Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

(PRODUKSI GYPSUM)

Disusun Oleh Kelompok 8:

Thaharah Alifia A.Y (1810412028)


Oesamah (1910411010)
Shelly Triandini (1910412008)
Irmayeni (1910412039)
Arika Prasejati (1910413029)

Dosen Pengampu : Prof. Syukri Arief

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Produksi Gypsum ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam pada
Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan umat manusia sedunia hingga akhir
zaman.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dari Bapak Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng pada Mata Kuliah Kimia Industri
Bidang Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang produksi Gypsum bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Syukri Arief,
M.Eng, selaku dosen Mata Kuliah Kimia Industri Bidang Studi Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 20 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI.........................................................................................………….ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ ...........1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………….2
1.4 Manfaat Penulisan ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ………….....................................................................3


2.1 Sejarah Gypsum..............................................................................................3
2.2 Sifat Fisika Gypsum........................................................................................4
2.3 Profil Perusahaan PT Yoshino ..........................................................................4
2.4 Proses Produksi Gypsum....................................................................................6
2.5 Peralatan (mesin) dalam Produksi....................................................................10
2.6 Produk Utama Yang Dihasilkan.......................................................................12
2.7 Produk Sampingan yang dihasilkan.................................................................14
2.8 Pendirian Industri Gypsum di Sumatera Barat................................................14

BAB III PENUTUP


3.1Kesimpulan.....................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang, telah banyak
melakukan pengembangan di segala bidang, salah satunya adalah perkembangan
dibidang industri, termasuk industri kimia. Perkembangan industri sebagai bagian
usaha pembangunan ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang. Dengan
perkembangan peradaban manusai, dunia industri khususnya industri kimia
dituntun lebih meningkatkan teknologinya, baik dengan penemuan-penemuan
baru maupun pengembangan teknologi sebelumnya.
Perkembangan sarana dan prasarana di Indonesia kian meningkat.
Perkembangan pembangunan sarana fisik di Indonesia juga mengalami
peningkatan, maka kebutuhan akan semen dan wallboard berdampak
meningkatnya kebutuhan kalsium sulfat dihidrat (gipsum), baik pada industri
semen maupun industri pembuatan wallboard karena gipsum merupakan salah
satu bahan baku dalam pembuatan semen dan bahan utama dalam pembuatan
wallboard dan plaster.
Kebutuhan gipsum di Indonesia dipenuhi dengan produksi dalam negeri dan
impor dari luar negeri. Produksi di Indonesia masih jauh dari kata cukup untuk
memenuhi kebutuhan gipsum di Indonesia. Oleh karena itu masih dibutuhkan
impor dari luar negri. Penggunaan gipsum dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Dengan besarnya jumlah impor gipsum yang ada di Indonesia dan
karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, hal ini akan
menjadi prospek yang menjanjikan dalam pendirian pabrik gyisum di Indonesia,
khususnya di wilayah Sumatera Barat. Hal ini dapat membantu perekonomian
bangsa, menghembat devisa negara, meningkatkan produktivitas dalam negeri,
mengurangi ketergantungan terhadap negara lain dan membuka lapangan kerja
baru untuk menyerap banyak tenaga kerja masyarakat Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:

1
1. Apa saja bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan gipsum?
2. Bagaimana proses pembuatan gipsum ?
3. Apasaja produk utama dan produk sampingan yang dihasilkan dari proses
produksi gipsum?
4. Apakah industri gipsum dapat didirikan di Sumatera Barat?

1.3. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. untuk mengetahui bahan dasar dalam pembuatan gipsum.
2. untuk mengetahui proses pembuatan gipsum.
3. untuk mengetahui produk utama dan produk sampingan yang dihasilkan
dari proses produksi gipsum.
4. untuk mengetahui bisakah industri gipsum didirikan di Sumatera Barat.

