density dipengaruhi oleh wood density dan chip size.

8
➢ Chip moisture

Mempunyai pengaruh terhadap pulp yield, kappa number, dan


kualitas pulp. Jika moisture terlalu rendah, maka akan mempersulit dalam
menghasilkan chip. Dengan mengetahui moisture content chip dapat
dihitung wood input yang masuk kedalam digester, supaya terjaga
konsentrasi liquor dan alakali secara konstan. Moisture level sebaiknya
dalam range 40%-50%.

➢ Bark (kulitkayu) dan kontaminasi lainnya

Bark merupakan komponen yang tidak diinginkan dalam produksi


pulp karena bark berisi 20-30% selulosa dan 20-30% ekstraktif dan
selebihnya lignin. Bark sendiri akan menaikkan konsumsi alkalidan
mengurangi kekuatan pulp. Kandungan ekstraktif yang tinggi menyebabkan
masalah di evaporator dan pitch pada pulp machine.

2. White Liqour Properties

White Liqour merupakan bahaan kimia pemasak dengan metode


sulfat (kraft cycle) dalam bentuk aqueous solution, dimana kandungannya
terdiri dari NaOH, Na2S, Na2SO4, Na2CO3).White Liquor digunakan untuk
mengurangi kandungan lignin dalam digester dan juga untuk ekstraksi
selulosa. Digester yang digunakan adalah digester continue.

3. Cooking Control Variable

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengontrol cooking adalah:

a. Waktu dan Temperatur

Reaksi delignifikasi bergantung paada temperature. Kenaikan


temperature yang kecil mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi delignifikasi
seperti kenaikan 10˚C dari 160˚C - 170˚C akan menyebabkan dua kali
delignifikasi.

9
b. Alkali Charge

Efektivitas normal alakali charge memiliki nilai antara 10%-18% Na2O


dalam drywood tergantung dari jenis kayu, kondisi pemasakan, dan derajat
delignifikasi yang dibuttuhkan. Kelebihan alkali dapat menyebabkan kenaikan
angka delignifikasi, dan mengurangi yield ‘’as the mount of dissolved
hemicellulosa increase’’.

c. Liqour to Wood Ratio

Rasio liquor :wood (rasio normal3:1 atau 5:1), kelebihan black liquor
yang berasal dari digester ke chip untuk menaikkan rasio liquorwood.

2.3 Proses Pembuatan Pulp Dan Kertas

Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan
kardus.Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp (secara
kimia, semi-kimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan Kembali bahan
kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas. Proses yang membutuhkan energi paling
tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses pengeringan kertas.
2.3.1 Tahap Utama
Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan pulp pada Pulper
Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan
airmenjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke
mesinkertas. Bahan baku dimasukkan kedalam pulper untuk defiberization dan
mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
2. Cleaner
Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa
menaradimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan
kimia diambilkembali dan pulp dicuci.
3. Pemurnian
Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk.
Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat

10
menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas
kertas yangdihasilkan.
4. Pembentukan
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaanuntuk
menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan
untukmeningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan
ditambahkanpigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan
pembentukanlembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah
ditebarkan padasaringan berjalan.
5. Pengepresan
Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembarandiantara
silinder pada calendar stack.
6. Pengeringan
Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas
dikeringkandengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
7. Calender Stack
Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendarStack,
yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untukmengontol
ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
8. Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas
yaitupemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung
dalamgulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi
lembaran,dirapikan kemudian dikemas.

Pulping adalah proses untuk memisahkan serat selulosa dari pencampuran


lignin dan pentosan, serta melepaskannya dari bentuk bulk menjadi bentuk serat
atau kumpulan kecil serat yang terpisah. Selulosa terdapat dalam tumbuhan
bercampur dengan lignin, pentosan, gum, tanin, dan sebagainya. Lignin adalah
senyawa polimer 3 dimensi, strukturnya belum diketahui pasti, hanya diketahui
cincin aromat dan bermacam-macam gugus fungsional seperti hidroksil, karbonil,
metoksil, dan lain-lain, sehingga mudah mengalami degradasi. Karena itulah
selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dibentuknya tidak
berubah warna selama pemakaian.

11
Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan bukan serat kayu dan bukan
kayu dapat dilakukan dengan berbagai proses, yaitu proses mekanik, proses semi-
kimia dan proses kimia.

2.3.2 Proses Mekanik

Kayu gelondongan dihancurkan dengan gilingan batu sambil


menyemprotkan air ke permukaan gilingan batu untuk mengeluarkan bahan yang
sudah digiling. Metode ini hanya digunakan untuk jenis kayu lunak yaitu jenis
kayu yang berasal dari pohon berdaun jarum. Dalam proses mekanik ini tidak ada
bagian kayu yang terbuang.

