Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

“PEMBUATAN KERTAS”

Oleh :

Kelompok 3

1. Kadek Suprajaya 1717011066


2. Wahyu Devariani 1717011059
3. Dela Ananda Putri 1717011045
4. Shelly Febi Adelia 1717011056
5. Mifta Rahma 1617011007
6. Sangaji Ilham Prasetyo 1717011054
7. Muhlis Setiawan 1717011055
8. Andreas Sibuea 1717011024
9. Anggit Anindya P 1717011052
10.Lola Erdianes 1717011026
11.Charlita Ramadhania 1717011002
12.Maria Fajariana 1617011001
13.M. Rizky Fadhilah 1717011060
14.Wayan Ariani 1617011065
15.M. Sandi Nugraha 1717011021

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah dengan judul “Pembuatan Cat” ini dengan tepat waktu.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar
bagi seluruh alam semesta.

Adapun penyusunan makalah ini adalah dengan maksud untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kimia Industri. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian,
jenis, serta cara pembuatan cat dalam skala industri.

Selain itu kami menyadari bahwa pada makalah ini masih ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi pada masa
selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
setiap pihak terutama bagi mereka para pembaca.

Bandar Lampung, 03 Maret 2020

(Kelompok 3)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 SejarahKertas.............................................................................................3
2.2 Jenis dan TipeKertas.................................................................................4
2.3 Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulp)....................................................7
2.4 Proses Pembuatan Kertas dari Pulp.........................................................10
2.5 Dampak Negatif......................................................................................12
BAB III. PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer. Sejak
penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban manusia hingga
saat ini. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting yang banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak, untuk menulis,
untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai pembersih (tissue).

Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.Kertas telah terkenal sejak abad kedua
sebelum masehi. Kertas pertama kali dibuat oleh orang Tionghoa dari kulit pohon
murbey dan bambu, kemudian setelah kertas banyak diminati masyarakat, bahan
kertas beralih ke kapas dan linen. Kira-kira seratus limapuluh tahun yang lalu,
Frieddrich Gottlob Keller, seorang pekerja Jerman menghasilkan pulp kayu
mekanis pertama dengan cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk balok-
balok kayu sehingga seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu,
pertama kali dibuat dengan cara mencetak pulp kayu temuanFrieddrich Gottlob
Keller menjadi lapisan-lapisan kertas.Proses kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh
dunia sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik saat itu. Namun pada saat
ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal daripulp hasil
proses dengan memanfaatkan bahan kimia.

Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang mengandung serat,
baik dari kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat - serat yang berupa
selulosa dan hemiselulosadiperoleh melaui proses mekanis, kimia, dan semikimia.
Prose mekanis menekankan pada pengikisan dengan menggunakan alat seperti
gerinda dan proses semikimia menekankan pada kombinasi antara mekanis dan
kimia yang dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia
untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak
rusak. Sedangkan proses pembuatan pulp dengan proses kimia atau dikenal
dengan sebutan proses kraft menekankan pada pengelolaan bahan baku yang
dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat lain yang tidak
perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh selulosa yang
murni dan tidak rusak. Hasil dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi
daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan
lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak
(lignin, ekstraktif, dan mineral).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah dari kertas?


2. Apa saja jenis atau klasifikasi dari kertas?
3. Bagaimana proses pembuatan bubur kertas (pulp)?
4. Bagaimana proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp?
5. Dampak negatif apakah yang ditimbulkan kertas?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah kertas.


2. Mengetahui jenis atau klasifikasi kertas.
3. Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (pulp).
4. Mengetahui proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.
5. Mengetahui dampak negatif kertas.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 SejarahKertas

Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas


bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang
mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini
akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa
China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada
awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan


proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang
bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai
mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun
1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam
pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama
kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat
mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah


menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin
lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan
proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan
masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun
1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari
proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari
eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa
disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk
sisa larutan pemasak.

2.2 Jenis dan TipeKertas

Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga mengalami
peningkatan. Keadaan ini membuat pangsa pasar kertas menjadi beranekaragam
jenisnya. Penggolongan kertas pada prinsipnya dipertimbangkan atas dasar
Kegunaan kertas, Jenis pulp yang dipakai dalam produksi kertas dan Jenis mesin
kertas yang digunakan dalam produksi. Menurut Techninal Information Paper -
"TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction" ada 12 jenis kertas yaitu :
1) Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi
menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang
diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah
kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter
persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2.
Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti
yellow page), computer paper, katalog, dan “advertising supplements”
(brosur sisipan yang umumnya dicetak dengan sistim rotogravure).
2) Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-
55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Umumnya
kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan
mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya
ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset,
seperti LWC (light weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating
rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas coated untuk majalah.

3) Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%
umumnya bisa mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen

4
sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas
fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR),
dan kertas cetak atau anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan,
dan bahkan kartu pos bila tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar
ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut "printing, writing, and book
papers" (kertas cetak, tulis dan buku).
4) Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi
mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Gramatur
kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 gr/m2. Art Paper umumnya mulai
dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board mulai dari
170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah untuk
majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal
karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated
groundwood.
5) Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan
utama: (1). Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano,
kertas bungkus nasi dll, (2). Kantong (bag/sack) seperti kantong belanja
atau "shopping bag", (3). Karung (shipping sack) - seperti karung atau
kantong semen, dan (4). Berbagai fungsi "converting". Gramatur berkisar
antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa melalui proses
pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna
coklat.

6) Bleached Paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama
adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau
juice. Karena "bleach" maka warna kertas karton ini putih dan sekitar
setengah jumlah produksi adalah coated. Gramatur bervariasi mulai dari 200
gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk
membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas

5
karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan
kartu index (kartu index nama).

7) Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari
"virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral
sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite
yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan
untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya
berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m 2 sampai dengan 450
g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas medium juga masuk dalam
kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.

8) Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas
ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk
"corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back – kertas ini
sering disebut sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya
duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga
gypsum liner - kertas yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board,
kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya.
9) MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan
seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang
memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar. Di
pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas
lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas
bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.
10) Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach
dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu
digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom",

6
"napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m 2 sampai dengan
75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim "through air dried"
(TAD) atau mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya
sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe operation".
11) Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi
jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses
pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran,
bal, dan gulungan.
12) Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke
11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk
dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas
"hardboard", "asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible),
glassine, kertas tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang
tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca
dll.).

2.3 Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulp)

Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi dengan


pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang berbeda. Pulp
bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-senyawa yang terdiri dari
selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat ekstraktif. Tujuan utama pembuatan pulp
kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari komponen lain yang terkandung
dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat ini dapat dikerjakan baik secara
mekanik maupun secara kimia.Dalam pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat)
digunakan white liquor (lindi putih) sebagai cairan pemasak. White liquor adalah
larutan yang bersifat basa yang terdiri dari NaOH dan Na 2S. Derajat keasaman
(pH) dari larutan yang tidak berwarna ini berkisar antara 13,5-14. Senyawa kimia
aktif dalam white liquor adalah NaOH dan Na2S yang dinyatakan sebagai Na2O.

7
Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin dengan cara
memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa dengan lignin untuk
memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai memiliki derajat lebih besar atau
lebih kecil pada berbagai langkah yang dilakukan selama proses.Proses pulping
atau pembuatan bubur kertas dapat diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan,
sebagai berikut:
1) Woodyard
Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan yang
selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil &
penyaringan potongan kayu.

2) Barker
Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana glondongan kayu
dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder berputar
mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan bergesekan satu dengan
yang lain melucuti kulit kayunya.
3) Chipper
Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil yaitu
kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm dengan menggunakan mesin.
4) Screen
Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih
besar dari target ukurannya, dan menghilangkan debu hasil potong yang tidak
perlu.
5) Digester
Merupakan proses pengukusan Potongan kayu yang yang dimasak dengan
suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur. Larutan
dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu
yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan
serat kayu bersatu.
6) Chemical Recovery and Regeneration
Merupakan proses memasak Bahan kimia buangan dari proses memasak
sebelumnya atau biasa disebut dengan proses proses sampingan kimia
inorganik.

7) Blow Tank

8
Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah jadi, dimana
serat kayunya sudah terpisah satu sama lain.
8) Washing
Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan ligin yang
masih tertinggal, yang nantinya akan dikembalikan keproses tahap ke 6 yaitu
chemical recovery process. Bubur kertas yang dihasilkan merupakan bubur
kertas alami yaitu berwarna coklat dan pada umunya digunakan untuk
membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat.
9) Bleaching
Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan menggunakan zat
kimia pemutih atau bleach, yang tujuan khususnya adalah untuk membuat
kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif
tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.

Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester, adapun
proses yang berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua metode yaitu :
 Metoda proses basa
Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai
dengan bahan yang digunakan dalam pemasak yaitu :
- Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.
- Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na 2S dan
Na2CO3
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.
Reaksi pada proses ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat
disederhanakansebagai berikut:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa
alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.

Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam


mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk
membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus
dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan
menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa,

9
bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah
kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan
mencegah pencemaran lingkungan

 Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama
dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:

SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2

2.4 Proses Pembuatan Kertas dari Pulp

Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85%
pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan tumbuhan berdaun
jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan
dalam produksi pulp memiliki 40-45% berat sellulosa, 15-25% berat
hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud dari proses produksi pulp adalah
memisahkan serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi
lembaran kertas. Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan
ke dalam fiber kayu itu sendiri.

Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan
operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat additive
kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas khusus. Secara sederhana
proses pembuatan lembaran kertas dapat diuraikan menjadi 6 bagian atau
tahapan, sebagai berikut:
1) Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat pemurnian
yang berbentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada

10
dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian
pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.
2) Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan
dengan tujuan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan.
Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada
saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada
headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.
3) Pengepresan
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering, yang
diperoleh dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar
stack.
4) Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang terkandung didalam
lembaran kertas, dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang
berpemanas uap air.
5) Calender  Stack
Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada
calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak
tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
6) Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu
pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang
digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan,
dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.

11
Gambar 1. Proses Pembuatan Kertas

2.5 Dampak Negatif

Pabrik kertas menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat jenis Hg
dan Cu. Limbah cair tersebut berupa bubur kertas encer yang apabila dibuang
sembarangan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.Bahan kimia dalam air
limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin, metal merkaptan sangat
membahayakan kehidupan biota perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan
mengganggu keseimbangan dan kelestarian kehidupan perairan. Tingginya
kebutuhan oksigen untuk menguraikan limbah pabrik kertas akan menurunkan
kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dan dapat menyebakan kondisi anoksik di
perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami.
Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat
mengancam keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan
mengurangi jumlah air yang diperlukan makhluk perairan sungai dan mengubah
suhu air. Limbah pabrik kertas dapat menyebabkan kelainan reproduktif pada

12
plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan serta kerang-kerangan.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke Kali menimbulkan pendangkalan sungai
dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi
oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke
sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian
dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari
tanah,airdanudara.

2.6 Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu cair, padat, dan emisi udara. Limbah cair yang dihasilkan dari proses
produksi diolah dengan menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Sistem pengelolaan limbah cair berdasarkan unit operasinya dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
Ø  Fisik
Pada unit operasi ini, salah satu hal yang ditangani ialah proses screening
(penyaringan). Screening merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Screening dilakukan pada
sisa-sisa potongan kayu yang masih berukuran besar sehabis diolah pada proses
chipper. Setelah dilakukan penyaringan, umumnya kayu yang masih berukuran
besar akan dikembalikan lagi ke proses chipper, untuk diolah lagi dan
mendapatkan ukuran kayu yang dikehendaki. 
Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah
dengan proses pengendapan. Pengendapan primer biasanya terjadi di bak
pengendapan atau bak penjernih. Bak pengendap yang hanya berfungsi atas dasar
gaya berat, tidak memberi keluwesan operasional. Karena itu memerlukan waktu
tinggal sampai 24 jam. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan
ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap. Bak penjernih bulat yang dirancang dengan baik dapat menghilangkan