1.4. Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini adalah untuk menambah wawasan terhadap
produk gipsum yang merupakan bahan pembangunan infrastruktur yang terus
berkembang mdan enumbuhkn sikap mandiri bangsa, selain itu untuk
mendapatkan informasi apakah indutrsi gipsum dapat didirikan di Sumatera Barat
dengan sumber daya yang melimpah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Gypsum


Gypsum adalah suatu batuan sejenis mineral yang biasa ditemukan di
kerak bumi, diekstraksi, diolah dan digunakan oleh Manusia dalam konstruksi
atau dekorasi dalam bentuk plester dan pualam sejak 9000 SM. Plester ditemukan
di Catal-Huyuk di Asia dalam sebuah lukisan dinding bawah tanah, dan di
Palestina Gypsum floor screed ditemukan dari 7000 SM. Selama masa Firaun,
Gypsum digunakan sebagai mortir dalam pembangunan Piramida Cheops (3000
SM).
Pada Abad Pertengahan dan Renaisans, dekorasi dan kreasi artistik dibuat
dari gips. Sejak itu, kisaran penggunaan terkait konstruksi terus bertambah.
Sumber daya Kalsium Sulfat (CaSO4) diendapkan dalam sedimen besarcekungan
hingga 230 juta tahun yang lalu. Pembentukan endapan Gipsum biasanya
melibatkan pengendapan mineral Kalsium Sulfat Anhidrit, yang kemudian
terhidrasi membentuk Gipsum.
Kandungan Gypsum pada batuan sedimen bervariasi dari 75% sampai
95%, sisanya adalah tanah liat dan kapur. gypsum biasanya berwarna putih, tidak
berwarna atau abu-abu, tapi bisa juga bernuansa merah, coklat dan kuning. Ketika
dikalsinasi, itu sebagian mengalami dehidrasi dan menjadi bubuk putih halus -
umumnya dikenal sebagai 'Plaster of Paris„ yang mengeras jika dibasahi dan
dibiarkan kering. Bentuk ini dikenal sebagai Gypsum alami.
Proses gypsum cukup sederhana: ketika Dihydrous Calcium Sulphate, juga
dikenal sebagai crude Gypsum, terkena proses termal tertentu, akan dihasilkan
fase Kalsium Sulfat dengan sedikit atau tanpa air kristalisasi, dan ini kemudian
bergabung dengan air bebas untuk kembali membentuk kumpulan dehidrasi. Gips.
Proses ini, yang dikenal sebagai dehidrasi atau rehidrasi, membentuk dasar dari
teknologi Gypsum.

3
2.2 Sifat Fisika Gypsum

2.3 Profil Perusahaan PT Yoshino

Yoshino Gypsum adalah perusahaan Jepang yang memiliki sejarah lebih


dari 120 tahun sebagai produsen material bangunan seperti papan gipsum. Dengan

4
teknologi yang telah terakumulasi dalam perjalanan sejarah yang panjang,
mampu mewujudkan kecepatan produksi tercepat didunia, dan kestabilan produksi
produk berkualitas tinggi. Dengan teknologi pengembangan metode konstruksi
dinding tahan api dan kedap suara, perusahaan ini telah menciptakan sistem
dinding dengan performa lebih tinggi dan murah dibandingkan dengan beton atau
ALC. Sebagai perusahaan terdepan dalam material bangunan gipsum Jepang,
Yoshino Gypsum menguasai sekitar 81% pangsa pasar internal Jepang, yang
didukung oleh penelitian dan pengembangan (R&D) yang unggul dan kegiatan
pemasaran yang gigih dari hari ke hari.

Yoshino Gypsum memiliki 21 lokasi basis di dalam Jepang, dimulai


dengan pabrik yang ada di pinggiran Tokyo yang mempunyai standar tertinggi
didunia dan memiliki 30 lokasi basis penjualan yang meliputi seluruh area di
Jepang, yang memungkinkan pelayanan yang detail bagi pelanggan. Yoshino
Gypsum telah memperoleh standar internasional untuk jaminan kualitas, yakni
ISO 9001 dan standar internasional untuk perhatian terhadap lingkungan, yakni
ISO 14001. Yoshino Gypsum menyuplai produk berkualitas tinggi dengan stabil
dan melakukan upaya proaktif dalam mendaur ulang untuk kepentingan
konservasi lingkungan, serta berusaha keras untuk menciptakan produk yang
ramah lingkungan.