2.3.3 Proses Kimia

Pada metode ini serpihan kayu dimasukkan ke dalam bahan kimia untuk
mengeluarkan lignin dan karbohidrat. Ada 3 proses kimia yang digunakan yaitu :

1. Proses Soda

Proses soda ditemukan di Inggris tahun 1851 dan merupakan proses


kimia yang tertua. Pada proses soda, bahan kimia yang digunakan untuk
melarutkan komponenkayu yang tidak diinginkan adalah soda kaustik
(sodium hidroksida) dan soda abu (sodium karbonat). Proses soda digunakan
untuk pembuatan pulp dari kayu kerasyaitu kayu yang berasal dari pohon
yang daunnya lebar, mempunyai panjang seratlebih kecil 0,25 cm.

2. Proses Kraft

Proses Kraft atau proses sulfat menggunakan bahan kimia berupa


sodium sulfat sebagai pengganti sodium karbonat. Hasil dari proses Kraft
adalah pulp kraft yang keras tetapi berwarna coklat dan sulit untuk
diputihkan, sedangkan pulp soda
berwarna lebih putih dan teksturnya halus.

12
3. Proses sulfit

Proses sulfit dengan menggunakan bahan kimia berupa larutan


kalsium atau magnesium bisulfit dan asam sulfit. Metode ini digunakan untuk
kayu lunak dan dihasilkan pulp yang berwarna lebih terang, kekuatannya
lebih tinggi dari pulp soda api tidak sekuat pulp kraft (Smook, G.A., 1992).

2.3.4 Proses Semi Kimia

Proses ini merupakan kombinasi cara kimia dan alat - alat mekanis dalam
pembuatan pulp kayu. Untuk melunakkan lignin dan karbohidrat yang terikat
dengan serat, makakayu direndam dalam soda kaustik atau sodium sulfi netral.
Kemudian digiling dalam piringan penghalus. Metode semi kimia digunakan
untuk kayu keras, biaya prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih
mengandung sebagian besar lignin. Pulp semi kimia digunakan untuk kayu keras,
biaya prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih mengandung sebagian
besar lignin. Pulp semi kimia sukar diputihkan, dan jikaterkena sinar matahari
akan berwarna kuning.

Biasanya digunakan untuk bahan yangmembutuhkan kekuatan dan


kekakuan seperti media kardus. Kayu yang dijadikan pulp dipotong menjadi
potongan yang tipis dan kecil yang disebut dengan chips, dimasak beberapa jam
dengan menggunakan alat penghancur yang dioperasikan pada suhu 150 oC
dengan tekanan 4-5 atm, pencucian, dilakukan pemutihan (bleaching) dengan
menggunakan kalsium hipoklorit, hidrogen peroksida atau kalsium dioksida.
Proses pemutihan dapat menurunkan kekuatan pulp, sehingga perlu diperhatikan
hubungan antara derajat putih pulp dan kekuatan kertas yang dihasilkan (Elisa
Julianti, 2007), (Smook, G.A., 1992).

Dalam pembuatan pulp di Indonesia banyak digunakan proses soda,


dimana bahan kimia yang digunakan adalah NaOH (4 bagian) dan Na2CO3 (1
bagian). Alasannya adalah karena:

 Cocok untuk bahan baku serat pendek seperti merang, bagase, dan
lain-lain.

13
 Tidak menggunakan senyawa sulfu r, sehingga bahaya polusinya
tidak terlalu besar dan tak perlu recovery bahan kimia dari
buangannya.
 Kapasitas ekonomisnya kecil 25-50 ton per hari dan ongkos
operasinya murah.

Di Indonesia juga, pabrik pulp dan kertas biasanya didirikan secara


terpadu (integrated). Hal ini karena:

 Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada kapasitas pabrik


kertas yang tak terlalu besar.
 Untuk menjamin kontinuitas produksi yang leih baik.
 Untuk mendapatkan kualitas kertas yang lebih terjamin.
 Pelaksanaan penggabungan kedua pabrik tesebut tak terlalu sulit

Secara umum gambaran proses pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai
berikut:

14
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang
disebut cleaner. Untuk pembentukan kertas pulp masih perlu ditambah beberapa bahan
penolong lainnya antara lain:

1. Bahan pengisi ; Berfungsi sebagai perata permukaan (clay), atau untuk memperbaiki
keputihannya (TiO2, BaCO4, ZnS). Penambahan filter mengurangi daya lipat.
2. Bahan sizing ; Baik ssecara internal yang dicampurkan beserta pulp atau secara
surfacesizing yang diberikan hanya dipermukaannya saja. Gunanya untuk mencegah
penetrasi zat cair pada pori-pori kertas, selain juga untuk memperbaiki disperse serat
dan menaikkan retensi filter. Contohnya : resin size, resin sintetis, kanji, dan
sebagainya.
3. Alum (Al2(SO4)3, 18 H2O) ; Ditambahkan sebagai koagulan untuk mendapatkan sizing
agent diatas permukaan serat.
4. Bahan penambah lainnya ; Seperti zat pewarna atau resin sintetis untuk meningkatkan
kekuatan kertas basah (resin amino-aldehida).

Fungsi dari masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :

1. Dari cleaner stock masuk ke headbox, headbox berfungsi untuk membentuk lembaran
kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
2. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil
yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20%.
3. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai
50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah.
Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan
sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer
tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).
4. Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper
roll).Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.

15
2.4 Manfaat pulp dan kertas

Tappi yang berpusat di Atlanta, Georgia, USA dalam “TIP 0404-36 Paper Grade
Classification” membuat standar berdasarkan pertimbangan kegunaaan kertas dan jenis
pulp. TIP adalah “technical information paper”, ada 12 jenis kertas yang digolongkan
didalamnya.

1. Uncoated groundwood

Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating”


pigmen dan diproduksi menggunakan pulp mekanis
(mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi tanpa
proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah
kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam
gram per satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan
kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2.

Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page),
computer paper, katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).

16
2. Coated groundwood

Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis


(umumnya 50-55% groundwood) dengan sisanya
menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di USA
masuk dalan kertas “enamel paper” (kertas coated dengan
brightness – tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%)
dan kertas No. 4 (brightnes sekitar 85%), keduanya
mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan mempunyai
gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada kegunaan kertas
dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated – kertas yang
mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas coated untuk majalah.

3. Uncoated woodfree

Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih


rendah dari 10% umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai
lapisan coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini
termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas
buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan
kertas cetak atau anda biasa sebut HVS untuk brosur,
selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal.Bila anda
sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering
juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

17
4. Coated woodfree

Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis,


tetapi mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu
sisi. Di USA kertas ini disebut No. 1-3 enamel (dimana kertas
coated dengan brightness atau tingkat kecerahan berkisar dari
88% sampai dengan 96%).

Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board
yang mempunyai lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar
antara 20 gr/m2 dan 35 gr/m2. Kertas C1S Label masuk dalam
kategori ini dimana hanya mempunyai lapisan coating disatu
sisi.Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2. Art Paper umumnya mulai dari
70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan
300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan
mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated
groundwood.

5. Kraft paper

Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat,


mempunyai 4 kegunaan utama:
1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas
plano, kertas bungkus nasi dll.
2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau
"shopping bag",
3. Karung (shipping sack) - seperti karung, kantong semen,
4. Berbagai fungsi "converting".

Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa melalui proses
pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.

18
6. Bleached paperboard

Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan


kegunaan utama adalah "folding carton" - untuk membuat
box, dan kertas karton susu atau juice. Karena "bleach"
maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah
jumlah produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA,
kertas ini dipanggil dengan nama SBS atau "solid bleached
board". Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis
kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock"
(kertas karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index
(kartu index nama). Dipasar lokal sering kita temukan sebagai C2S Board atau C1S Board
tergantung jumlah sisi yang mepunyai lapisan coating pigmen.

Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam jenis kertas
ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan pulp mekanis, jadi warna agak
sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory juga terdiri dari beberapa lapisan kertas yang
digabung jadi satu, sementara SBS hanya satu lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda
mungkin mendengar SBB atau "solid bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia
seperti SBS tetapi mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory.

7. Unbleached paperboard

Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan


diproduksi dari "virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-
recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas
dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama
adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk
membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat
gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas
medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.

19
8. Recycled paperboard

Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur


ulang. Jenis kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang
luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated box",
folding boxboard atau clay coated news back - anda sering
mendengar sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and
berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakas sebagai
pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya.

9. MG Kraft specialties

Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang


licin dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi
diatas mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas yang
diametrnya sangat besar.Di pasar lokal anda sering mendengar
kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base
paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft
specialties.

10. Tissue

Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia


yang di-bleach dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp
mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk produk
sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins"
dll.Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai
dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim
"through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee (silinder
pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe operation".

20
11. Market pulp

Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas


yang dibagi jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses
pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau "bleaching".
Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan
gulungan.