13
80% zat padat yang tersuspensi dan 50-995 BOD. Beberapa contoh Limbah atau
proses-proses yang menggunakan pengolahan unit ini ialah :
Hasil pemasakan merupakan serat yang masih berwarna coklat dan
mengandung sisa cairan pemasak aktif. Serat ini masih mengandung mata kayu
dan serat-serat yang tidak dikehendaki (reject). Sisa cairan pemasak dalam serat
dibersihkan dengan mengguna- kan washer, sedangkan pemisahan kayu dan reject
dipakai screen.
Larutan hasil pencucian bubur pulp di brown stock washers dinamai weak
black liquor yang disaring sebelum dialirkan ke unit pemekatan.
Ø  Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk
menghilangkan partikel-partikel yang sukar mengendap, senyawa fosfor, logam-
logam berat, dan zat organik beracun. Dinamakan secara kimia karena pada proses
ini dibutuhkan bahan kimia yang akan mengubah sifat bahan terlarut tersebut dari
sangat terlarut menjadi tidak terlarut atau dari ukuran sangat halus menjadi
gumpalan (flok) yang dapat diendapkan maupun dipisahkan dengan filtrasi.
Beberapa limbah-limbah atau proses-proses yang menggunakan pengolahan unit
ini ialah :
Cairan sisa dari hasil proses pemutihan yang menggunakan bahan kimia
chlorine dioksida, ekstraksi caustic soda, hidrogen peroksida. Dalam proses
pemutihan, setiap akhir satu langkah dilakukan pencucian untuk meningkatkan
efektivitas proses pemutihan. Sebelum bubur kertas yang diputihkan dialirkan ke
unit pengering, sisa klorin dioksida akan dinetralkan dengan injeksi larutan sulfur
dioksida.
Jika pengambilan air dilakukan dari sungai, maka biasanya industri pulp
seharusnya memberikan bahan pengendap secukupnya dan sedikit larutan hypo
untuk membunuh bakteri dan jamur sebelum mengalami proses pengendapan di
dalam settling basin dan penyaringan sehingga dihasilkan air proses yang bersih
dan bebas jamur.
Pemasakan menggunakan bahan larutan kimia, seperti NaOH (sodium
hidroksida) dan NaS (sodium sulfida) yang berfungsi untuk memisahkan serat
selulosa dari bahan organik. Cairan yang dihasilkan dari proses pemasakan diolah

14
dan menghasilkan bahan kimia, dengan daur ulang. Pada proses daur ulang terjadi
limbah cair.
Proses pemutihan menggunakan zat-zat kimia, utamanya ClO2 dan cairan
yang masih tertinggal berubah menjadi limbah dengan kandungan berbagai bahan
kimia berupa organoklorin yang umumnya beracun.
Ø  Biologi
Tujuan utama dari pengolahan limbah cair secara biologi adalah
menggumpalkan dan menghilangkan/menguraikan padatan organik terlarut yang
biodegradable dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Pengolahan
secara biologis mengurangi kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan
(bau, warna, potensi yang menggangu dan rasa air). Apabila terdapat lahan yang
memadai, laguna fakultatif dan laguna aerasi bisa digunakan. Laguna aerasi akan
mengurangi 80% BOD buangan pabrik dengan waktu tinggal 10 hari. Pabrik-
pabrik di Amerika Utara sekarang dilengkapi dengan laguna aerasi bahkan dengan
waktu tinggal yang lebih panjang, atau kadang-kadang dilengkapi dengan kolam
aerasi pemolesan dan penjernihn akhir untuk lebih mengurangi BOD dan TSS
sampai di bawah 30mg/1. Prinsip dasar pengolahan secara biologi sebetulnya
mengadopsi proses pertumbuhan mikroorganisme di alam, mikroorganisme yang
tumbuh membutuhkan energi berupa unsure karbon (C) dimana unsure karbon (C)
tersebut dengan mudah diperoleh dari senyawa organic dalam air limbah,
sehingga senyawa organic tersebut terurai menjadi CO2 dan H2O. Salah satu
limbah yang menggunakan pengolahan unit ini ialah hasil perasan sludge yang
berasal dari primary clarifier yang berupa larutan. Larutan ini didinginkan di 6
unit menara pendingin sebelum dialirkan ke deep tank air activated sludge untuk
mengurangi kandungan organik secara biologi dengan memanfaatkan bakteri dan
gas oksigen dari udara yang diinjeksikan dan bantuan dari pupuk fosfor dan
nitrogen.
Setelah penjelasan mengenai tiga unit operasi Instalasi Pengelolaan Air
Limbah diatas, maka satu hal yang penting untuk diketahui ialah standar baku
mutu limbah cair yang telah ditetapkan pemerintah untuk pabrik pulp. Standar
baku mutu limbah cair yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Keputusan

15
Menteri LH No 51 Tahun 1995 untuk pabrik pulp, yakni toleransi PH dikisaran
6,0-9,0, BOD5: 150 mg/l, COD: 350 mg/l, dan TSS 150 mg/l.