Lokasi PT Yoshino

5
2.4 Proses Produksi Gypsum
2.4.1 Proses Pembuatan Gypsum
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gipsum adalah Asam Sulfat
dan Batuan Kapur. Bahan baku Asam Sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik
yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Dimana Kapasitas produksi Asam Sulfat
dari PT. Petrokimia Gresik saat ini mencapai 1.170.000 ton/tahun. Sedangkan
untuk gamping (batuan kapur) sendiri diperoleh dari pertambangan yang ada di
daerah Tuban, Jawa Timur. Pada saat ini ketersediaan bahan baku batuan kapur
yang ada di Temandang sudah berkursng tidak sebanyak dahulu sehingga,
persediaan bahan baku batuan kapur juga diperoleh dari PT.Rafansa yang
lokasinya berada di daerah Tuban, Jawa Timur dengan tujuan bahan baku tersebut
dapat terpenehi sesuai kebutuhan.

1. Langkah penyiapan bahan baku


Batuan kapur disimpan dalam gudang penyimpanan dengan temperatur 30°C
dan tekanan 1 atm. Batuan kapur berbentuk padatan dari gudang dibawa
menggunakan belt conveyor dan diangkut menggunakan bucket elevator
kemudian akan ditampung terlebih dahulu di hopper. Setelah itu, dari hopper batu
kapur akan diumpankan ke dalam screw conveyor. Batu kapur padatan kemudian
di pecah terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil dari ukuran awalnya
yaitu dengan menggunakan alat Crusher dengan tipe yang digunakan adalah Jaw
Crusher. Dari Crusher batuan kapur dimasukkan kedalam screw conveyor yang
berfungsi sebagai feeder, kemudian batuan kapur dimasukkan ke dalam reaktor
untuk diproses. Bahan Baku utama selain batu kapur yaitu digunakan Asam sulfat.
Awalnya asam sulfat disimpan dalam tangki penyimpanan pada kondisi 30°C dan
tekanan 1 atm. Asam sulfat ini memiliki kadar 98%. Asam sulfat kemudian
dipompakan ke mixer untuk diencerkan menggunakan air hingga mencapai kadar
50%. Ke dalam mixer juga ditambahkan recycle dari filter (setelah proses awal
berlangsung).

2. Langkah Pembentukan Produk


Tahap ini bertujuan untuk membentuk gipsum yang merupakan reaksi antara
batuan kapur dan larutan asam sulfat. Reaksi yang terjadi di dalam reaktor

6
berlangsung pada tekanan 1 atm dan temperatur 93,33°C. Reaktor yang digunakan
adalah RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk). Batuan kapur masuk ke dalam
reaktor 1 pada suhu 30°C dan asam sulfat dari mixer pada suhu 93,33°C pada
tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah reaksi eksotermis dan
suhu produk keluar reaktor sebesar 93,33°C.Reaksi tersebut selain menghasilkan
kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O) juga menghasilkan gas karbondioksida
(CO2). Gas keluar dari reaktor langsung dibuang ke lingkungan. Slurry yang
keluar dari reaktor kemudian di pompa ke rotary drum vacum filter untuk di
proses ke alat berikutnya yaitu rotary dryer.

3. Langkah Pemisahan dan Pemurnian produk


Langkah pemisahan bertujuan untuk memisahkan gipsum dengan air dan
asam sulfat. Proses pemisahan ini menggunakan jenis rotary drum vacuum filter.
Keluaran dari filter yang beroperasi pada suhu 93,3°C dan 1 atm ini ialah produk
gipsum sebagai cake dan larutan asam sulfat sebagai filtrat. Cake gipsum keluaran
filter dialirkan menggunakan screw conveyor menuju rotary dryer yang beroperasi
pada suhu 80°C dan tekanan 1 atm sehingga mengalami proses purifikasi, yaitu
proses pengurangan kandungan cairan dalam cake gipsum. Proses purifikasi cake
gipsum (CaSO4.2H2O) bertujuan untuk menaikan kemurnian cake gipsum
(CaSO4.2H2O) yang dihasilkan filter karena kemurnian cake yang dihasilkan
masih rendah dan belum sesuai dengan yang ada di pasaran. Proses purifikasi
menggunakan rotary dryer tipe direct counter current yang metode
pengeringannya menggunakan hembusan udara panas yang berasal dari udara
kering yang dipanaskan dengan heat exchanger yang menggunakan steam sebagai
pemanas. Produk keluaran rotary dryer yang memiliki kadar CaSO4.2H2O
sebesar 91,25% sudah berada diatas pasaran. kadar CaSO4.2H2O yang ada
dipasaran adalah 91%.
Produk yang sudah keluar rotary dryer selanjutnya diangkut menggunakan
bucket elevator menuju silo untuk menampung sementara produk gipsum sebelum
menuju ke unit packaging untuk di kemas kemudian disimpan di gudang dan asam
sulfat yang berada di bagian output rotary dryer akan keluar bersama udara panas.
Dan senyawa asam sulfat dan air nantinya akan di lanjutkan ke UPL untuk di
olah.penyimpanan sebagai produk utama. Sedangkan filtrat yang dihasilkan dari