12. Others

Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak


masuk dalam ke 11 golongan kertas diatas. Kurang dari
5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini, jadi
sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas
"hardboard", "asbestos board", kertas cigarette,
"condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak,
kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon (sperti
kertas serat pisang abaca dll.).

Dari tahun ke tahun kebutuhan pulp sebagai bahan baku utama pembuatan kertas
semakin meningkat. Karena kebutuhan pulp yang meningkat maka jumlah produksi pulp dunia
pun mengalami kenaikan yang cukup drastis.Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pulp dari segi
impor, ekspor, produksi dan konsumsi semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini
menyebabkan pabrik pulp yang akan dibuat diharapkan mampu
memenuhi sebagian permintaan pulp baik untukdalam maupun luar negeri.

2.5 Pengolahan Limbah Industri Kertas Dan Pulp

1. Tahap penetralan

Pertama air limbah dialirkan ke media penampung dan penetralan. Yaitu dilakukan
penyaringan untuk menyaring air limbah.

21
2. Tahap pengolahan primer

Memerlukan waktu kira-kira 24 jam karna didasarkan gaya berat. Untuk hasil
maksimal bisa menggunkan bahan koagulasi dengan flokulasi yang juga mengurangi
bahan dengan oksigen.

3. Tahap pengolahan sekunder

Dapat dilakukan dengan pengolahan biologis yang dapat meningkatkan kualitas


dari air buangan dan meminimalisir racun. Selain itu, laguna fakultatif dan aerasi yang
akan mengurangi BOD 80% dalam kurin waktu 10 hari.

4. Tahap pengembangan

Yaitu melalui pengolahan kimia dan fisik yang akan melindungi badan air sebagai
jalan buangan air.

Untuk proses pembuangan dari lumpur organik, dapat dilakukan dengan :

a. Metode Pembakaran Yaitu dapat mencegah dampak bagi lingkungan luas.


b. Metode metode pembusukan dan fermentasi metan Menghasilkan gas metan dengan
bantuan tangki metan pengoksidasi, hasilnya berupa kompos. Bisa saja dengan
melakukan penimbunan pada limbah.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Peranan Industri Pulp dan Kertas


Agro industri merupakan salah satu sektor industri yang memegang peranan penting
dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena produk agroindustri memiliki
nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sector lain. Salah satu sektor
agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan
kertas.
Kertas yang diproduksi oleh industri pulp dan kertas terus berinovasi dan menerapkan
teknologi canggih, sehingga produksi yang dihasilkan semakin meningkat dengan waktu
yang relatif cepat sesuai kebutuhan masyarakat. Sebagai ilustrasi, untuk pembuatan pulp
dari 1 line proses dapat menghasilkan lebih dari 3600 ton/ hari, Sehingga Industri Pulp dan
kertas di Indonesia merupakan Industri yang besar dan bahkan menjadi unggulan,
2 Bahan dasar pembuatan kertas
Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu produk fotosintesa tumbuh-
tumbuhan, yang berarti bahwa produksi kertas menggunakan bahan baku yang senantiasa
dapat diperbaharui (renewable rescurce). Selulosa ini adalah polisakarida (C6H10O5)nyang
berupa serat dan berwarna putih. Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan
baku, yaitu Bahan Baku Primer dan Bahan Baku Sekunder.
3. Proses pembuatan Pulp dan Kertas
Pada Proses pembuatan Pulp dan Kertas, Terdapat Proses Utama yang didalamnya
terdapat peroses Permbuatan Pulp pada papper, Cleaner, Pemi=urnian, Pembentukan,
Pengepresan, Pengeringan, Calendar Stack, dan Pope Reel. Selain itu, ada pula proses
Mekanik, Proses Kimia dan Proses Semi Kimia.
Pengolahan LImbah di Industri Pulp dan kertas yaitu tahap penetralan, Tahap pengolahan
Pri mer, Sekunder, dan tahap Pengembangan.

3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekurangan dan demi penyempurnaan
makalah ini, Maka kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat positif atau membangun
dari pembaca dan semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

Saradima, dkk. (2013). Industri Pulp dan Kertas. Diakses 09 Oktober 2022, dari
https://www.academia.edu/11260149/Makalah_industri_pulp_dan_kertas

Izzah, N. (2017). Siringmakar 13: “Mendalami Proses Produksi Pulp dan Kertas”. Diakses
pada 09 Oktober 2022, dari https://warstek.com/pulp/

Anisa, dkk. (2019). Kajian Industri Pulp dan Kertas di Indonesia

iii24

Anda mungkin juga menyukai