Industri bubur kertas umumnya menghasilkan limbah padat berupa batu dari
kapur dan mengandung soda. Ini harus dibuang di lingkungan aman dan nyaman.
Limbah padat itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir yang secure land fill
(aman). Jika tidak, peristiwa fatal seperti di Love Canal, Niagara Falls (AS), bisa
terulang. Daerah bekas land fill dekat Love Canal dijadikan tempat pembuangan
limbah sebuah pabrik (1940-1950). Setelah pabrik itu pindah lokasi, land fill itu
dijadikan permukiman bagi 500 keluarga. Beberapa waktu kemudian zat-zat
beracun keluar dari tanah land fill dan mengancam nyawa warga di sekitarnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban, daerah itu dikosongkan. Pemerintah
menghukum perusahaan kimia tersebut dengan denda dan ganti rugi bagi warga
yang jumlahnya ratusan juta dollar AS. Peristiwa land fill di Love Canal itu
mendorong Kongres AS menerbitkan undang-undang super fund (1970- an) untuk
melindungi penduduk dari limbah industri.
Dua jenis limbah padat lainnya, diolah dengan menggunakan Bark Boiler
dan Lime Klin. Bark Boiler digunakan untuk pembakaran kulit kayu. Sedangkan
Lime Klin digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.

16
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di
sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air
dan merubah suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis, kimia maupun semikimia dengan memisahkan
serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan
campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk
melarutkan bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan
kertas yang putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan
(bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin
dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter
dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas. 
Bahan Dasar
Selulosa adalah bahan dasar yang terpenting dalam pembentukan pulp dan
kertas. Selulosa ini terdapat dalam kayu, kapas, serta nenas, jerami, lelang,
bambu, dan lain-lain.
Beberapa Proses Pembuatan Pulp 
Ø  Proses Mekanik
Ø  Proses Kimia
ü  Proses Sulfat ( proses kraft )
ü  Proses Soda
ü  Proses Sulfit
Ø  Proses Semikimia
Proses Pembuatan Kertas
Ø  Penyediaan bahan baku
ü  Pemilihan jenis kayu

17
ü  Persiapan kayu
Ø  Pulping
Ø  Cleaning 
Ø  Refining 
Ø  Oksigen delignification
Ø  Bleaching 
Ø  Mixing 
Ø  Blending 
Ø  Paper making

18
DAFTAR PUSTAKA

 Erich J. Schulz .(1996). Lestari Toba Pulp. DIESEL MECHANICS. Porsea;  Toba


Pulp

Badan Perencanaan Nasional. 2009. Sumber-sumber Pencemaran Udara.


http://udarakota.bappenas.go.id/view.php?page=sumber (diakses tanggal
17 Noember 2009)

Casey. 1981. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology, Vol III.
JohnWiley and Sons inc. New York.

Hanif, M. 2008. Mempelajari Aspek Teknologi Proses Produksi Kertas di PT


Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang Mill. Laporan Praktek Lapang. Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

 Chang, R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga. Jilid I.  

Hambali, E., Ani S., Dadang, Hariyadi, Hasim H., Iman K. R., Mira R., M.
Ihsahnur, Prayoga S., Soekisman T., Tatang H. S., Theresia P., Tito P., dan
Wahyu P. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar Swadaya.
Depok.
                     
Makarim, A. K. 2007. Jerami Padi Pengelolaannya dan Pemanfaatannya. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Agro Inovasi. Bogor.

Macklin, B. 2009. Pulping Jerami. Online Buku. Bandung.

Maulana, A., Sungkono. __________. Karakterisasi Mesin Peminat Bubur


Kertas (Pulper) dengan Kapasitas 50kg. Fakultas Teknik Universitas Nasional.
Jakarta.

Murugan, B. 1996. Proses Kraft Pulping. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Perawang.

.Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical Engineering HandBook.


7th Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.

Wikipedia. 2009. http://www.wikipedia.co.id/ Pulp. 04 November 2010.


Diposkan oleh JULOUS BLOG'S di 04:19 

Read more: http://juliusthh07.blogspot.com/2010/11/pembuatan-pulp-dengan-
bahan-baku-jerami.html#ixzz1sMUOWYxv

Anonimous, Instruction Manual of Disc Filter Paper Machine 5 PT Kertas


Leces(Persero), Dorr-Oliver, French, tanpa tahun

Gerard, L, Production Stability on Paper Machines and Pulp and White Water
Circuit, TAPPI Journal Vol. 78, No. 10, p. 256-257

Gottsching, Lothar, and Heikki Pakinen, Paper Making Science Technology:


Recycled Fiber and Deinking, Fapet Oy, TAPPI, USA, 2000

Thorp, A. B., Pulp and Paper Manufacture: Paper Machine Operation, 3rd


edition Volume 11, John Wiley and Sons, Inc. Singapore, 1991

Wardhani, S., Optimasi Disc Filter sebagai Upaya Minimisasi Limbah Pabrik


Pulp dan Kertas, Tugas Akhir Teknik Lingkungan FTSP ITS, 2004

20

Anda mungkin juga menyukai