7
bagian bawah filter berupa air dan asam sulfat yang selanjutnya direcycle ke
mixer. Air dan asam sulfat yang berada di bagian output rotary dryer akan keluar
bersama udara panas. Dan senyawa asam sulfat dan air nantinya akan di lanjutkan
ke UPL untuk di olah.

2.4.2 Proses Purifikasi

1. Pengadukan
Penambahan H₂O pada Phospo gypsum bertujuan melarutkan kadar P₂O₅
dalam kandungan phospo gypsum hingga kadar maksimal 1%. Di unit Purifikasi
kadar P₂O₅ dapat mencapai 0,3% berat per ton. Selanjutnya slurry akan dipompa
dengan P-4102 menuju ke Fill-4102 untuk difiltrasi. Pada proses ini beberapa
impurities akan dihilangkan dari phospo gypsum menjadi purified gypsum yang
nantinya purified gypsum ini sebagai raw material untuk membuat granule
gypsum. Phospo gypsum dari PA plant storage lewat M 4102 dimasukkanke
Slurry Tank TK 4101 dan diencerkan dengan neutralized water dariUnit Utilitas
untuk membuat slurry 35%. Flow gypsum dengan weigherM 4112 yang
dihubungkan dengan FTC 4101 yang mengatur jumlahflow neutralized water
untuk membuat consentrasi slurry 35%. Level TK4101 diukur dengan LRA 4101
yang dilengkapi dengan High dan Lowalarm. Slurry dalam TK 4101 diaduk
dengan agitator M 4111 untuk melarutkan impurities.

2. Filtrasi
Slurry yang mengandung banyak air karena penambahan H2O pada slurry
tank akan dihilangkan kadar airnya dengan steam dan udara yang disemburkan

8
dari bawah screen. Selanjutnya dengan P 4101 AB slurry tersebut dipompa ke
Filter4102 untuk dipisahkan antara cake gypsum dan filtratnya. Flow slurry
diukur dengan FE 4102 yang mengontrol speed motor P 4101 AB. Di Fill4102,
cake gypsum disemprotkan dengan steam untuk menurunkanmoisture yang masih
dikandungnya. Dengan conveyor M 4103, M4105,M 7122-1/2 purified gypsum
diangkut ke Cement Retarder. Apabila Cement Retarder belum siap maka purified
gypsum diangkut ke penyimpanan purified gypsum.

Filtrat dari Fill 4102 dihisap dengan vacuum pump antara cairan dan gas
dipisahkan di Vacum Receiver dan turun ke filtrate Pit. Gas dari Vacum Receiver
dipisahkan dari cairannya di separator F 4103. Filtrat yang mengandung
impurities dan phospo gypsum dikirim ke effluent treatment untuk dinetralkan.
Level filtrate dikontrol dengan LIC 4102 yang mengatur flow disch P 4102.

Hasil samping dari pabrik PA (Phosporic Acid) berupa phospo gypsum


(CaSO₄.2H₂O) yang di olah di Pabrik Gypsum unit Purifikasi untuk
menghilangkan kadar P₂O₅ dan F.H₂O (kadar air bebas) hingga dibawah 20%.
Penghilangan kadar air bebas bertujuan untuk meminimalisirkan pemakaian
energi panas yang digunakan saat proses Dryer (M-4260) dan Calciner (M-4161)
pada Pabrik Gypsum di Unit Cement Retarder sehingga tidak boros dalam
pemakaian bahan bakar batubara. Sedangkan P2O5 merupakan impurities yang
harus dihilangkan karena akan mempengaruhi setting time dan kekuatan semen,
semakin sedikit kandungan impurities P2O5 maka setting time semen akan
semakin lambat dan kekuatan semen semakin tinggi.

Dengan hilangnya kadar P2O5 yang larut oleh air saat pencucian di tangki TK-
4101, hasil pencucian yang berupa slurry selanjutnya masuk ke proses Fill-4102
untuk disaring sehingga memisahkan antara cake dengan acidic water (air
pencucian) dan dipanaskan dengan steam untuk mengurangi kadar F.H2O. Hasil
produk dari Unit Purifikasi disebut Purified Gypsum yang selanjutnya diolah di
Cement Retarder diproses menjadi clinker dengan proses granulasi.

9
Mekanisme Reaksi Pembentukan Gypsum

Mekanisme reaksi yang terjadi untuk pembentukan gipsum dari batu kapur
(97,89%) dan asam sulfat 50 pada 3 3 dan tekanan 1 atm adalah sebagai
berikut :

Reaksi pembentukan Kalsium sulfat dihidrat :

CaCO3(s) + H2SO4(l) + H2O(l) CaSO4.2H2O(s)+CO2(g)

Spesifikasi produk dari Purified Gypsum


Standar produksi yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang ditentukan :
• P₂O₅ total : 0,50 % maks
• P₂O₅ ws : 0,50 % maks
• F total : 0,50 % maks
• SO₃ : 42 % maks
• CaO : 31 % maks
• F.H₂O (free) : 25 % maks
• C.H₂O (cristal) : 17 % maks
 CaSO₄.2H ₂O : 94 % maks

2.5 Peralatan (mesin) dalam Produksi


1. Reaktor
Fungsi : Mereaksikan CaCO3, H2SO4 serta H2O

2. Mixer
Fungsi : Mencampurkan semua larutan.

10
3. Filter
Fungsi : Untuk memisahkan padatan gipsum sebanyak dari slurry.

4. Dryer
Fungsi : Mengurangi Kandungan Cairan dalam produk Gipsum.

5. Crusher
Fungsi : Menghancurkan batu kapur dari ukuran 15 in menjadi 1,5-2 in.

11
6. Silo
Fungsi : Tempat penampungan produk akhir berupa Gipsum
(CaSO4.2H2O) sebelum dimasukan ke gudang penyimpanan untuk
dipacking.

2.6 Produk Utama Yang Dihasilkan

12
Manfaat Produk:
- Biasanya digunakan untuk produk papan dinding dan plester.
- Beberapa gypsum digunakan untuk membuat semen portland.
- Beberapa digunakan dalam aplikasi pertanian.
- Sejumlah kecil gipsum yang sangat murni digunakan pembuatan kaca dan
aplikasi industri khusus lainnya.

Manfaat gypsum untuk interior rumah:


a. Papan gypsum digunakan untuk partisi dan pelapis dinding, plafon, atap
dan lantai.
b. Bubuk plester, dicampur dengan air, secara manual atau melalui
penggunaan silosupplied sistem semprot, digunakan untuk membuat yang
efektif dan menyenangkan secara estetika lapisan untuk dinding bata dan
balok, dan untuk langit-langit.
c. Plester gypsum digunakan untuk dinding dan plafon.
d. Blok gypsum digunakan untuk partisi dan ubin gypsum untuk plafon.
e. Screed self-leveling berbasis gipsum Anhydrite atau Alpha-Hemihydrates
digunakan dalam produksi self-leveling screed lantai.
f. Papan serat gypsum digunakan untuk partisi dan lapisan dinding, plafon,
atap dan lantai.

Manfaat lain gypsum :


a. Sebagai aditif tanah untuk memperbaiki kualitas tanah kemampuan kerja
dan penerimaan terhadap kelembaban, dan untuk mengatasi efek korosif
alkalinitas.
b. Sebagai bahan tambahan pada air keruh, khususnya kolam, untuk
mengendapkan kotoran dan tanah liat partikel tanpa melukai kehidupan
akuatik.

13
c. Untuk membuat gips bedah dan ortopedi.
d. Sebagai aditif makanan.
e. Sebagai bahan tambahan warna untuk obat dan kosmetik.
f. Bahan utama dalam pasta gigi

Kelebihan Gypsum :

a. Tahan api secara inheren.


b. Dapat meredam suara.
c. Kinerja termal sangat baik.
d. Estetik.
e. Instalasinya mudah.

2.7 Produk Sampingan yang dihasilkan


1. Filtrat yang dihasilkan dari bagian bawah filter (air dan asam sulfat)
selanjutnya di recycle ke mixer , lalu yang berada di output rotary dryer
keluar bersama udara panas dan diolah ke UPL (upaya pengelolaan
limbah)
2. Reaksi yang dihasilkan pada pembuatan produk selain CaSO₄.2H₂O
adalah gas CO₂ dimana produk sampingan ini keluar dari reaktor dan
dibuang.

2.8 Pendirian Industri Gypsum di Sumatera Barat


Apakah bisa industri ini didirikan di Sumatera Barat? Sumatera Barat
adalah wilayah yang kaya akan sumber daya mineral seperti batuan kapur yang
mengandung Ca, K, dan lain lain. Tetapi masih banyak daerah sumatra barat yang
belum di data keberadaannya. Untuk wilayah yang memiliki unsur Ca saat ini
terdapat di wilayah Indarung. Untuk pembuatan industri gipsum di Sumbar bisa ,
tetapi perlu adanya hal-hal yang dipersiapkan seperti penyediaan alat, lahan ,
sosialisasi pendirian industri ke masyarakat. Jika penggunaan gisum terus
berkembang, maka dapat didirikan industri gipsum di sumbar untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, dengan kualitas prosuk yang bagus dan harga yang
terjangkau.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang produksi Gypsum pada PT. Yoshino
Gypsum, maka diambil kesimpulan :

1. Gypsum adalah suatu batuan sejenis mineral yang biasa ditemukan di kerak
bumi, diekstraksi, diolah dan digunakan oleh manusia dalam konstruksi atau
dekorasi dalam bentuk plester dan pualam sejak 9000 SM
2. Proses Gypsum dikenal sebagai dehidrasi atau rehidrasi
3. Salah satu Industri Gypsum yaitu PT. Yoshino Gypsum yang berlokasi di
Kawasan GIIC Blok CF No. 01 Deltamas, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa
Barat 17530
4. Hasil samping dari pabrik PA (Phosporic Acid) berupa phospo gypsum
(CaSO₄.2H₂O) yang di olah di Pabrik Gypsum unit Purifikasi untuk
menghilangkan kadar P₂O₅ dan F.H₂O (kadar air bebas) hingga dibawah 20%
5. Mekanisme Reaksi Pembentukan Gypsum CaCO3(s) + H2SO4(l) + H2O(l)
CaSO4.2H2O(s) + CO2(g)

3.2 SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
semoga bermanfaat dan dapat membantu manajemen PT. Yoshino Gypsum untuk
masa yang akan datang, yaitu :

1. Perlunya penjelasan terperinci dari proses produksi dan alat-alat yang


digunakan dalam produksi gypsum sehingga lebih memberikan kesan detail
2. Untuk mengoptimalkan penggunaan website, dianjurkan untuk menambahkan
lokasi cabang PT. Yoshino Gypsum di seluruh Indonesia
3. Untuk meningkatkan credensial perusahaan perlu dicantumkan mitra dan
pelanggan pada media informasi perusahaan

15
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo Virman dkk. 2014. “Laporan Kerja Praktek Di Pabrik Gypsum Dan
AlF3”. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Najla Suhaela dkk. 2018. “Pra Rancangan Pabrik Kimia Gypsum (Kalsium
Sulfat Dihidrat) Dari Asam Sulfat dan Batuan Kapur Dengan Kapasitas
500.000 Ton/Tahun”. Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai